You are on page 1of 134

ANALISA DINAMIS

By :
Soerjandani,PM
Dosen Fakultas Teknik
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Kompetensi Umum
Mahasiswa mampu menghitung Analisa
Dinamis Struktur Bangunan
Prasyarat : Pengantar Dinamika
Struktur
Syarat : Program Struktur
Gempa
Referensi
Dynamics of structures by Chopra
Structural Dinamics by Mario Paz
Microcomputer Aided Engineering by
Mario Paz
Dinamika struktur oleh A.Ghali
Hand Out Dinamika Struktur oleh
Soerjandani,PM
EVALUASI PBM
UTS 40% 40%
QUIZ - -
TUGAS 10% -
UAS 50% 60%
Presensi 60% KD
Tatap muka 75% TMRencana
Proses Pembelajaran
Kuliah/tatap muka
Diskusi
Laboratorium
Total SKS = 2 sks, 100 menit tatap muka,
100 menit tugas terstruktur dan 100 menit
tugas non struktur
Pendahuluan
Kompentensi Pokok Bahasan : Memahami
single degree of freedom (refresh)
Sub Pokok Bahasan : Single Degree of
Freedom tidak teredam, Single Degree of
Freedom teredam, respons single degree of
freedom terhadap pembebanan harmonic
Kompetensi Sub pokok Bahasan :
Membedakan SDOF yg mengalami peredaman
dan tdk teredam respons SDOF thd
pembebanan harmonic
Did You Know
You made a goal to be a professional engineer
As site engineer must be influence ICT
The project need a design project that faster, accurate and a good
result
Therefore, At the project need some programs like Structural
program, management program and design program
The programs have given in Engineering Departmen curriculum like
Structural Analysis Program 2000 (SAP2000), Microsoft Project
2003 (MS Project 2003) and AutoCAD 2004/2005
If You influenced the programs, surely, you will be received at the
jobs
In SAP 2000 : Statik Analysis and Dinamic Analysis
For dinamic analysis, you learn dinamic respons, time history, non
linier, spectrum respons, push over analysis, ext.
PENTINGNYA ANALISA DINAMIS
Mengetahui beban dinamis yg terjadi pada
struktur,
Mendukung pengetahuan program
struktur SAP 2000
ANALISA DINAMIS
Prinsip dasar dalam dinamika struktur
adalah :
Hukum Newton tentang gerak
F = m.a
Persamaaan Dinamika dengan
menggunakan prinsip dAlembert
F + (-ma) = 0

p1
DEGREES OF FREEDOM (dof)
Didalam dinamika struktur, jumlah
koordinat bebas diperlukan utk
menentukan suatu bentuk konfigurasi atau
posisi sebuah sistem sebagai jumlah dari
DOF.
Biasanya, sebuah struktur menerus
mempunyai jumlah DOF yg tdk terbatas.
Untuk proses idealisasi menggu-nakan
pendekatan model matematika
CONTOH DOF
Atap kaku y
F(t)

Kolom tdk
bernassa

gambar diatas menunjukkan contoh struktur yg


diidealisasikan sbg sistem satu DOF dimana rigid roof
didukung oleh dua kolom yg tdk bermassa
PEMODELAN STRUKTUR
Struktur tsb dimodelkan sbg sistem satu
DOF dgn menggunakan model
matematika yg disebut sebagai simple
oscillator
y
k

m F(t)
c
dimana :
m = elemen massa, representasi massa struktur
(inersia),
k = elemen spring, merupakan representasi gaya
elastis (kapasitas energi poten- sial),
c = elemen damping, representasi dari tahanan atau
kehilangan energi dari struktur yg berlawanan dgn
arah gerakan dan searah dgn kecepatan,
F(t) = gaya luar yg bekerja,
y = arah deformasi
FREE BODY DIAGRAM (FBD)
y
k

m F(t)
c

mg mg

ky F(t) ky
F(t)
cy cy my

N N

Dari hukum gerak Newton dpt digambarkan sistem free


body diagram spt diatas
dimana :
ky = gaya
cy = gaya damping
F(t)= gaya luar
y = turunan pertama dari y thd waktu, yg direpresentasikan sbg
kecepatan
y = turunan kedua dari y thd waktu yg dipresentasikan sbg
percepatan
Sehingga applikasi hukum Newton thd massa FBD pada gb diatas
adalah :
my + cy + ky = F(t)

yang disebut persamaan gerak utk simple oscillator


Jika dimasukkan gaya internal F(t) = -my maka prinsip DAlembert
yg dirubah menjadi keseimbangan dinamis merupakan penjumlahan
dari gaya-gaya FBD yg sama dengan NOL

F(t) - my - cy - ky = 0
SINGLE DOF
Seperti contoh DOF dan pemodelannya
merupakan bentuk dari single degree of freedom
(sistem derajat kebebasan tunggal)
misal :
SDOF TEREDAM (C) y
k

m F(t)
c

SDOF TDK TEREDAM (tanpa C) y


k

F(t)
KONSTANTA PEGAS (k)
Dari rumus Hooke diperoleh bhw :
F=kx

k = F/x
x
K paralel :

1 1 1 1 1

kc k1 k 2 k3 k n

K seri :

kc k1 k 2 k3 k n
NILAI k UTK KONS.STATIKA
768 EI
3EI k
k 3 7 L3
L 0,5L

192 EI 48EI
k k
0,5L L3 L3
0,5L

12 EI
k 3EI
L3 k
a 2 .b 2
L

a b
Contoh Soal
Hitung frekuensi natural dengan
anggapan balok horisontal kaku dan
massa kolom diabaikan
q = 1000 kg/m

k1
4,5 m 40/40 cm
40/40 cm
k1

E=2.109 kg/m2
G=10 kg m/dt2 (konstanta gravitasi)
Model

k1

k2 m

I =1/12(bh3)
12 EI
k 3
L
Kc= k1 + k2 = 1123731,2
k
= 106,006
m
1 k
f = 16,88 cpd
2 2 m

