You are on page 1of 15

Nama : Muhammad Nabil Alfauzi

NPM : 120310210088
Mata Kuliah : Manajemen Proyek

Bagian I: TEORI
Pilihlah 10 soal di bawah ini untuk dikerjakan secara cermat! Lebih baik jika
menyebar pada tiap tema pembahasan.

Modern Project Management


1. Define a project. What are five characteristics that help differentiate projects from
other functions carried out in the daily operations of the organization?
2. What are some of the key environmental forces that have changed the way projects
are managed? What has been the effect of these forces on the management of
projects?
3. Why is the implementation of projects important to strategic planning and the project
manager?
4. The technical and sociocultural dimensions of project management are two sides to
the same coin. Explain.
5. What is meant by an integrative approach to project management? Why is this
approach important in today

Organization Strategy and Project Selection


1. Describe the major components of the strategic management process.
2. Explain the role projects play in the strategic management process.
3. How are projects linked to the strategic plan?
4. The portfolio of projects is typically represented by compliance, strategic, and
operations projects. What impact can this classification have on project selection?
5. Why does the priority system described in this chapter require that it be open and
published? Does the process encourage bottom-up initiation of projects? Does it
discourage some projects? Why?
6. Why should an organization not rely only on ROI to select projects?
7. Discuss the pros and cons of the checklist versus the weighted factor method of
selecting projects.

Organization Structure and Culture


1. What are the relative advantages and disadvantages of the functional, matrix, and
dedicated team approaches to managing projects?
2. What distinguishes a weak matrix from a strong matrix?
3. Under what conditions would it be advisable to use a strong matrix instead of a
dedicated project team?
4. How can project management offices (POs) support effective project management?
5. Why is it important to assess the culture of an organization before deciding what
project management structure should be used to complete a project?
6. Other than culture, what other organizational factors should be used to determine
which project management structure should be used?
7. What do you believe is more important for successfully completing a project— the
formal project management structure or the culture of the parent organization?

Estimating Project Time and Cost


1. Why are accurate estimates critical to effective project management?
2. How does the culture of an organization influence the quality of estimates?
3. What are the differences between bottom-up and top-down estimating approaches?
Under what conditions would you prefer one over the other?
4. What are the major types of costs? Which costs are controllable by the project
manager?

Developing a Project Plan


1. How does the WBS differ from the project network?
2. How are WBS and project networks linked?
3. Why bother creating a WBS? Why not go straight to a project network and forget the
WBS?
4. Why is slack important to the project manager?
5. What is the difference between free slack and total slack?
6. Why are lags used in developing project networks?
7. What is a hammock activity, and when is it used?

Scheduling Resources and Cost


1. How does resource scheduling tie to project priority?
2. How does resource scheduling reduce flexibility in managing projects?
3. Present six reasons scheduling resources is an important task.
4. How can outsourcing project work alleviate the three most common problems
associated with multiproject resource scheduling?
5. Explain the risks associated with leveling resources, compressing or crashing projects,
and imposed durations or “catch-up” as the project is being implemented.
6. Why is it critical to develop a time-phased baseline?

Reducing Project Duration


1. What are five common reasons for crashing a project?
2. What are the advantages and disadvantages of reducing project scope to accelerate a
project? What can be done to reduce the disadvantages?
3. Why is scheduling overtime a popular choice for getting projects back on schedule?
What are the potential problems for relying on this option?
4. Identify four indirect costs you might find on a moderately complex project.
5. Why are these costs classified as indirect?
6. How can a cost–duration graph be used by the project manager? Explain.
7. Reducing the project duration increases the risk of being late. Explain.
8. It is possible to shorten the critical path and save money. Explain how.
Bagian II : Kasus (60%)
Pilihlah 2 dari 3 kasus di bawah ini untuk dikerjakan.

1. Below is a project WBS with cost apportioned by percents. If the total project cost is
estimated to be $600,000, what are the estimated costs for the following deliverables?
a. Design?
b. Programming?
c. In-house testing?
What weaknesses are inherent in this estimating approach?

