Nama : Ahmad Reza Galih Adyaksa
Nim + (SbOLOILLLIO0
Kelas - PAL 3c
L
= Penagetian Muymal dan Muleayyan
Mujenal ararti lafad2 yang balun \21aS maknanya, Sedangkan mUoayyan berarti
lafad2 yang Suddh \e105 maknanya
= Hukum Lafad2 Mujmal
Hukum lafad2 mjmal adalah sah, tetagi Untuk mengetahyi maknanya digertvkan
Renjelasan davi lafad2 lain yang diselout dengan al-lbayyan
= Selodle Terjadinya Lafadz Mujnal
Ada belveraga seleal tevjadinya lafad2 mya, Antara lain:
* Untuk memberi Kemudahan bagi manusia. Misalnya, lafadz "shalat" yang bevacti
“seloagai bentuk ibadah yang dilakvkan dengan cava tertentu", Lafadz ini
boorsifat Wau yenal AQAY wAnUSIA memiliki KEIeVASAAN dalam menentukan tata cava
shalat.
# Untuk menjaga Kesevasian eahasa, Misalnya, Iafadz “muleah" yang bevarti “boleh
dilakukan atay tidak’. Lafadz ini barsi€at mujmal agave tidak menimbulkan kesan
loahwa sesuaty yang mulah itu selaly baik.
# Untuk menunvkkan bikmah Allah, Misalnya, lafad2 “iman" yang bevavti
“eaYAkinn Yang disertai dengan Avnal Saleh". Lafadz ini bersifat muymal agar
MANUSIA LECUSAHA UNtUK meMAhAMI MAKNA imnAn SECACA mendalawn.
~ Bentuk-bentuk Bayan
Bentuk-lentuk leayan yang dikenal alain ilmu usb! Fiqh Ada lima, yaitu:
# Tasie: Renj2lasan yang diberitan oleh Allah SWT sendivi dalae Al-Que‘an
Misalnya, fivman Allah SWT.
2 “Yan shalatiah Kegada TUhAmmy dan loerkurlaniah" (QS. Al-Kautsae. 1)
Penielasan tentang makna lafad2 “shalat" dan “oerkurlean" dalam ayat ini
dibvevikan leh Allah SWT Sendivi dalam ayat lain, yaitu.
2 “Sesungaubaya shalat itu adalah fardu yang telah ditetagkan waktunya atas
or Aing-or ang yng Woevimdn" (AS. An-Nisa: 0%> "Jan loaa} Fiagtiag Umat Felah Kawi SyarIatKan genyembdtihan (Kurledr, Sugaya
wn@r2K vnenyslout mda Allah atas ve20Ki Yang telah Allah loavikan kepada
mereka dari binatang-binatang ternak" (AS. Al-Haiy: >4)
Tymars kesagakatan ava viama wijtahid tentang makina svaty lafadz.
Misainya, Kesegakatan para vlad bakwa maka lafadz “al-khame" adalah
wmin¥mdn Yang memalovekan.
+ Biyas: andlog) yang digurakan Untuk menetagkan hukUm suaty hal yang tidak
Ada nAShAYA. MiGAMYA, Analogi Antara bKUM Makan daging lealei dengan hukUm
wakan dagina anjing,
* Istinsan: m@ninagalkan svat hukUm yang, ditetagkan oleh mash Karena ada dalil
lain Yana menunjkkan Adanya KeutaMmadn Untuk meninggalkannya. Misalnya,
Istibsan Untuk meninagalkan huKUm bAramnya menikahi SAUdAri KOndung dai istvi
* Ur€, adat Keliasaan yang beriaku di suaty masyarakat. Misainya, Uc Yana
leeriaky di masyarakat Avale leahwa Seorang and laki-laki yang telah dewasa
haus menangaung natkah orang tuanya,
tL
= Mubkan + adalah ayat yang maksudnya dapat diketahy Secava langsuna, tanga
wndm@elukan KeterAngan lain
Contoh « Ayat muha dagat ditemukan dalam Surah Al-Bagavah ayat 18%: "Hai
2rAna-orAing YAng loeriman, diwajlokan Atas Kamu lo2rRUAsA Selbaadimana
diwajibkan atas ovana-orang Sebelum Kamy agar kamu bertakwa"
= LafOd2 wav¥a5s0r + Adaldh 1AFAd2 Yang mAKnAnya diglaskan oleh dalil \ain Yana,
lebih elas. Lafadz mufassar ini dagat ditemukan dalam Al-Qur'an, Sunnah, ima’,
aiYOS, iStihsan, dan uF.
Contoh + “Sesunaguhnya Shalat itu adalah faedy yang telah ditetagkan waktunya
Aas o¢ang-orang yang bevimdn" (AS. An-Nisa. 10%
= La€ad2 nash + adalah aFad2 yang menunikkan maknanya Secara jelas dan
$2905, Sehingga Tidak wenimbulkan Keraquan atau Pervedaan endagat tentang
wnaktnanya
Contoh : “Allah SWT we@naharaenkan vilea" (QS. Al\-Baaavab. 175)
= Lafade dhahir + adalah \afadz yang maknanya tameak jelas, tetagi masih adaKemingtinan Untuk ditakwilkan, Lafad2 dhahie ini dagat ditemukan dalaw Al-
Que'an dan Sunnah.
