Professional Documents
Culture Documents
net/publication/367940163
CITATIONS READS
6 82
2 authors:
All content following this page was uploaded by Subhan Afifi on 03 March 2023.
Subhan Afifi
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta,
Indonesia.
Email: subhan.afifi@uii.ac.id
(corresponding author)
____________________________________________________________________________________________________________________
Article Info Abstract. This paper attempts to trace various forms of verbal
communication in the Qur'an. This study uses descriptive qualitative
Article History research design. Data for this study were collected using library
Received 23 Jan 2021 research methods and in-depth interviews. Library Research is
Revised 17 Feb 2021 carried out by studying various Qur'anic commentaries related to the
Accepted 27 Apr 2021 principles and types of verbal communication. In-depth interviews
were conducted with scholars who were competent in the field of Al-
Qur'an exegesis and preachers / Al-Qur'an teachers who had
preaching experience in the community. The research findings show
several kinds of verbal communication found in Al-Qur'an, namely:
Qaulan Sadidan, Qaulan Ma'rufan, Qaulan Maysuran, Qaulan
Kariman, Qaulan Balighan, and Qaulan Layyinan. Each of these
types of verbal communication has a specific concept, context, and
explanation.
____________________________________________________________________________________________________________________
Copyright @2021 Authors. This is an open-access article distributed under the terms of the 153
Creative Commons Attribution License. (http://creativecommons.org/licences/by-sa/4.0/)
Jurnal komunikasi, Volume 15, Nomor 2, April 2021, Hal 153-170
154
Subhan Afifi & Irwan Nuryana Kurniawan, Ragam Komunikasi Verbal dalam Al-Qur’an
155
Jurnal komunikasi, Volume 15, Nomor 2, April 2021, Hal 153-170
niat, (2) kandungan makna, (3) pilihan Nashir As-Sa'di (wafat tahun 1956); (4)
kata, dan (4) efek ucapan. Aisarut Tafasir Li Kalamil Aliyyil Kabir
(Tafsir Al-Aisar) Penyusun: Abu Bakar
Beberapa penelitian terdahulu
Jabir bin Musa bin Abdil Qodir Al-Jazairiy
tersebut telah mengkaji berbagai topik dan
(wafat tahun 2018); (5) At-Tafsir Al-
prinsip-prinsip komunikasi Islam secara
Muyassar. Penyusunnya adalah: Dr.
umum. Penelitian ini bertujuan untuk
Hikmat Basyir dan kawan-kawan.
mengeksplorasi ragam komunikasi verbal
yang tertuang dalam Al-Qur’an dengan Tafsir Ibnu Katsir dipilih karena
mengidentifikasi ayat-ayat yang relevan, merupakan salah satu tafsir terbaik dalam
mengkaji makna dalam kitab-kitab tafsir, khazanah kajian Islam. Ayat-ayat Al-
dan konteksnya untuk dijadikan kaidah Qur’an dijelaskan penafsirannya dengan
berkomunikasi dalam kehidupan sehari- ayat-ayat lain, membandingkan penjelasan
hari. antarayat, menyajikan hadis-hadis terkait
serta penjelasan para Salafus Shaleh.
Kajian tentang ragam komunikasi
Tafsir Jalalain dipilih karena model
verbal dalam Al-Qur’an yang lebih detail
penulisan tafsirnya yang ringkas dan
dan komprehensif terkait dengan makna
mudah dipahami.
dalam tafsir dan konteksnya diharapkan
dapat mengisi kekosongan (gap) yang Tafsir As-Sa’di dipilih karena
belum dibahas beberapa penelitian penjelasannya ringkas dan ilmiah dengan
sebelumnya. penafsiran makna secara umum. Tafsir Al-
Aisar dipilih karena dikenal sebagai kitab
tafsir yang memberikan penjelasan
METODE tingkas dan mudah dipahami. Demikian
Penelitian ini menggunakan desain juga dengan Tafsir Muyassar dipilih karena
penelitian deskriptif kualitatif dan metode dikenal sebagai kitab tafsir yang ringkas
pengumpulan data dengan telaah pustaka dan mudah dipahami.