1 2 m
T 2 = 0,059 dt/cycle
f k
DOF TEREDAM
Ada 3 macam redaman
1. Kritis dgn = 1
2. Super Kritis dgn > 1
3. Sub kritis dgn < 1
Koefisien redaman () :
c

Cc
Dimana : c = redaman absolut
Cc = redaman kritis
Ccr = 2 m
= 2m(k/m)
dimana :
= frekuensi natural tanpa redaman (dianggap sbg
redaman kritis)
Untuk frekuensi alamiah yg teredam (D) adalah :

2
k c
D
m 2m

D 1 2
fD
2 dan TD f
D D
Tanpa redaman (konstant)

y1 y2 y3

y1 y2 y3
Dengan redaman (pengurangan logaritmik)
Grafik persamaan gerak harmonik teredam

x
A Ae-(b/m)t

To 2To 3To 4To 5To 6To 7To

-A
Pengurangan logaritmik () :
= ln(y1/y2) = ln (y2/y3) dst
= .D.TD
Jika diminta utk menghitung jumlah siklus
y1 = 0,1 = yo
y2 = 0,01 = yk
maka :
yo
ln
yk
yo
ln k .
yk Dimana : k = jumlah siklus
Contoh Soal
q =1000 N

40/40 40/40
4,5m

Dengan mengalami redaman 5% dari redaman


kritis. Tentukan jumlah siklus dan waktu yg
dibutuhkan utk mencapai amplitudo 1 cm s/d 0,1
cm
Jawab :
k =7023331,97
m =100
Cc = 2m(k/m) = 79499,1
= 5% = 0,05
= c/Cc maka
c = 0,05 x79499,1 = 3974.96
2
k c
D
m 2m
2
7022331,97 3974,96
D
100 2.100

D 264,25
D 264,25
D 42,08cpd
2 2
2
TD 0,0238dt / cycle
D
. D .TD 0,05.264,25.0,0238 0.314

0,01
ln 0,67
0,001

0,67 k .
0,67 k .0,314
k 2,12

Waktu (t) = k.Tp = 0,0509 dt

(p2)
RESPON SDOF THD
PEMBEBANAN HARMONIK
Simpangan /amplitudo ada dua macam :
-. Solusi komplementer, merupakan
bentuk struktur yg sifatnya sementara
-. Solusi partikulir, akibat beban harmonik
yang bersifat tetap (steady state)
Sedangan respon total adalah solusi
komplementer dan solusi partikulir
SDOF TDK TEREDAM
Solusi Komplementer :
YC(t) = A cost + B sin t
Solusi Parkulir
Yp (t) =Y sin t

Fo / k
YC (sin t r sin t )
1 r 2

Fo = gaya mula-mula
Dimana ;
Fo
r
k

disebut simpangan statis (Yst) : Fo / k


Yp (t ) (sin t )
1 r 2

Jika sin t = 1, maka Y (t ) Fo / k Simpangan


p
1 r 2 maksimum

F=Fosint Fo=lo.m.2

Simpangan total adalah : Yc(t) + Yp(t)


Contoh Soal
Mesin dengan berat w = 7000N membebani
balok dari beton (30x40 cm), motor mesin
berotasi 300 rpm dimana ketidakseimbangan
poros 7 N, pada jari-jari lo = 30 cm.
Berapa besar amplitudo (YP(t)), jika struktur tidak
mengalami redaman

L=300 cm
Model : y

k
m F(t)

Bentuk struktur tsb :

48EI
k 3
L Dimana E = 2.109
k = 5703703,7 cm4
k
= 90,27
m
= 300 rpm = 300x2/60 = 31,42 rad/dt
Lo = 0,3 m
m = massa eksentrisitas = 7/10 = 0,7
Fo = 0,3.0,7.(31,42)2 = 252,73
r = 31,42/90,27 = 0,3
Fo / k 252,73 /(5703703,7)
Y p (t ) (sin t ) =4,87.10-4
1 r 2
1 0,32
Contoh Soal lagi
Suatu balok beton (60 x 70) cm2 dgn tumpuan
sendi-rol bentang 4 m menerima beban mesin
8000 N (ditengah bentang), mesin berotasi 400
rpm shg terjadi ketidaksesuaian berat 8 N pd
jari-jari putaran 40 cm. Hitung simpangan steady
state maksimum jika struktur tdk teredam

W=8000 N

400 cm
Jawab :
400 rpm = putaran / menit
=8N
lo = 40 cm

m Fy 48 EI
k
L3
k = 25725000
k
= 179.32 rad/dt
m
= 400 rpm = (400/60)x 2 rad/dt = 41.87
rad/dt
r = / = 41.87/ 179.32 = 0.02335
F = Fo.sin t
Fo = lo.m.2
dimana : lo = 0.4
m= massa eksentrisitas 8/10 = 0.8
Fo / k
Yp (t ) (sin t )
1 r 2

Untuk Ypmak maka sint = 1, persamaan menjadi

Fo / k
Y p (t )
1 r 2

SELANJUTNYA, BE CALCULATE YOUR SELF


SDOF TEREDAM
Solusi Komplementer :
YC(t) = e.-t (A cosDt + B sin Dt)

