Relation to Management Organizationally, there must be a direct line from the quality control department to top management, so that

specific contribution of quality control may have an equal voice with other departments. From the management standpoint, quality may be considered as managements tool for delegating authority and responsibility for product quality. While relieving itself of the burdensome detail, management still retains the means of assuring satisfactory results. The only way to accomplish this is for the quality control department to report directly to top management. Quality control reports provide management not only with information on whether the production operation is in control, but with the basic information for decision making on such basics problems as inventory, pricing and budgets policies (Chapters 16 through 19). Not only production, but sales and office personnel performance, can be gauged by quality control methods. A quality control program must have the complete support of top management. With lukewarm management support, no amount of selling to the rest of the organization can be very effective. It should be clearly understood throughout the organization that quality control reports and indications for action must be acted upon unhesitatingly. Only under unusual situations, when established standards do not seem to apply, would there be any question about the possibility of disregarding routine quality control recommendations. It is such times that top management should be consulted specifically. In general, however, quality control should operate routinely in continuous and close co-operation with all phases of the manufacturing process, starting with the buyers specifications

and ending with the shipment of the finished product, without the need for detailed approval from top management. Quality control should provide a channel of communication and a means for participation in the quality program by all concerned employees and groups.

Relation to Sales and Purchasing Since sales department is the primary contact between the processor and customer, it is the salesman who should be in the position to appreciate most fully exactly what the buyer is looking for in the product. Sales, therefore, may be considered as the buyers representative, in developing specifications. It appears to be self evident, and yet it needs to be stressed repeatedly that a product can be marketed successfully only if it meets the customers requirements, not the manufacturers opinion of what these requirements should be. For example, if the customer does not mind the presence of an occasional piece of yellow peel in canned peaches but objects strongly to underripe green fruit, it is unwise for the manufacturer to go to considerable expense to eliminate the last trace of peel and ignore the condition of ripeness of the fruit. Customer specifications, as reported by the sales department, may need definition in term of specific attributes and limits. These may be obtained by the use of taste panels where the samples are carefully varied for the quality attributes included in the specifications. The panelists themselves could well be drawn largely from sales personnel. It is from such discussions and panels in which the sales department participates freely that quality control can establish useful

specifications in terms that can be applied to the manufacturing process (Chapter 9). The relationship with a purchasing department is quite similar. In this case, however, the organization itself is now the buyer. Thus specifications for all raw materials and supplies must be established by the quality control department for use the purchasing department or in acceptance inspection of incoming materials. In return for their assistance in establishing the specifications, sales and purchasing departments should be provided with the assurance that the sampling, testing and reporting provided by quality control insures the presence of the quality claimed. A customer-complaint service may be another function performed by the quality control department in co-operation with all departments, but primarily for the benefit of the sales department. Here, too quality control may serve as a channel of communication between sales or purchasing, and production.

Hubungan dengan Manajemen Secara organisasi, harus ada garis langsung dari Departemen kontrol kualitas untuk manajemen puncak, sehingga kontribusi tertentu dari kontrol kualitas mungkin memiliki suara sama dengan departemen lain. Dari sudut pandang manajemen, kualitas dapat dianggap sebagai alat manajemen untuk mendelegasikan otoritas dan tanggung jawab untuk kualitas produk. Sementara menghilangkan sendiri detail membebani, manajemen masih mempertahankan cara untuk meyakinkan hasil yang memuaskan. Satu-satunya cara untuk mencapai hal ini adalah untuk Departemen kontrol kualitas untuk melapor secara langsung kepada manajemen puncak.

