You are on page 1of 9
PRAKTIKUM KOMUNIKASI DAN KONSELING PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER PRAKTIKUM KOMUNIKAS! DAN KONSELING MODUL 1 KONSELING OBAT SEDIAAN KHUSUS DAN ALAT KESEHATAN PROGRAM STUDI PROFES! APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Modul Praftium Komunifasi din Konseling MODUL I KONSELING OBAT SEDIAAN KHUSUS DAN ALAT KESEHATAN ‘A. CAPAIAN PEMBELAJARAN Nahasiswa mampu melakukan ketrampilan praktik kefarmasian dalam bidang pelayanan sediaan farmast terkait konseling resep obat dengan sediaan khusus B. TEORI 1. Kriteria Pasien yang Perlu Diberi Konseling Kriteria pasien/ keluarga pasien yang perlu diberi kanseling yaitu: a. Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati dan/ atau ginjal, ibu hamil dan menyusui). b. Pasien dengan terapi jangka panjang/ penyakit kronis (misalnya: Tuberkulosis, Diabetes melitus, HIV/AIDS, epilepst). ¢. Pasten mendapatkan obat dengan bentuk sediaan tertentu dan dengan cara pemakaian yang khusus (misalnya: suppositoria, enema, inhaler, injeks! insulin) d. Pasien yang menggunakan obat dengan instruksi khusus (penggunaan kortikosteroid dengan tappering down/ off, obat dengan penyimpanan khusus seperti insulin). e. Pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit (misalnya: digoksin, fenitoin, teofilin). f. Pasien menggunakan banyak obat (polifarmast); pasien menerima beberapa obat untuk indikast penyakit yang sama. Dalam kelompok int juga termasuk pemberian lebih dari satu obat untuk penyakit yang diketahut dapat disembuhkan dengan satu jenis obat. g. Pasien yang mempunyai riwayat kepatuhan rendah. 2. Tahap Konseling Tahap kegiatan konseling secara umum yaitu: a. Membuka komuntkasi antara Apoteker dengan pasien dengan membert salam, memperkenalkan diri, menanyakan identitas pasien, menjelaskan tujuan konseling serta memberitahukan pasien berapa lama sesi konseling Modul Praftium Komunifasi din Konseling akan berlangsung. Jika pasien terlihat keberatan dengan lamanya waktu, maka bisa membuat kesepakatan alternatif waktu / hari lain atau telepon untuk melakukan konseling. b. Mengidentifikasi tingkat pemahaman pasien tentang penggunaan obat terkait obat resep melalui Three Prime Questions, yaitu: 1) Apa yang disampatkan dokter tentang obat Anda? 2) Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian Obat Anda? 3) Apa yang dijelaskan oleh dokter tentang hasil yang diharapkan setelah Anda menerima terapi Obat tersebut? c. Menggall infermasi lebih lanjut dengan memberi kesempatan kepada pasien untuk mengeksplorasi masalah penggunaan obat pada pelayanan swamedikasi (non resep) dan medication history. d. Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah penggunaan obat e. Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman pasien f. Apoteker mendokumentasikan konseling dengan meminta tanda tangan pasien sebagai bukti bahwa pasien memahami informast yang diberikan dalam konseling 3. Materi Konseling Apoteker harus dapat memberikan kanseling secara rutin, efektif dan tepat kepada pasien metiputi hal-hal sebagai berikut: a. Nama zat aktif dan golongannya (misal antibiotik, pereda nyeri, dan lainnya) b. Petunjuk penggunaan termasuk edukasi cara pemakaian alat bantu seperti alat takaran obat dan lainnya. . Saran penyimpanan yang sesuai Interkast obat-obat atau obat-makanan yang penting Respon terapeutik yang diharapkan dari obat Efek samping yang umum terjadi atau penting . Hal yang harus dilakukan pasien untuk memantau respon terapi mereka atau mendeteksi adanya efek samping