2. Given the time-phased work packages and network, complete the baseline budget
form for the project.
3. Use the information contained below to compress one-time unit per move using the
least cost method. Reduce the schedule until you reach the crash point of the network.
For each move identify what activity(s) was crashed, the adjusted total cost, and
explain your choice if you have to choose between activities that cost the same. If the
indirect cost for each duration are $1,500 for 17 weeks, $1,450 for 16 weeks, $1,400
for 15 weeks, $1,350 for 14 weeks, $1,300 for 13 weeks, $1,250 for 12 weeks, $1,200
for 11 weeks, and $1,150 for 10 weeks, what is the optimum cost-time schedule for
the project? What is the cost?
Jawaban :
Bagian I: TEORI
1. Define a project. What are five characteristics that help differentiate projects from
other functions carried out in the daily operations of the organization?
Jawab :
- Tujuan Spesifik
Proyek memiliki seperangkat tujuan dan deliverables yang jelas. Tujuan ini
harus jelas dan dapat dicapai, memberikan panduan untuk kesuksesan proyek.
- Tanggal Mulai dan Selesai yang Ditentukan
Proyek bukanlah usaha yang tidak berujung. Mereka memiliki jangka waktu
yang terbatas di mana mereka harus diselesaikan. Batas waktu ini membantu
menjaga fokus proyek dan memastikan alokasi sumber daya yang efisien.
- Keterbatasan Sumber Daya
Proyek membutuhkan alokasi sumber daya tertentu, seperti orang, peralatan,
dan anggaran. Sumber daya ini perlu dikelola dengan hati-hati untuk
memastikan proyek tetap berjalan sesuai rencana.
- Ketidakpastian
Proyek melibatkan tingkat ketidakpastian mengenai hasil, jadwal, atau
kebutuhan sumber daya. Ketidakpastian ini dapat dikurangi melalui
perencanaan dan strategi manajemen risiko.
- Proses Unik
Proyek biasanya memerlukan seperangkat proses dan prosedur yang unik
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ini bisa melibatkan pengembangan
rencana proyek yang spesifik, penggunaan alat manajemen proyek khusus, dan
mengikuti alur kerja yang telah ditetapkan.

2. Explain the role projects play in the strategic management process.


Jawab :
- Proyek sebagai Mesin Perubahan Strategis
- Mendorong Inisiatif Strategis
Proyek sebagai usaha sementara yang dilakukan untuk menciptakan hasil yang
unik. Hasil ini dapat menjadi instrumen dalam mendorong inisiatif strategis
yang diuraikan dalam rencana strategis. Pengembangan produk baru,
peningkatan proses, atau masuk ke pasar baru adalah contoh inisiatif strategis
yang mungkin dicapai melalui proyek yang dikelola dengan baik.
- Menghubungkan Celah Antara Perencanaan dan Pelaksanaan
- Mentransformasikan Strategi Menjadi Aksi
Rencana strategis memberikan peta jalan untuk masa depan organisasi, namun
proyek menerjemahkan rencana tersebut menjadi langkah-langkah yang dapat
dijalankan. Proyek menetapkan deliverables, jadwal waktu, dan kebutuhan
sumber daya yang spesifik, membuat tujuan strategis menjadi lebih nyata dan
dapat dicapai.
- Fokus dan Efisiensi
- Menyelaraskan Sumber Daya dengan Tujuan Strategis
Seperti yang ditekankan dalam buku tersebut, proyek memerlukan sumber
daya yang didedikasikan. Dengan memilih proyek-proyek yang selaras dengan
tujuan strategis, organisasi memastikan sumber daya mereka difokuskan
secara strategis dan tidak terbuang pada usaha yang tidak berkontribusi pada
visi jangka panjang.
- Keunggulan Strategis Melalui Kesuksesan Proyek
- Diferensiasi Kompetitif
Proyek yang sukses dapat menghasilkan keunggulan kompetitif. Peluncuran
produk baru, peningkatan proses yang berhasil, atau kampanye pemasaran
yang efektif yang dicapai melalui proyek semua dapat memberikan
keuntungan bagi organisasi dibandingkan pesaingnya.

