You are on page 1of 10
Membaca Menimoang Mengngat Menotapkan PERTAMA KEDUA KETIGA KEEWPAT KELIMA KEENAM 1. Menten Permubungan: 2 Orrelaur Jenderal Perhubungan Darst (sebagai \aporan) UAL Prove (eosval comisit KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT OMA | “Ss, | Sr. JAKARTA 10110 : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.00082/AJ.309/1/DJPD/2020 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN BARANG KHUSUS UNTUK MENGANGKUT BARANG BERBAHAYA (63) DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT ‘Surat Permohonan PT. JAT TEKNIK MEDIKA GROUP romer 06 0007 PLBSUTMGMV/2020 tangpa 17-04-2020 ‘Schwa setelah diahukan ventas trnadap pernchonan yang cisarpaiken oleh PT. JAT TEKNIK MEDIKA GROUP yang ‘terme secara enine mei Mp Jp.onam dephu 96, alan memanuh syarat dan telah sesus: dengan peraturan ‘perundangan yang Dera 1) Undang Undang Nemor 22 Tahun 2008 ertarg Lalu Lintas dan Anghutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomer ‘96 Tembanan Lembaran Negara Nome £025) 2 Peratran Pemenntan Nomor 74 Tahun 2014 tentang Anghitan Jalan (Lembaga Negara Tahun 2014 Nemor 260, ‘Tamoshan\ embaran Negara Nomer 5594), {3 Keputinan Menten Perutungan No. KM 69 Tahun 1999 tontang Penyelenggaraan Angkutan Berang d Jalan, 44 Peraturan Pemerntah No. 15 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tar las Jens Penermaan Negara Butan ‘evalu pada Kementerian Perhubungan (Lemsaran Negara Tahun 2076 nomor 102, Tambahan Lem Fepubtk indonesia Nomor 5884), ‘5 Keputusan Menten Perhuoungan Nomor SK 10 Tahun 2016 Tanggal § Januar 2016 tertang Pemberhertan an Pengangkatan dar dan dala Jabatan 8|Ungiungan Kemertenh Perrucurgar. 6 Kepnusan Drokus Jenderal Peruoungan Darat Nomor SK 725/AJ 302/0R0/2008 tentang Pengangkutan Banan ‘erbanaya dan Boracun (3) Jalan, 7. Pevaturen Direkt vendera! Pemubungan Oarat Nomor Sk 4428 O0S/DRUDIZO'2 tentang iin Penyelenggaraan “Angkatan Alat Borat dan Barang Berbahaya MEMUTUSKAN KEPUTUSAN DIREXTUR JENOERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG IZIN PENYELENGGAAAAN KHUSUS UNTUK MENGANGKUT BARANG BERBAHAVA (85) Memberikan izn penyslenqgaraan anghutan barang Krusus untuk mengangiut bang berbanaya kepada a Nama Pensanaa PT. JAT TEKNIK MEDIKA GROUP iD Perusanaan 100004008 Nama Pimpran Perusahaan - JONI AMBAR TRISNO 4 Alamat Perusahaan ‘Jt Hasanudin No.122, Kecamatan Metro Pusat NPWP Perusahaan (921984900321000 Masa Bariaku Keputusan ni sampat dengan tanggal 4 Mel 2025 lan Penyetengga’aan cebagamana amaksud dalam Ditum Panama dlayani olen xercaraan sebagamana tercapat ‘pada sistem pelayanan perizinan oni Lembaran ast Surat Keputusan ni Gbenkan kepada perusahaan yang bersangh.tan Direktur Anghutan dan Mulmoda mengaturpeaksansan Keputusan i Keputusan in Bava soak tanggal dtetapvan dengan ketentuanspabia SkerUsian her tecapa Keren a penetapannya akan dadakan perbakan sebagamana mestrya, Dittapkan dt JAKARTA Pada Tanggat 04 Mel 2020 A.nDIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Kesclamatan Yalan Jangguag Jawab Kita Semua MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA 18 Januari 2019 Nomor $.25/Menlhk/Setjen/PLB.3/1/2019 Lampiran — : 1 (satu) berkas Perihal Pernyataan Telah Terpenuhinya Pemenuhan Komitmen PT Tenang Jaya Sejahtera Yth, Direktur PT Tenang Jaya Sejahtera Kutamekar Jalan. TB.6, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat Mengingat: a. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik; c. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.22/Menthk/Setjen/Kum.1/7/2018 tentang Norma, —_Standar, Prosedur, dan Kriteria Pelayanan Perizinan Terintegrasi Secara Elektronik Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; d. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.95/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2018 tentang Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Terintegrasi dengan Izin Lingkungan melalui Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik. .. Memperhatikan: . a. Surat Direktur PT Tenang Jaya Sejahtere Nomor: 075/TJS- LGL/Dir/XI/ 2017 tanggal 22 November 2017 perihal Perpanjangan Izin Pengelolaan Limbah B3 dengan Alat Insinerator dan Nomor: 078/TJS-LGL/Dir/XI/2017 tanga! 2 Desember 2017 _ perihal Perpanjangan Izin Pengelolaan Limbah B3 dengan Metoda Alat Elektrokoagulasi; b. Izin Usaha (Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun /Limbah B3 untuk Usaha Jasa) atas nama PT Tenang Jaya Sejahtera yang diterbitkan oleh Lembaga OSS tanggal 31 Agustus 2018; Surat Direktur PT Tenang Jaya Sejahtera Nomor: 177/TJS- LGL/Dir/IX/ 2018 tanggal 14 November 2018 perihal Laporan Pemenuhan Komitmen; d. Surat Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Nomor: S.481/PSLB3/VPLB3/PLB.3/12/2018 tanggal 7 Desember 2018 perihal Rekomendasi Pemenuhan Komitmen Izin Usaha (Izin Pengelolaan Limbah B3) untuk Usaha Jasa PT Tenang Jaya Sejahtera, dan surat Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 Nomor: S.1258/VPLB3/PDLB3/PLB.3/12/2018 tanggal 28 Desember 2018 hal Pengajuan Kembali Berkas Rancangan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Izin Pengelolaan Limbah B3 dan Dumping Limbah ke Laut. 8. Berdasarkan angka 1 (satu) dan angka 2, bersama ini disampaikan Pernyataan Telah Terpenuhinya Komitmen Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Usaha Jasa Pengolahan Limbah B3 menggunakan Insinerator dan Elektrokoagulasi, kepada: Nama Usaha dan/atau Kegiatan PT Tenang Jaya Sejahtera Bidang Usaha dan/atau Kegiatan Pengelola Limbah B3 Nomor Induk Berusaha 8120002853614 Nama Penanggung Jawa Usaha: Tulus Widodo dan/ atau Kegiatan Jabatan : Direktur Alamat Kantor dan Lokasi Usaha Kutamekar Jalan. TB.6, Kelurahan dan atau Kegiatan Bojong Sari, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat Telp./Fax. (0267) 413311/413336 4, Pelaksanaan Pengeloiaan Limbah B3 untuk Usaha Jasa, harus memenuhi ketentuan scbagaimana tercantum dalam Lampiran Surat Pernyataan ini yang merupakan bagian tidak tepisahkan dari Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Usaha Jasa. 5. Izin Pengclolaan Limbah B3 untuk Usaha Jasa PT Tenang Jaya Sejahtera beriaku selama 5 (lima) tahun sejak dinyatakan efektif oleh Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS. 6. Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Usaha Jasa PT Tenang Jaya Sejahtera dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan_perpanjangan kepada Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS, paling lama 60 (enam puluh) hari sebelum jangka waktu Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Usaha Jasa tersebut berakhir. : Demikian disampaikan agar dilaksanakan sebagaimana mestinya. Tembusan Kepada Yth.: 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 2. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Direktur Jenderal Planologi Kehutenan dan Tata Lingkungan; Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan; Gubernur Jawa Barat; Bupati Karawang; Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat; Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang. PRNAUAw Lampiran Surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Perihal Pernyataan Telah Terpenuhinya Komitmen PT Tenang Java Scjahtera Nomor : $.25/Menlhk/Setjen/PLB.3/1/2019 Tanggal 18 Januari 2019 KETENTUAN PELAKSANAAN IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK USAHA JASA PT TENANG JAYA SEJAHTERA Ketentuan pelaksanaan pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) dilakukan sebagai berikut: 1. Limbah B3 diolah dengan: a. menggunakan insinerator; b. dengan cara elektrokoagulasi. 2. Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada angka 1 yang diolah dengan: @. menggunakan insinerator dari: 1) kegiatan sendiri berupa: a) sludge 'PAL dari kegiatan pengoperasian insinerator limbah dengan kode limbah B347-3; b)_residu pengolahan flue gas dengan kode limbah B347-1; ©) sludge dan fitter cakes dari proses pengolahan dan pencucian dengan kode limbah 4324-1; dan 2) kegiatan lain berupa a) limbah klinis memiliki karakteristik infeksius dengan kode limbah A337-1; b) produk farmasi kedaluwarsa dengan kode limbah A337-2; ¢) kemasan produk farmasi dengan kode limbah B337-1; d) bahan kimia kedaluwarsa dengan kode limbah A337-3; ¢) peralatan laboratorium terkontaminasi B3 dengan kode limbah 337-4; ) kain majun bekas (used rags) dan yang sejenis dengan kode limbah B110d; g) sludge instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dari fasilitas IPAL terpadu pada kawasan industri dengan kode limbah B108d; hh) sludge IPAL dengan kode limbah B337-2; i) sludge IPAL dari industri tinta dengan kode limbah B321-8; i) sludge IPAL dari industri zat warna dan pigmen dengan kode limbah B335-2; k) sludge IPAL pembuatan produk kertas deinking dari industri pulp dan kertas dengan kode limbah B351-4; 1) sludge IPAL dari proses Pengolahan Air Limbah dari industri pulp dengan kode limbah B411; dan b. cara elektrokoagulasi: 1) kegiatan sendiri berupa air hasil proses scrubbing kegiatan insinerator; dan 2) kegiatan lain berupa: a} emulsi minyek dari fasilitas pendingin (coolant) dengan kode limbah B309-4; b) minyak emulsi pendingi (coolant) dengan kode limbah B317-1; c} emulsi minyak dari proses cutting dan minyak pendingin (coolant) dengan kode limbah A345-1 Dalam melaksanakan kegiatan Pengolahan Limbah B3 Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib melakukan’ Boop e f. & Pengumpulan Limbah B3; Pengolahan Limbah B3; Penyimpanan Limbah B3; pengujian terhadap cmisi insinerator dan air limbah hasil olahan elektrokoagulasi; melakukan penanggulangan dan pemulihan fungsi lingkungan hidup dalam hal terjadi pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup; pencatatan dan pelaporan kegiatan Pengolahan Limbah B3; dan mengclola lebih lanjut sisa hasil pengolahan Limbah B3. Pengumpulan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a dilakukan dengan ketentuan: a. b, Limbah B3 yang dikumpulkan berasal dari Penghasil Limbah B3 atau Pengumpul Limbah B3; melakukan Pengumpuian Limbah B3 di fasilitas Pengumpulan Limbah B3 untuk: 1) Limbah B3 dengan karakteristik infksius pada 2 (dua) ruang berpendingin dengan kapasitas masing-masing paling tinggi 70 (tujuh puluh) ton; dan 2) selain Limbah B3 dengan karakteristik infeksius sebagaimana dimaksud pada angka 1) untuk Limbah B3 padat dengan kapasitas 33.514 (tiga puluh tiga ribu lima ratus empat belas) ton dan untuk Limbah B3 cair dengan kapasitas 4 (empat) meter kubik; memasang simbol dan label pada fasilitas Pengumpulan Limbah B3 sesuai dengan jenis dan karakteristik Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada angka 2; mencegah terjadinya tumpahan Limbah B3 pada saat pengangkutan keluar area pengumpulan dan melakukan prosedur tata laksana kebersihan yang baik (good