You are on page 1of 59

Dump truck

Oleh : kelompok 1

Kelompok
1

1.Abidani
muratna
(f1d114001)
2.Feby
latifa
(f1d1140
3.Leta lestari
(f1d114010)
4.Hertanti
kusama
wardani
(f1d1140
5.Yohana rosa aprima
(f1d1140
6.Muhammad agung andika .o.
(f1d114017)

Dump truck
Tipe-tipe dump
truck dan
spesifikasi mesin

Estimitasi
biaya

Keuntungan
dan kerugian
dari truk besar
dan kecil

operator

kapasitas
produksi
Perawatan

FUNGSI DAN SPESIFIKASI


DUMP TRUCK
Dalam melakukan aktivitas pekerjaan earthwork, baik di industri
konstruksi, pertambangan, perminyakan, dan industri lainnya,
sebagai seorang engineer, kita harus mengetahui berbagai macam
tipe alat berat dan spesifikasi dari alat tersebut. Berikut ini
merupakan berbagai macam unit alat berat dan spesifkasinya.

DUMP TRUCK

HAUL TRUCK

ARTICULATED
HAULER TRUCK

TYPE DAN SPESIFIKASI


DUMP TRUCK CATERPILLAR

CAT 785 C

ENGINE
Engine Model
Gross Power SAE J1995
Net Power Cat
Net Power ISO 9249
Net Power 80/1269/EEC
Torque Rise
Bore
Stroke
Displacement
Net Power
Net Power SAE J1349

Cat 3512B-EUI
1082.0 kW
1005.0 kW
1005.0 kW
1005.0 kW
23.0 %
170.0 mm
190.0 mm
51.8 L
1005.0 kW
1005.0 kW

Rated Power

1,750 rpm

WEIGHTS APPROXIMATE

Chassis Weight
Operating Weight Empty Dual-slope Body
Gross Machine Operating Weight
Operating Weight Empty Flat Floor Body

74450.0 kg
95725.0 kg
249480.0 kg
102150.0 kg

OPERATING SPECIFICATIONS
Nominal Payload Capacity
Top Speed Loaded
Steer Angle
Raise Time
Lower Time
Machine Clearance Turning Diameter
Maximum Capacity
Maximum Capacity Struck (SAE)
SAE (2:1) Capacity
Turning Diameter Front

136.0 tonnes
55.0 km/h
36.0 Degrees
15.2 Seconds
15.9 Seconds
30.6 m
Custom
Custom
78.0 m3
27.5 m

CAT 793 D

ENGINE
Engine Model
Gross Power SAE J1995
Rated Power
Net Power ISO 9249
Net Power 80/1269/EEC
Torque Rise
Bore
Stroke
Displacement
Net Power
Net Power SAE J1349

Cat 3516B HD EUI


1801.0 kW
1801.0 kW
1743.0 kW
1743.0 kW
23.0 %
170.0 mm
215.0 mm
78.0 L
1743.0 kW
1743.0 kW

WEIGHTS APPROXIMATE
Gross Machine Operating Weight (GMW) 383749.0 kg
Chassis Weight
116707.0 kg
Body Weight Range
21 795 54 431 kg / 48,050 120,000 lb

CAT 797 F

Caterpillar 797 Series Specifications


SPECIFICATION

797

797B

797F

Public Introduction

1999

2002

2008

Nominal Payload
Capacity

360 short tons (327 t)

380 short tons (345 t)

400 short tons (363 t)

Gross Machine Operating


1,230,000 lb (557,900 kg) 1,375,000 lb (623,700 kg) 1,375,000 lb (623,700 kg)
Weight
Engine Make & Model

Cat 3524B High


Displacement EUI

Cat 3524B High


Displacement EUI

Cat C175-20 ACERT

Engine Arrangement

V-12 x 2

V-12 x 2

V-20

Engine Power

3,211 hp (2,394 kW) net

3,370 hp (2,513 kW) net 3,793 hp (2,828 kW) net


(SAE J1349)
(SAE J1349)

Top Speed (Loaded)

40 mph (64 km/h)

42 mph (68 km/h)

42 mph (68 km/h)

Overall Height to Top of


23 ft 8 in (7.21 m)
ROPS (Empty)

24 ft 11 in (7.59 m)

21 ft 5 in (6.53 m)

Overall Height (Body


Raised)

49 ft 3 in (15.01 m)

50 ft 2 in (15.29 m)

51 ft 6 in (15.70 m)

Overall Length

47 ft 7 in (14.50 m)

47 ft 5 in (14.45 m)

49 ft 6 in (15.09 m)

Overall Tire Width


(loaded)

