Professional Documents
Culture Documents
Abstact: Monetary policy is one of the important components in an economic system whose
DISETUJUI conditions are always uncertain. One of the most important objectives of monetary policy is
Juni 2022
to maintain price stability for goods and services. Price volatility, which is manifested as
inflation, can have a bad long-term impact on the national economy if it is not controlled
properly. Therefore, it is important to control inflation to maintain a healthy economic cli-
mate. A low and stable inflation rate is important for long-term economic growth. Monetary
policy instruments that can maintain price stability include the money supply, interest rates
and exchange rates. Therefore, this study aims to analyze the effect of JUB, interest rates and
exchange rates on the inflation rate through path analysis method. Path analysis method is
used to see the direct and indirect effect of the money supply on inflation through interest
rates and exchange rates as intervening variables. The results showed that the money supply
and exchange rate directly did not have a significant effect on the inflation rate. Meanwhile,
interest rates have a significant direct effect on inflation. Indirectly, only interest rates have
a role in mediating the relationship between the money supply and the inflation rate.
Keywords: monetary policy; inflation; money supply; interest rate; exchange rate; path anal-
ysis
Abstrak: Kebijakan moneter merupakan salah satu komponen penting dalam sistem
ekonomi yang kondisinya selalu tidak pasti. Salah satu tujuan terpenting dari kebijakan
moneter yaitu menjaga stabilitas harga barang dan jasa. Ketidakstabilan harga, yang di-
manifestasikan sebagai inflasi, dapat memiliki dampak yang buruk dalam jangka panjang
pada perekonomian nasional apabila tidak mampu dikontrol dengan baik. Oleh karena itu,
pengendalian inflasi penting dilakukan untuk menjaga iklim ekonomi agar tetap sehat. Ting-
kat inflasi yang rendah dan stabil penting untuk pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
INDEKSASI Instrumen kebijakan moneter yang dapat menjaga stabilitas harga diantaranya jumlah uang
Google Scholar beredar, suku bunga dan nilai tukar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh JUB, suku bunga dan nilai tukar terhadap tingkat inflasi melalui
metode analisis jalur. Metode analisis jalur digunakan untuk melihat pengaruh langsung dan
tidak langsung jumlah uang beredar terhadap inflasi melalui suku bunga dan nilai tukar se-
bagai variabel intervening. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara langsung jumlah
uang beredar dan nilai tukar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat inflasi.
Sedangkan suku bunga memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap inflasi. Secara
tidak langsung, hanya suku bunga yang memiliki peran dalam memediasi hubungan antara
PENULIS jumlah uang beredar terhadap tingkat inflasi.
KORESPONDENSI
Elisabeth Herania Kata Kunci: kebijakan moneter; inflasi; jumlah uang beredar; suku bunga; nilai tukar; ana-
lisis jalur
Email: heraniae@gmail.com
Cite this as:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Herania, E. & Maski, G. Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga dan Nilai Tukar terhadap Tingkat
Universitas Brawijaya,
Indonesia
Inflasi di Indonesia Menggunakan Pendekatan Analisis Jalur Periode 2010Q1 – 2020Q4. Contemporary
Studies in Economic, Finance, and Banking. Volume 01, Number 2, Pages 230-243. Universitas Brawijaya.
http://dx.doi.org/10.21776/csefb.2022.01.2.05.
menyebabkan permintaan terhadap mata uang lebih tinggi. Dampaknya, permintaan terhadap
domestik menurun. Sehingga mata uang do- uang riil akan menurun. Penurunan permintaan
mestik akan mengalami depresiasi. uang riil akan meningkatkan tingkat suku
bunga, dan meningkatkan tingkat harga pada
H2: Jumlah uang beredar secara langsung ber- saat ini.
pengaruh signifikan terhadap nilai tukar.
