You are on page 1of 20
Standar Perencanaan Irigasi A.1.5. Metede“Soil Conservation Service” (SCS) - USA Cara ini dikembangkan dari berbagal data pertanian dan hujan, dengan rumus: a. (-0,28)? T+085 keterangan: Q = debit aliran permukaan (mm) 1 = besarnya hujan (mm) S = jumlah maksimurn perbedaan antara hujan dan debit aliran (mm) Besaran S dievaluasi berdasarkan kelembaban tanah sebelumnya,. jenis tata guna lahan, dan didefinisikan sebagai rumus: 25400 $= -254 CN Tabel A.1.3. Nomer Lengkung untuk Kelompok Tanah dengan Kondisi Hujan Sebelumnya Tipe ill dan |,= 0.25 LahanPenutup | Perlakukan | Kondisi | Kelompox Jenis Tanah ‘TethadapTanaman | Hidrotog!| A | ® | ¢ | D |-Belum Ditanami__| Berjajarlurus 7786 [91 94 ~tanaman berjajar | Berjajar|lurus Jelek 72 {81 88 91 Berjajarlurus bagus 67178 |85 |89 Dengan kontur Jelek 70}79 184 |88 Dengan kontur Bagus 65|75 |e2 |a6 Dengan teras Jelek 66|74 |80 |82 Dengan teras bagus ea|n_|7a_|a - tanamman Berjajarlurus Jelek e576 [84 [aa berbutir (jagung, | Berjajarlurus bagus 63/75 (83 | 87 gandum, dan Dengan kontur Jelek 63/75 [83 | 87 {ain-tain Dengan kontur Bagus 63 |74 |81 85 Dengan teras Jelek 61|72 |79 |82 Dengan teras bagus s9|70_|78_|1 Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01 | 169 dar Perencanaan Irigasi -tanaman legunne | Berjajar lurus fielek 66]77 [85 [89 (petal cina,turi) | Berjajarlurus bagus s8|72 |81 Iss Dengankontur _|Jelek 475 |93 [as Dengan kontur | Bagus ssleo |78 |as Dengan teras Jelek 63|73 |80 [83 Dengan teras bagus sile7_|76_|80 = padang rumput Jelek 79 [a6 [89 untuk gembala Sedang |68 |69 |79 |e4 Bagus 4974 |80 Dengankontur |elek |39. |o7_ at faa Dengankontur |Sedang 61 |59 |75 a3 Dengankontur | baik 47|35 |70 |79 5 6 ee bagus 30|58_[71_|78 - pepohonan jelek | 45/66 |77 [83 Sedang 36 |73 |79 ik 60 |70 |79 25 55 - pertanian lahan 74 as kering 59 Jalan raya 4 [90 [92 74 Tabel A.1.4. Tingkat Infiltrasi Kelompok Uraian Tingkat Jenis Tanah Infiltrasi (mm/ jam) A Potensialiran permukaan rendah, /termasuk tanah jenis, dengan sedikit 8-12 debu dan tanah liat B Potensialiran permukaan sedang, 4-8 umumnya tanah berpasir tetapi kurang dari jenis A 170 | Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01 Standar Perencanaan Irigasi c Antara tinggi dan sedang potensi dari 1-4 aliran permukaan. Merupakan lapisan tanab atas tidak begitu dalam dan [tanahnya terdiri dari tanah iat D | Mempunyai potensi yang tinggi untuk 0-1 mengalirkan aliran permukaan Tabel A.1.5. Faktor Perubahan Kelompok Tanah Faktor perubah koefisien aliran C tanah kelompok B menjadi: Grou LahanPenutup | Kondis! Hidrotogi |—> - : + tanaman berjajar_[Jelek oso [409 [i.a2 tanaman berjajar |Bagus oss [1.09 1.14 + tanamanberbutir |Jelek oss [tat |116 tanaman berbutir |Bagus os fa fae + tanamanrumput |Putaranbagus fos1 [1.43 |1.8 + padangrumput | Bagus 06s fa.2z1 1.31 [+_pohon keras bagus 045 | 1.27__|1.40 Tabel A. 1.6. Kondis! Hujan Sebelumnya dan Nomer Lengkung Untuk], =0,25 Nomer Lengkung (CN) untuk Faktor Pengubah CN untuk Kondisi Il menjadi Kondisi lt Kondisi! Kendisi It 10 040 2.22 20 0.45 1.85 30 0.50 1.67 40 0.55 1.50 50 062 1.407 60 067 1.30 70 073 1.21 80 0.79 1.14 90 0.87 1.07 100 1,00 1.00 Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan irigasi KP-O1 | 171 Standar Perencanaan Irigasi [Kondist 3 Harl Sesudah Hujan Mendahului (mm) Uraian Umum ‘Musim Kering | MusimTanam 0 Hujan rendah <13 <36 a Rata-rata dari kedalaman 13-28 36-53 banjirtahunan uw Hujan tinggi >28 >53 A.1.6. Metode Statistik Gama! 1. Satuan hidrograf sintetik Gama | dibentuk oleh tiga komponen ddasar yaitu waktu naik (TR), debit puncak (Qp), waktu dasar (TB) dengan uraian sebagai berikut: a. waktu naik (TR) dinyatakan dengan rumus: fy TR=0,4 +1,0665SIM + 1,2775 +(scoxr) keterangan: TR=" waktu naik(jam) L_ = panjang sungai (km) SF = faktor sumber yaitu perbandingan antara jumlah panjang sungai tingkat 1 dengan jumlah panjang sungai semua tingkat SIM = faktor simetri ditetapkan sebagai hasil kali antara faktor lebar (WF) dengan luas relatif DAS sebelah hulu (RUA) WF = Faktor lebar adalah perbandingan antara lebar DPS yang diukur dari titik di sungai yang berjarak % L danse lebar DPS yang diukur dari titik yang berjarak % L dari tempat pengukuran (lihat gambar A.1.14). 