dan wawancara mendalam. Studi pustaka Wawancara mendalam dilakukan
dilakukan dengan menelusuri berbagai kepada narasumber yang berkompeten
kitab tafsir Al-Qur’an untuk mendapatkan untuk memahami tafsir Al-Qur’an dan
penjelasan makna teks dan konteks dari memiliki pengalaman mengajarkan Al-
ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan Qur’an pada berbagai majelis ilmu di
tentang ragam komunikasi verbal. masyarakat. Narasumbernya adalah Ustaz
Adapun beberapa kitab tafsir yang Ridwan Hamidi Lc, M.P.I, M.A, Ketua
digunakan adalah: (1) Tafsir Al-Qur'anil Majelis Intelektual dan Ulama Muda
Adzim (Tafsir Ibnu Katsir). Penyusunnya (MIUMI) DIY dan Ustaz Bagus Priyo
adalah: Abul Fida' Ismail bin Umar bin Sembodo, seorang dai/pengajar Al-Qur’an
Katsir Ad-Dimasyqi Asy-Syafii (Biasa pada berbagai majelis ilmu di Yogyakarta.
dikenal dengan Ibnu Katsir) (Wafat: tahun Wawancara mendalam dilakukan
1373 M/774 H); (2) Tafsirul Jalalain. untuk mendapatkan penjelasan dan
Penyusunnya adalah: Muhammad bin konfirmasi terkait hasil penelusuran
Ahmad Jalaluddin Al-Mahalli (wafat tahun literatur pada kitab-kitab tafsir. Selain itu
1459 M) dan Abdurrahman bin Abi Bakr digali juga pemahaman kontekstual dan
Jalaluddin As-Suyuthi (wafat tahun 1505 pelajaran yang dapat diambil dari ragam
M); (3) Taisiril Karimir Rahman Fi Tafsiri komunikasi verbal dalam Al-Qur’an.
Kalamil Mannan (Tafsir As-Sa'di).
Penyusunnya adalah: Abdurrahman bin
156
Subhan Afifi & Irwan Nuryana Kurniawan, Ragam Komunikasi Verbal dalam Al-Qur’an
157
Jurnal komunikasi, Volume 15, Nomor 2, April 2021, Hal 153-170
Istilah Makna
Qaulan kaadziban Perkataan Dusta, bohong.
()قوًل كاذبا,
Memberi tahu tentang sesuatu yang kenyataannya berbeda
dengan apa yang dikabarkan.
Qaulan mukhthi-an Perkataan yang salah, keliru.
()قوًل مخطئا,
Perkataan yang melenceng dari kebenaran.
Qaulan Muharrafan Perkataan yang melenceng.
()قوًل محرفا,
Perkataan palsu yang dipalingkan dari makna sesungguhnya.
Qaulan Mushohhafan Perkataan yang melenceng.
()قوًل مصحفا,
Perkataan yang tidak sesuai dengan kebenaran.
Perkataan yang dipalingkan dari makna yang sesungguhnya.
Qaulan Mu’wajjan Perkataan yang bengkok/miring.
()قوًل معوجا,
Qaulan Munharifan Perkataan yang menyimpang, keluar dari kebiasaan.
()قوًل منحرفا,
158
Subhan Afifi & Irwan Nuryana Kurniawan, Ragam Komunikasi Verbal dalam Al-Qur’an
159
Jurnal komunikasi, Volume 15, Nomor 2, April 2021, Hal 153-170
161
Jurnal komunikasi, Volume 15, Nomor 2, April 2021, Hal 153-170
162
Subhan Afifi & Irwan Nuryana Kurniawan, Ragam Komunikasi Verbal dalam Al-Qur’an
pada jiwa agar mereka meninggalkan tentang konteks Qaulan Balighan dalam
kemunafikan. kehidupan keseharian. Istilah ini merujuk
pada digunakannya perkataan yang terang,
Di dalam Tafsir Al-Qur’an (Tafsir
fasih, serta jelas ucapannya. Komunikasi
al Karim ar-Rahman Fi Tafsir Kalam al-
verbal dengan kata-kata yang jelas, tepat
Manan), Jilid 2 (As-Sa’di, 2013b)
mengungkapkan apa yang dikehendaki
dijelaskan kewajiban untuk berpaling dari
komunikator, sehingga dapat menyentuh
orang munafik, tidak mengikuti langkah-
hati komunikannya. Qaulan Balighan
langkahnya, tetapi tetap berusaha
dapat diartikan sebagai pembicaraan yang
memberikan nasihat dengan kata-kata
fasih, tepat, dan jelas sehingga menjadi
yang diharapkan berpengaruh dan
komunikasi yang efektif.
memberi bekas pada jiwa mereka.
