Professional Documents
Culture Documents
NPM : 120310210088
Mata Kuliah : Manajemen Proyek
Bagian I: TEORI
Pilihlah 10 soal di bawah ini untuk dikerjakan secara cermat! Lebih baik jika
menyebar pada tiap tema pembahasan.
1. Below is a project WBS with cost apportioned by percents. If the total project cost is
estimated to be $600,000, what are the estimated costs for the following deliverables?
a. Design?
b. Programming?
c. In-house testing?
What weaknesses are inherent in this estimating approach?
2. Given the time-phased work packages and network, complete the baseline budget
form for the project.
3. Use the information contained below to compress one-time unit per move using the
least cost method. Reduce the schedule until you reach the crash point of the network.
For each move identify what activity(s) was crashed, the adjusted total cost, and
explain your choice if you have to choose between activities that cost the same. If the
indirect cost for each duration are $1,500 for 17 weeks, $1,450 for 16 weeks, $1,400
for 15 weeks, $1,350 for 14 weeks, $1,300 for 13 weeks, $1,250 for 12 weeks, $1,200
for 11 weeks, and $1,150 for 10 weeks, what is the optimum cost-time schedule for
the project? What is the cost?
Jawaban :
Bagian I: TEORI
1. Define a project. What are five characteristics that help differentiate projects from
other functions carried out in the daily operations of the organization?
Jawab :
- Tujuan Spesifik
Proyek memiliki seperangkat tujuan dan deliverables yang jelas. Tujuan ini
harus jelas dan dapat dicapai, memberikan panduan untuk kesuksesan proyek.
- Tanggal Mulai dan Selesai yang Ditentukan
Proyek bukanlah usaha yang tidak berujung. Mereka memiliki jangka waktu
yang terbatas di mana mereka harus diselesaikan. Batas waktu ini membantu
menjaga fokus proyek dan memastikan alokasi sumber daya yang efisien.
- Keterbatasan Sumber Daya
Proyek membutuhkan alokasi sumber daya tertentu, seperti orang, peralatan,
dan anggaran. Sumber daya ini perlu dikelola dengan hati-hati untuk
memastikan proyek tetap berjalan sesuai rencana.
- Ketidakpastian
Proyek melibatkan tingkat ketidakpastian mengenai hasil, jadwal, atau
kebutuhan sumber daya. Ketidakpastian ini dapat dikurangi melalui
perencanaan dan strategi manajemen risiko.
- Proses Unik
Proyek biasanya memerlukan seperangkat proses dan prosedur yang unik
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ini bisa melibatkan pengembangan
rencana proyek yang spesifik, penggunaan alat manajemen proyek khusus, dan
mengikuti alur kerja yang telah ditetapkan.
3. What are the relative advantages and disadvantages of the functional, matrix, and
dedicated team approaches to managing projects?
Jawab :
1. Pendekatan Fungsional
Keuntungan:
- Struktur familiar dan efisien untuk tugas-tugas rutin.
- Karyawan memiliki keahlian mendalam di bidang fungsional mereka.
- Koordinasi yang baik antar karyawan dalam fungsi yang sama.
Kerugian:
- Kurangnya komunikasi dan kolaborasi antar fungsi yang berbeda.
- Lambat dalam pengambilan keputusan karena harus melalui rantai hierarki
fungsional.
- Kurangnya kepemilikan proyek secara keseluruhan di antara anggota tim.
2. Pendekatan Matriks
Keuntungan:
- Mendorong komunikasi dan kolaborasi antar fungsi yang berbeda.
- Memanfaatkan keahlian khusus dari berbagai departemen.
- Keputusan yang lebih cepat karena tim memiliki anggota dari berbagai fungsi.
Kerugian:
- Potensi konflik antar manajer fungsional dan manajer proyek.
- Karyawan dapat mengalami beban kerja ganda karena melapor ke dua atasan.
- Bisa terjadi perebutan sumber daya antar proyek.
3. Pendekatan Tim Khusus
Keuntungan:
- Fokus dan kepemilikan yang tinggi terhadap proyek.
- Komunikasi dan kolaborasi yang efisien antar anggota tim.
- Pengambilan keputusan yang cepat dan fleksibel.
Kerugian:
- Bisa jadi mahal untuk mengumpulkan tim khusus yang terampil.
- Kurangnya keahlian khusus jika proyek membutuhkan keahlian dari luar tim.
- Anggota tim mungkin kesulitan kembali ke peran fungsional mereka setelah
proyek selesai.
6. What are the differences between bottom-up and top-down estimating approaches?
Under what conditions would you prefer one over the other?