3. What are the relative advantages and disadvantages of the functional, matrix, and
dedicated team approaches to managing projects?
Jawab :
1. Pendekatan Fungsional
Keuntungan:
- Struktur familiar dan efisien untuk tugas-tugas rutin.
- Karyawan memiliki keahlian mendalam di bidang fungsional mereka.
- Koordinasi yang baik antar karyawan dalam fungsi yang sama.
Kerugian:
- Kurangnya komunikasi dan kolaborasi antar fungsi yang berbeda.
- Lambat dalam pengambilan keputusan karena harus melalui rantai hierarki
fungsional.
- Kurangnya kepemilikan proyek secara keseluruhan di antara anggota tim.
2. Pendekatan Matriks
Keuntungan:
- Mendorong komunikasi dan kolaborasi antar fungsi yang berbeda.
- Memanfaatkan keahlian khusus dari berbagai departemen.
- Keputusan yang lebih cepat karena tim memiliki anggota dari berbagai fungsi.
Kerugian:
- Potensi konflik antar manajer fungsional dan manajer proyek.
- Karyawan dapat mengalami beban kerja ganda karena melapor ke dua atasan.
- Bisa terjadi perebutan sumber daya antar proyek.
3. Pendekatan Tim Khusus
Keuntungan:
- Fokus dan kepemilikan yang tinggi terhadap proyek.
- Komunikasi dan kolaborasi yang efisien antar anggota tim.
- Pengambilan keputusan yang cepat dan fleksibel.
Kerugian:
- Bisa jadi mahal untuk mengumpulkan tim khusus yang terampil.
- Kurangnya keahlian khusus jika proyek membutuhkan keahlian dari luar tim.
- Anggota tim mungkin kesulitan kembali ke peran fungsional mereka setelah
proyek selesai.

4. Under what conditions would it be advisable to use a strong matrix instead of a


dedicated project team?
Jawab :
- Keterbatasan Sumber Daya
Organisasi tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mendedikasikan tim
penuh waktu untuk proyek tersebut. Struktur matriks yang kuat
memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan keahlian karyawan dari
berbagai departemen secara efisien, tanpa harus menarik mereka sepenuhnya
dari tugas reguler mereka.
- Budaya Kolaboratif
Organisasi memiliki budaya yang mendukung struktur kepemimpinan ganda
dan kolaborasi lintas departemen. Struktur matriks yang kuat mengharuskan
komunikasi dan kerja sama yang baik antara manajer proyek dan manajer
fungsional. Jika budaya perusahaan tidak menghargai hal ini, maka tim
proyek yang berdedikasi mungkin lebih cocok.
- Kompleksitas Proyek Sedang
Proyek tersebut cukup kompleks sehingga membutuhkan keahlian dari
berbagai departemen, tetapi tidak terlalu besar atau kritis sehingga
memerlukan tim khusus. Struktur matriks yang kuat memungkinkan
perusahaan untuk mengumpulkan keahlian yang diperlukan tanpa harus
mengeluarkan biaya untuk tim penuh waktu.
-
Pentingnya Fleksibilitas
Lingkup proyek mungkin berubah sepanjang proses, atau kebutuhan sumber
daya dapat berfluktuasi. Struktur matriks yang kuat menawarkan lebih banyak
fleksibilitas dalam hal alokasi sumber daya, memungkinkan perusahaan untuk
menyesuaikan tim sesuai kebutuhan.
5. How does the culture of an organization influence the quality of estimates?
Jawab :
- Akurasi dan Kejujuran
Budaya yang menghargai akurasi dan kejujuran akan mendorong tim untuk
membuat estimasi yang realistis dan dapat dicapai. Sebaliknya, budaya yang
menekankan pencapaian target yang tidak realistis atau "menyenangkan
atasan" dapat menyebabkan estimasi yang terlalu optimis dan berujung pada
masalah jadwal dan anggaran nantinya.
- Pengambilan Risiko
Budaya yang terbuka terhadap pengambilan risiko yang wajar dapat
mendorong tim untuk mengidentifikasi potensi masalah dan memasukkan
buffer ke dalam estimasi mereka. Namun, budaya yang terlalu menghindari
risiko dapat menyebabkan estimasi yang terlalu konservatif dan pemborosan
sumber daya.
- Komunikasi dan Kolaborasi
Budaya yang mendorong komunikasi dan kolaborasi yang terbuka akan
memungkinkan tim untuk berbagi informasi dan keahlian secara bebas. Hal
ini penting untuk membuat estimasi yang komprehensif yang
memperhitungkan semua faktor yang relevan. Sebaliknya, budaya yang siloed
atau tertutup dapat menyebabkan estimasi yang kurang lengkap dan berpotensi
cacat.
- Pembelajaran dan Pengembangan
Budaya yang berfokus pada pembelajaran dan pengembangan akan
mendorong tim untuk terus meningkatkan keterampilan estimasi mereka. Ini
termasuk belajar dari kesalahan masa lalu dan menggunakan teknik estimasi
yang lebih baik. Sebaliknya, budaya yang stagnan dapat menyebabkan tim
terus menggunakan pendekatan estimasi yang usang dan tidak akurat.