Makna Qaulan Balighan dalam
Tafsir Al-Qur’an Al-Aisar Jilid 2, (Al- Qaulan Layyinan: Perkataan yang
Jazairi, 2011) dijelaskan sebagai perkataan Lembut
yang kuat hingga mampu menguasai hati
Qaulan Layyinan dijelaskan dalam
mereka karena kefasihan dan keindahan
Al-Qur’an Surah Thaha Ayat 44. yang
perkataannya. Ayat ini mengajarkan untuk
artinya: “Maka berbicaralah kamu berdua
meninggalkan orang-orang munafik, tetapi
kepadanya dengan kata-kata yang lemah
tetap berusaha memberikan nasihat
lembut, mudah-mudahan ia ingat atau
dengan perkataan yang menyentuh hati
takut".
sehingga mereka dapat berubah.
Di dalam ayat ini dijelaskan bahwa
Di dalam Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Allah mengajarkan Nabi Musa dan Nabi
Jilid 2 (Al-Mubarakfuri, 2006b) dijelaskan
Harun bagaimana cara berdakwah ketika
bahwa Qaulan Balighan adalah perkataan
menghadapi Fir’aun, yaitu menggunakan
yang memberikan bekas pada jiwa. Di
Qaulan Layyinan (perkataan yang
dalam Tafsir Jalalain, Jilid 1 (Al-Mahalli &
lembut). Maksudnya tidak keras dan kasar
As-Suyuthi, 2010a) dijelaskan bahwa
juga tidak berperilaku buruk ketika
orang mukmin diperintahkan untuk
bertemu. Qaulan Layyinan ( )قَ ْو اًل لَّيِنااdalam
berpaling dari orang munafik, tetapi tetap
ayat ini bermakna kata-kata yang lemah
memberi nasihat dan peringatan agar
lembut, tidak ada kekerasan dan paksaan
mereka takut kepada Allah. Diperintahkan
di dalamnya. Lawan katanya adalah:
juga untuk menyampaikan nasihat tentang
Qaulan Syadidan ( ) قوًل شديداyang
diri mereka dengan Qaulan Balighan,
bermakna perkataan yang keras.
yaitu kata-kata yang menyentuh dan
berkesan dalam jiwa mereka. Tabel berikut ini menunjukkan
makna kata “Layyin” dan penerapannya
Ustaz Ridwan Hamidi dalam
dalam beberapa frase, untuk mendapatkan
wawancara memberikan penjelasan
gambaran makna dari segi bahasa :
163
Jurnal komunikasi, Volume 15, Nomor 2, April 2021, Hal 153-170
165
Jurnal komunikasi, Volume 15, Nomor 2, April 2021, Hal 153-170
1. Qaulan Surah An- - Perkataan Perintah untuk takut kepada Allah serta
Sadidan Nisa: 9 yang benar. memperlakukan anak-anak sendiri dan
anak-anak yatim yang berada di bawah
tanggungannya dengan baik, dan berkata
- Perkataan dengan perkataan yang benar dan adil.
yang sesuai
dengan
Surah Al- kebenaran dan Perintah untuk bertakwa kepada Allah
Ahzab: 70 keadilan. dan berkata dengan perkataan yang
benar dan jujur.
166
Subhan Afifi & Irwan Nuryana Kurniawan, Ragam Komunikasi Verbal dalam Al-Qur’an
167
Jurnal komunikasi, Volume 15, Nomor 2, April 2021, Hal 153-170
diterima,
memberikan
harapan, tidak
membuat
tersinggung.
- Perkataan
yang jelas,
fasih, tepat
dan efektif.
168
Subhan Afifi & Irwan Nuryana Kurniawan, Ragam Komunikasi Verbal dalam Al-Qur’an
DAFTAR PUSTAKA
170