You are on page 1of 25

Pemicu 4 saraf

Dennis Aditya
405130220
Psychiatric History Mental Status
I. Identifying data Examination
II. Chief complaint 1. Appearance
III. History of present illness 2. Overt Behavior
A. Onset 3. Attitude
B. Precipitating factors 4. Speech
IV. Past illnesses 5. Mood & affect
A. Psychiatric 6. Thinking
B. Medical a. Form
C. Alcohol & other b. Content
substance history 7. Perceptions
V. Family history 8. Sensorium
VI. Personal history a. Alertness
(anamnesis) b. Orientation
A. Prenatal & perinatal c. Concentration
B. Early childhood (0-3 d. Memory
YO) e. Calculations
C. Middle childhood (3-11 f. Fund of knowledge
YO) g. Abstract reasoning
D. Late childhood 9. Insight
(puberty 10. Judgment
adolescence
E. Adulthood
Interviewing Techniques with
Psychotic Patients

Thought Disorder
Repeat Question

Hallucination
Auditory : content, volume, clarity, and
circumtances
Visual : content, intensity, the situations in
which they occur, and patients response
Delusions
Avoid careless use of
psychiatric jargon
Laboratory Test in
Psychiatry
Basic Screening Test
CBC, hematocrit & HB, renal, liver, and
thyroid function, electrolytes, blood sugar
Neuroendocrine Test
Thyroid function test, Dexamethasone-
Suppression test, Other Endocrine Test,
prolactin, catecholamines, Kidney function
test, Liver function test, lipid, fasting blood
sugar and glycosylated hemoglobin
Blood test
Basic
Screening
Test
Urine
Neuroendo testing for
crine Test substance
abuse

Blood test Laborat


for ory Test
Lumbar
sexually in puncture
transmitte Psychiat
d diseases
ry

Tests
Drug-
related to
assisted
psychotrop
Provocatio interview
ic drugs
n of panic
attacks
with
sodium
lactate
Diagnosis Multiaksial
Aksis I :
Gangguan Klinis
Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
Aksis II :
Gangguan kepribadian
Retardasi Mental
Aksis III :
Kondisi medik umum
Aksis IV :
Masalah psikososial dan lingkungan
Aksis V :
Penilaian fungsi secara global
Kasus
Aksis I :
F93.3 : marah-marah dan memecahkan barang2 di rumah setelah
bertengkar dengan kakaknya
Z56.7 : bermasalah di kantor sehingga mendapat surat peringatan
akan dipecat, jabatannya diturunkan satu tingkat
Aksis II :
Z03.2 : tidak ada diagnosis
Aksis III :
Tidak ada
Aksis IV :
bermasalah di kantor sehingga mendapat surat peringatan akan
dipecat, jabatannya diturunkan satu tingkat, 2 bln tidak bekerja
Aksis V :
GAF : 51-60 : masalah pekerjaan dan tidak banyak teman
-Pelebaran ventrikel ke-3 & lateral
faktor -atrofi bilateral lobus temporomedial Klasifikasi:
biologis & girus parahipokampus, -Skizofrenia
faktor hipokampus, amigdala Paranoid
biokimia Ggn neurotransmitter -Skizofrenia
Genetik sentral Hebefrenik
Manifestasi -Skizofrenia
Klinik:
Katatonik
-ggn proses pikir
-ggn isi pikir
-Skizofrenia Tak
-ggn persepsi Terinci
-ggn emosi SKIZOFRENI -Skizofrenia
A Pascaskizofrenia
-Skizofrenia
Diagnos Residual
is: -Skizofrenia
Indikasi Rawat:
-PPDGJ-III -Psn mengancam keselamatan
Simpleks
-DSM-V lingk. Sekitar
-Percobaan bunuh diri
-Tdk ada dukungan dr keluarga &
lingk.
Tatalaksana: -Timbul e.s obt yg
-Medikamentosa: membahayakan jiwa
antipsikotik Prognosis:
generasi I (tipkal)& -Bersifat kronis & butuh waktu lama u/ hilangkan
antipsikotik
gejala
generasi II
(atipikal)
-Baik jk gejala psikotik timbul mendadak, awitan
-Non- gejala timbul > 30 thn.
medikamentosa: -Buruk jk ada rwyt trauma perinatal, tdk remisi
Antipsiko Dosis Efek Samping &
tik (mg/ha Kontraindikasi
ri)