6. What are the differences between bottom-up and top-down estimating approaches?
Under what conditions would you prefer one over the other?
Jawab :
Pendekatan Deskripsi Kelebihan Kekurangan
Estimasi
Bottom-up Estimasi rinci dibuat Lebih akurat untuk Membutuhkan
di tingkat pekerjaan proyek dengan lebih banyak waktu
terendah. Estimasi pekerjaan yang dan usaha.
individual kemudian terdefinisi dengan
digabungkan untuk baik.
mendapatkan estimasi
keseluruhan proyek.

Top-down Estimasi keseluruhan Cocok untuk proyek Kurang akurat


proyek dibuat terlebih dengan dibandingkan
dahulu. Estimasi ketidakpastian tinggi bottom-up.
keseluruhan kemudian atau lingkup yang
dialokasikan ke tidak jelas. Lebih
pekerjaan individual. cepat dan lebih
mudah diterapkan.

- Bottom-up lebih disukai untuk proyek dengan pekerjaan yang terdefinisi


dengan baik dan membutuhkan estimasi akurat.
- Top-down lebih disukai untuk proyek dengan ketidakpastian tinggi, lingkup
yang tidak jelas, atau keterbatasan waktu untuk estimasi.

7. Why bother creating a WBS? Why not go straight to a project network and forget the
WBS?
Jawab :
- Kejelasan Deliverable
WBS menjabarkan project menjadi keluaran (deliverable) yang terdefinisi
dengan baik. Ini membantu perusahaan memahami dengan jelas apa yang
perlu dihasilkan di setiap tahapan project.
- Identifikasi Aktivitas
Dengan adanya WBS yang rinci, perusahaan dapat dengan mudah
mengidentifikasi aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan tiap
deliverable. Aktivitas inilah yang nantinya akan menjadi dasar pembuatan
project network.
- Mencegah Kelalaian
WBS secara struktur memaksa perusahaan untuk memikirkan dan
mendeskripsikan semua pekerjaan yang perlu diselesaikan. Ini meminimalisir
risiko tertinggalnya pekerjaan penting yang belum teridentifikasi.
- Alokasi Sumber Daya
WBS menjadi acuan untuk mengalokasikan sumber daya manusia, peralatan,
dan finansial secara tepat ke tiap aktivitas yang dibutuhkan.
- Komunikasi
WBS menjadi bahasa yang sama antar anggota tim. Semua pihak bisa
memahami dengan jelas ruang lingkup project dan perannya masing-masing.

8. What is the difference between free slack and total slack?


Jawab :
Dalam project management, slack atau float merupakan waktu yang tersedia untuk
menunda penyelesaian suatu aktivitas tanpa berdampak pada aktivitas berikutnya atau
keseluruhan project. Ada dua jenis slack:
- Free Slack (Slack Bebas):
Free slack adalah waktu yang dapat ditunda untuk menyelesaikan suatu
aktivitas tanpa mempengaruhi aktivitas berikutnya yang bergantung padanya.
Misalnya, jika aktivitas A mendahului aktivitas B, dan free slack aktivitas A
adalah 5 hari, maka perusahaan dapat menunda penyelesaian aktivitas A
hingga 5 hari tanpa harus menggeser tanggal mulai aktivitas B.
- Total Slack (Slack Total):
Total slack adalah waktu maksimum yang dapat ditunda untuk menyelesaikan
suatu aktivitas tanpa memengaruhi tanggal penyelesaian project secara
keseluruhan. Dengan kata lain, total slack menunjukkan berapa lama
perusahaan dapat menunda aktivitas tanpa menyebabkan keterlambatan
project.