Solusi Parkulir
Yst . sin(t )
Yp (t )
(1 r ) (2r )
2 2

2r
tg
1 r 2
p4
Geser maksimum :
Vmaks= k.y
Momen lentur maksimum
(Mmaks) = Vmaks.L
Tegangan maksimum :
M maks
maks
I
z
1 3
I bh
12
1
z h
2
Contoh Soal
Beban harmonis
Berat balok 150 N,
berapa gaya geser
4m 30/30
maksimum jika
40/40
struktur mengalami
redaman 10% dari
redaman kritisnya
Untuk beban harmonis : F = 0.2sin2t
Jawab
Model matematika :

3EI
y k 3
L
m
Fy 12 EI
k
L3

K = k1 + k 2 = 863281.25
k = 2
239,9
m
r = / = 0.026
Vy= k.ymaks
ymaksdicapai jika sin (t-) = 1

Yst . sin(t )
Yp (t )
(1 r ) 2 (2t ) 2
F0 / k
Ymaks
1 r 2 (2r ) 2

ymaks= 2,33.10-7m
Gaya geser maksimum adalah :
Vmaks1 = k1.ymaks = 800.000 x 2,33.10-7
= 0,188 kg
Vmaks2 = k2.ymaks = 63281,25 x 2,33.10-7
= 0,015 kg
Momen maksimum adalah :
Mmaks= Vmaks. L = (0,188+0,015).4
= 0,8 kgm
Tegangan maksimum :
M maks
maks
W
I 1 3
W h
z 6

W = 1/6.0,43=0,01 m3
maks = 0,8/0,01= 80 kg/m2
Respon thd Gerakan Penyokong
Solusi komplementer :
YC(t) = e.-t (A cosDt + B sin Dt)
Solusi Partikulir :
F0
. sin(t ) 2r
Yp (t ) k tg
(1 r ) 2 (2r ) 2 1 r 2

dimana :
= koefisien tanah dgn tg = c/k = 2r
Transmisibilitas (Tr) :
1 (2r ) 2
Tr
(1 r 2 ) 2 (2r ) 2

Perpindahan relatif :
F0 2
(r sin(t ))
u k
(1 r 2 ) 2 (2r ) 2
Penyaluran Gaya ke Pondasi
Gaya maksimum yg terjadi :
1 (2r ) 2
At F0
(1 r 2 ) 2 (2r ) 2

Transmisibilitas :
At 1 (2r ) 2
Tr
F0 (1 r 2 ) 2 (2r ) 2

Total sudut fase :


2r 3
tg
(1 r 2 4 4 r 4 )
Contoh Soal
Portal baja menerima massa 6 ton terbuat dari WF
300x300x10x15 dimana koefisien redaman () = 8%,
hitung c,geser, momen dan gaya maksimum yg
ditransmisikan ke pondasi, jika simpangan dari y 0 = 0,5 cm
hingga yk = 0,05 cm dan gaya F=6000 sin4t

6 ton

5m WF 300x300x10x15
Jawab
Redaman (c) = Ccr.
k
Redaman kritis (Ccr) = 2m dan
m
kekakuan (kc) = k1 + k2 utk sendi k = 3EI/L
shg nilai k :
3.2,1.10 6.13300
k1 k 2 3
670,3 kg/cm
500
kc 2.670,3 1340,6 kg/cm
1340,6
0,473 rad/dt
6000

Redaman kritis :
Ccr= 2.6000.0,473 = 5690
c = 0,08. 5690 = 931,2
Pengurangan logaritmik :
2 2
k c 1340,6 931,2
D 0,471 rad/dt
m 2m 6000 12000
Periodik :
2 2
TD 13,33 dt
D 0,471
. D .TD 0,08.0,471.13,333 0,5

Siklus (k) :
y0
k . ln
yk
0,5
ln
0,05
k 4,6 siklus
0,5
rasio frekuensi :
4
r 8,3
0,473

Perpindahan relatif :
F0 2 6000
(r sin(t ))
1340,6
u k 8,8.10 4 cm
(1 r 2 ) 2 ( 2r ) 2 (1 8,32 ) 2 (2.8,3.0,08) 2
Geser maksimum :
V1maks = V2maks = kc.ypmaks= 670,3.8,8.10-4 =
0,589 kg
Momen maksimum :
M1maks= M2maks = 0,589.500 = 267,34 kg-cm
Tegangan maksimum :
maks=Mmaks/W = ? Kg/cm2
Gaya maksimum yg terjadi :
1 ( 2r ) 2
At F0
(1 r 2 ) 2 ( 2r ) 2

Transmisibilitas :
At 1 (2r ) 2
Tr
F0 (1 r 2 ) 2 (2r ) 2

Total sudut fase :


2r 3
tg
(1 r 2 4 4 r 4 ) please, hitung dewe
Contoh Soal lagi
Portal ditumpu oleh dua buah kolom yg terjepit
dibawahnya, masing-masing kolom berukuran
40x40 dan 50x50 cm dgn tinggi 3 m. Kolom
terbuat dari beton dgn elastisitas 2.105 kg/cm2.
Jika pada portal dikenakan gaya sebesar
2000sin 4t kg dan beban mesin sebesar 4 t.
Tentukan tegangan maksimum yg bekerja pd
masing-masing kolom dan gaya maksimum yg
tersalur pada pondasi, jika diperkirakan
koefisien redaman struktur yg terjadi 20% dari
redaman kritis.
Jawab
4t F = 2000sin4t

3m 40/40 50/50

12 EI
k1 3 4095 kg/cm
l
Kc= k1+k2= 14094 kg/cm
12 EI
k 2 3 9999 kg/cm
l
Frekuensi struktur :
kc
1,87 rad/dt
m
Untuk F = 2000sin4t maka = 4 dan F0 = 2000
4
r 2,1
1,87