Antipsikotik Generasi I Antipsikotik Generasi II


Aripiprazol 10-30 E.S: gejala ekstrapiramidal
Fenotiazin 300- E.S: gejala ekstrapiramidal (terutama akatisia), sakit kepala,
1000 agitasi, ansietas, mual, insomnia
K.I: hipersensitif thd obt, rwyt ggn
jantung/kondisi yg memiliki
Klorproma 5-20 K.I relatif: riwayat alergi potensi trjdnya hipotensi, rwyt
zin sebelumnya, usia<12thn, kejang
riwayat infark miokard dlm 6
mgg terakhir, riwayat tardive Klozapin 150- E.S: granulositopenia, kejang,
Flufenazin 16-64 dyskinesia, riwayat 600 pingsan, hipertensi, aritmia,
agranulositosis, riwayat miokarditis, retensi urin,
timbulnya neuroleptic priapismus, NMS, rigiditas,
Perfenazin 300- malignant syndrome (NMS), tremor, akatisia,ggn regulasi suhu
800 hamil / menyusui tubuh
K.I absolut: leukosit<3000/uL
atau neutrofil <1500/uL, rwyt
Thioridazin 15-50 granulositopenia/agranulositosis
terinduksi obt, ggn
sirkulasi/depresi SSP o/ penyebab
Trifluopera apapun, rwyt hipersensitivitas
zin Risperidon 2-8 K.I relatif: adanya rwyt alergi
sblmnya, rwyt infark miokard akut
Butirofeno dlm 6 mgg terakhir, rwyt tardive
n dyskinesia, usia<15thn, rwyt
agranulositosis, rwyt NMS,
hamil/mengasuh anak
Haloperido 5-20
l Olanzapin 10-30 E.S: gejala
ekstrapiramidal(minim),
penambahan BB, sedasi,
Loksapin 30-
peningkatan enzim hati
100
Quetiapine 300- E.S: peningkatan BB, sedasi,
Etiologi:
Faktor resiko:
- kelainan kepribadian -Stress psikososial mayor
- Riwayat skizofrenia -Kelainan kepribadian (histrionik,
-Gangguan mood dalam keluarga
borderline, narsistik, paranoid,
- mekanisme pemecahan masalah inadekuat
skizotipal
Karakteristik:
- emosi riang DD:
-Kelakuan aneh
PSIKOSIS AKUT
-Gejala > 1 bulan:
- teriak atau diam - Ggg skizofreniform
- gangguan ingatan - Ggg skizoafektif
Kondisi psikotik mendadak selama 1 hari - < 1 bulan- Skizofrenia
Remisi penuh kembali ke kondisi premorbid - Ggg mood
Reaktif, histerikal, stress, psikosis psikogenik - Ggg waham
- Psychotic disorder
Tanda dan gejala: DIAGNOSA: not otherwise
-Minimal 1 gejala mayor -Anamnesis specified
- Riwayat psikotik -Gejala < 1 bulan:
psikosis
-Onset tiba-tiba - Gejala prodromal - Factitious disorder
-Mood labil, bingung, - Riwayat kelainan mood - Malingering
- Riwayat konsumsi obat - General medical
gangguan perhatian
-Reaksi paranoid akut, - Stressor pencetus condition induced
eksitasi, depresi
-DSM-IV-TR psychotic disorder
- Substance induced
psychotic disorder
Prognosis: Hospitalisasi Farmakoterapi:Psikoterapi:
- Lainnya
-50-80% baik - - Dissociative identity
Evaluasi -Antipsikotik -Diskusi
-Sisanya kronik - disorder
Proteksi -Benzodiazepin - Problem solving skill
-Ansiolitik - PD - Borderline
-Keluarga - schyzotypal
Table 14.4-3
Good Prognostic Features
for Brief
Psychotic Disorder
Good premorbid adjustment
Few premorbid schizoid traits
Severe precipitating stressor
Sudden onset of symptoms
Affective symptoms
Confusion and perplexity
during psychosis
Little affective blunting
Short duration of symptoms
Absence of schizophrenic
relatives
DEFINISI: gangguan
ETIOLOGI: TIDAK
psikiatri, dmn gejala TERAPI:
DIKETAHUI
utamanya adalah waham
Farmakoterap
i
Psikoterapi
SEJARAH:
paranoia

Karl Ludwig Kahlbaum

Emil Kraepelin GANGGUAN
DELUSIONA
Eugen Bleuler L / WAHAM GAMBARAN
KLINIS
Sigmund Freud

