Professional Documents
Culture Documents
Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 1
Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 1
Media Pembelajaran
Sosiologi
Kelas XI
SMA/MA SOSIOLOGI
Bab
1 Kelompok Sosial
Tujuan Pembelajaran
SMA/MA SOSIOLOGI
Perhatikan gambar dan jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut.
1. Apakah kumpulan orang pada gambar
tersebut merupakan kelompok sosial? Jika
ya, mengapa mereka disebut sebagai
kelompok sosial?
2. Apa saja ciri-ciri yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi suatu kelompok
sosial?
3. Bagaimana proses terbentuknya suatu
kelompok sosial?
4. Bagaimana dinamika pada kelompok
sosial?
SMA/MA SOSIOLOGI
A. Hakikat Kelompok Sosial
SMA/MA SOSIOLOGI
1. Pengertian Kelompok Sosial
Sejak dilahirkan manusia diperkirakan sudah mempunyai dua hasrat atau kebutuhan pokok bagi kehidupannya,
yaitu:
a. keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya; dan
b. keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
SMA/MA SOSIOLOGI
2. Syarat dan Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Kelompok sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial
a. Satu kesatuan yang nyata, dapat dikenal, dan memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut.
dapat dibedakan kelompok sosialnya. a. Adanya kesadaran sebagai bagian dari
b. Tiap kelompok sosial memiliki kepentingan kelompok.
dan mempertahankan nilai yang sama. b. Ada hubungan timbal balik antara anggota
c. Tiap kelompok sosial memiliki struktur sosial. yang satu dengan yang lain.
d. Tiap anggota kelompok sosial memiliki peran c. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki
berbeda. bersama oleh anggota-anggota.
e. Tiap kelompok sosial memiliki norma yang d. Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku
mengatur peran anggota. yang sama.
e. Memiliki sistem dan proses.
SMA/MA SOSIOLOGI
3. Proses Pembentukan Kelompok Sosial
Bruce Tuckman menyebutkan terdapat lima tahap dalam proses pembentukan dan perkembangan kelompok, yaitu:
a. Pada tahap forming, para anggota kelompok masih saling mempelajari perilaku satu sama lain dan tugas-tugas
yang harus dilakukan. Anggota kelompok mencari sosok yang dianggap memiliki jiwa kepemimpinan.
b. Pada tahap storming, terjadi persaingan dan konflik antaranggota yang saling mempertahankan pendapatnya.
Terjadi penolakan-penolakan dari anggota kelompok terhadap batasan, tugas, dan tujuan.
c. Pada tahap norming, terjadi konsensus atau kesepakatan dalam kelompok. Komunikasi antaranggota mulai
membaik sehingga tercapai kesepakatan tentang tujuan dan peraturan dalam kelompok.
d. Pada tahap performing, sudah terjalin rasa kebersamaan dan kepercayaan. Seluruh anggota kelompok sudah
melakukan tugas dan fungsinya secara penuh.
e. Tahap adjourning, berlaku secara khusus pada kelompok yang dibentuk untuk tujuan jangka pendek. Pada saat
tujuan sudah tercapai, kelompok akan dibubarkan.
SMA/MA SOSIOLOGI
3. Faktor Pembentuk Kelompok Sosial
Dalam kaitannya dengan proses pembentukan kelompok sosial, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab
pembentukan kelompok sosial sebagai berikut.
SMA/MA SOSIOLOGI
4. Pengelompokan Sosial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengelompokan adalah proses, cara, dan
perbuatan mengelompokkan. Adapun sosial diartikan sebagai berkenaan dengan masyarakat.
Berdasarkan kedua pengertian tersebut, pengelompokan sosial dapat diartikan sebagai proses,
cara, dan perbuatan mengelompokkan masyarakat. Pengelompokan tersebut umumnya
didasarkan pada karakteristik atau kriteria tertentu, misalnya berdasarkan jenis kelamin, usia,
suku bangsa, pekerjaan, atau tempat.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengelompokan sosial menghasilkan
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
SMA/MA SOSIOLOGI
B. Ragam Kelompok Sosial
SMA/MA SOSIOLOGI
1. Klasifikasi Menurut Émile Durkheim
a. Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik merupakan ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja.