F0 2 2000
(r sin(t )) .2,12
u k 14094 0,0506 cm
(1 r ) (2r )
2 2 2
(1 2,1 ) (2.2,1.0,2)
2 2 2

V 1maks= Ymaks.k1= 0,0506.4095 = 207,207 kg


V2maks= Ymaks.k2 = 0,0506.9999 = 505,95 kg
M1maks= V1maks.L= 207,21 .300 = 62163 kgcm
M2maks= V2maks.L= 505,95.300 = 151784 kgcm
W1 = 10.666 cm3 dan W2 = 20.833 cm3
1maks=M1maks/W1 = 5,82 kg/cm2
2maks=M2maks/W2 = 7,28 kg/cm2
Gaya maksimum yg terjadi :
1 ( 2r ) 2
At F0 744,51
(1 r ) (2r )
2 2 2

Gaya Trasmisibiltas :
At 1 (2r ) 2
Tr 0,37
F0 (1 r ) (2r )
2 2 2

Please, be calculate
Soal
Portal ditumpu oleh dua buah kolom yg terjepit
dibawahnya, masing-masing kolom berukuran
40x40 dan 50x50 cm dgn tinggi 3,5 m. Kolom
terbuat dari beton ukuran dgn elastisitas 2.105
kg/cm2. Jika pada portal dikenakan gaya
sebesar 7000sin 4t kg dan beban mesin sebesar
10 t.
Tentukan tegangan maksimum yg bekerja pd
masing-masing kolom dan gaya maksimum yg
tersalur pada pondasi, jika diperkirakan
redaman struktur yg terjadi 10% dari redaman
kritis.
MULTI DOF
Sistem Derajat Kebebasan Banyak

2 2
k40x40
4m k21 k22

1 1
5m k40x40
k11 k12

kc1= k11+k12
kc2= k21+k22
p6
MODEL
Model matematika MDOF
y1 y2
kc1 kc2
m1 m2 F

1 1 1

kc kc1 kc 2
MASSA
Idealisasi massa MDOF
m2 m2 = 2.0,4.0,4.2.2400

2m

4m

2m
m1 m1 = 2.0,4.0,4.(2+2,5).2400

2,5 m
5m
Matrik massa :
m1 0
m Untuk konstruksi 2 lantai
0 m2

m1 0 0
m 0 m2 0 Untuk konstruksi 3 lantai
0 0 m3
Matrik k :

(k1 k 2 ) k 2 Gambar (A)


k
k2 k2 Gambar (B)

Lt 1 Lt 2
Untuk lantai 3 :
m3 m3 m3 m3 m3

k3 k3 k3

m2 m2 m2 m2 m2

k2 k2 k2
m1 m1 m1 m1 m1

k1
k1

(A) (B) (C)


Matrik k :

(k1 k 2 ) k2 0 Gbr (A)


k k2 (k 2 k3 ) k3 Gbr (B)
0 k3 k3 Gbr (C)

Lt 1 Lt 2 Lt 3
Nilai k :
m2 m2 m2 x m2

k2 k2 k2

m1 m1 x m1 m1

k1 k1 k1

(A) (B)
Analisa Gedung Bertingkat Banyak
Untuk = 0 (peredaman tidak ada)
m7 Lantai i+1
k7
m6
k6 Ki+1
m5 Fi = mixi
Qi
k5 Lantai i
m4
k4
m3 Ki
k3
m2 Lantai i-1
k2
m1 Ki-1
k1
Posisi lantai ke-i
Dengan persamaan sederhana bhw :
Fi + Qi = 0 mx + kx = 0
Maka gambar diatas dapat di selesaikan dgn
persamaan :
mixi + (ki+ki+1)xi ki+1. xi+1- ki.xi-1 = 0
sehingga :
[m]{x} + [k]{x} = 0 karena = (k/m) maka :
x = -2{x} dimana = frekuensi struktur
bertingkat banyak untuk mode-1
Dengan mensubtitusi frekuensi diperoleh
[m](-2{x})+[k]{x}=0
(-[m]2+k){x}=0 atau
{[k]-2[m]}{x} = 0
dengan x 0, diperoleh [k]-[m]2 = 0
dimana {x} = {}
{} yg disebut dgn diflected shape pd
mode i
Orthogonally Conditions
Dari persamaan sebelumnya dimana :
{[k]-2[m]}{x} = 0 dengan menggunakan
mode shape {} maka diperoleh :
{[k]-2[m]}{} = 0 atau
[k] {} -2[m]{} = 0
Sehingga untuk mode r dan s :
[k] {r} = 2[m]{r} (a)
[k] {s} = 2[m]{s} (b)
Bila pers (a) ditransfer dgn :
([k]{r}T=r2([m]{r}T
berhubung [k] dan [m] merupakan matrik diagonal,
maka :
kij=kji dan mij=mji atau :
[A] = [A]T yg juga merupakan matrik simetris.
jika :
{r}T[k] = r2([m]{r}T dikalikan {s} diperoleh :
{r}T[k]{s}=r2([m]{r}T{s}
{s}T[k] = s2([m]{s}T dikalikan {r} diperoleh :
{s}T[k]{r}=s2([m]{s}T{r}
Jika mode r sama dengan mode s, maka :
(r2- s2)({r}T[m]{s}) = 0
akan tetapi bhw r s ; r=s 0 dan
r2 = s2 0, maka :
{r}T[m]{s} = 0
{s}T[m]{r} = 0
Respon Gedung Dilanda Gempa
Persamaan gerak dinamis MDOF :
[m]{}[A] = 0
[m]{x+xg}+[k]{x}+[C]{x}=0
[m]{x}+[k]{x}+[C]{x}= -[m]{xg}, dimana :
{x} = {}[A] ; {x} = {}[A] ; {x} = {}[A]
{i}T[m] {}[A] + {i}T[k] {}[A] + {i}T[C]{}[A] = -[m]{xg}{i}T
Jika {} = {i}
{i}T[m] {i}[A] + {i}T[k] {i}[A] + {i}T[C]{i}[A] = -[m]{xg}{i}T