h. Hal yang harus dilakukan pasien jika respon terapi yang diharapkan tidak tercapai atau terjadi efek samping e mean Modul Praftium Komunifasi din Konseling 4. Tips Konseling a. Melakukan Komunikast dengan batk seperti menunjukkan perhatian kepada pasien batk secara verbal maupun nonverbal b. Klarifikasi nama pasien dan nama dokter pemberi resep c. Memberikan informasi mengapa pasien harus menerima terapi atau tujuan pengobatan, respon terapi yang diharapkan d. Membuka kemasan obat dan menunjukkan pada pasien bagaimana bentuk obat atau demonstrasikan cara penggunaannya. Menjelaskan cara penggunaan obat pada pasien Menjelaskan kapan obat harus diminum dan berapa lama Menjelaskan hal yang harus dilakukan jika dosis terlewat Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu penggunaan obat Menjelaskan berbagai jenis makanan, minuman atau OTC yang harus dihindari setama menggunakan obat j. Menjelaskan bagaimana pasien dapat mengetahui bahwa respon terapi yang diharapkan tercapai k. Menjelaskan cara penyimpanan obat L. Menjelaskan apabila obat dapat ditebus kembali/diulang m. Verifikasi apakah pasien memahami informasi yang diberikan n. Menanyakan kepada pasien apakah ada pertanyaan ‘0, Mendokumentasikan komunikasi dalam Catatan Pengobatan Pasien (PMR) ose mo KOMPETENSI SPESIFIK 4. Pengumpulan data dan informasi Kandidat/ mahasiswa dapat melakukan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggali informasi dari pasien dengan lengkap. Contoh pertanyaan dalam menggali informasi dapat mengacu pada poin konseling bagian pembukaan (Tabel 1). 2. Komunikast efektif Kandidat/ mahasiswa dapat melakukan komuntkast dan konseling dengan pasien, Konseting berisi penjelasan informasi obat, cara penagunaan, efek samping, terapi penunjang, memberikan motivasi, verifikasi dan informasi Modul Praftium Komunifasi din Konseling lainnya, yang dapat dilihat pada poin konseling resep bagian isi konseling dan penutup (Tabel 1) . Sikap dan perilaku professional Penilaian terhadap sikap dan perilaku seorang apoteker yang professional dalam berkomunikasi seperti: a. Pembukaan: memberi salam dan memperkenalkan diri sebagai apoteker, verifikasi pasien, meminta kesediaan waktu, menginformasikan tujuan konseling b. Penutup: verifikasi rekomendasi, member kesempatan bertanya c. Umum: menggunakan bahasa yang mudah dipahami, empati, kontak mata dan terima kasih. D. POIN-POIN KOMUNIKASI Berikut merupakan poin-potn konseling dalam dalam pelayanan resep: Tabel 1. Poin - Poin Konseling Resep PEMBUKAAN Member! salam dan memperkenalkan din sebagai Apoteker ‘Membuka pembicaraan dengan balk Verifikasi nama pasten dan dokter yang memberikan resep Meminta kesediaan waktu untuk memberikan konseling 1 2. 3 4. Menanyakan keluhan ketika ke dokter 6. 7. ‘Member! informasi tujuan dari pemberian konseling ~ Menanyakan apa yang telah dijelaskan oleh dokter tentang indikasi obat & Menanyakan apa yang telah dijelaskan oleh dokter tentang cara pemakaian obat 7. Menanyakan apa yang telah dijelaskan oleh dokter tentang harapan setelah menggunakan obat 10, Menanyakan riwayat penyakit sekarang dan dahulu 1. Menanyakan riwayat pengobatan resep dan non resep 12. Menanyakan alergi 13, Menanyakan riwayat Keluarga 14 Menanyakan riwayat sosial T,_Menjelaskan tujuan pengobatan dan harapan pengobatan KONSELING [2. Menunjukkan kemasan/membuka Kemasan, menunjukkan obat pada pasien 3._Menjelaskan indikasi 7. Menjelaskan aturan pakai obat dan lama penggunaan obat (jika diperlukan) 3. Menjelaskan cara pakai atau penggunaan