Jawab :
Pendekatan Deskripsi Kelebihan Kekurangan
Estimasi
Bottom-up Estimasi rinci dibuat Lebih akurat untuk Membutuhkan
di tingkat pekerjaan proyek dengan lebih banyak waktu
terendah. Estimasi pekerjaan yang dan usaha.
individual kemudian terdefinisi dengan
digabungkan untuk baik.
mendapatkan estimasi
keseluruhan proyek.
7. Why bother creating a WBS? Why not go straight to a project network and forget the
WBS?
Jawab :
- Kejelasan Deliverable
WBS menjabarkan project menjadi keluaran (deliverable) yang terdefinisi
dengan baik. Ini membantu perusahaan memahami dengan jelas apa yang
perlu dihasilkan di setiap tahapan project.
- Identifikasi Aktivitas
Dengan adanya WBS yang rinci, perusahaan dapat dengan mudah
mengidentifikasi aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan tiap
deliverable. Aktivitas inilah yang nantinya akan menjadi dasar pembuatan
project network.
- Mencegah Kelalaian
WBS secara struktur memaksa perusahaan untuk memikirkan dan
mendeskripsikan semua pekerjaan yang perlu diselesaikan. Ini meminimalisir
risiko tertinggalnya pekerjaan penting yang belum teridentifikasi.
- Alokasi Sumber Daya
WBS menjadi acuan untuk mengalokasikan sumber daya manusia, peralatan,
dan finansial secara tepat ke tiap aktivitas yang dibutuhkan.
- Komunikasi
WBS menjadi bahasa yang sama antar anggota tim. Semua pihak bisa
memahami dengan jelas ruang lingkup project dan perannya masing-masing.
9. How can outsourcing project work alleviate the three most common problems
associated with multiproject resource scheduling?
Jawab :
- Keterlambatan Jadwal Keseluruhan (Overall Schedule Slippage):
- Ketika mengerjakan banyak proyek secara bersamaan, sumber daya
internal seringkali kelebihan beban. Ini dapat menyebabkan penundaan
pada satu atau beberapa proyek karena tim yang sama mengerjakan
tugas di beberapa proyek.
- Outsourcing memungkinkan perusahaan memindahkan sebagian
pekerjaan ke tim eksternal. Hal ini menambah kapasitas secara
keseluruhan, sehingga proyek tetap berjalan sesuai jadwal.
- Alokasi Sumber Daya yang Tidak Efisien (Inefficient Resource Allocation):
- Menyeimbangkan kebutuhan sumber daya di beberapa proyek bisa jadi
rumit. perusahaan mungkin memiliki karyawan dengan keahlian
khusus yang dibutuhkan di beberapa proyek, tetapi tidak bisa
dialokasikan ke semuanya secara bersamaan.
- Outsourcing memungkinkan perusahaan mengakses kumpulan
keahlian yang lebih luas. perusahaan dapat menemukan tim eksternal
yang memiliki keahlian spesifik yang dibutuhkan untuk proyek
tertentu, sehingga sumber daya internal dapat dialokasikan lebih
efisien ke proyek lain.
- Kemacetan Sumber Daya (Resource Bottlenecks):
- Kemacetan sumber daya terjadi ketika permintaan akan keahlian
tertentu melebihi ketersediaan. Hal ini dapat menyebabkan penundaan
dan gangguan pada alur kerja proyek.
- Dengan outsourcing, perusahaan dapat menghindari kemacetan dengan
mengalokasikan pekerjaan yang membutuhkan keahlian tertentu ke tim
eksternal. Ini membantu memastikan proyek terus berjalan lancar tanpa
terhambat oleh keterbatasan sumber daya internal.
10. Identify four indirect costs you might find on a moderately complex project.
Jawab :
- Gaji Manajemen dan Administrasi
Biaya ini mencakup gaji staf administrasi yang mendukung proyek, seperti
asisten administrasi, sekretaris, dan personel akuntansi. Gaji manajer proyek
dan pemimpin tim lainnya juga termasuk di sini, meskipun mereka mungkin
juga menghabiskan sebagian waktu mereka untuk mengerjakan tugas langsung
pada proyek.
- Depresiasi Aset
Proyek mungkin menggunakan aset seperti komputer, peralatan kantor, dan
kendaraan. Meskipun aset ini tidak dibeli khusus untuk proyek, nilainya
menurun seiring waktu karena penggunaan. Biaya penurunan nilai ini dikenal
sebagai depresiasi dan dianggap sebagai biaya tidak langsung.
- Biaya Utilitas
Biaya utilitas seperti listrik, air, dan internet diperlukan untuk menjalankan
kantor atau fasilitas tempat tim proyek bekerja. Meskipun biaya ini tidak dapat
dialokasikan langsung ke proyek, ini adalah biaya yang perlu dipertimbangkan
karena mendukung operasi keseluruhan proyek.