9. How can outsourcing project work alleviate the three most common problems
associated with multiproject resource scheduling?
Jawab :
- Keterlambatan Jadwal Keseluruhan (Overall Schedule Slippage):
- Ketika mengerjakan banyak proyek secara bersamaan, sumber daya
internal seringkali kelebihan beban. Ini dapat menyebabkan penundaan
pada satu atau beberapa proyek karena tim yang sama mengerjakan
tugas di beberapa proyek.
- Outsourcing memungkinkan perusahaan memindahkan sebagian
pekerjaan ke tim eksternal. Hal ini menambah kapasitas secara
keseluruhan, sehingga proyek tetap berjalan sesuai jadwal.
- Alokasi Sumber Daya yang Tidak Efisien (Inefficient Resource Allocation):
- Menyeimbangkan kebutuhan sumber daya di beberapa proyek bisa jadi
rumit. perusahaan mungkin memiliki karyawan dengan keahlian
khusus yang dibutuhkan di beberapa proyek, tetapi tidak bisa
dialokasikan ke semuanya secara bersamaan.
- Outsourcing memungkinkan perusahaan mengakses kumpulan
keahlian yang lebih luas. perusahaan dapat menemukan tim eksternal
yang memiliki keahlian spesifik yang dibutuhkan untuk proyek
tertentu, sehingga sumber daya internal dapat dialokasikan lebih
efisien ke proyek lain.
- Kemacetan Sumber Daya (Resource Bottlenecks):
- Kemacetan sumber daya terjadi ketika permintaan akan keahlian
tertentu melebihi ketersediaan. Hal ini dapat menyebabkan penundaan
dan gangguan pada alur kerja proyek.
- Dengan outsourcing, perusahaan dapat menghindari kemacetan dengan
mengalokasikan pekerjaan yang membutuhkan keahlian tertentu ke tim
eksternal. Ini membantu memastikan proyek terus berjalan lancar tanpa
terhambat oleh keterbatasan sumber daya internal.

10. Identify four indirect costs you might find on a moderately complex project.
Jawab :
- Gaji Manajemen dan Administrasi
Biaya ini mencakup gaji staf administrasi yang mendukung proyek, seperti
asisten administrasi, sekretaris, dan personel akuntansi. Gaji manajer proyek
dan pemimpin tim lainnya juga termasuk di sini, meskipun mereka mungkin
juga menghabiskan sebagian waktu mereka untuk mengerjakan tugas langsung
pada proyek.

- Depresiasi Aset
Proyek mungkin menggunakan aset seperti komputer, peralatan kantor, dan
kendaraan. Meskipun aset ini tidak dibeli khusus untuk proyek, nilainya
menurun seiring waktu karena penggunaan. Biaya penurunan nilai ini dikenal
sebagai depresiasi dan dianggap sebagai biaya tidak langsung.
- Biaya Utilitas
Biaya utilitas seperti listrik, air, dan internet diperlukan untuk menjalankan
kantor atau fasilitas tempat tim proyek bekerja. Meskipun biaya ini tidak dapat
dialokasikan langsung ke proyek, ini adalah biaya yang perlu dipertimbangkan
karena mendukung operasi keseluruhan proyek.
- Biaya Perjalanan dan Hiburan
Proyek mungkin memerlukan perjalanan bisnis untuk rapat di luar lokasi,
menghadiri konferensi, atau mengunjungi situs klien. Biaya makan dan
hiburan yang terkait dengan perjalanan bisnis ini juga termasuk dalam kategori
ini.

Bagian II : Kasus (60%)


Pilihlah 2 dari 3 kasus di bawah ini untuk dikerjakan.
1. Below is a project WBS with cost apportioned by percents. If the total project cost is
estimated to be $600,000, what are the estimated costs for the following deliverables?
a. Design?
b. Programming?
c. In-house testing?
What weaknesses are inherent in this estimating approach?
Jawab :
a. Design
= $600.000 x 40%
= $240.000
b. Programming
= Design Cost x Programming Cost
= $240.000 x 20%
= $480.000
c. In-house Training
= Router system project cost x Implementation Cost
= $600.000 x 50%
= $300.000

= Implementation cost x In-house training cost


= $300.000 x 40%
= $120.000

Berikut kelemahan yang ada dari metode ini :


- Akurasi
Metode ini bergantung pada perkiraan, yang dapat tidak akurat terutama di
tahap awal proyek. Ada kemungkinan bahwa biaya sebenarnya bisa jauh lebih
tinggi atau lebih rendah dari perkiraan.
- Kaku
Metode ini tidak memperhitungkan kompleksitas tugas-tugas individual.
Misalnya, desain mungkin lebih kompleks untuk beberapa fitur daripada yang
lain. Metode ini dapat membuat sulit untuk menyesuaikan anggaran seiring
berjalannya proyek.
- Keterbatasan visibilitas
Metode ini berfokus pada kategori-kategori tingkat tinggi dan tidak
memberikan banyak visibilitas terhadap pembagian biaya dalam setiap
kategori. Hal ini dapat membuat sulit untuk mengidentifikasi area di mana
biaya dapat dihemat.