H6: Tingkat suku bunga signifikan memediasi
Dalam teori kuantitas uang, Fisher me- hubungan antara jumlah uang beredar ter-
nyebutkan bahwa perubahan jumlah uang yang hadap tingkat inflasi.
beredar berbanding lurus dengan perubahan
harga. Artinya, ketika jumlah uang beredar Kenaikan jumlah uang beredar akan
mengalami peningkatan, maka dapat me- menekan tingkat bunga domestik. Dampaknya,
nyebabkan timbulnya inflasi. Sehingga dalam membuat investor lebih tertarik untuk me-
hal ini hubungan antara jumlah uang beredar nanamkan modalnya di luar negari dan
dengan inflasi memiliki arah yang positif menurunkan permintaan mata uang domestik.
(Mankiw, 2007). Sehingga menyebabkan kurs mengalami
depresiasi. Depresiasi kurs dapat meningkat-
H3: Jumlah uang beredar secara langsung ber- kan ekspor yang membuat nilai mata uang
pengaruh signifikan terhadap tingkat terapresiasi kembali. Apresiasi mata uang do-
inflasi. mestik dapat memicu timbulnya inflasi.
Pengaruh tingkat suku bunga terhadap H7: Nilai tukar signifikan memediasi hub-
tingkat inflasi dapat diamati secara tidak lang- ungan antara jumlah uang beredar ter-
sung dalam teori Efek Fisher. Dalam teori ter- hadap tingkat inflasi.
sebut menyiratkan adanya hubungan satu-satu
antara perubahan tingkat harga akibat dari pe- METODE PENELITIAN
rubahan pada permintaan jumlah uang beredar Pendekatan yang digunakan dalam
di masa depan dengan perubahan tingkat bunga penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Dil-
nominal. akukan di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia selama tahun 2010 hingga 2020.
H4: Suku bunga secara langsung berpengaruh Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
signifikan terhadap tingkat inflasi. yaitu data sekunder yang berbentuk time series,
yang diperoleh melalui dokumen yang dipub-
Dalam teori Mundell-Fleming, kenaikan likasikan oleh lembaga/instansi resmi seperti
jumlah uang beredar akan menekan tingkat dari website Bank Indonesia, Badan Pusat
bunga domestik. Dampaknya, membuat inves- Statistik (BPS), jurnal ilmiah, buku dan sum-
tor lebih tertarik untuk menanamkan modalnya ber-sumber lainnya yang relevan dengan topik
di luar negari dan menurunkan permintaan penelitian ini. Teknik pengumpulan data di-
mata uang domestik. Sehingga menyebabkan peroleh melalui observasi peneliti secara tidak
kurs mengalami depresiasi. Dalam teori ERPT, langsung terhadap data-data yang dipublikasi-
depresiasi kurs dapat meningkatkan ekspor kan oleh lembaga atau instansi tertentu.
yang membuat nilai mata uang terapresiasi Menggunakan metode Ordinary Least Square
kembali. Apresiasi mata uang domestic dapat (OLS) dengan teknik analisis jalur untuk
memicu timbulnya inflasi. melihat pengaruh langsung dan tidak langsung
variabel independen terhadap variabel de-
H5: Nilai tukar secara langsung berpengaruh penden.
signifikan terhadap tingkat inflasi. Menurut Riduan & Kuncoro dalam
Anggoro (2020) analisis jalur dapat dilakukan
Kenaikan tingkat bunga nominal akan dalam beberapa tahapan, antara lain: (1) Mem-
meningkatkan biaya dari memegang uang. buat diagram alur, menentukan persamaan
Seseorang lebih memilih menginvestasikan jalur, dan merumuskan hipotesis; (2)
uang tersebut dalam bentuk lain seperti ob- Melakukan uji asumsi klasik pada masing-
ligasi untuk mendapatkan pengembalian yang masing persamaan jalur. Uji asumsi klasik
yang digunakan antara lain uji normalitas, uji Hasil Analisis Data
linearitas, uji multikolinearitas, uji autoko- Tahapan pertama dari path analysis
relasi, dan uji heteroskedastisitas; (3) ialah melakukan uji asumsi klasik. Berikut
Melakukan estimasi dan uji hipotesis yaitu uji hasil pengujian asumsi klasik.
