1244 BN Pal 659m
< th Seteel
‘Sema Pasti Ada di hopes
{Bil Tempo Blorje Orie No. 152-ndonesa, Dapat..
\
Judul: "Tenggelam"
Oleh: Putu Wijaya
Hari itu, Senin, hujan turun deras di kota kecil itu.
Jalan-jalan tergenang air, membuat orang-orang
berlalu-lalang dengan payung berwarna-warni. Di
tengah hiruk-pikuk itu, seorang lelaki paruh baya
berjalan pelan menuju tepi sungai:
Lelaki itu adalah Budi, seorang duda yang hidup
sendirian di rumah kecil di pinggiran kota. Setiap
hari, Budi akan menghabiskan waktu sorenya di
tepi sungai, memandangi air yang mengalir deras.
Pagi itu, ketika Budi berjalan mendekati sungai, ia
melihat sesuatu di tepi air. Sebuah topi terapung di
permukaan air, terbawa arus deras sungal. Tanpa
ragu, Budi segera melompat ke sungai untuk
menyelamatkan si pemilik topi.
Saat mendekat, Budi melihat seorang bocah
laki-laki terjebak di antara batu-batu besar di tepi
sungai. Dengan cepat, Budi meraih tangannya dan
menariknya ke tepi yang lebih aman.
Bocah itu, bernama Andi, adalah seorang anak
yatim piatu yang tinggal di panti asuhan kota kecil
itu. la bermain di tepi sungai ketika terpeleset dan
hampir terseret arus.
*Sudahlah, jangan main di sini lagi. Bahaya," ujar
Budi setelah mengamankan Andi di tepi sungai.
v= a @ 9
Ml Oo «12.50 BA Sn Cae
i o + Selesel
o
Rosrington ~ Classics Thrive
[BB] Foarngtonis the home for Classic Car Lovers Ev.
Judul: "Tenggelam"
Oleh: Putu Wijaya
Hari itu, Senin, hujan turun deras di kota kecIl itu
Jalan-jalan tergenang air, membuat orang-orang
berlalu-lalang dengan payung berwarna-warni. Di
tengah hiruk-pikuk itu, seorang lelaki paruh baya
berjalan pelan menuju tepi sungai.
Lelaki itu adalah Budi, seorang duda yang hidup
sendirian di rumah kecil di pinggiran kota. Setiap
hari, Budi akan menghabiskan waktu sorenya di
tepi sungai, memandangi air yang mengalir deras.
Pagi itu, ketika Budi berjalan mendekati sungai, ia
melihat sesuatu di tepi air. Sebuah topi terapung di
permukaan air, terbawa arus deras sungai. Tanpa
ragu, Budi segera melompat ke sungai untuk
menyelamatkan si pemilik topi.
‘Saat mendekat, Budi melihat seorang bocah
laki-laki terjebak di antara batu-batu besar di tepi
sungai. Dengan cepat, Budi meraih tangannya dan
menariknya ke tepi yang lebih aman.
Bocah itu, bernama Andi, adalah seorang anak
yatim piatu yang tinggal di panti asuhan kota kecil
itu. la bermain di tepi sungai ketika terpeleset dan
hampir terseret arus.
*Sudahlah, jangan main di sini lagi. Bahaya,” ujar
Budi setelah mengamankan Andi di tepi sungai
Andi hanya mengangguk sambil menahan
tangisnya. la tahu bahwa Budi adalah satu-satunya
tl oO <12.50 BA Bln Gam
i o + Selesel
o
Rosrington ~ Classics Thrive
[EB] oarngtons the home for Classic Car Lovers Ev.
‘Andi hanya mengangguk sambil menahan
tangisnya. la tahu bahwa Budi adalah satu-satunya
orang dewasa yang selalu ramah padanya di kota
kecit itu
Mereka berdua duduk di tepi sungai, menunggu
hujan reda. Budi memandangi sungai yang mulai
surut, sementara Andi menatap topi yang basah di
tangannya.
"Saya bisa pinjamkan topi saya, kalau kamu suka,”
kata Budi sambil tersenyum.
‘Andi mengangguk gembira. la menyukai topi itu
karena terlihat seperti milik petualang di film yang
pernah ia tonton.
Hari itu, hujan reda dengan perlahan. Budi dan Andi
pulang bersama, berbagi cerita dan tawa di
sepanjang jalan.
Mereka berdua tahu, meskipun terkadang hidup
terasa berat seperti hujan deras, ada sisi
indahnya seperti pelangi setelah hujan.