Masyarakat yang menganut solidaritas mekanik lebih mengutamakan persamaan perilaku dan sikap. Seluruh warga
masyarakat diikat kesadaran kolektif. Kesadaran kolektif adalah kesadaran bersama dengan karakteristik:
1) mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok,
2) ada di luar warga, dan
3) bersifat memaksa.
Pelanggaran terhadap kesadaran bersama akan dikenai hukuman yang bersifat represif.
b. Solidaritas Organik
Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bentuk solidaritas ini
bersifat mengikat sehingga unsur-unsur dalam masyarakat saling bergantung. Ikatan utama yang mempersatukan
masyarakat bukan lagi kesadaran kolektif, melainkan kesepakatan yang terjalin di antara berbagai profesi. Sanksi
terhadap pelanggaran kesepakatan bersama bersifat restitutif.
SMA/MA SOSIOLOGI
2. Klasifikasi Menurut Ferdinand Tonnies
a. Gemeinschaft b. Gesellschaft
SMA/MA SOSIOLOGI
3. Klasifikasi Menurut Charles H. Cooley dan Ellsworth Faris
Charles H. Cooley menyatakan bahwa di dalam masyarakat terdapat kelompok primer. Kelompok ini ditandai
dengan pergaulan, kerja sama, dan tatap muka yang intim. Ruang lingkup terpenting kelompok primer adalah
keluarga, teman bermain pada masa kecil, rukun warga, dan komunitas orang dewasa. Pergaulan yang intim ini
menghasilkan keterpaduan individu dalam satu kesatuan, membuat seseorang hidup dan memiliki tujuan
kelompok bersama.
Pendapat Cooley tersebut dikritik oleh Ellsworth Faris. Menurut Faris, di dalam masyarakat juga terdapat
kelompok sekunder yang formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan. Contoh kelompok sekunder adalah
koperasi dan partai politik.
SMA/MA SOSIOLOGI
4. Klasifikasi Menurut William G. Sumner
SMA/MA SOSIOLOGI
5. Klasifikasi Menurut Robert K. Merton
a. Membership group
Membership group adalah kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota dari kelompok tersebut.
Namun, batas-batas keanggotaan tidak dapat dilakukan secara mutlak karena situasi yang tidak tetap akan
memengaruhi derajat interaksi dalam kelompok.
b. Reference group
Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuam bagi seseorang secara psikologis sehingga dapat
membentuk pribadi dan perilakunya. Nilai-nilai, standar, dan keyakinan kelompok yang menjadi acuan (reference)
seseorang membimbing dirinya dalam bersikap dan menilai tindakannya.
Merton mengemukakan dua tipe umum reference group, yaitu sebagai berikut.
a. Tipe normatif (normative type) menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang. Tipe ini merupakan sumber
nilai bagi individu, baik anggota maupun bukan anggota.
b. Tipe perbandingan (comparison type) merupakan pegangan bagi individu dalam menilai kepribadiannya. Tipe
ini lebih kepada perbandingan untuk menentukan kedudukan seseorang.
SMA/MA SOSIOLOGI
6. Kelompok Formal dan Kelompok Informal
Kelompok formal adalah kelompok yang Kelompok informal adalah kelompok yang
memiliki aturan tegas dan kelompok ini tidak memiliki organisasi dan struktur yang
sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan pasti. Kelompok informal umumnya terbentuk
antarsesama anggota. Kelompok formal ini atas dasar seringnya pertemuan di antara
memiliki struktur dan administrasi yang anggota kelompok yang memiliki pengalaman
pasti. Contohnya adalah organisasi. dan kepentingan yang sama. Contohnya
adalah kelompok kecil di antara kelompok
besar.