T dan uji F; (4) Melakukan perhitungan
pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, Tabel 1. Uji Normalitas
dan pengaruh total; (5) Uji koefisien determi- Persamaan
Probabilitas Keterangan
nasi. Jalur
Adapun persamaan struktural dan dia- Residual
gram alur yang terbentuk dalam penelitian ini Jalur Pertama 0,309 berdistribusi
ialah sebagai berikut: normal
Residual
Jalur Kedua 0,853 berdistribusi
Persamaan Struktural normal
Z1 = a1 + b1X + e1 ………….……… (1) Residual
Z2 = a2 + b2X + e2…….….………… (2) Jalur Ketiga 0,881 berdistribusi
Y = a3 + b3X + b4Z1 + b5Z2 + e3.... (3) normal
tidak akan menyebabkan kenaikan inflasi. Fe- konsumsi masyarakat serta pemulihan
nomena tersebut terjadi akibat peningkatan ekonomi nasional.
JUB juga disokong oleh pasokan barang dan Hasil penelitian ini mendukung
jasa yang masih mampu meng-cover per- penelitian (Langi, 2014) yang memberikan
mintaan dari masyarakat. Selain itu, penurunan kesimpulan serupa yaitu terdapat pengaruh
tingkat inflasi juga tercermin dari inflasi inti positif signifikan tingkat suku bunga terhadap
Indonesia yang mengalami perlambatan per- inflasi di Indonesia selama tahun 2005-III sam-
tumbuhan sejak 10 tahun terakhir. Artinya, pai 2013-III. Namun, hasil penelitian ini juga
masyarakat masih bersikap hati-hati dan memiliki perbedaan dengan hasil studi yang
cenderung menahan konsumsi mereka. Se- dilakukan (Don Sama Lelo et al., 2018) yang
hingga sebagian besar uang yang beredar memberikan kesimpulan bahwa tingkat suku
hanya mengendap di rekening bank dan penya- bunga baik dalam jangka pendek maupun
luran kredit juga tidak optimal. jangka panjang memberikan pengaruh yang
Tidak adanya pengaruh yang signifikan negatif terhadap Inflasi di Indonesia.
antara jumlah uang beredar terhadap tingkat
inflasi di Indonesia selama tahun 2010 sampai Hubungan variabel Z2 → Y
2020 memiliki persamaan dengan penelitian Adanya pengaruh negatif yang tidak sig-
yang dilakukan (Perlambang, 2010) bah- nifikan dari nilai tukar terhadap tingkat inflasi
wasannya jumlah uang beredar tidak memiliki tidak sejalan dengan teori Mundell-Fleming
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat dan Exchange Rate Pass-Through. Dalam
inflasi di Indonesia selama periode 2004 sam- kedua teori tersebut disebutkan bahwa depre-
pai 2009. Namun, hasil penelitian ini memiliki siasi rupiah menyebabkan tingkat inflasi men-
perbedaan dengan hasil studi dari (Azizah et galami kenaikan. Namun, fenomena di lapan-
al., 2019) yang memberikan kesimpulan bahwa gan menggambarkan bahwa despresiasi rupiah
jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang tidak menyebabkan kenaikan pada tingkat
positif terhadap inflasi di Indonesia selama ta- inflasi.
hun 2010 sampai 2019. Rendahnya laju inflasi disamping nilai
rupiah yang terus terdepresiasi dimungkinkan
Hubungan variabel Z1 → Y adanya faktor substitusi. konsumen lebih mem-
Adanya pengaruh positif tingkat suku ilih membeli barang/produk sejenis yang lebih
bunga terhadap tingkat inflasi sejalan dengan murah yang diproduksi didalam pasar domes-
teori Efek Fisher. Penurunan tingkat suku tik dan mengurangi pembelian dari luar negeri.
bunga selama 10 tahun terakhir diikuti pula Kondisi demikian biasanya terjadi saat kon-
oleh penurunan inflasi selama tahun 2010- sumen sedang membatasi anggarannya namun
2020. Inflasi yang tetap terkendali bahkan tetap bisa mempertahankan utilitasnya. Dari
cenderung menurun tiap tahunnya merupakan sisi produksi, produsen memilih untuk mengu-
akibat dari pasokan atau penawaran barang dan rangi penggunaan bahan baku dari impor dan
jasa yang mampu memenuhi permintaan dari menahan untuk tidak menaikkan harga dengan
masyarakat. Namun, inflasi yang terus tergesa-gesa demi terjaganya kondisi pangsa
menurun hingga dibawah target, atau berpo- pasar didalam negeri.