EPIDEMIOLOGI:
Kasus jarang
> KRITERIA TIPE-TIPE
AS: 0,025-0,03% (DSM IV)
kasus DIAGNOSTIK
Onset usia: 40 thn (DSM IV)
(rentang usia: 18-90
tahun)
Klasifikasi (PPDGJ III):
F22 : gangguan waham menetap
F22.0 : gangguan waham :
berkembangnya waham scr tunggal /
suatu sistem, umumnya menetap/
bertahan seumur hidup
F22.8 : gangguan waham menetap
lainnya
F22.9: gangguan waham menetap YTT
F24 : gangguan waham terinduksi : waham yg
dialami oleh 2 org, yg mempunyai hubungan
emosional erat; hanya 1 org yg mengalami
gangguan, dan akan mempengaruhi yg lain,
biasa akan hilang jika orang2 tsb dipisahkan
Sejarah
Paranoia / paranoid
Karl Ludwig Kahlbaum paranoia: kegilaan parsial yg
mempengaruhi intelektual tapi bukan daerah fungsi mental
lainnya; ditandai dengan sistem waham yang persisten
yang tetp relatif statik pada keseluruhan gangguan.
Emil Kraepelin paranoia: sistem waham yang persisten
tanpa adanya halusinasi & keruntuhan kepribadian;
parafrenia: halusinasi dan onset yg lanjut & sama dgn
paranoia (tdk ada perjalanan yg memburuk); demensia
paranoides: onset gejala yg dini (spt paranoia) dan
berkembang mjd suatu gangguan dgn perjalanan peny yg
memburuk
Eugen Bleuler: penemu kata skizofrenia; skizo berbeda dgn
paranoia
Sigmund Freud: parafrenia (spt skizo)
Etiologi
Tidak diketahui
Faktor biologis:
Kepribadian pasien berhubungan
Keadaan yang mempengaruhi sistem limbik & ganglia basalis
Waham krn kondisi neurologis tanpa adanya kecerdasan
waham yang kompleks (spt pasien delusional)
Pasien menderita gangguan neurologis dgn gangguan
kecerdasan waham sederhana
Timbul sbg respons normal thdp pengalaman abnormal didlm
lingk, SST, atau SSP
Faktor psikodinamik:
Pas delusional scr sosial terisolasi dan mencapai tingkat
pencapaian yg lebih rendah drpd yang diharapkan
Adanya anggapan ttg org hipersensitif & mekanisme ego
spesifik: formasi reaksi, proyeksi, dan penyangkalan
Diagnosis
A. Waham yg tidak aneh sekurang2nya 1 bulan (u/
membedakan waham dgn skizo); waham: spt diikuti,
ditulari peny infeksi, dikhianati pasangan, terkena
suatu peny
B. Tidak ada gejala lain dr skizofren, kecuali: adanya
halusinasi raba/cium yg konsisten dgn sist delusional
C. Terlepas dr pengaruh waham, fungsi2 lain tdk
terganggu & perilaku tdk jelas aneh & kacau
D. Jika episode mood tjd bersama2 dgn waham, onset
totalnya lebih singkat dibanding lama periode waham
E. Gangguan yg terjadi bukan krn efek fisiologis
langsung & suatu zat, atau kondisi medis umum.
Tipe Gangguan Delusional (DSM IV)
Tipe erotomanik: waham bahwa org lain (biasanya status
lbh tinggi) mencintai pas (plg jarang)
Tipe kebesaran: waham peningkatan kemampuan,
kekuatan, pengetahuan, hubungan khusus dgn dewa/org
terkenal
Tipe cemburu: waham bahwa pasangan seksual pas tdk
jujur (plg sering)
Tipe kejar: waham bahwa pasien (atau org yg dekat dgn
pas) diperlakukan scr tidak baik/dengki (plg sering)
Tipe somatik: waham bahwa pas ada suatu cacat
fisik/kondisi medis umum (plg jarang)
Tipe campuran: waham >1 tipe diatas tp tdk ada yg
menonjol
Tipe tidak ditentukan (tidak salah satu dr tipe diatas)
DD
Gangguan ganglion basalis (peny
parkinson, peny huntington)
Defisiensi B12, folat, tiamin, niasin
Delirium
Demensia (alzeimer)
Akibat obat
Endokrinopati (adrenal, tiroid, paratiroid)
Patologi sist limbik (tumor, epilepsi, peny
serebrovaskular)
Gambaran klinis
Status Berpenampilan baik, terlihat
mental eksentrik, aneh, pencuriga,
bermusuhan (biasa normal), sistem