30 ft 0 in (9.14 m)

32 ft 0 in (9.75 m)

31 ft 3 in (9.53 m)

Fuel Capacity

1,000 US gal (3,785 l)

1,800 US gal (6,814 l)

1,000 US gal (3,785 l)

CAT 740 B

ENGINE
Engine Model
Gross Power SAE J1995
Net Power SAE J1349
Bore
Stroke
Displacement

Cat C15 ACERT


365.0 kW
354.0 kW
137.0 mm
171.5 mm
15.2 L

Engine Model Tier 4 Interim/EU


Stage IIIB

Cat C15 ACERT

Net Power ISO 14396

361.0 kW

WEIGHTS
Rated Payload

39.5 tonnes

BODY CAPACITIES
Heaped SAE 2:1
Struck
Tailgate Heaped SAE 2:1
Tailgate Struck

24.0 m3
18.5 m3
25.5 m3
19.5 m3

OPERATING WEIGHTS
Front Axle Empty
Center Axle Empty
Rear Axle Empty
Total Empty
Front Axle Rated Load
Center Axle Rated Load
Rear Axle Rated Load
Total Rated Load
Front Axle Loaded
Center Axle Loaded
Rear Axle Loaded
Total Loaded

20746.0 kg
7196.0 kg
6466.0 kg
34408.0 kg
5211.0 kg
17186.0 kg
17186.0 kg
39582.0 kg
25956.0 kg
24382.0 kg
23652.0 kg
73990.0 kg

ESTIMASI BIAYA

Biaya Alat
Berat

Biaya

Kepemilikan

Biaya
Operasi

Biaya Kepemilikan
Jumlah biaya setiap jam selama umur ekonomis
alat yang harus diterima kembali oleh pemilik alat
karena telah mengeluarkan biaya untuk membeli
alat, angkutan, pajak, asuransi, dan juga modal
bunga.

Biaya
Kepemilikan

Biaya

Penyusutan

Biaya

Investasi

Biaya Penyusutan
KETERANGAN
P=harga alat
N=umur
ekonomis alat
F=Nilai jual alat
bekas

Laju
Penyusutan: Rm=1/n
Nilai Penyusutan Tahunan:
Dm=Rm(P-F)=(P-F)/n
Nilai Biaya
Nilai rata-rata alat selama umur
Nilai= Rp
ekonomis
Biaya= Rp/jam
=
Biaya Penyusutan (Rp/Jam):

Biaya Investasi
Bunga Modal
- Jika modal diperoleh dari pinjaman
BUNGA MODAL=BUNGA PINJAMAN

- Jika modal milik sendiri


BUNGA MODAL=BUNGA SIMPANAN
(DEPOSITO)

ASURANS
I
Asuransi Untuk Pengangkutan

Asuransi Untuk Pengoperasian

Bunga modal, Pajak, dan asuransi = % / th

Biaya Investasi
Biaya Investasi (Rp/jam)

=
Biaya Kepemilikan(Rp/jam)
= Biaya penyusutan+biaya investasi

Biaya Operasi
Bahan bakar
Pelumas
Filter (semua filter yg
digunakan)
Pemeliharaan dan
perbaikan alat
Penggantian ban atau
undercarriage
Upah
operator/mekanik
Suku cadang khusus

Bahan Bakar

Pelumas
Besarnya pemakaian pelumas sangat
bergantung pada ukuran mesin, kapasitas
karter oli, keadaan piston ring dan waktu
penggantian
Lama waktu penggantian:
Lapangan kerja berdebu = 50 jam
Lapangan kerja sedang
= 200 jam
Lapangan kerja bersih
= 500 jam

Rumus perkiraan penggunaan


pelumas

Ban
Biaya untuk penggantian ban bergantung dari
metoda operasi dan keadaan lapangan:
Cuaca
Keadaan permukaan lapangan
Keterampilan operator
Biaya penggantian ban:
Biaya ban/jam = harga ban yang diganti/ umur
ban

Biaya pemeliharaan dan


perbaikan
Dinyatakan sebagai prosentase nilai penyusutan tahunan
Dengan menggunakan tabel untuk merk yang sesuai

Upah operator/mekanik
Besar upah operator tergantung dari:
Lokasi pekerjaan
Perusahaan yang bersangkutan
Peraturan yang berlaku di lokasi
Kontrak antara operator dengan perusahaan
Biasaya upah operator dihitung dalam besarnya
uang yang dibayarkan per jam kerjanya.