tensi deflasi, juga berbahaya bagi per- Selama periode berjalan, masyarakat
ekonomian dikarenakan daya beli masyarakat cenderung bersikap hati-hati dan menahan
pasti menurun. Oleh karena itu, upaya BI ber- konsumsinya Sehingga permintaan terhadap
sama pemerintah dalam memulihkan ekonomi barang dan jasa masih lebih kecil dibandingkan
dan meningkatkan daya beli masyarakat yaitu penawaran yang ada. Dampaknya membuat
dengan kembali menurunkan suku bunga ac- harga barang dan jasa tetap terkendali mes-
uan atau 7days repo-rate. penurunan suku kipun rupiah sedang terdepresiasi. Dalam
bunga acuan ini sejalan dengan tingkat inflasi penelitian yang dilakukan oleh (Martanto et al.,
yang masih rendah. Dengan diturunkannya 2021) dijelaskan bahwa fluktuasi nilai tukar
suku bunga diharapkan mampu mendukung sangat dinamis pergerakannya sehingga
pihak perbankan dan lembaga keuangan pengaruhnya tidak semua ditransmisikan pada
lainnya dalam menyalurkan kredit kepada kenaikan harga di pasar domestik.
masyarakat demi meningkatkan daya beli dan
Adanya pengaruh negatif yang tidak sig- dapat tersalur secara maksimal dan optimal
nifikan antara nilai tukar terhadap tingkat demi mendorong pemulihan ekonomi nasional.
inflasi di Indonesia selama tahun 2010 sampai
2020 memiliki perbedaan dengan hasil studi Hubungan variabel X → Z2 → Y
yang dilakukan oleh (Ningsih, Suhesti; Tidak adanya pengaruh tidak langsung
Kristiyanti, 2016) yang memberikan hasil jumlah uang beredar terhadap tingkat inflasi
bahwa nilai tukar memiliki pengaruh arah yang melalui nilai tukar tidak sejalan dengan teori
positif signifikan terhadap tingkat inflasi di In- Mundell-Fleming dan ERPT. Dalam teori
donesia selama periode 2014-2016. Namun, Mundell-Fleming, kenaikan jumlah uang
hasil penelitian ini juga memiliki persamaan beredar akan menekan tingkat bunga domestik.
dengan hasil studi empiris oleh (Amhimmid et Dampaknya, membuat investor lebih tertarik
al., 2021) dimana hasil penelitiannya tidak untuk menanamkan modalnya di luar negeri
menunjukkan adanya pengaruh yang signif- dan menurunkan permintaan mata uang do-
ikan antara nilai tukar terhadap inflasi baik di mestik, sehingga menyebabkan kurs men-
Indonesia maupun di Libya pada tahun 2005- galami depresiasi. Dalam teori ERPT, depre-
2019. siasi kurs meningkatkan ekspor yang nantinya
membuat nilai mata uang domestik mengalami
Hubungan variabel X → Z1 → Y apresiasi kembali karena permintaan terhadap
Adanya pengaruh tidak langsung jumlah mata uang domestik mengalami peningkatan.
uang beredar terhadap tingkat inflasi melalui Apresiasi nilai tukar memberikan dampak ter-
tingkat suku bunga sejalan dengan teori Fisher hadap harga barang domestik yang lebih mahal
Effect. Didalam teori tersebut menyiratkan bila dibandingkan dengan harga barang luar
adanya perubahan tingkat harga akibat peru- negeri. Sehingga nantinya masyarakat lebih
bahan pada permintaan jumlah uang beredar di memilih untuk melakukan impor barang dari
masa depan dengan perubahan tingkat bunga luar negeri yang dapat memicu timbulnya
nominal. inflasi akibat dari harga barang domestik yang
Seperti yang diketahui bahwasannya mengalami kenaikan.