Judul: "Hujan di Tengah Hari”
Oleh: Seno Gumira Ajidarma
Hari itu, kota Jakarta dilanda hujan deras di tengah
hari. Jalanan menjadi Lumpur dan para pejalan kaki
berlindung di bawah payung. Di tengah keramaj
itu, seorang pemuda berdiri di bawah atap warul
Bota aoa on inocu aa cada
tl oO <12.50 BA Sn Cae
i o + Selesel
o
Rosrington ~ Classics Thrive
[BB] Foarngtonis the home for Classic Car Lovers Ev.
Sepatu itu bukan sekadar barang bekas baginya.
Sepatu itu mengingatkannya pada masa lalu, saat
ia masih muda dan penuh semangat. Di balik
keriput di wajahnya, Pak Jalal masih mengingat
betul bagaimana ia membeli sepatu itu dari uang
hasil panen tembakau pertamanya.
Suatu hari, seorang gadis muda bernama Lina
datang ke pasar itu. Lina adalah seorang relawan
yang sedang menggalang donasi untuk anak-anak
miskin di desa sebelah. la tertarik pada sepasang
sepatu tua yang dipegang Pak Jalal.
"Berapa harganya, Pak?" tanya Lina ramah.
Pak Jalal tersenyum. "Sepatu ini bukan untuk dijual,
Nak. Ini kenangan indah bagiku.”
Lina penasaran. Pak Jalal pun bercerita tentang
sejarah sepatu itu, tentang masa muda dan
perjuangannya dahulu. Lina terharu mendengar
cerita Pak Jalal.
"Bolehkah saya membantu Anda dengan sesuatu,
Pak Jalal?" tanya Lina penuh semangat.
Pak Jalal terkejut, namun ia tersenyum
mengangguk
Sejak hari itu, Lina sering datang ke pasar
membawa makanan untuk Pak Jalal. Mereka
berdua saling bertukar cerita dan pengalaman.
belajar banyak tentang kehidupan dari Pak Jalal,
sementara Pak Jalal merasa dihargai dan tidak
sendirian lagi °
ina
tl oO <1250 BN al Came
i o + Selesel
o
Rosrington ~ Classics Thrive
[BD] Foarngtons the home for Classi Car Lovers Ev.
Adi pun menceritakan pengalamannya ke Tari,
Mereka berdua tertawa dan berbagi cerita di tengah
hujan yang semakin reda.
Setelah hujan berhenti, Adi dan Tari keluar
warung bersama-sama, Adi merasa lebih ringan di
dalam hati setelah berbicara dengan Tari. Mereka
saling bertukar nomor telepon, berjanji untuk
bertemu lagi
Dari pertemuan singkat itu, Adi merasa ada
harapan baru dalam hidupnya. Hujan yang datang
di tengah hari membawa keajaiban yang tak
terduga.
Cerpen di atas adalah contoh karya fiksi pendek
(cerpen) yang ditulis oleh Seno Gumira Ajidarma,
Ajidarma adalah seorang penulis Indonesia
terkenal yang sering mengangkat tema-tema sosial
dan kehidupan sehari-hari dalam karya-karyanya
judul: "Sepasang Sepatu Tua"
Oleh: Andrea Hirata
Di sebuah pasar barang bekas yang ramai, terdapat
seorang pemulung tua bernama Pak Jalal. Setiap
hari, Pak Jalal mengais rezeki di antara tumpukan
barang-barang bekas. Namun, ada satu barang
yang selalu membuatnya tersenyum: sepasang
‘sepatu tua berwarna cokelat. °
Sepatu itu bukan sekadar barang bekas baginya,
a o <1251 BA Buln Gam
i o + Selesel
o
Rosrington ~ Classics Thrive
[Bi] oarngtons the home for Classi Car Lovers Ev.
Suatu hari, Lina datang ke pasar membawa
sepasang sepatu baru untuk Pak Jalal
“Ini untuk Anda, Pak Jalal. Semoga Anda selalu
bersemangat seperti dulu,” kata Lina sambil
tersenyum.
Pak Jalal terharu bukan main. la merasa bahwa
hidupnya kembali bersemi seperti masa muda dulu,
berkat kehadiran dan perhatian dari Lina,
Cerpen "Sepasang Sepatu Tua” ini menggambarkan
tentang nilai persahabatan lintas generasi dan
makna kehidupan yang bisa didapat dari kenangan
masa Lalu. Cerita ini ditulis oleh Andrea Hirata,
penulis terkenal asal Indonesia yang cikenal lewat
karyanya yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan
Title: "The Necklace”
By: Guy de Maupassant
Inasmall apartment in Paris, Mathilde Loisel sat by
the window, sighing wistfully. She longed for a life
of luxury and elegance, far beyond her modest
means. One evening, her husband, Monsieur Loisel,
presented her with an invitation to a grand ball
hosted by the Ministry of Education.