housekeeping); dan memiliki peralatan keselamatan, kesehatan kérja dan fasilitas tanggap darurat yang meliputi alarm, peralatan pemadam kebakaran, pancuran air untuk tubuh/mata (shower/eye wash) serta fasilitas tanggap darurat lainnya. Pengolahan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf b untuk Pengolahan Limbah B3 dengan: a. menggunakan insinerator: 1) dengan spesifikasi: a) kapasitas 300 (tiga ratus) kilogram per jam dan 100 (seratus) liter per jam; b) temperatur ruang bakar pertama antara 600°C ~ 1.000°C (enam ratus derajat Celsius sampai dengan seribu derajat Celsius); c) temperatur ruang bakar kedua antara 1.000°C ~ 1.200°C (seribu derajat Celsius sampai dengan seribu dua ratus derajat Celsius); d) volume ruang bakar pertama 11,7 (sebelas dan tujuh persepuluh) meter kubik; e) volume ruang bakar kedua 7,1 (tujuh dan satu persepuluh) meter kubik; dan f)_ tinggi cerobong 30 (tiga puluh) meter dari permukaan tanah; dan 2) diameter cerobong 0,6 (enam persepuluh) meter; 2) dengan tahapan: a) melakukan pengumpanan Limbah B3 pada saat temperatur ruang baker: cara elektrokoagulasi: i. pertama paling rendah 600°C (enam ratus derajat Celsius); ii. kedua paling rendah 700°C (tujuh ratus derajat Celsius);dan b) selama pembakaran Limbah B3 temperatur ruang bakar: i, pertama paling rendah 1,000°C {seribu derajat Celsius); ii. kedua paling rendah 1.200°C {seribu dua ratus derajat Celsius); dan c) kapasitas Pengolahan Limbah B3 menggunakan insinerator paling tinggi 300 (tiga ratus) kilogram per jam dan 100 (seratus) liter per jam; 1) dengan spesifikasi: a) reaktor dengan ketentuan: i, material plat dari bahan PVC; ii, jumlah 1 (satu) unit; iii, volume 1,2 (satu dan dua persepuluh) meter kubik; b) elektroda dengan ketentuan: i. material plat dari bahan alumunium; ii, jumlah 40 (empat puluh) unit; c) trafo rectifier dengan ketentuan: i. tipe trafo induksi “step down”; ii, “rectifier dioda half bridge”; iii, listrik memiliki daya 15 KVA (lima belas kilovolt ampere); iv. keluaran arus listrik searah (DC) antara 200 (dua ratus) ampere sampai dengan 1.000 (seribu) ampere; v. keluaran tegangan listrik DC antara 15 (lima belas) volt sampai dengan 18 (delapan belas) Volt; d) tangki pretreatment dengan ketentuan: , i. material dari bahan plastik; |. jumlah 1 (satu) unit; iii, volume 4 (empat) meter kubik; ¢) tangki equalisasi dengan ketentuan: i. material dari bahan plastik; ii, jumlah 1 (satu) unit; iii, volume 4 (empat) meter kubik; f) tangki buffer dengan ketentuan: i. material dari plat besi dilapisi plastik; ii, jumlah 1 (satu) unit; iii, volume 1,8 (satu dan delapan persepuluh) meter kubik; g) tangki flock dengan ketentuan: i, material dari plat besi dilapisi plastik; ji, jumlah 1 (satu) unit; iii, volume 1,8 (satu dan delapan persepuluh) meter kubik; h) bak clarifier dengan ketentuan: i, material dari plat besi dilapisi plastik; ii, jumlah 1 (satu) unit; dan iii, volume 1,8 (satu dan delapan persepuluh) meter kubik; i) bak kontrol dengan ketentuan: i. material dari bahan plastik; ii, jumlah 1 (satu) unit; iii, volume 1 (satu) meter kubik; j) bak holding dengan ketentuan i, material dari plat besi dilapisi plastik; k) filter press dengan ketentuan: i kapasitas chamber cake 81 (delapan puluh satu) liter per siklus; ii, ukuran filter plate dan clothes 3.600 (tiga ribu enam ratus) sentimeter; 4ii, jumlah filter plate dan clothes 10 (sepuluh) unit; iv. sistem press menggunakan alat motor hidrolik; |) media filter dengan ketentuan i, mengunakan sand filter dan karbon aktif; ii, jumlah 2 (dua) unit; iii, volume masing-masing 200 (dua ratus) liter; 2) dengan tahapan a) melakukan penampungan dan pemisahan antara_ sludge dengan air Limbah B3 pada tangki ckualisasi; b) Limbah B3 cair hasi! pemisahan melalui pipa dengan debit air paling tingei 260 (dua ratus enam puluh) liter per menit ke tangki buffer; ¢} Limbah B3 cair pada tangki buffer dialirkan secara gravitasi melalui pipa dengan debit air paling tinggi 1 (satu) meter kubik per jam ke reaktor; d) melakuken proses kcagulasi pada reaktor menggunakan aliran listrik searah dengan: i, arus antara 400 (empat ratus) ampere sampai dengan 1.000 (seribu) ampere; dan ii. tegangan 15 (lima belas) volt; ¢) melakukan pemisahan hasil proses koagulasi dari reaktor antara flock dengan air limbah hasil olahan pada tangki flock; f) melakukan pemisahan antara air limbah hasil olahan dengan partikel flock dengan menggunakan bantuan polymer berupa polyacrylamide dengan konsentrasi antara 100-200 (seratus sampai dengan dua ratus) parts per millfon pada bak clarifier, g) melakukan proses filtrasi terhadap sludge dan flock hasil pemisahan menggunakan filter press; h) air limbah hasil filtrasi dipompa ke bak holding untuk dilakukan pengolahan kembali; i) melakukan penyaringan air limbah hasil olahan pada media filter yang beris' sand filter dan carbon filter, j) air hasil akhir olahan ditampung pada bak kontrol; k) Limbah B3 padat hasil filtrasi dilakukan pengelolaan dengan cara diolah pada slat Pengolahan Limbah B3_ berupa insinerator; }) dalam hal air hasil olahan pada bak kontrol melebihi baku mutu, air basil olahan dipompa ke tangki holding untuk dilakukan peng ulang kembali. 6. Penyimpanan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf c dilakukan dengan ketentuan a. menyimpan Limbah BS sisa hasil Pengolahan Limbah B3 pada Tempat Penyimpanan Limbah B3 berupa: 1) fly ash insinerator dengan kode limbah A347-1; 2) slag dan bottom ash insinerator dengan kode limbah A347-2; 3) residu pengolahan jlue gas dengan kode limbah B347-1; dan b. melakukan penyimpanan pada Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 yang berwzin. ————————— 7. pengujian terhadap emisi insinerator dan air limbah hasil olahan elektrokoagulasi sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf d dilakukan dilakukan dengan ketentuan a. melakukan uji emisi insinerator: 1) dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam: a) 3 (tiga) bulan untuk parameter sebagai berikut: cuts INo.| KADAR PALING] cary N asus merinGG Ieee tetees 1 2._| Sulfur Dioksida (S02) _| Nitrogen Dioksida(NO2 - Opa: as a Sfisiensi Pembakaran (EP) b) 3 (tiga) tahun setelah pengujian sebelumnya untuk parameter ebagai berikut: NO. | PARAMETER ~_|__ BAKU MUTU 1. | Principle Organic Hazardous Wastes | DRE 99,99% (POHCS) ‘olychiorinated bipheni (PCBs) _|_ DRE 99,995 3.__| Dioxin/furan(* [0,1 ng ETE c) Kadar maksimum pada Tabel di atas dikoreksi terhadap 10% (sepuluh perseratus) Oksigen (O2) dan pada kondisi normal (25°C, 760 mmHg) dan berat kering (dry basis); dan 2} setiap pengujian emisi, dilakukan pencatatan kondisi pembakaran meliputi: a) konsentrasi karbon dioksida (CO2) dalam satuan mg/Nm* (miligram per normal meter kubik); b) konsentrasi kelebihan (excess) oksigen di cerobong dalam satuan % {persen); c) kecepatan gas saat keluar ruang bakar; d) waktu tinggal gas di ruang bakar kedua paling singkat 2 (dua) detik berdasarkan perhitungan; dan b. melakukan uji air hasil pengolahan dengan cara elektrokoagulasi dilakukan paling sedikit : (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan pada bak kontrol menggunakan parameter sesuai baku mutu sebagai berikut: = KADAR PALING ATi, NO. PARAMETER TINGGI SATUAN Ll. Fisika a3 a. Subu 38 20 b._zat padat terlarut 2.000 mg/l c. zat padat tersuspensi 200 mg/l eee ns KADAR PALING NO. PARAMETER FEET SATUAN 2. Kimia 8. pH 6-9 mg/l b._ besi, terlarut (Fe) 5 mg/l c.