Contoh + “Allah SWT mewajbkan zakat atas hata." (QS, At-Taviah: 10%
= Takwil adalah istilah dalam itmy +ta€sie Al-Que'dn yang wneuik Rada vgaya
wr@ngungkag makna tersemounyi dari ayat Al-Quvan. Berloeda denaan tafsir Yang
Uenwanya berFoKUs Rada makina literal, takwil berUSAA wmencAri maKna yang leloih
dalam dan esoterik,
Contoh + Ayat "Allah bersernayam di atas Avasy" (QS. Taha: 5) saving ditafsickan
S0cara har£idh oleh 2FAna, Awa, Sehingga mer2kA membayanakan Allah duduk di
atas Kursi. Namun, ava Ali TAKwil memahami lbakwa “Arsy" dalam ayat ini tidak
wm@ruk gada temeat Lisik, melainkan meruyvk Pada KekvAsAAN dan Keaqunadn
Allah SWT,
Syarat-syarat Takwit.
+ Takwil haus dilakukan oleh o¢aing Yang en@wmiliki ited don RemahdmAn Yond,
weendalam tentang Al-Quean dan Sunnah
+ Takewil havus sesuai dengan Kaidah-Kaidah bahasa Avale.
+ Takwil tidak boleh bertentangan dengan A\aran Tsldem yang suddh gasti.
+ Takewil hays dilakukan dengan wiat yang lait dan ikhIas.
%.
= Mantua adalah makna yang texsucat dari svatu dalll, loaik secava harfiah
wmaugun maknawi. Mantua imi dagat Weruga hukum, Revintdh, laranaan, atau
Anjan,
= Ma€hum adalah makna yang tersivat dari suatu dali. Mafhuen ini dagat dileag
enenjadi dua jeri, yaitu:
+ Mafhum mukhalafah adalah maked yang tidak bertentanaan dengan mantua,
Mafhun ini dagat beruga hukUm, Rerintah, larangan, atau Anyran Yana,
Leriawanan dengan mantua,
Contoh « “Rasuluilah SAW lbersaleda: “Tidak loleh memlounuh hewan Kecuali Untuk
dimakan." (HR. Ahmad)
+ MaFhum muwafagah adalah makna yang S2\Alan dengan mantya, Mathue ini
dagat lecuga hukum, Revinta, lavangan, Atay Anjyran yang sejalan denganmndrtva,
Contoh « “Rasulullah SAW loersaloda: “Shalatiah Kalian segarti yang Kalidn wmelihatky
shalat." (HR. Bukhari dan Muslim)
4
Talacud datilaini adalah gertentangan antaca dua dalil yang menghasilkan hukYen
Yana vevloeda. Ta‘avud dalilaini dagat teryadi dalam leerlaaai sume hukUm
Tslam, yaitu Al-Qur'an, Sunnah, iyma', giyas, Stihsan, dan uF.
Ada loclearaga cara untuk menyelesaikan ta‘arud dalilaini, yaitu.
+ Tawil adalah ugaya Untuk mencari makna tersembunyi atau latiniah davi svatu
Feks, Khususnya dalam Konteks Al-Qur‘an dan Summa, Taiwil dagat dilakukan
UntUK menahilangkan gortentangan Antara dua dalil
Contoh + “Tidak ada Kewaiiban zakat atas harta yang Kurang davi nisale" (QS.
Aa-Nica. 176)
+ Nasakth adalah Renghagusan hYKUM yang leleih dahuly oleh hUKYm yang datang
Kewnudian. Tika dua dail yang ectentangan memiliki Kekuatan hukYm Yana,
boerleda, maka dalil yang datana Kemudidn dagat menghapuskan hukUm yang lebih
dabulu.
Contoh « “Rasuluilah SAW bersaleda: "Shalatiah Sovang divi di rumah, Karena
shalatay lebih utama davigada shalatmy loerjamaah, Kecuali shalat Fardu." (HR.
Bukhari dan Mustim)
+ Taejh adalah vpaya untuk menetagkan salah satu dalil selbaqai yang Ieleih Kuat,
Sehingga dagat mengalahkan dali yang lain. Tar\h dagat dilakukan denaai
wnPengertimbangkan berloagai faktor, seperti Kekuatan dali, Kesesuaian dengan
dalil lain, dan Kondisi masyarakat.
Contoh « + “Rasuluilah SAW lersaloda: "Shalatiah Kalian segerti yang Kalidn
wmelibatky shalat" (HR. Bukhari dan Mustivn
5.
Tytihad adalah usaha untuk menetagkan hukum Islam berdasackan daliil-dalil yan,
ada, Tytihad dilakukan oleh orang, Yang m@m@nUhi SyAvat-syaat enUytahidFatwa adalah jawalean dari mu€ti terhadag gertanyaan tentang buku T\am
Fatwa biasanya dilevikan oleh wruytahid, tetagi juga dagat diloevikan oleh orana
yona, loukan wujtahid, tetagi memiliti Penge tahvan dan gengalaman yang vas
tentang bUkUe Lslavn,
= Syavat-syarat mujtdhid adalah seleaaai bevikut.
+ Islam
+ Vewasa
+ Bevakal
+ Lelaki
+ Meedeka
+ Memiliki GangetAhUAn Yang WAS tentang Al-Quran, SUnndh, ijn’, aiyOS, dan ito
ilway RendukUngnya
+ Magy memahdmi dan menevarkan kaidah-kaidah ushul Fiqh
+ Mame beriytihad secara mandivi
= Latar lociakang teryadinya gerbedadn fatwa dan ijtihad adalah sebagai
boovikut.
+ Porloedaan gemahaman terbadag dalil
+ Perloedaan penagundan Kalida ushul Fiqh
+ Povleedaan Kondisi masyavakat