HARGA DUMPTRUCK

Sumur: http://kendaraan.trovit.co.id/kendaraan/dump-truck-10roda-hino

Harga sewa Dump truck Tronton


PULAU JAWA
Th 1997-2000
: Rp. 15.000.000
/
Roda
10 kapasitas
25 - 30 ton
Unit

Perbulan

Th 2000-2002

: Rp. 16.000.000 /

Unit

Th 2003-2004

: Rp. 17.000.000 /

Unit

Th 2005-2006

: Rp. 19.000.000 /

Unit

Th 2007-2008

: Rp. 21.000.000 /

Unit

Perbulan
Perbulan
Perbulan
Perbulan

Th 2009

: Rp. 25.000.000 /

Unit

Th 2010

: Rp. 28.000.000 /

Unit

Th 2011

: Rp. 30.000.000 /

Unit

Perbulan
Perbulan
Perbulan

LUAR PULAU JAWA


Th 2007-2008
: Rp. 22.000.000 /

Unit

Perbulan

Th 2009

: Rp. 25.000.000 /

Unit

: Rp. 29.000.000 /

Unit

: Rp. 32.000.000 /

Unit

Perbulan

Th 2010
Perbulan

Th 2011
Perbulan

Ketentuan Maintenance:
-Th 1997-2000 : Kerusakan dibawah 2.000.000 Penyewa di atas itu
50: 50
-Th 2000-2006 : Kerusakan dibawah 2.000.000 Penyewa di atas itu
50: 50
-Th 2007-2011 : Full Maintenance Penyewa

Sumbur: http://radoot.blogspot.co.id/2013/07/daftar-harga-sewanegotiable.html

Jenis-Jenis Dump Truck

Kendaraan alat berat dump truck terdiri dari dua golongan jika ditinjau dari besar muatannya
:
1.On High Way Dump Truck (muatan dibawah dari 20 m3)
2.Off High Way Dump Truck (muatannya diatas 20 m3)
Jika dilihat dari cara pengosongan muatan, jenis truck dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. End-Dump atau Rear Dump

2. Side-Dump

Dump Truck jenis ini mengosongkan muatannya dengan cara ditumpahkan ke samping
3. Bottom-Dump

Jenis ini mengosongkan muatannya dengan cara ditumpahkan ke bawah

Berdasarkan ukuran muatan:


1. Ukuran kecil
Memiliki kapasitas angkut maksimum 25
ton.
2. Ukuran sedang
Memiliki kapasitas 25 sampai 100 ton
3. Ukuran besar
Kapasitas muatannya lebih dari 100 ton

Untuk mencegah
operator

kecelakaan perlu suatu


kualifikasi dan syarat-syarat bagi operator alat
berat sesuai dengan:
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
PER.05/MEN/1985 tentang pesawat angkat dan
angkut:
Peraturan
Menteri
Tenaga
Kerja
&
Transmigrasi R.I. No. PER. 09/MEN/VII/2010
tentang operator dan petugas pesawat angkat
dan angkut:
Undang-Undang No.1 Thn 1970 tentang
Keselamatan Kerja;
Surat
keputusan
Dirjen
Pembinaan
Pengawasan Ketenagakerjaan Depnakertrans R.I
No No. SKP. 60/DJPPK/PJK3/IV/2012 tentang
penunjukan PT. Centra Gama Indovisi sebagai
Perusahaan
Jasa
K3
(penyedia
jasa

Sebelum operator alat-alat mekanis/berat mengoperasikan kendaraannya


sesuai dengan jenis dan fungsi alatnya, perlu diupayakan peningkatan
pengetahuan dan kemampuan operator, yaitu dengan jalan :
1. Operator diberikan kursus atau pelatihan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
sebelum operasi, sedang operasi dan setelah operasi yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Mengadakan koordinasi kerja antar unit kerja terkait, terutama mengenai alatalat mekanis/berat yang tidak memenuhi standar atau tidak laik operasi setelah
dicek/ diperiksa oleh operatornya.
3. Mendatangkan instruktur/konsultan alat-alat mekanis/berat bersangkutan guna
membimbing dan mengarahkan operator serta melakukan uji coba
pengoperasian alat mekanis/berat tersebut.
4. Setelah dilakukan uji coba pengoperasian, kemudian dilakukan evaluasi oleh
pihak perusahaan dan instruktur alat mekanis/berat guna menentukan apakah
alat tersebut layak atau tidak untuk dioperasikan atau masih perlu adanya
perbaikan dan penyempurnaan.
5. Layak dan tidaknya pemberian izin pengoperasian.