Excited yet dismayed by her lack of fine jewelry,
Mathilde borrowed a stunning diamond necklace
from her wealthy friend, Madame Forestier. Att!
ball, she captivated everyone with her beauty t.)
grace, but her heart sank upon returning home al
tl oO <1250 BN al Came
i o + Selesel
o
Rosrington ~ Classics Thrive
[BB] oarngtons the home for Classic Car Lovers Ex.
Judul: "Hujan di Tengah Hari”
Oleh: Seno Gumira Ajidarma
Hari itu, kota Jakarta dilanda hujan deras di tengah
hari. Jalanan menjadi umpur dan para pejalan kaki
berlindung di bawah payung. Di tengah keramaian
itu, seorang pemuda berdiri di Bawah atap warung
sederhana, menunggu hujan reda.
Pemuda itu bernama Adi. la baru saja kehilangan
pekerjaannya sebagal desainer grafis di sebuah
perusahaan start-up. Adi merasa kecewa dan
bingung dengan arah hidupnya. la duduk di warung
tersebut, memesan secangkir kopi hangat, sam
memandangi tetesan hujan di jendela
Saat itu, seorang wanita muda memasuki warung.
Wanita itu terlihat cantik dengan senyum lembut di
wajahnya. la duduk di meja sebelah Adi, memesan
teh hangat, lalu tersenyum ramah padanya.
*Apakah hujan ini mengganggu rencanamu?" tanya
wanita itu
Adi tersenyum. “Sebenarnya iya, tapi sekarang
rasanya hujan ini memberi kesempatan untuk
bersantai sejenak.”
Wanita itu mengangguk. "Saya Tari. Kamu terlihat
seperti punya banyak cerita untuk dibagi. Mau
ceritakan?"
‘Adi pun menceritakan pengalamannya ke Tari
Mereka berdua tertawa dan berbagi cerita di ter
hujan yang semakin reda.
tl oO <1251 BN lw Came
< oh» Selesel
o
Rosrington ~ Classics Thrive
[BB] Foarngtons the home for Classi Car Lovers Ev.
Excited yet dismayed by her lack of fine jewelry,
Mathilde borrowed a stunning diamond necklace
from her wealthy friend, Madame Forestier. At the
ball, she captivated everyone with her beauty and
grace, but her heart sank upon returning home and
realizing the necklace was missing
Frantic, the Loisels replaced the necklace with a
fortune borrowed from moneylenders, plunging
themselves into poverty for the next decade,
Mathilde aged prematurely under the burden of
debt, working tirelessly to repay their loans.
One day, she encountered Madame Forestier in the
streets. Tearfully, Mathilde confessed the truth
about the necklace. To her astonishment, Madame
Forestier revealed that the necklace was merely
costume jewelry, worth a fraction of the debt they
had incurred.
“The Necklace" is a poignant tale by Guy de
Maupassant, highlighting themes of vanity,
ambition, and the consequences of deceit.
Maupassant’s mastery lies in his ability to craft a
compelling narrative that exposes the folly of
materialism and the true value of integrity and
humility.
Title: "A Temporary Matter”
By: Jhumpa Lahiri 3°
tl oO <1251 BN Sal Cae
< ob » Selessi
o
Roarington - Classics Thrive
[EB] Rorrgton’sthehome for Classic Car Lovers Ei.
Title: "A Temporary Matter”
By: Jhumpa Lahiri
In"A Temporary Matter" by Jhumpa Lahiri, a
married couple, Shoba and Shukumar, are Livi
state of emotional distance following a devastating
event in their lives. The story begins with an
announcement that their electricity will be
temporarily shut off for one hour each evening as a
result of a neighborhood repair project.
During these hour-long blackouts, Shoba and
Shukumar begin to share intimate details of their
lives and feelings with each other, revealing secrets
and truths that had been buried beneath their
silent grief. As they cook and eat meals by
candlelight, they find solace and connection in
their conversations.
However, as the temporary power outages come to
anend, Shukumar discovers a letter from Shoba
hidden in a drawer, revealing a secret that drives
them further apart. The story concludes with a
poignant realization about the nature of loss and
the complexities of human relationships.
Jhumpa Lahiri’s "A Temporary Matter" masterfully
captures the quiet desperation and longing of two
individuals struggling to navigate their grief and
rediscover their connection amidst profound
sorrow. The story delves into themes of loss,
communication, and the fragile bonds that hold
marriages together. Lahiri's evocative prose and
deep exploration of human emotions make this,
compelling and poignant read. @®
tl oO <