Professional Documents
Culture Documents
INITIAL ASSESMENT
3. PRIMARY SURVEY (ABCDE)
1. PREPARATION
2. TRIAGE
4. RESUSCITATION
6. SECONDARY SURVEY
1. PREPARATION
A. PRE-HOSPITAL PHASE
LANGKAH 1
GCS<14 RR<10
Tek.
RTS<11
PTS<9
LANGKAH 2
Flail
chest 1/lebih fraktur tulang Panjang Amputasi proks. Wrist/ankle Cedera Tembus kepala, leher, toraks abdomen, proksimal lutut/siku Fr. Tengkorak, terbuka dan impresi
Fraktur
Paralisis Fraktur
II. TRIASE
LANGKAH 3
Terlempar
dari mobil di mobil yang sama Pejalan kaki terlempar/terlindas Mobil kecepatan tinggi Kecepatan >64 km/jam Mobil penyok >50 cm Instruksi dalam kabin > 30 cm
Meninggal
Waktu Jatuh
ekstrikasi >20 menit >6m Mobil terbalik Pejalan kaki X Mobil kecepatan > 8 km/jam KLL motor kecepatan > 32 km/jam atau moto-pengendara terpisah TIDAK
LANGKAH 4
Umur Hamil
Penyakit IDDM,
Imunosupresi
CIRCULATION
DISABILITY
EXPOSURE
Palpasi :
Perkusi :
- Hipersonor - Redup
Auskultasi :
Apakah ada bunyi nafas tambahan Frekuensi nafas 40x/menit -> pasien sesak -> berikan bantuan nafas Mouth to mouth - Mouth to nose - Mouth to mask
Ventilasi :
Oksigenasi :
Kanul hidung, breathing mask, non breathing mask Pneumothoraks :
Needle thoraco sintesis Chest tube
Setelah resusitasi :
Evaluasi ulang Cari sumber perdarahan Tangani perdarahan
III.5 EXPOSURE
Buka pakaian penderita Sebaiknya diverika cairan IV yang sudah di hangatkan Cegah hipotermia : beri selimut hangat dan tempatkan pada ruangan yang cukup hangat
IV. RESUSITASION
A. Re-evaluasi ABCDE B. Dosis awal pemberian cairan kristaloid adalah 1000-2000 ml pada dewasa dan 20 mL/kg pada anak dengan tetesan cepat C. Evaluasi resusitasi cairan
Nilailah respon penderita terhadap pemberian cairan awal Nilai perfusi organ ( nadi, warna kulit, kesadaran dan produksi urin ) serta awasi tanda-tanda syok
IV. RESUSITASION
D. Pemberian cairan selanjutnya berdasarkan respon terhadap pemberian cairan awal.
1. Respon cepat
Pemberian cairan diperlambat sampai kecepatan maintenance Tidak ada indikasi bolus cairan tambahan yang lain atau pemberian darah Pemeriksaan darah dan cross-match tetap dikerjakan Konsultasikan pada ahli bedah karena intervensi operatif mungkin masih diperlukan
2.
Respon Sementara
Pemberian cairan tetap dilanjutkan, ditambah dengan pemberian darah Respon terhadap pemberian darah menentukan tindakan operatif Konsultasikan pada ahli bedah
3.
Tanpa respon
Konsultasikan pada ahli bedah Perlu tindakan operatif sangat segera Waspadai kemungkinan syok non hemoragik seperti tamponade jantung atau kontusio miokard Pemasangan CVP dapat membedakan keduanya
B. Pemeriksaan Fisik
spine
Toraks Perlukaan dinding toraks Emfisema subkutan Pneumo/ hematotoraks Cedera bronchus Kontusio paru Kerusakan aorta torakalis Inspeksi Palpasi Auskultasi Jejas, deformitas, gerakan Paradoksal Nyeri tekan dada, krepitus Bising nafas berkurang Bunyi jantung jauh Krepitasi mediastinum Nyeri punggung hebat Foto toraks CT Scan Angiografi Bronchoskopi Tube torakostomi Perikardio sintesis USG Trans-Esofagus
Cedera organ viseral Laparotomi Cedera retroperitoneal Foto dengan kontras Angiografi Foto pelvis
Palpasi simfisis pubis Cedera Genitountuk pelebaran Nyeri tekan tulang elvis Tentukan instabilitas pelvis (hanya satu kali) Inspeksi perineum Pem. Rektum/vagina
Pada kasus :
Kemungkinan penurunan kesadaran karena adanya hipoksia -> penimbunan asam laktat -> penurunan suplay O2 ke otak -> gangguan korteks serebri Dapat pula karena trauma kepala -> perdarahan intrakranial -> penekanan batang otak -> penekanan ARAS Bisa juga akibat kemungkinan fraktur cervical -> penurunan pusat kesadaran