misal :
mi = {i}T[m]{i}
Ri = {i}T[m]
Cm = 2n[m]
[k]= n2[m]
diperoleh ;
miAi + i2miAi + 2iimiAi = - xgRi,
jika dibagi dgn mi maka ;
Ai+i2Ai + 2iiAi = -xg(Ri/mi), identik dgn pers SDOF
Jika struktur dibebani gempa x g(Ri/mi) pada saat waktu T, maka :
T t
R
Ai ( t ) i
i mi
e
T 0
i i ( F T )
.x g'' (T ) sin(i (t T ))T

Ri
Aimaks Vmaks
i mi
Sedangkan ;
T t
Vi (t ) e ii ( F T ) .x g'' (T ) sin(i (t T ))T Vmaks
T 0

Vmaks diketahui dari respon spektrum dalam peraturan


Dengan demikian A dpt dihitung kemudian X
Dimana nilai x adalah :

x maks ({i }[ Aimaks ] 2


)
1/ 2
Contoh Soal
Diketahui struktur portal bertingkat tiga
dgn pembebanan berat perlantai dan
kekakuan kolom seperti tergambar
w1 K1=k12
m1 K1=k11 m1 m1 m1 K13

k1
w2 m2 m2 k21 K1 + k2 = m2 m2 K2=k23
K22
k2
w3 m3 m3 k31 m3 K2+ k3 m3
K2=k32
k3
k33
Massa :
m1 = 3 k1=1600
m2 = 4,5 k2=2000
m3 = 4,5 k3=4000
Matrik kekakuan ;
k11 k12 k13 k1 k1 o
k k21 k22 k 23 k1 k1 k 2 k 2
k31 k32 k33 0 k2 k 2 k3

1600 1600 o
k 1600 1600 2000 2000
0 2000 2000 4000
Menyusun matrik m
m1 0 0 3 0 0
m 0 m2 0
0 4.5 0
0 0 m3 0 0 4.5

Persamaan frequensi ; ([k]-D2[M]){x} = 0 untuk


{x} 0 diperoleh [k]-D2[M] = 0
1600 1600 0 3 0 0
1600 3600 2000 0 4.5 0 0
2
D
0 2000 4400 0 0 4.5

1600 3n2 1600 0



1600 (3600 4.5n2 ) 2000 0
0 2000 (4400 4.5n2 )

Disederhanakan :
(1600-32){(3600- 4.5 2)(4400-4.5 2)-(2000x2000)-(-1600){(-
1600(4400- 4.5 2)-0} }= 0
6-2311 4+1343210 2-1.264.108 = 0
Dibuat permisalan bhw : = 2, maka akan diperoleh :
3-2311 2+1343210 -1.264.108 = 0
Dengan cara coba-coba diperoleh :
= 2=116
Sehingga persamaan pangkat 3 tsb menjadi :
( -116)(2 - 2195 + 1088590) = 0
1 = 116 rad/det
Sedangan untuk persamaan lain dgn menggunakan rumus ABC
diperoleh ;
2 = 757 rad/det ; 3 = 1438 rad/det
Mencari frekuensi () dan periode (T) :
1 = 116 rad/det mk 1 = 1 = 10,8 rad/det
T1 = 2/ 1 = 0.58 det
2 = 757 rad/det mk 2 = 2 = 27.5 rad/det
T2 = 2/ 2 = 0.23 det
3 = 1438 rad/det mk 3 = 3 = 34.7 rad/det
T3 = 2/ 3 = 0.17 det
Bentuk mode 1 {1} dimana x1 ~ 1
([k]-12[M]){1} = 0
1600 3(116 ) 1600 0 11

1600 ( 3600 4 . 5(116 )) 2000 12
0 2000 ( 4400 4.5(116 ))
13
Bila harga 11= 1,0 dan harga-harga lain dinyatakan thd
harga 11, mk harga lain tsb diperoleh ;
12= 0.782 11 = 0.782
13= 0.403 11 = 0.403
Kontrol :
-1600 11 + 3078 12- 2000 13 =
-1600 (1) + 3079 (0.782) 2000 (0.403) = 0.999 ~ 1 (ok)
Sehingga nilai {1} adalah
1,000

{1} 0,782
0,403

Dengan cara yg sama diperoleh


1,000 21

{2 } 0,419 22
0,9844 23

1,000 31

{3 } 1,696 32
1,634 33

Gambar mode shape
w1
1,0 1,0 1,0

w2 0,419 1,696
0,782

w3 0,409 0,847 1,629

T1=0,58 det T1=0,23 det T1=0,17 det


1= 10,8 rad.det 1= 27,5 rad.det 1= 39,7 rad.det
Koreksi Orthogonal 1 dan 2
{1}T[M]{2} = 0
3 0 0 1,0

1,0 0,782 0,403 0 4,5 0 0.419 0
0 0 4,5 0,984

3(1,0)
1,0 0,782 0,403 4,5(0,419) 0
4,5(0,984)

