You are on page 1of 32

ADE YULIA, S.TP., M.

Sc
 Ergonomi adalah cabang ilmu yang sistematis
untuk memanfaatkan informasi-informasi
mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan
manusia untuk merancang suatu sistem kerja,
sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada
sistem ini dengan baik, yaitu mencapai tujuan
yang diinginkan melalui pekerjaan efektif, aman,
dan nyaman (Sutalaksana dkk., 1979)

 Pengertian ini kemudian diterjemahkan dalam


slogan “Fitting the task to the man” atau “Fitting
the job to the workers”
 Sanders dan Mc Cormick (1993) mendefinisikan
ergonomi melalui pendekatan yang lebih
komprehensif , yaitu:
 Fokus utama ergonomi adalah mempertimbangkan
manusia dalam perancangan benda, prosedur kerja,
dan lingkungan kerja.
 Tujuan ilmu ergonomi yaitu meningkatkan efektivitas
hasil hubungan sistem manusia dan mesin dengan
mempertahankanunsur kenyamanan dan kesehatan
kerja sebaik mungkin.
 Pendekatan utama yang digunakan keilmuan
ergonomi adalahaplikasi sistematik dari data
karakteristik manusia (kemampuandan keterbatasan)
terhadap desain dan prosedur
Ergonomi

Pekerja Peralatan Kerja

Lingkungan Kerja
 Inti dari ergonomi adalah suatu prinsip human center
design, yang berarti pekerjaan harus disesuaikan dengan
kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia.

 Ini berarti dalam merancang suatu pekerjaan perlu


diperhatikan faktor-faktor yang menjadi kelebihan dan
keterbatasan manusia sebagai pelaku kerja.

 Maka, sebagai suatu prinsip human center design,


ergonomi harus mampu menjembatani hubungan antara
manusia (pekerja) dengan semua komponen yang
berhubungan dengan pekerjaannya (peralatan kerja) di
lingkungan kerjanya
 Tujuan Ergonomi Secara garis besar, ergonomi ditujukan
bagi perancangan suatu sistem kerja yang memenuhi
kriteria EASNE :

 Efektif, yang berarti bahwa tujuan kegiatan kerja dapat


tercapai
 Aman, yang berarti bahwa keselamatan pekerja terjamin
 Sehat, yang berarti bahwa kesehatan pekerja selama
bekerja terjamin
 Nyaman, yang berarti bahwa kenyamanan pekerja dapat
terjamin
 Efisien, yang berarti bahwa pekerjaan dapat dilakukan
secara efisien (tujuan kerja tercapai dengan usaha kerja
yang optimal atau tidak berlebihan)
Bidang kajian ergonomi dapat dikelompokkan sebagai berikut
(Sutalaksana et al.,1979; Oborne, 1987; Galer, 1989; Sanders dan
McCormick, 1993):

 Antropometri, yaitu keilmuan ergonomi yang mempelajari ukuran dan


bentuk tubuh manusia.
 Psikologi kerja, yaitu keilmuan ergonomi yang mempelajari masalah-
masalah kejiwaan yang dijumpai pada tempat kerja, yang menyangkut
dengan faktor-faktor diri atau sifat-sifat manusia.
 Biomekanika kerja, yaitu keilmuan ergonomi yang mempelajari gaya,
momen,kecepatan, kekuatan dan keterbatasan tubuh ketika bekerja.
 Fisiologi kerja, yaitu keilmuan ergonomi yang mempelajari reaksi tubuh
selama bekerja, khususnya mengenai energi yang dikeluarkan.
 Penginderaan, yaitu keilmuan ergonomi yang mempelajari kelemahan
dan kelebihan masing-masing indera dalam menghadapi sistem kerja
yang akandibuat.
 Lingkungan fisik kerja, yaitu keilmuan ergonomi yang mempelajari
hubungan manusia dengan faktor-faktor lingkungan fisik di tempat
kerjanya,serta batasan masing-masing faktor tersebut agar menunjang
proses kerjanya.
 Disain komponen sistem (khususnya
penghubung/penjembatan : manusia -
mesin)
 Status atau keberadaan sistem saat terjadi
penyimpangan (stabil/tdk, bising/tdk,
getar/tdk)
 Beban kerja mental & psikis operator
 Organisasi kerja (adanya shift, lama shift,
supervisi/pengawasan, disain kelompok
kerja)
 Faktor luar (ex: cuaca)
INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN DALAM SEBUAH
SISTEM KERJA (MAN-MACHINE SYSTEMS)
Sistem mesin :
– merupakan sebuah sistem yg memiliki sifat deterministik
& relatif tertutup --> sistem dapat diduga (selalu berjalan
tepat seperti seharusnya)
– Dalam sistem informasi, unsur mesin seperti komputer dan
program komputer relatif tertutup dan deterministik.
Sistem manusia
– sistem terbuka & probabilistik

• Sistem manusia-mesin dapat mengandalkan mesin-->


manusia hanya sebagai suatu pengawas atas operasi
mesin.
Manusia-Mesin
Manusiasbg pengarah/pengendali
jalannya mesin tsb.