waham abnormal
Mood, Mood konsisten dgn isi waham, kualitas
perasaan, afek depresif ringan
Gangguan Tidak memiliki halusinasi yg menonjol /
persepsi menetap
Pikiran Gangguan isi pikiran (waham) GEJALA
UTAMA, biasanya sistematis,
karakteristiknya dimungkinkan ; isi
waham berbeda dgn waham skizofren,
tidak mengalami gejala lain gangguan
pikiran
Perjalanan penyakit
Stresor psikososial dapat ditemukan saat onset
gangguan perlu dicurigai (co: imigrasi baru,
konflik sosial dgn keluarga/teman, & isolasi sosial)
Onset tiba2 lbh sering drpd onset perlahan-lahan
Pas delusional memiliki kecerdasan dibawah
rata2
Rasa curiga pas bertahap membesar menyita
perhatian pas mjd waham pas mulai
berselisih dgn teman, mencari perlindungan dari
polisi/FBI, atau mendatangi dokter medis utk
berkonsultasi
Prognosis
Diagnosis yg cukup stabil
<25% pas mjd skizofrenia
<10% pas mjd gangguan mood
50% pas pulih pd follow-up jangka panjang
20% penurunan gejala
30% tdk mengalami perubahan
Faktor2 yg mempengaruhi:
Tingkat pekerjaan
Jenis kelamin ()
Onset <30 thn
Lama peny yg singkat
Faktor pencetus
Gangguan Delusional
Perawatan
RS Farmakoterapi Psikoterapi
Menegakkan hubungn
Obat antipsikotik (IM)
Pertimbangan: Mulai dgn dosis rendah dmn pas mulai
Diperlukan mempercayai ahli th/
tingkatkan perlahan-lahan
pemeriksaan Ahli th/:
Jika pas gagal repsons dgn
Tdk boleh setuju /
medis & obat cukup (dlm waktu 6 menentang waham pas
neurologis yg mgg) ganti dgn Hindari pertanyaan ttg
lengkap antipsikotik lain waham berkali-kali
Pas perlu Co obat: haloperidol, Membenarkan /
diperiksa ttg pimozide mendukung waham pas
kemampuan Jika pas tdk mendapat Membantu mengatasi
kecemasan pas, tanpa
menegndalikan manfaat dari th/
menyatakan bahwa sdng
impuls medikamentosa, hentikan mengobati waham
kekerasan obat Menghindari kepuasan yg
Pas perlu Jika tidak responsif thdp berlebihan dr pas
intervensi antipsikosis antidepresan, Memberikan tanda2
litium, antivolvulsan (hati2 meremehkan ttg
profesional utk waham/gagasan pas
pd pas ada ciri gangguan
menstabilkan Bersikap empati dgn
mood/ada riwayat keluarga)
hubungan pengalaman internal pas
Penyebab kegagalan
sosialnya Dukungan keluarga
pengobatan:
ketidakpatuhan pas
Skizoafektif : gangguan yang bersifat episodik dengan gejala afektif
dan skozofrenik yang sama menonjol dan secara bersamaan ada dalam
episode yang sama dari penyakit itu atau setidaknya dalam beberapa hari
yang satu sesudah yang lain
Kategori 1. Pasien skizofren dgn gejala ggn mood.
Skizoafektif 2. Pasien ggn mood dgn gejala skizofren.
3. Pasien ggn mood & skizofren.
4. Pasien psikosis yg tidak berhubungan dgn skizofren & ggn
mood.
5. Pasien yg mengalami gangguan terus-menerus di antara
skizofren & ggn mood.
6. Pasien dgn kombinasi semua keadaan diatas.
Klasifikasi 1. Ggn skizoafektif tipe manik 2. Ggn skizoafektif tipe
(PPDGJ III) Suasana perasaan depresif
Iritabilitas/kegelisahan Depresi yg menonjol
Satu atau dua gejala Dua gejala depresif yg
skizofrenik yg khas dalam khas atau kelainan perilaku
episode yg sama terkait depresi
Satu atau dua gejala
skizofrenik yg khas dalam
episode yg sama
3. Ggn skizoafektif tipe campuran.
4. Ggn skizoafektif lainnya.
5. Ggn skizoafektif YTT.
Terapi Prognosis
Mood stabilizer (litium, carbamazepin) Dapat sembuh tanpa
Antidpresan (SSRI, trisiklik) cacat, namun dapat
ECT (Electro Convulsion Theraphy) berulang.
Family therapy, social skills training, cognitive Lebih baik dari

You might also like