jumlah uang beredar tidak memjliki pengaruh Fenomena yang terjadi di lapangan
langsung yang signifikan terhadap tingkat menggambarkan bahwa peningkatan jumlah
inflasi, Banyaknya jumlah uang yang beredar uang beredar selama 10 tahun terakhir juga dii-
tidak diimbangi pula oleh tingkat konsumsi dan kuti oleh trend dari nilai nilai tukar rupiah ter-
daya beli masyarakat yang tinggi. Sehingga hadap dolar Amerika yang selalu meningkat
masyarakat cenderung menahan diri dan per- atau cenderung mengalami depresiasi. Namun
putaran uang dalam perekonomian melambat. sayangnya, depresiasi nilai tukar ini tidak
Oleh karena itu, BI bersama pemerintah beru- mengakibatkan tingkat inflasi juga mengalami
paya memulihhkan kembali ekonomi, khu- kenaikan seperti yang disebutkan dalam teori.
susnya pada kondisi Covid-19 seperti saat ini Penyebabnya adanya faktor substitusi yang dil-
dengan menetapkan kebijakan ekspasioner dan akukan oleh konsumen maupun produsen
memberikan stimulus bagi perekonomian. terkait rupiah yang terus mengalami depresiasi.
Salah satu upaya kebijakan moneter ek- Dimana konsumen lebih memilih membeli ba-
spasioner yaitu dengan menurunkan suku rang/produk sejenis yang lebih murah yang di-
bunga acuan BI 7days repo-rate. Bank Indone- produksi didalam pasar domestik dan mengu-
sia berharap penurunan suku bunga acuan ini rangi pembelian dari luar negeri. Sedangkan
juga diikuti oleh seluruh lembaga keuangan produsen memilih untuk mengurangi
yang ada demi mendorong kembali tingkat penggunaan bahan baku dari impor dan mena-
konsumsi masyarakat. Menurut Perry Warjiyo, han untuk tidak menaikkan harga dengan
Gubernur Bank Indonesia, penurunan suku tergesa-gesa demi terjaganya kondisi pangsa
bunga acuan ini sejalan dengan tingkat inflasi pasar didalam negeri.
yang masih rendah. Dengan diturunkannya Selain itu, selama periode berjalan,
suku bunga diharapkan penyaluran kredit jumlah pasokan atau penawaran barang dan
kepada masyarakat serta pemberian stimulus jasa mampu memenuhi permintaan barang/jasa
seperti pelonggaran kredit baik untuk ken- dari masyarakat. Selama periode berjalan,
daraan bermotor, perumahan maupun UMKM masyarakat cenderung bersikap hati-hati dan
menahan konsumsinya sehingga permintaan baga keuangan yang lainnya dalam menya-
terhadap barang dan jasa masih lebih kecil lurkan kredit kepada masyarakat demi mening-
dibandingkan penawaran yang ada. Dampak- katkan daya beli dan konsumsi masyarakat
nya membuat harga barang dan jasa tetap serta pemulihan ekonomi nasional.
terkendali meskipun rupiah sedang terdepre- Kelima, tidak adanya pengaruh depre-
siasi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh siasi rupiah terhadap peningkatan inflasi
(Martanto et al., 2021) dijelaskan bahwa fluk- dimungkinkan adanya faktor substitusi yang
tuasi nilai tukar sangat dinamis pergerakannya dilakukan oleh konsumen maupun produsen.
sehingga pengaruhnya tidak semua ditrans- Selain itu, jumlah pasokan atau penawaran ba-
misikan pada kenaikan harga di pasar domes- rang dan jasa mampu memenuhi permintaan
tik. barang/jasa dari masyarakat, sehingga per-
mintaan terhadap barang dan jasa masih lebih
KESIMPULAN DAN SARAN kecil dibandingkan penawaran yang ada. Dam-
Kesimpulan paknya membuat harga barang dan jasa tetap
Berdasarkan hasil analisis dan pembaha- terkendali meskipun rupiah sedang terdepre-
san pada subbab sebelumnya, terdapat be- siasi.