0,005 0 (ok)
Kondisi orthogonal 2 dan 3
{2}T[M]{3} = 0
3 0 0 1,0

1,0 0,419 0,841 0 4,5 0 1,676 0
0 0 4,5 1,639

0,002 0 (ok)

dari kontrol orthogonal tsb diatas menunjukkan


harga mode {1}, {2} dan {3} sudah betul
Persamaan atau harga {} adalah harga relatif
dari simpangan tiap-tiap lantai dan bagaimana
harga mutlaknya dapat dijelaskan sebagai berikut
:
Dari perhitungan yg sdh dilakukan :
1 = 10,5 rad/det T1=2/1= 0,58 det
cd1 = 0,049 g
2 = 27,5 rad/det T2=2/1= 0,23 det
cd1 = 0,050 g
3 = 39,7 rad/det T3=2/1= 0,17 det
cd1 = 0,050 g
Harga tersebut diatas dapat dilihat pada
grafik koefisien gempa dasar (buku
peraturan gempa) dimana cd adalah
respon percepatan maksimum dengan
satuan gravitasi
xmaks = Vmaks.1
xmaks = Vmaks
xmaks = Vmaks/n
Dimana :
3
4,5

R1 1 M 1,0 0,782 0,403
T
8,33 kgdet / cm
2 2

4,5

R2 2 M 2,65 kg det 2 / cm 2
T

R3 3 M 2,65 kg det 2 / cm 2
T

3 0 0 1,0

M 1 1 T M 1 1,0 0,782 0,403 0 4,5 0 0,782 7,97 kg det / cm
2 2

0 0 4,5 0,403

Menghitung A1
R1cd i 8,33.(0,018).9,81
A1 0,422 cm
i M i
2 2
10,8 .(7,97)

cara yang sama didapat :


A2maks= 0,025 cm
A3maks= 0,003 cm
{x}maks= [({i}.Aimaks)2]1/2
2 1/ 2
1,0
2
1,0
2
1,0 0,423

x maks 0,422 0,782 0,025 0,409 0,003 1,696 0,330 cm
0,402 0,9844 1,639 0,171

Menghitung gaya-gaya geser :
1600 1600 0 0,423 149

F K x 1600 3600 2000 0,333
169 kg
0 2000 4400 0,171 92

0,423 149 kg

0,330 169 kg

0,171 92 kg
NATURAL FREQUENCIES DAN
MODE SHAPES (STODOLA)
Dasar daripada cara stodola adalah iterasi
matrix, dimana mula-mula mode shape
diumpamakan, sehingga dgn cara coba-
coba apakah perumpamaan tersebut sdh
betul.
1. ANALISA MODE-MODE BATAS
a. MODE TERENDAH (1ST MODE)
Persamaan gerak
[k]{x} = 2 [M]{x} dikalikan dgn [k]-1/ 2
1/ 2 {x} = [k]-1[M]{x}
1/ 2 {x} = [D]{x}..(1.1)
Persamaan (1.1) merupakan persamaan utk
mendapatkan 1st mode (mode terendah)
Sedangkan untuk mode-mode selanjutnya digunakan
hubungan ORTHOGONALLY
b. MODE TERTINGGI (HIGHEST MODE)
Persamaan gerak
[k]{x} = 2 [M]{x} dikalikan dgn [M]-1
[M]-1[k] {x} = 2 {x}
[E] {x} = 2 {x}..(1.2)
Persamaan (1.2) merupakan persamaan
utk mendapatkan highest mode (mode
tertinggi)
2. ANALISA MODE-MODE ANTARA
Untuk mode-mode ke 2,3 dst dpt ditentukan stl
mode terdahulu ditentukan, hal ini terlihat pada
hubungan orthogonally dari persamaan
sebelumnya.
{m}T[M]{n} = 0 (1.3)
untuk mode yg ke 2
x2 = y dikalikan 1T[M]..(1.4)
1T[M] x2 = 1T[M]1y1+ 1T[M]2y2 + dst
karena orthogonally condition spt pd pers. 1.3 maka :

1T M X 2.(1.5)

y1
M1
Perpindahan modal
x2 = x2-1y1
x2 = x2-(1/[M]) 1T[M]x2
X2 = [S1] x2 ..............(1.6)
dimana [S1] adalah sweeping matrik mode ke 1
[S1] = I (1/[M]) 1T[M].(1.7)
sedangkan Dinamic matrix untuk mode ke 2 adalah :
[D2] =[S1][D]
sehinggan persamaan (1.1) menjadi
[D2]{x} = 1/2 {x} .(1.8)
persamaan ini adalah untuk mode ke 2
Analog untuk mode ke 2 sampai dengan mode ke (n+1)
[Sn] = [Sn-1] (1/[Mn]) 1T[M] ..(1.9)
dan
[Dn+1] = [Sn][D]
Contoh
Suatu bangunan dengan 3 buah massa
terpusat dgn satuan massa = m dan
kekakuan = k spt pd gbr dianggap
bergetar horisontal pd bidang gambar
tanpa rotasi pd pertemuan kolom balok
m1 = 1 m
k3 = k
m2 = 1,5 m
k2 = 2k
m3 = 2 m
k1 = 3k
Mode terendah
a. tentukan stifness matrix [k] dan
flexibility matrix [f]
k3=1k 1k=k3

k3 k3 2k2 =2k
k3 + k2
1
k2 k + 2k=3k
k2 k2 + k1
2k =k2
2k + 3k=5k
k1

3k1 =3k
Harga elemen dari flexibility matrix harus selalu positif (3x3)
Maka harga [k]
1 1 0 11 5 2
1
k k 1 3 2 f k 1 5 5 2
6k
0 2 5 2 2 2