172 | Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-O1 Standar Perencanaan Irigasi Gambar A.1.14, Sketsa penentuan RUA Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-O1 | 173, Standar Perencanaan Irigasi b. Debit puncak (QP) dinyatakan dengan rumus: QP = _0,1836 Ar INO TRO Keterangan : QP == debit puncak (m*/det) JN = jumlah pertemuan sungal (lihat gambar A.1.14) TR == _waktu naik (jam) c. Debit puncak (QP) dinyatakan dengan rumus: TB = 27,4132 TR"57 $20956 S073 RUAIS4 Keterangan: TB = waktu dasar (jam) TR= waktu naik (jam) S_ = landai sungal rata-rata SN= frekuensi sumber yaitu perbandingan antara jumlah segmen sungal-sungai tingkat 1 dengan jumlah sungai semua tingkat. RUA = luas DPS sebelah hulu (Km), (lihat gambar A.1.15), sedangkan bentuk grafis dari hidrograf satuan (lihat gambar A.1.16). , Varietas unggul adalah barietas padi yang jangka waktu tumbuhnya pendek + Selama setengah bulan terakhir pemberian airirigasi ke sawah dihentikan; kemudian koefisien tanaman diambil “not” dan padi akan menjadi masak dengan air yang tersedia Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01 | 183 Standar Perencanaan Irigasi : A2.1.4 Perkolasi . Laju perkolasi sangat bergantung kepada sifat-sifat tanah, Pada : tanah-tanah lempung berat dengan karakteristik pengelolahan (puddling) yang baik, laju perkolasi dapat mencapai 1-3 mm/ hari, Pada tanah-tanah yang lebih ringan; laju perkolasi bisa lebih tinggi. Dari hasil-hasil penyelidikan tanah pertanian dan penyelidikan kelulusan, besamnya laju perkolasi serta tingkat kecocoken tanah untuk pengolahan tanah dapat ditetapkan dan dianjurkan pemakaian nya. Guna menentukan laju perkolasi, tinggi muka air tanah juga harus diperhitungkan. Perembesan terjadi akibat meresapnya air melalui tanggul sawah. A.2.1.5. Penggantian Lapisan air a. Setelah pemupukan, usahakan untuk menjadwalkan dan : mengganti lapisan air menurut kebutuhan b. Jika tiak ada penjadwalan semacam itu, lakukan penggantian : : sebanyak 2 kali, masing-masing 50 mm (atau 3,3 mm/hari selama ¥% Bulan) selama'sebulan dan dua bulan seteiah transplantasi. A.2.1.6. Curah hujan efektif Untuk irigasi pada curah hukan efektif bulanan diambil 70 persen dari curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode ulang 5 tahun = _- R Tat (setengah bulan)S : Di mana: . - Re = Curah hujan efektif, mm/ hari i 184 | Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01 Standar Perencanaan Irigasi R(setengah bulan) 5 = curah hujan minimum tengah’ bulanan dengan periode ulang 5 tahun/ mm. Di daerah-daerah proyek yang besar di mana tersedia data-data curah hujan harian, harus dipestimbangkan untuk diadakan studi simulasi untuk menghasilkan kriteria yang lebih terinci. A.2.1.7. tun. han_air h_unt Ik tersier Pada Tabel A.2.3. dan A.2.4 diberikan contoh perhitungan dalam bentuk tabel untuk kebutuhan air di sawah bagi dua tanaman padi varietas unggul di petak tersier. Disamping penjelasan yang telah diuraikan dalam bagian A.2.1 sampai A. 2.1.6, telah dibuat asumsi-asumsi berikut : a. Dengan rotasi (alamiah) di dalam petak tersier, kegiatan-kegiatan penyiapan lahan di seluruh petak dapat diselesaikan secara berangsur-angsur. Untuk tabe! A.23. jangka waktu penyiapan Jahan ditentukan satu bulan untuk periode satu mingguan dan