obat sediaan Khusus (non p.o) Modul Praftium Komunifasi din Konseling 6. Menjelaskan efek samping yang penting atau umum dan cara mengatasinya T_Menjelaskan hal yang harus dilakukan jika lupa minum obat 8._Menjelaskan cara penyimpanan obat 9. _Menjelaskan ada atau tidak interaksi dengan makanan atau obat 10.Menjelaskan pentingnya kepatuhan minum obat sesuai petunjuk beserta alasannya TT-Menjelaskan jike obat bisa Gitebus Remball7 Giulang dan Repan dapat diulang 12. Terapi non farmakologi PENUTUP. Verifikasi pemahaman pasien tentang pengobatan Menanyakan apakah pasien ada pertanyaan lag Menutup pembicaraan dengan Baik Mengingatkan pasien untuk berdoa sebelum menggunakan obat ye )9)-| Memberikan motivast pasien bahwa kesembuhan datangnya dari Alloh SWT ©. Tindak lanjut Konseling (missal: memberkan Kartu namal no telpon yang bisa dihubungi jika pasien akan konsultast lebih lanjut) T._Mengucapkan terimakasih 8, Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien E. OBAT-OBAT DENGAN SEDIAAN KHUSUS Berikut contoh obat-obat sediaan khusus dan instruksi penggunaan khusus: «Insulin . Inhaler . Tetes mata Salep mata Tetes hidung Semprot hidung Tetes telinga Ovula 9. Tablet vaginal 10. Suppositoria 11.Enema 12. Pil KB. 13.dlt PNR ewe Contoh cara penggunaan obat dengan sediaan khusus bisa dilihat pada tampiran Modul Praftium Komunifasi din Konseling F. CONTOH RESEP DENGAN SEDIAAN KHUSUS Skenario: Seorang perempuan datang ke apotek untuk menebus resep ‘dr. Hariyanto SIP No. 123/456/D/VII.89/2020 JL. Gatutkaca No. 17, Banjarsari Solo, (0271) 555555 Jam Praktek : 17.00 - 20.00 WIB Salo, 15 April 2023 R/ Cendo Xytrol TM No. | fls S. b.d.d. 2 gtt o.d.s Pro: Mawar Umur : 25 tahun Tugas: 1. Lakukan penggatian data dan informasi terkait kondisi pasien! 2. Lakukan komunikasi efektif kepada pasien! SCRIPT PASIEN (informas! yang harus digali Apoteker| Nama pasien: Mawar (25 tahun) Alamat: Kartasura Keluhan: mata terasa perih dan sering mengeluarkan air mata. Rowayat penyakit sekarang: sejak sore kemarin mata merah dan terasa lengket seperti terdapat kotoran berwarna putih kekuningan yang selalu keluar dari sudut mata. Riwayat keluarga: 2 hari yang lalu adek mengalami sakit mata yang serupa Riwayat penyakit: tidak ada Riwayat pengobatan: Insto tetes mata Riwayat social/ kebiasaan: menggunaka handuk bersama dengan anggota keluarga yang lain Modul Praftium Komunifasi din Konseling KOMUNIKASI EFEKTIF 1. Indikasi: untuk mengurangt infeksi dan peradangan pada mata 2. Aturan pakai: tetes mata digunakan 2 kali sehari 2 tetes pada mata kanan dan kirt 3. Cara penggunaan Findari menyeotwh ujungpenetes, obat tetes mata dan jung obsat tetes a Cucitangan ——Perksa ujung mata harus | Sone ep pegang bot dengan —_pesetes, pastikan ‘tatap bersih ‘nak Caran sdekat mungkin sabun dan air tidakeretak (rusok) moto sahinggs dames kalonak ‘membentuk er karte manyertatnys. Pat dower tngen serara Tembut one calan 19, HersIhtan cairan beretih pada wajah dengan tsa ‘10, Thamengeunaan lebih dav stu abst tetes di mata yong.sama, tunggy setidaknyaS menit bela Trongginakan abet tees mata Serieuanys 11,Pasong Lemiol tug otal ates mata dea 46. Yetan bt tees secaraperahan sama fami yg {soa lagu ene sas ew hg to ‘lbunitan mask te dalam karting. fengan mengesp. 2 Tatap mata clama mente, 12, Cutiohtargan dena si dn ain 4. Efek samping 5. Hal yang harus dihindari: hindari mata untuk dikucek 6. Penyimpanan: tetes mata tidak boleh digunakan setelah 1 bulan dibuka Modul Praftium Komunifasi din Konseling

You might also like