berapa kesimpulan yang dapat ditarik dalam Keenam, peningkatan jumlah uang yang
penelitian ini. Pertama, peningkatan jumlah beredar tidak diimbangi oleh tingkat konsumsi
uang beredar merupakan bentuk pelonggaran dan daya beli masyarakat yang tinggi. Tercer-
kebijakan moneter untuk meningkatkan per- min dari tingkat inflasi yang mengalami
tumbuhan ekonomi. Kebijakan moneter yang penurunan, cenderung kearah deflasi. Se-
bersifat ekspansif salah satunya tercermin dari hingga bank sentral menurunkan tingkat suku
menurunnya tingkat suku bunga. Peningkatan bunga dengan harapan penyaluran kredit
jumlah uang beredar dan menurunnya tingkat kepada masyarakat meningkat serta pemberian
suku bunga selama 1 dekade terakhir terjawab stimulus seperti pelonggaran kredit baik untuk
dengan PDB tahunan Indonesia yang tumbuh kendaraan bermotor, perumahan maupun
rata-rata 5 persen (yoy) selama 15 tahun tera- UMKM dapat tersalur secara maksimal dan op-
khir. timal demi meningkatkan daya beli masyarakat
Kedua, kebijakan Quantitative Easing dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.
(QE) berasal dari pembelian aset jangka pan- Terakhir, peningkatan jumlah uang
jang berupa surat berharga, baik milik beredar menyebabkan nilai tukar rupiah men-
pemerintah maupun bank komersial. Dampak galami depresiasi. Namun, jumlah pasokan
yang ditimbulkan dari kebijakan Quantitative atau penawaran barang dan jasa mampu me-
Easing (QE) yaitu penawaran atas mata uang menuhi permintaan barang/jasa dari masyara-
domestik menjadi meningkat dan menyebab- kat. Adanya faktor substitusi yang dilakukan
kan nilai tukar mengalami depresiasi. Ketiga, oleh konsumen maupun produsen dalam me-
peningkatan jumlah uang yang beredar tidak nyikapi depresiasi rupiah juga menyebabkan
selalu dibarengi dengan tingkat konsumsi dan tingkat inflasi tidak mengalami peningkatan
daya beli masyarakat yang tinggi. Meskipun te- disamping nilai tukar yang terus tertekan oleh
lah diberikan beberapa stimulus, namun dolar Amerika.
masyarakat maupun pelaku usaha masih bersi-
kap hati-hati dan cenderung menahan kon- Saran
sumsi mereka. Sehingga tidak berdampak ter- Adapun saran yang ingin diberikan
hadap kenaikan tingkat inflasi. peneliti dari hasil penelitian ini adalah, Bank
Keempat, menurunnya tingkat suku Indonesia terus menjalankan kerangka kerja
bunga dibarengi dengan terkendalinya laju kebijakan moneter yaitu Inflation Targeting
inflasi merupakan wujud nyata upaya otoritas Framework (ITF) yang dicanangkan untuk
moneter bersama dengan pemerintah yang menjaga tingkat inflasi agar tetap rendah dan
cukup berhasil menjaga stabilitas mak- stabil melalui instrumen suku bunga yang di-
roekonomi dan stabilitas sistem keuangan. jadikan target operasional, Bank Indonesia
Turunnya tingkat suku bunga diharapkan selaku otoritas moneter perlu konsisten
mampu mendukung pihak perbankan dan lem- melakukan koordinasi dan kerja sama dengan
Pemerintah selaku otoritas fiskal untuk men- Suku bunga menjadi instrumen yang
jalankan bauran kebijakan demi tercapainya dapat mempengaruhi pergerakan inflasi selama
terget inflasi yang sudah ditetapkan bersama. periode penelitian. Oleh karena itu, pemerintah
Bauran dua kebijakan perlu dilakukan agar op- bersama dengan bank sentral dapat terus
timal dalam mencapai target inflasi yang ren- melaksanakan kerangka kerja moneter yaitu
dah dan nilai tukar yang terkendali ITF untuk menstabilkan harga barang dan jasa
Bagi peneliti selanjutnya bisa menam- melalui suku bunga yang dijadikan target
bahkan variabel pada sektor fiskal yang dapat operasionalnya. Ketika inflasi cenderung men-
mempengaruhi tingkat inflasi Misalnya berupa galami penurunan hingga deflasi, atau berada
penerimaan pajak, belanja modal pemerintah, dibawah target, bank sentral dapat menurunkan
ekspor, impor, dll. Dengan demikian nantinya tingkat suku bunga untuk mendongkrak kon-
dapat ditarik kesimpulan baru, khususnya da- sumsi masyarakat kembali dan mengurangi
lam sektor fiskal terhadap tingkat inflasi, dan saving. Pergerakan suku bunga tersebut nant-
membantu pemerintah selaku otoritas fiskal inya tidak hanya langsung mempengaruhi
dalam memutuskan kebijakan yang akan inflasi, namun juga turut mempengaruhi nilai
ditempuh. tukar dan peredaran uang kembali nantinya.