SMA/MA SOSIOLOGI
7. Kelompok Okupasional dan Kelompok Volunter
SMA/MA SOSIOLOGI
8. Kelompok Sosial Tidak Teratur
Kerumunan dan publik termasuk dalam kelompok sosial tidak teratur. Kerumunan merupakan kumpulan orang yang
hadir secara fisik di tempat yang sama pada suatu waktu dan bersifat sementara. Interaksi yang terjadi secara spontan dan
tidak terorganisasi. Contohnya, antrean pembeli karcis di bioskop.
Publik merupakan kumpulan manusia yang memiliki perhatian pada hal yang sama, namun tidak berkumpul pada satu
tempat. Interaksi publik umumnya tidak langsung, yaitu melalui saluran komunikasi. Contohnya, seluruh pemirsa televisi
yang menyaksikan kampanye presiden.
9. Perilaku Kolektif
Milgran dan Touch menyebutkan bahwa perilaku kolektif adalah perilaku yang lahir secara spontan, relatif tidak
terorganisasi dan hampir tidak dapat diduga sebelumnya, serta proses kelanjutannya tidak terencana dan hanya
tergantung pada stimulasi timbal balik yang muncul di kalangan para pelakunya.
Ciri-ciri perilaku kolektif antara lain sebagai berikut.
a. Perilaku yang dilakukan bersama oleh sejumlah orang.
b. Perilaku yang bersifat spontanitas dan tidak terstruktur.
c. Perilaku yang merupakan tanggapan terhadap rangsangan tertentu.
d. Bersifat insidental atau tidak bersifat rutin.
SMA/MA SOSIOLOGI
C. Dinamika Kelompok Sosial
SMA/MA SOSIOLOGI
Manusia sebagai anggota dari suatu kelompok sosial berusaha untuk menemukan pola-pola tertentu yang dapat
memenuhi kebutuhannya sesuai yang diharapkan, disebut dengan dinamika. Dinamika kelompok adalah gerak
sekumpulan orang yang saling berhubungan dan memiliki tujuan bersama yang dapat menimbulkan perubahan
dalam masyarakat. Proses perkembangan suatu kelompok dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan faktor
dari luar.
SMA/MA SOSIOLOGI
1. Kepemimpinan
Dalam buku Sosiologi dengan Pendekatan Membumi (2007), James M. Henslin
menyatakan bahwa pemimpin adalah orang yang memengaruhi perilaku, pendapat, dan
sikap orang lain. Seseorang bisa jadi pemimpin apabila memiliki tiga hal penting, yaitu
kemauan, kemampuan, dan kesempatan.
Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam suatu organisasi karena
kepemimpinan menjadi titik pusat adanya perubahan yang signifikan dalam organisasi.
Ada tiga gaya dasar kepemimpinan, yaitu sebagai berikut.
a. Pemimpin otoriter, yaitu seseorang yang memberikan perintah.
b. Pemimpin demokratis, yaitu seseorang yang berupaya mencapai konsensus.
c. Pemimpin laissez-faire, yaitu seseorang yang permisif.
SMA/MA SOSIOLOGI
1. Kepemimpinan
a. Kepemimpinan transformasional b. Kepemimpinan transaksional
SMA/MA SOSIOLOGI
2. Organisasi
Menurut Sondang P. Siagian, organisasi adalah suatu bentuk persetujuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama
serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan itu terdapat seseorang atau
sekelompok orang yang disebut bawahan. Istilah organisasi memiliki dua arti umum, yaitu:
a. mengacu pada suatu lembaga dan
b. mengacu pada proses pengorganisasian sebagai salah satu di antara fungsi manajemen.
SMA/MA SOSIOLOGI
3. Jejaring Sosial
SMA/MA SOSIOLOGI
4. Konformitas
Menurut Jon M. Shepard, konformitas merupakan bentuk interaksi ketika seseorang berperilaku
terhadap orang lain sesuai dengan harapan kelompok atau masyarakat tempat tinggalnya. Konformitas
berarti proses penyesuaian diri dalam masyarakat dengan cara menaati norma dan nilai yang dianut
masyarakat. Pada dasarnya, kita semua cenderung bersifat konformis, menyesuaikan diri dengan orang
lain atau dengan kelompok kita berinteraksi sehari-hari.
SMA/MA SOSIOLOGI