untuk Tabel A.2.4. dengan periode dua mingguan. Rotasi alamiah digambarkan dengan pengaturan kegiatan-kegiatan setiap Jangka waktu setengah bulan secara bertahap. Oleh karena itu kolom-kolomnya mempunyai harga-harga koefisien tanaman yang bertahap-tahapnya mempunyai harga koefisien tanaman yang bertahap-tahap r Transplantasi akan dimulai pada pertengahan bulan kedua dan akan selesai dalam waktu setengah bulan sesudah selesainya penyiapan lahan. ¢. Harga-harga evapotranspirasi tanaman acuan ET,, laju perkolasi P dan curah hujan efektif Re adalah harga-harga asumsi/andaian. Kelteria Perencanaan Bagiau Jaringan Irigast KP-O1 | 185 Standar Perencanaan Irigasi d. Kedua penggantian lapisan air (WLR) di asumsikan seperti pada bagian A2.1.5 dan masing-masing WLR dibuat bertahap. TabelA.2.3 Kebutuhan air di sawah untuk petak tersier jangka waktu penylapan lahan 1,0 bulan Bulan €fo PR WR C G © Ee NER w 9 @ © © © @ © 10 Nov 1 51 20 20 2 Des 1 43 20 36 PLP LP 13,78 10,19 2 PLP 13,7 10,1 Jan 1 450 200 38 170 OE LT 508489 2 W7 105 411084948 Feb 1 47 20 41 17 105 105 105 49 45 2 17 095 105 10 47 43 Mar 1 48 20 50 0 095 048 23 0 2 Orso OO Ap 1 45-200 53 ip PLP 12,38 7,0 2 WP LP 123,70 2 17105 41,08 41 2,7 Jun 1 36 20 42 «17 105 1,05 1,05 38 33 2 W095 105 10 36 31 jul 1 40-200 29 0 095 048 19 0 2 Ce) Pol 5.09 207820 186 | Kriterla Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01 Standar Perencanaan Irigasi Sep 1 57 20 10 57. 20 10 Ok 1 2 51 20 20 1) Kolom 2,3,5,9 dan 10 dalam satuan mvhart 2) Kebutuhan alr total untuk penyiapan lahan : tanaman pertamma M = (1,1 x 43) +2= 67 ‘mmnfhar. = 300 mm/hart. R= 13,7 mm/har(Uhat Tabel A2.1) 3) Kebutuhan ai netto untuk penyiapan lahan sama dengan kebutuhan total dikurangl curah hujanefektfrata-ataselama periode penylapan lahan tanaman pertama 13,7 -3,6 = 10,1 mv. 4) ETe=ETOxC, koefisien rata-ata tanaman, 5) NFR=ETC+P-Re+WLR, 9) Kebutuhan air total untuk penylapan lahan : naman kedua M =(1,1 x45)+2=7 mn hari. $=250 mm/nar (Tabel A2.1) 7). Kebutuhan air netto untuk peryiapan fahan sama dengan kebutuhan total dikurangi curah hujan efektif rata rata selama periode penyiapan lahan tanaman kedua 1235.3 = 7,0 mm/rari. Tabel A.2.4 Kebutuhan air di sawah untuk petak tersier jangka waktu penyiapan lahan 1,0 bulan Bulan Eo P R WIR C, © © Cc ETc NFR 1) 28 © 6 @ GB @ © oo Gm Nov 1 51 20 20 Ds 1 43 20 36 tp uP LP LP 10,78 7,08 2 yi PLP 1077.0 Jan 1 45 20 38 yout PLP 107 7,0 2 22 105 11 11 1,08 499 5,39 Feb 1 47 20 41 22 105 105 11 107 50 51 11 095 1,05 1,05 1,02 48 38 Mar 1 48 20 50 11 0 095 1,05 067 32 13 Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01 | 187 Standar Perencanaan irigasi 2 0 095 032 16 0 Apr 1 45 20 53 0 0 0 o oP POP 949437 Me 1 38 20 54 POPP. 9443 oat POP 9443 jun 136 20 42 22 105 11 11 108 39 39 2 22 105 105 11 107 39 39 Jul 1-40-20 29 1,1 095 105 1,05 1,02 41 43 11-0095 1,05 067 27 29 50 20 20 0 095 032 16 0 Wiese Ose Osac0) g Sep 1 57 20 10 1). Kolom 23,5, 10 dan 11 dalam satuan mmvhari 2) Kebutuhan air total untuk penyiapan tahan : tanaman pertama M = (1,1 x44) +2= 68 rmm/hari.S = 300 mm/hari.IR = 10,7 mmn/har (Lihat Tabel A221) 3) Kebutuhan air netto untuk penylapan lahan sama dengan kebutuhan total dikurangi ‘curah hujan efektf rata-rata selama periode penyiapan lahan tanaman pertama 10,7 3,7 =7,0 mbar. 4) ETe=ETOxC, koefisien rata-ata tanaman, 5) NFRSETe+P-Re-+ WLR, 6) Kebutuhan alr total untuk penyiapan lahan tanaman kedua M= (1,1 x4,0)+2=65 mm/ harl, $= 250mm;1R = 94 mm/har (hat Tabel A2.1) 7) Kebutuhan air netto untuk penyiapan lahan sama dengan kebutuhan total dikurangi ‘curah hujan efektifrata-rata sclama periode penyiapan lahan tanaman kedua 9.4 5,1 = 43 mmitari. 188 | Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01

You might also like