Sehingga jumlah uang beredar dan nilai tukar
IMPLIKASI meskipun tidak signifikan, namun masih perlu
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dipantau terus perkembangannya agar tujuan
dapat diketahui bahwasannya selama periode kebijakan moneter yaitu menstabilkan harga
penelitian dilakukan, kenaikan jumlah uang dan nilai rupiah dapat terwujud secara bersa-
beredar dan depresiasi nilai tukar tidak ber- maan kedepannya melalui pengontrolan suku
pengaruh signifikan terhadap kenaikan inflasi. bunga.
Sedangkan tingkat suku bunga berperan signif-
ikan dalam mempengaruhi pergerakan inflasi. KETERBATASAN PENELITIAN
Dikarenakan jumlah uang beredar dan nilai tu- Penelitian ini lebih memfokuskan pada
kar dalam penelitian ini tidak signifikan, na- ruang lingkup moneter yang mempengaruhi
mun bukan berarti pemerintah dan bank sentral tingkat inflasi. Dengan demikian, instrumen
bisa melonggarakan pemantauan mereka ter- atau variabel yang digunakan berasal dari ru-
hadap 2 variabel moneter ini. Jumlah uang ang lingkup moneter. Sehingga dalam
beredar dan nilai tukar masih menjadi variabel penelitian ini kurang melihat bagaimana peru-
moneter yang terkait erat dengan tingkat bahan inflasi yang disebabkan oleh faktor
inflasi. fiskal. Khususnya terkait penggunaan instru-
Ketidaksignifikansian yang diperoleh men atau variabel yang berkaitan dengan ke-
dari hasil penelitian ini lebih disebabkan oleh bijakan fiskal.
perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh
masyarakat. Setelah adanya krisis Asia DAFTAR PUSTAKA
1997/1998 dan krisis global 2008, membuat se- Alawiyah, T., Haryadi, H., & Vyn Amzar, Y.
bagian besar masyarakat, khususnya kaum (2019). Pengaruh inflasi dan jumlah uang
muda, lebih melek terkait finansial. Ditambah beredar terhadap nilai tukar rupiah
pula adanya Covid-19 semakin mempertegas dengan pendekatan model struktural
bahwa sebagian besar masyarakat saat ini lebih VAR. E-Journal Perdagangan Industri
aware untuk menabung dan investasi. Bukan Dan Moneter, 7(1), 51–60.
berarti mereka tidak melakukan konsumsi, https://doi.org/10.22437/pim.v7i1.8339
hanya saja mereka lebih membatasi konsumsi Amhimmid, O. M. H., Yanto, H., &
dan memperbanyak saving untuk berjaga-jaga Setyadharma, A. (2021). BEAJ Business
akan kondisi masa depan yang tidak pasti. Pola and Economic Analysis Journal The
perilaku masyarakat yang lebih aware untuk Effect of Interest Rates, Money Supply
melakukan saving menyebabkan permintaan and Exchange Rate on Inflation in
terhadap barang/jasa juga menurun. Sedangkan Indonesia and Libya. Beaj, 1(2), 104–
dari sisi penawaran cukup melimpah akibat 121.
adanya proyeksi yang berlebihan dari para https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/
pelaku usaha di tahun 2010. beaj