- Biaya Perjalanan dan Hiburan
Proyek mungkin memerlukan perjalanan bisnis untuk rapat di luar lokasi,
menghadiri konferensi, atau mengunjungi situs klien. Biaya makan dan
hiburan yang terkait dengan perjalanan bisnis ini juga termasuk dalam kategori
ini.
2. Use the information contained below to compress one-time unit per move using the
least cost method. Reduce the schedule until you reach the crash point of the network.
For each move identify what activity(s) was crashed, the adjusted total cost, and
explain your choice if you have to choose between activities that cost the same. If the
indirect cost for each duration are $1,500 for 17 weeks, $1,450 for 16 weeks, $1,400
for 15 weeks, $1,350 for 14 weeks, $1,300 for 13 weeks, $1,250 for 12 weeks, $1,200
for 11 weeks, and $1,150 for 10 weeks, what is the optimum cost-time schedule for
the project? What is the cost?
Jawab :
Least Cost Method (LCM) adalah suatu metode yang digunakan dalam penjadwalan
proyek untuk mempercepat jalannya proyek dengan sekaligus meminimalkan biaya
tambahan yang diperlukan. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan
masalah menggunakan Least Cost Method
1. Identifikasi jalur kritis:
Jalur kritis merupakan jalur terpanjang dalam jaringan jadwal proyek, yang
menentukan durasi minimum proyek. Dari gambar, kita dapat melihat bahwa
jalur kritis adalah A-D-E-F-H dengan total durasi 10 minggu.
2. Hitung biaya tambahan per minggu untuk setiap aktivitas:
Biaya tambahan adalah biaya tambahan yang dibutuhkan per minggu untuk
mempercepat durasi aktivitas. Tabel pada gambar memberikan biaya
tambahan per minggu untuk setiap aktivitas. Misalnya, aktivitas B memiliki
biaya tambahan sebesar $100 per minggu.
3. Identifikasi aktivitas yang paling efisien biayanya untuk dipercepat:
Kita perlu mempercepat aktivitas dengan rasio biaya tambahan per minggu
terendah. Untuk menghitung rasio ini, bagi biaya tambahan per minggu
dengan durasi normal aktivitas. Misalnya, rasio biaya tambahan per minggu
untuk aktivitas B adalah $100/2 minggu = $50 per minggu.
4. Percepat aktivitas dengan rasio biaya tambahan per minggu terendah:
Dalam kasus ini, aktivitas C memiliki rasio biaya tambahan per minggu
terendah sebesar $60/2 minggu = $30 per minggu.
5. Hitung kembali jadwal proyek dan biaya:
Percepat aktivitas C dengan satu minggu. Hal ini mengurangi durasi aktivitas
dari 2 minggu menjadi 1 minggu. Perbarui tabel sesuai dengan perubahan
tersebut. Karena aktivitas C berada pada jalur kritis, mengurangi durasinya
akan mengurangi durasi proyek sebesar satu minggu menjadi 9 minggu.
6. Ulangi langkah-langkah 3-5 sampai mencapai titik percepatan:
Titik percepatan tercapai ketika percepatan lebih lanjut tidak akan lagi
mengurangi durasi proyek. Dalam kasus ini, kita dapat terus mempercepat
aktivitas C dan D karena rasio biaya tambahan per minggu mereka lebih
rendah daripada aktivitas lainnya.
7. Percepat aktivitas C dengan satu minggu lagi. Ini mengurangi durasinya
menjadi 0 minggu, sehingga dapat dilakukan secara instan bersamaan dengan
awal aktivitas D. Durasi proyek sekarang menjadi 8 minggu.
Percepat aktivitas D dengan satu minggu. Ini mengurangi durasinya dari 2
minggu menjadi 1 minggu. Durasi proyek tetap 8 minggu karena aktivitas D
tidak berada pada jalur kritis.
8. Hitung biaya total:
Biaya langsung
Jumlahkan biaya normal semua aktivitas. Dari gambar, total biaya normal
adalah $2000.
Biaya tidak langsung
Temukan biaya tidak langsung berdasarkan durasi proyek (8 minggu). Dalam
kasus ini, biaya tidak langsung adalah $1200.
Biaya total
Tambahkan biaya langsung dan tidak langsung.
Biaya total = $2000 + $1200 = $3200.
Penjelasan tentang pemilihan antara aktivitas dengan rasio biaya tambahan per
minggu yang sama:
Jika dua atau lebih aktivitas memiliki rasio biaya tambahan per minggu yang
sama, perusahaan dapat memilih salah satu dari mereka untuk dipercepat
terlebih dahulu. Pilihan ini tidak akan mempengaruhi biaya atau durasi proyek
secara keseluruhan selama perusahaan mengikuti langkah-langkah LCM yang
disebutkan di atas.