1 0 0
M m 0 1.5 0 [D] =[k]-1[M]
0 0 2
11 5 2 1 0 0 11 7.5 4
D m 5 5 2 0 1.5 0 m 5 7.5 4
6k
6k
6 0 0 2 2 2 0 0 2 5 3 4
1
M 1 0 4 0
6m
0 0 2
Tentukan mode shape dan frekuensi dari 1 st
mode, dimana persamaannya :
[D]{x} =1/2{x}
Ambillah harga sebarang untuk permulaan
harga x, misal :

1

x 0,5
0,3

Iterasi
11 7.5 4 1 15.95 1
m m 15.95m
D x 5 7.5 4 0,5 9.95 0.6238 (iterasi 1)
6k 0,3 6k 6k
5 3 4 4.7 0.2947

11 7.5 4 1 16.8573 1
m
D x 5 7.5 4
0.6238
m
10.8573
16.8573m
0.6441
(iterasi 2)
6k 0.2947 6k 6k 0.2996
5 3 4 5.0502

11 7.5 4 1 17.0291 1
m m 17.0291m
D x 5 7.5 4 0.6441 11.0291 0.6477 (iterasi 3)
6k 0.2996 6k 6k 0.3013
5 3 4 5.1307

11 7.5 4 1 17.0405 1
m m 17.0405m
D x 5 7.5 4 0.6477 11.0405 0.6479 (iterasi 4)
6k 6k 6k
5 3 4 0.3013 5.1483
0.3021

11 7.5 4 1 17.0677 1
m m 17.0677 m
D x 5 7.5 4 0.6479 11.0677 0.6485 (iterasi 5)
6k 6k 6k
5 3 4 0.3021 5.1521
0.3019

lanjutan
11 7.5 4 1 17.0714 1
m m 17.0714m
D x 5 7.5 4 0.6485 11.0714 0.6485
6k 6k 6k
5 3 4 0.3019 5.1531
0.3019

11 7.5 4 1 17.0714 1
m m 17.0714m
D x 5 7.5 4 0.6485 11.0714 0.6485
6k 6k 6k
5 3 4 0.3019 5.1531
0.3019

1
1
D x 2 x 17.0714m 6k
6k
0.6485
0.3019

2
17.0714m


1

Untuk x = , maka 1 0.6485
0.3019

Kemudian tentukan mode shape dan frekuensi
dari mode tertinggi (mode ke 3) dengan
persamaan :
[E] = [M]-1[k]
6 0 0 1 1 0 6 6 0
1 1 3 2 k k 4 12 8
E 0 4 0
6m 6m
0 0 2 0 2 5 0 6 15

Dengan mengambil
1
x 1
1

iterasi
6 6 0 1 12 1
E x 4 12 8 1 24 2
k k 12k
(iterasi 1)
6m 6m 6m
0 6 15 1 21 1.75

6 6 0 1 18 1
E x 4 12 8 2 42 2.33
k k 3k
(iterasi 2)
6m 6m m
0 6 15 1.75 38.25

2.13

6 6 0 1 20 1
k k 20k
E x 4 12 8 2.33 49 2.45 (iterasi 3)
6m 2.13 6m 6m
0 6 15 45.88 2.29

6 6 0 1 20 1
k
k 20k (iterasi 4)
E x 4 12 8 2.45 51.75 2.5
6m 2.29 6m 6m 2.37
0 6 15 49.11

6 6 0 1 21 1
k k 21k (iterasi 5)
E x 4 12 8 2.5 52.98 2.52
6m 2.37 6m 6m 2.41
0 6 15 50.58
lanjutan
6 6 0 1 21.14 1
k k 21.14k
E x 4 12 8 2.52 53.54 2.53 (iterasi 6)
6m 6 m 6 m
0 6 15 2.41 51.27

2.43

6 6 0 1 21.23 1
k k 21.23k
E x 4 12 8 2.53 53.92 2.54
6m 6m 6m
0 6 15 2.43 51.27 2.44

6 6 0 1 21.24 1
k k 21.24k
E x 4 12 8 2.54 53.98 2.54
6m 6m 6m
0 6 15 2.44 51.79 2.44

6 6 0 1 21.24 1
k k 21.25k
E x 4 12 8 2.54 54 2.54
6m 6m 6m
0 6 15 2.44 51.82 2.44
Dimana ;
[E] {x} = 2{}
1 21.25m 3.54k
E x
2 21.25k
2.54

2

6m
2.44
6k m

1

3 2.54
2.44

Kemudian tentukan mode shape dan frekuensi
utk mode tengah (ke-2) dgn perumusan ;
[S] = I-(1/[M])11T[M]
(1/[M])11T[M]
6 0 0 1 0 0 1
1
1 T M [ M ]11 T M
1
0 4 0 m 0 1.5 0 0.6485 1 0.6485 0.3019
[M ] 6m
0 0 2 0 0 2 0.3019
1 0.87 0.5
[ M ]11 T M 0 0 0
0 0 0
Matrik [S1] adalah ;
1 0 0 1 0.87 0.5 0 0.87 0.5
S1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 0

D2 = [D]{S1}
11 7.5 4 0 0.87 0.5 0 2.07 1.5
m m
D S1 5 7.5 4 0 0 0 0 3.15 1.5
6k 6k
2 3 4 0 0 0 0 1.26 3
Iterasi
0 2.07 1.5 1 3.57 1
D1 x 0 3.15 1.5
m
1
m
4.65
3.57 m
1.3