Materi dalam pelatihan operator Dump Truck :


Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Dasar-Dasar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) UndangUndangNomor : 1 Tahun 1970 PermennakerNomor :
Per.05/Men/1985
PermennakertransNomor : Per. 09/Men/2010
Pengetahuan Dasar Alat Berat
Pengetahuan Tenaga Penggerak dan Hidrolik
Safety Device10. Sebab-Sebab Kecelakaan Pada Alat
Berat
Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja Aman
Pengoperasian Aman Perawatan dan Pemeriksaan Alat
Berat
Kunjungan Lapangan (Praktek)
Ujian

Waktu siklus dari


Dump Truck

Waktu
muat

produksi

Waktu
angkut

Tempat
pengambilan
pembuangan
Waktu
Waktu
ambil
posisi
kembali

Waktu
bongkar

Siklus = merupakan suatu kegiatan yang


berulang
kegiatan utama = menggali, memuat,
memindahkan,
membongkar muatan, dan kembali ke
kegiatan awal
CT = LT + HT + DT + RT + ST
CT =
LT =
HT =
DT =
RT =
ST =

cycle time (waktu siklus)


Loading time (waktu muat)
Houling time (waktu angkut)
Dumping time (waktu pembongkaran)
Return time (waktu kembali)
Spotting time (waktu tunggu)

Standard vessel
capacity (Svc)
Standard vessel capacity atau kapasitas
standar muatan material vessel dari alat
angkut. Kapasitas standard vessel bisa
diketahui dari buku pedoman unit yang
dikeluarkan oleh perusahaan pembuat alat
angkut tersebut (m3)
Fill factor vessel
capacity(Fvc)
Fill factor vessel capacity atau faktor
kapasitas pengisian vessel adalah
perbandingan antara kapasitas nyata vessel
alat angkut dengan kapasitas standar vessel
alat angkut. Semakin banyak kapasitas nyata
yang bisa di angkut, maka semakin tinggi

Fvc = Fill factor vessel capacity


Rumus Fvc - satuan %.
adalah : Rvc = Real vessel capacity,
kapasitas muatan nyata vessel
alat angkut - satuanm3.
Svc = Standard vessel capacity,
Kapasitas muatan standar
vessel alat angkut - satuan m3

Mechanical availability alat


Ketersediaan
alat (Ma).
angkut berdasarkan dari
angkut
kondisi mekanikal alat tersebut. Mengetahui
ketersediaan alat dengan memperhitungkan
waktu yang hilang karena kerusakan di bagian
mekanikal seperti kerusakan mesin atau bisa
juga perawatan unit atau alat. Berikut ini rumus
untuk menghitung mechanical availability suatu

Rumus Mechanical availability


angkut (Ma).
Ma = X 100%

jam kerja alat pada


alat
saat
alat
dapat
dioperasikan.
Jr = Jumlah total
jam saat alat dalam
kondisi
rusak
(breakdown),
sedang atau belum
diperbaiki
karena
alasan menunggu
suku
cadang
(waiting parts)
Stb = Jumlah total
jam stanby alat

Effective Utility
alat
angkut (Eu).
Ketersediaan
alat
angkut
berdasarkan dari penggunaan
efektif
alat
tersebut.
Mengetahui ketersediaan alat
dari keseluruhan jam kerja alat
setelah
dibagi
dengan
penjumlahan jam kerja, jam
rusak, dan jam standby alat.
Berikut
ini
rumus
untuk
menghitung Effective utility
suatu
alat (hasil dalam %).
Rumus
Effective Utility alat angkut (Eu).
Ma = X 100%

60

Cn
Ff
E
P = We x
x
x
xn
B
B
k
t

dimana :
CnB = kapsitas bucket alat muat, m3
FfB = faktor pengisian, %
EK = efisiensi kerja alat angkut, %
Wet = waktu edar alat angkut, menit
n = jumlah alat angkut

tambang berdasarkan data yang dikumpulkan


pengawas tambang saat unit tersebut beroperasi.
Data dari pengawas:
1. Alat muat menggunakan PC-400 Komatsu - Standard
bucket 3,2 m3. Memerlukan waktu sekitar 22 detik untuk
1 cycle time alat muat.
2. Kapasitas muatan standard (Svc) vessel ADT-740
Caterpillar adalah 24 m3. Memerlukan 7,5 sampai 8
bucket untuk mengisi vessel ADT-740 menggunakan PC400.
3. Kapasitas nyata muatan (Rvc) vessel ADT-740
Caterpillar adalah 22 m3.
4. Mechanical availability (Ma) ADT-740 Caterpillar
sebesar 94%.
5. Effective utility (Eu) ADT-740 Caterpillar sebesar 85%.
6. Setting time front (Stf) di front loading - 20 detik.
7. Loading time (Lt) ADT-740 : 8 bucket x 22 detik = 176
detik.
8. Hauling time full (Htf) ADT-740 - 240 detik.