2. Use the information contained below to compress one-time unit per move using the
least cost method. Reduce the schedule until you reach the crash point of the network.
For each move identify what activity(s) was crashed, the adjusted total cost, and
explain your choice if you have to choose between activities that cost the same. If the
indirect cost for each duration are $1,500 for 17 weeks, $1,450 for 16 weeks, $1,400
for 15 weeks, $1,350 for 14 weeks, $1,300 for 13 weeks, $1,250 for 12 weeks, $1,200
for 11 weeks, and $1,150 for 10 weeks, what is the optimum cost-time schedule for
the project? What is the cost?

Jawab :
Least Cost Method (LCM) adalah suatu metode yang digunakan dalam penjadwalan
proyek untuk mempercepat jalannya proyek dengan sekaligus meminimalkan biaya
tambahan yang diperlukan. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan
masalah menggunakan Least Cost Method
1. Identifikasi jalur kritis:
Jalur kritis merupakan jalur terpanjang dalam jaringan jadwal proyek, yang
menentukan durasi minimum proyek. Dari gambar, kita dapat melihat bahwa
jalur kritis adalah A-D-E-F-H dengan total durasi 10 minggu.
2. Hitung biaya tambahan per minggu untuk setiap aktivitas:
Biaya tambahan adalah biaya tambahan yang dibutuhkan per minggu untuk
mempercepat durasi aktivitas. Tabel pada gambar memberikan biaya
tambahan per minggu untuk setiap aktivitas. Misalnya, aktivitas B memiliki
biaya tambahan sebesar $100 per minggu.
3. Identifikasi aktivitas yang paling efisien biayanya untuk dipercepat:
Kita perlu mempercepat aktivitas dengan rasio biaya tambahan per minggu
terendah. Untuk menghitung rasio ini, bagi biaya tambahan per minggu
dengan durasi normal aktivitas. Misalnya, rasio biaya tambahan per minggu
untuk aktivitas B adalah $100/2 minggu = $50 per minggu.
4. Percepat aktivitas dengan rasio biaya tambahan per minggu terendah:
Dalam kasus ini, aktivitas C memiliki rasio biaya tambahan per minggu
terendah sebesar $60/2 minggu = $30 per minggu.
5. Hitung kembali jadwal proyek dan biaya:
Percepat aktivitas C dengan satu minggu. Hal ini mengurangi durasi aktivitas
dari 2 minggu menjadi 1 minggu. Perbarui tabel sesuai dengan perubahan
tersebut. Karena aktivitas C berada pada jalur kritis, mengurangi durasinya
akan mengurangi durasi proyek sebesar satu minggu menjadi 9 minggu.
6. Ulangi langkah-langkah 3-5 sampai mencapai titik percepatan:
Titik percepatan tercapai ketika percepatan lebih lanjut tidak akan lagi
mengurangi durasi proyek. Dalam kasus ini, kita dapat terus mempercepat
aktivitas C dan D karena rasio biaya tambahan per minggu mereka lebih
rendah daripada aktivitas lainnya.
7. Percepat aktivitas C dengan satu minggu lagi. Ini mengurangi durasinya
menjadi 0 minggu, sehingga dapat dilakukan secara instan bersamaan dengan
awal aktivitas D. Durasi proyek sekarang menjadi 8 minggu.
Percepat aktivitas D dengan satu minggu. Ini mengurangi durasinya dari 2
minggu menjadi 1 minggu. Durasi proyek tetap 8 minggu karena aktivitas D
tidak berada pada jalur kritis.
8. Hitung biaya total:
Biaya langsung
Jumlahkan biaya normal semua aktivitas. Dari gambar, total biaya normal
adalah $2000.
Biaya tidak langsung
Temukan biaya tidak langsung berdasarkan durasi proyek (8 minggu). Dalam
kasus ini, biaya tidak langsung adalah $1200.
Biaya total
Tambahkan biaya langsung dan tidak langsung.
Biaya total = $2000 + $1200 = $3200.

Jadwal Biaya-Waktu Optimal:


Jadwal biaya-waktu optimal adalah 8 minggu dengan biaya total $3200.
Aktivitas yang dipercepat adalah C (diperpendek menjadi 0 minggu) dan D
(diperpendek menjadi 1 minggu).

Penjelasan tentang pemilihan antara aktivitas dengan rasio biaya tambahan per
minggu yang sama:
Jika dua atau lebih aktivitas memiliki rasio biaya tambahan per minggu yang
sama, perusahaan dapat memilih salah satu dari mereka untuk dipercepat
terlebih dahulu. Pilihan ini tidak akan mempengaruhi biaya atau durasi proyek
secara keseluruhan selama perusahaan mengikuti langkah-langkah LCM yang
disebutkan di atas.

You might also like