6k 6k 6k
0 1.26 3 1 4.26

1.19

0 2.07 1.5 1 4.48 1


m m 4.48m
D1 x 0 3.15 1.5 1.3 5.88 1.31
6k 6k 6k
0 1.26 3 1.19 5.21

1.16

0 2.07 1.5 1 4.45 1


m m 4.45m
D1 x 0 3.15 1.5 1.31 5.87 1.32
6k 6k 6k
0 1.26 3 1.16 5.13

1.15

0 2.07 1.5 1 4.46 1


m m 4.46m
D1 x 0 3.15 1.5 1.32 5.88 1.32
6k
0 1.26 3 1.15
6k
5.11
6k
1.15
6k
2

1
4.46m
1 4.46m
D x 2 x 1.32
6k 1
1.15
2 1.32
1.15

Mode shape

6k k 3.54k 6k k
12 0.3515 22 32 1.345
17.0714m m m 4.46m m
1 1 1

1 0.6485 3 1.32
2 2.54 1.15
0.3019
2.44
SOAL LATIHAN
Diketahui struktur portal bertingkat tiga dgn pembebanan
berat perlantai dan kekakuan kolom seperti tergambar
menerima respon dinamis, hitung deformasi lateral, gaya
gempa, gaya geser dan mode shape
w1
W1 = NRP (kg/m)
4m W2 = NRP + 500 (kg/m)
w2
W3 = NRP + 1000 (kg/m)
4m K1 = 40/40 cm
w3
K2 = 45/45 cm
4m
K3 = 50/50 cm

4m 4m
HOLZER
Perbedaan pokok pada cara Holzer dan
Stodola adalah
1. Cara Holzer menggunakan
perumpamaan pd natural frequency
2. Cara Holzer dpt menentukan mode ke-n
yg dikehendaki tanpa harus mengetahui
mode ke (n-1) terlebih dahulu
3. Prinsip kerja Holzer
2[M]{x} = [K]{x}
Untuk memudahkan dpt dibuat tabellaris sbb :
Diambil 12 = 0,3517 k/m
Diambil 22 = 3,54 k/m
Diambil 32 = 1,5967 k/m
Rayleigh
Pendekatan yg dilakukan dlm cara Rayleigh
yaitu dgn menganggap bahwa mode shape ke 1
equivalent dgn deflection
{x1} = {} = {f}[M]
persamaan gerak bebas utk mode ke 1 :
K x1 2 M x1 0
premultiply {x 1}T
{x1}T [ K ]{x1} 1 {x1}T [ M ]{x1} 0
2

T
{ x } [ K ]{x1}
1
2 1

{x1}T [ M ]{x1}
Contoh :
11 5 2
1
{f} 5 5 2
6k
2 2 2
persamaan sebelumnya
11 5 2 1 22.5 1
{x1} { }
m
5 5 2 1.5 16.5 22.5m 0.73
6k
6 k

2 2 2 2 9 0. 4

1 1 0 22.5
k 22.5 16.5 9 1 3 2 16.5
0 2 5 9
12 0.36 k/m
1 0 0 22.5
m 22.5 16.5 9 0 1.5 0 16.5
0 0 2 9
Terlihat bhw harga 1 dan {x1} yg
dihasilkan dari pendekatan rayleigh ini tdk
berbeda jauh dgn harga 1 dan {x1} dari
cara Stodola dan Holzer, shg cara
pendekatan ini dpt dipakai sbg pedoman
pertama utk menentukan pemisalan harga
{x1} utk cara Stodola dan harga 1 utk
cara Holzer
Ritz
Cara pendekatan utk menentukan
beberapa mode shape terendah sekaligus
{xc} = C1{x1} + C2{x2}..Cn{xn}
{xc} = {x}{C}
dimana {C} = amplitudo dan {x} merupakan
1 set pemisalan mode shape utk beberapa
mode sekaligus, shg pers menjadi
[K] - c [M]{C} = 0
Dimana :
[K] = {x}T[K]{x}
[M] = {x}T [K]{x}
{C} = eigen vector
sehingga :
[K] - c [M]= 0
Contoh

1 1
{xc } 0.6483 0.5967 c1
c
0.3015 01529 2

1 0.6483 0.3015 1 1 0 1 1
[ K ] k 1 3 2


0.6483 0.5967
1 0.5967 0.5129 0 2 5 0.3015 0.5129
0.6369 0.0395
[K ] k
0.0395 3.3527
lanjutan
1 0.6483 0.3015 1 0 0 1 1
[ M ] m 0
1.5
0 0.6483 0.5967
1 - 0.5967 0.5129 0 0 2 0.3015 0.5129
1.8123 0.1104
[M ] m
0.1104 2.0602
0.6369 0.0395 2 1.8123 0.1104
0.0395 k c m0
3.3527 0.1104 2.0602
dimisalkan c m / k
2

0.6369 1.8123 0.0395 0.1104


0

0.0395 0.1104 3.3527 2.0602
3.72152 7.3795 2.1337 0
1 0.3514
12 0.3514k / m
2 1.6315
22 1.6315k / m
Kesimpulan
:: WIND TUNNEL
Studi TEST
Kasus Tacoma :: Bridge STUDY
Narows (tahunKASUS
1940)

Tidak mempertimbangkan
faktor angin dalam
perencanaan

Runtuh akibat angin dengan


kecepatan 40 mph
:: WIND TUNNEL TEST ::
Section Model Test
:: WIND TUNNEL TEST :: Full Model Test

Model Jembatan dilakukan aliran angin turbulen dengan kecepatan 0 20


m/detik pada terowongan (ekivalen dengan 90 m/detik kondisi aktual)
Induksi vortex terjadi pada kecepatan angin 3.5 m/detk pad aterowongan
(ekivalen dengan 15.75 m.detik pada kondisi aktual dengan amplitudo 15 cm
Gejala fenomena flutter terjadi pada kecepatan angin mendekati 20 m/detik
pada terowongan (ekivalen dengan 90 m / detik kondisi aktual)

You might also like