Laporan kontrol kualitas menyediakan management tidak hanya dengan informasi tentang apakah produksi operasi dalam kontrol, tetapi dengan informasi dasar untuk pengambilan keputusan di seperti masalah menirudasar-dasar seperti inventarisasi mematok harga kebijakan dan biayanya ( bab 16 melalui 19 ). Tidak hanya produksi, namun penjualan personil dan perkantoran kinerja, dapat diukur oleh kontrol kualitas metode. Program pengendalian kualitas harus memiliki lengkap mendukung manajemen teratas. Dengan dukungan, manajemen suam-suam kuku tidak jumlah menjual untuk sisa organisasi dapat sangat efektif. Ini harus jelas memahami bahwa di seluruh organisasi yang kendali mutu laporan dan indikasi untuk tindakan harus ditindaklanjuti unhesitatingly. Hanya di bawah, situasi yang tidak biasa ketika standar yang ditetapkan tidak tampak untuk menerapkan, akan ada pertanyaan tentang kemungkinan mengabaikan rutin kendali mutu rekomendasi. Hal ini seperti kali bahwa manajemen teratas harus berkonsultasi secara khusus. Secara umum, namun, kendali mutu harus beroperasi secara rutin dalam kerjsama terus menerus dan dekat dengan semua tahapan dari proses manufaktur, dimulai dengan pembeli spesifikasi dan berakhir dengan pengiriman produk, tanpa perlu untuk rinci persetujuan dari manajemen teratas. Kontrol kualitas harus menyediakan saluran komunikasi dan sarana untuk berpartisipasi dalam program kualitas oleh semua karyawan prihatin dan kelompok.

Hubungan penjualan dan pembelian Sejak departemen penjualan kontak utama antara prosesor dan pelanggan, itu adalah penjual yang harus berada dalam posisi untuk menghargai paling

lengkap persis apa pembeli mencari dalam produk. Penjualan, oleh karena itu, dapat dianggap sebagai pembeli perwakilan, dalam mengembangkan spesifikasi. Tampaknya menjadi bukti diri, dan belum dibutuhkan untuk menekankan berulang kali bahwa produk dapat dipasarkan berhasil hanya apabila memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan produsen pendapat tentang apa yang seharusnya persyaratan ini. Sebagai contoh, jika pelanggan tidak keberatan kehadiran kadangkadang sepotong Peel kuning di kaleng Persik tapi objek kuat untuk underripe hijau buah, bijaksana untuk pabrikan untuk pergi biaya yang cukup besar untuk menghilangkan jejak terakhir Peel dan mengabaikan kondisi kematangan buah. Pelanggan spesifikasi, seperti yang dilaporkan oleh departemen penjualan, mungkin perlu definisi dalam istilah atribut tertentu dan batas. Ini dapat diperoleh dengan menggunakan rasa panel di mana sampel dengan hati-hati bervariasi untuk atribut kualitas yang termasuk dalam spesifikasi. Panelis sendiri bisa baik diambil sebagian besar dari penjualan personil. Dari diskusi seperti dan panel di mana departemen penjualan berpartisipasi secara bebas kontrol kualitas yang dapat menentukan spesifikasi yang berguna dalam istilah yang dapat diterapkan untuk proses manufaktur (Bab 9). Hubungan dengan Departemen pembelian ini cukup mirip. Dalam kasus ini, namun, organisasi itu sendiri adalah sekarang pembeli. Dengan demikian spesifikasi untuk semua bahan baku dan persediaan harus didirikan oleh Departemen kontrol kualitas untuk penggunaan Departemen pembelian atau dalam penerimaan inspeksi bahan masuk. Sebagai imbalan atas bantuan mereka dalam membangun spesifikasi, penjualan dan pembelian departemen harus dilengkapi dengan jaminan bahwa

sampling, pengujian dan pelaporan yang disediakan oleh kontrol kualitas menjamin adanya kualitas diklaim. Sebuah layanan customer-complaint mungkin fungsi lain yang dilakukan oleh kontrol kualitas kerja sama dengan departemen di dinas semua, tetapi terutama untuk kepentingan penjualan department. Di sini, juga dapat berfungsi sebagai kontrol kualitas saluran komunikasi antara penjualan atau pembelian, dan produksi .