__mangan, terlarut (Mn) 2 mg/l d. barium (Baj _ 2 mg/L : ©. tembaga (Cu) 2 t mn /leaee f.__ seng (Zn) 5 ‘mg/l g._krom valensi 6 (Cre) me/1 h. _krom total (Cr) mg/1 i. kadmium (Cd) — me/l j._merkuri (Hg) mg/l k._ timbal (Pb) mg/l 1. © stanum ($n) bo mast - m._arsen (As) mg/l 1 _n._ selenium (Se}_ mg/l 0. nikel (Ni) mg/l p._kobal (Co) 7 mg/l _ _q._ sianida (CN) me/l r._sulfida ($2) me/1 s.__fluonda (F) - mg/! i +. klorin bebas (Cl.) 1 mg/l u._amonia bebas (N 1 mest v._ nitrat (NOs-N) 20 mg/l w. nitrit (NON) 1 mg/l __BODs s 50 mg/l cop 100 mg/l seryawa aktif biru metilen 5 mg/l (MBAS) aa. fenol 08 mg/l bb. minyak nabati =e 5 mg/! ce. minyak mineral 10 mg/l 8, melakukan penanggulangan dan pemulihan fungsi lingkungan hidup dalam hal terjadi pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup sebagaimana dimakstd pada angka 3 huruf e dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangen dan scluruh biaya dibebankan kepada penanggung jawab usaha dan /atau kegiatan 9. pencatatan dan pelaporan kegiatan Pengolahan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada angka 3 huru! ‘ dilakukan dengan ketentuan: a. melaporkan tata kelola kegiatan Pengolahan Limbah B3 paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalu Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, dengan tembusan: 1) Gubernur Jawa Barat melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat; 2) Bupati Karawang m Kabupaten Karawang; b. pencatatan Pengolahan Limbah B3, pengelolaan _residu _hasil Pengolahan Limbah 63, dan neraca Pengelolaan Limbah B3. Jalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup 10. mengelola lebih lanjut sisa hasil pengolahan Limbah B3 scbagaimana dimaksud pada angka 3 huruf g dilakukan dengan ketentuan a. mengelola lebih lanjut sisa hasil Pengolahan Limbah B3 menggunakan insinerator dengan: 1) mengelola air limbah hasil pengoperasian wet scrubber dengan cara: a) menggunakan kembali untuk proses scrubbing; dan/atau b) diolah pada alat Pengolahan Limbah B3 dengan cara elektrokoagulasi; dan 2) menyimpan Limbah B3 sisa hasil Pengolahan Limbah B3 pada ‘Tempat Penyimpanan Limbah B3 berupa: a) fly ash insinerator dengan kode limbah A347-1; b) slag dan bottom ash insinerator dengan kode limbah A347-2; ©) residu pengolahan flue gas dengan kode limbah B347-1; dan b. mengolah lebih lanjut sisa hasil Pengolahan Limbah B3 dengan cara elektrokoagulasi berupa sludge dan’ flock menggunakan insinerator dan/atau diserahkan ke Pengelola Limbah B3 yang memiliki izin dari Menteri. 11. Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan dalam melaksanakan kegiatan Pengolahan Limbah B3 dilarang: @, mengumpul Limbah B3 di tempat penyimpanan melebihi kapasitas tempat penyimpanan; b. menyerahkan Limbah B3 yang dikumpulkan untuk diolah kepada Pengumpul Limbah B3, Pemanfaatan Limbah B3, Pengolah Limbah B3, dan/atau Penimbun Limbah B3; c. melakukan Pengolahan Limbah B3 terhadap limbah yang mengandung radioaktif, bersifat mudah meledak, dan/atau mengandung senyawa merkuri; d. melakukan kegiatan Pengolahan Limbah B3 selain Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada angka 2; . e. melebihi parameter baku mutu emisi udara sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan f, melakukan Pengolahan Limbah B3 melebihi kapasitas yang diizinkan. Nurbaya, M.Sc

You might also like