Ctr=
Ctr=
Ctr = 15 menit (angka pembulatan)
setiap 1 trip

Fvc=
Fvc=
Fvc = 92% (angka pe

Ptr=SvcFvcMaEu

Ptr=x 24 x 92% x 95% x 85


Ptr = 71,3 m3/jam

Untuk menilai keserasian kerja alat


muat dan alat angkut digunakan
dengan menggunakan Mitch Factor
yang dirumuskan :
MF =

Na x CTm
Nm x Cta

Dimana:
Na = jumlah alat angkut,
unit
CTm = waktu edar alat
muat, menit ( n x ctm )
Nm = jumla alat muat

Cara menilainya adalah :


MF < 1
artinya alat muat bekerja kurang dari 100%, sedang alat angkut bekerja 100%
sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena menunggu alat angkut
yang belum datang (alat angkut kurang).
MF = 1
artinya alat muat dan angkut bekerja 100%, sehigga tidak terjadi waktu tunggu
dari kedua jenis alat tersebut (alat gali muat = alat angkut)
MF > 1
artinya alat muat bekerja 100%, sedangkan alat angkut bekerja kurang dari
100%, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut (alat gali muat kurang).

PERAWATAN
DUMP TRUCK
1.Melakukan pemanasan sebelum digunakan
3 5 menit
2.Cek bahan bakar, jangan sampai kosong
(Disarankan ketika tangki berisi 1/3 dari
kapasitas bahan bakar, harus segera diisi
kembali)
3.Sebaiknya digunakan oli mesin yang
direkomendasikan oleh pabrik
4.Mengganti filter udara sesuai aturan pabrik

5.Untuk meminimalkan kotoran yang


masuk kedalam mesin, diharapkan untuk
mengganti filter solar secara rutin
6.Dipastikan hidrolik tidak mengalami
kebocoran
7.Dipastikan untuk menggunakan solar
yang berkualitas
8.Cek batrey atau accu , kabel kabel dan
busi
9.Dikondisikan ban agar selalu dalam
keadaan layak
10.
Dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi
vessel

Pemilihan
Truck

Kapasitas truck yang dipilih harus


berimbang dengan alat pemuatnya (loader),
jika perbandingan ini kurang proporsional,
maka ada kemungkinan loader ini banyak
menunggu atau sebaliknya.
Perbandingan yang dimaksudkan yaitu
antara kapasitas truck dan kapasitas loader
adalah 4 - 5 : 1 atau dengan perkataan lain
kapasitas truck 4 - 5 kali kapasitas loader.
Perbandingan ini juga akan
berpengaruh terhadap waktu pemuatan
(loading time). Beberapa pertimbangan
(keuntungan dan kerugian) yang harus
diperhatikan dalam pemilihan ukuran truck
adalah sebagai berikut :

Beberapa keuntungan dan


kerugian pemilihan antara
truck kecil dan besar
Keuntungan :
1. Lebih lincah dalam beroperasi
2. Lebih mudah mengoperasikan
3. Lebih fleksibel dalam
pengangkutan jarak dekat
4. Pertimbangan terhadap jalan
kerja lebih sederhana
5. Penyesuaian terhadap
kemampuan loader lebih
mudah
6. Jika salah satu truck dalam
unit angkutan tidak bekerja,
tidak akan bermasalah
terhadap total produksi.

Truck
Kecil

Kerugian :
1. Waktu hilang lebih banyak,
akibat banyaknya truck yang
beroperasi, terutama waktu
pemuatan (loading)
2. Excavator lebih sukar untuk
memuatnya karena kecilnya
bak
3. Lebih banyak sopir yang
diperlukan
4. Biaya pemeliharaan lebih
besar karena lebih banyak
truck, begitu pula tenaga
pemeliharaan.

Keuntungan :
1. Untuk kapasitas yang
sama dengan truck kecil,
jumlah unit truck besar
lebih sedikit
2. Sopir atau crew yang
digunakan lebih sedikit
3. Cocok untuk angkutan
jarak jauh
4. Pemuatan dari loader
lebih mudah sehingga
waktu yang hilang lebih
sedikit

Truck
Besar

Kerugian :
1. Jalan kerja harus diperhatikan
karena kerusakan jalan relatif lebih
cepat akibat berat truck yang besar
2. Pengoperasiannya lebih sulit karena
ukurannya yang besar
3. Produksi akan sangat berkurang jika
salah satu truck tidak jalan (untuk
jumlah yang relatif kecil)
4. Maintenance lebih sulit
dilaksanakan.

TERIMAKASIH

You might also like