Mesin sbg sarana kerja manusia


SISTEM
• terdiri atas sekelompok elemen-elemen (disebut sub-sistem) -
terorganisir & memiliki fungsi yang berkaitan erat satu dg lainnya -->
tujuan bersama yang telah diterapkan sebelumnya.
• Suatu sistem - ada dalam suatu lingkungan yang akan memberi batasan,
dan perubahan-perubahan --> mempengaruhi sistem dan elemen-
elemen sistem tersebut.
• Setiap sistem merupakan bagian (sub-sistem) dari sistem lain yang lebih
besar
• Pendekatan sistem --> memperhatikan setiap permasalahan secara total
atau terpadu (integral).
• Pemecahan masalah --> dianalisis dengan melihat keterkaitan antara satu
sistem dengan sub-sistem yang lainnya
• Sistem manusia-mesin : kombinasi antara satu / beberapa manusia
dengan satu / beberapa mesin, dimana salah satu dengan lainnya akan
saling berinteraksi --> hasil: keluaran-keluaran berdasarkan masukan-
masukan yang diperoleh.
Mesin

• Semua objek fisik (mesin, peralatan, perlengkapan, fasilitas & benda-benda yang
biasa dipergunakan manusia dalam melaksanakan kegiatannya)

• Closed system --> manusia memegang posisi kunci ( keputusan tgt pd manusia)
Arus informasi dan arahnya sbb:
• Display instrument (mencatat & memberi informasi ttg perkembangan
kegiatan/proses produksi yang berlangsung ) --> operator (menyerap informasi ini
secara visual /persepsi --> menginterpretasikannya secara seksama -->
Berdasarkan interpretasi & pengetahuan yang sebelumnnya sudah dimiliki maka
operator (manusia) --> keputusan--> mengkomunikasikan keputusan ke mesin dg
menggunakan mekanisme kontrol--> Instrument kontrol selanjutnya memberikan
gambaran (display) mengenai hasil dari tindakan yang telah dilakukan oleh
operator--> sistem kerja mesin akan memberikan proses kegiatan produksi sesuai
dengan program yang diberikan oleh operator tersebut.
Model Manusia – Mesin
Dalam kaitannya dengan sistem manusia-mesin, dikenal 3
macam hubungan, yaitu :
1.Sistem Manusia-Mesin Hubungan Manual
2.Sistem Manusia-Mesin Mekanis/Semi Otomatik
3.Sistem Manusia-Mesin Hubungan Otomatis

sistem manusia-mesin 20
Sistem Manusia-Mesin Hubungan
Manual

Sistem Manusia-Mesin Hubungan Manual


• Dalam sistem ini input akan langsung ditransformasikan
oleh manusia menjadi output
• Manusia memegang kendali secara penuh dalam
melaksanakan aktivitasnya
• Peralatan kerja hanya sekedar menambah kemampuan
atau kapabilitas dalam menyelesaikan pekerjaan.
Contoh : petani mencangkul

sistem manusia-mesin 21
Input langsung ditransformasikan oleh pekerja/manusia menjadi output.
Disini manusia masih memegang kendali secara penuh di dalam melaksanakan aktivitasnya.
Peralatan kerja yang ada hanyalah sekedar menambah kemampuan /kapabilitas dalam
menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

sistem manusia-mesin 22
Sistem Manusia-Mesin Mekanis/Semi
Otomatik
• Ada mekanisme khusus yang mengolah input atau
informasi dari luar sebelum masuk ke dalam sistem
kerja manusia, demikian pula reaksi yang berasal dari
sistem manusia akan dikontrol melewati suatu
mekanisme tertentu. Contoh : kerja sebuah mobil
Ada instrument/display panel di dalam mobil, yang menunjukkan
kinerja mobil : kecepatan, jumlah bahan bakar di dalam tangki, dsb.
Manusia tidak bisa mengendalikan sumber tenaga penggerak mobil
tersebut secara langsung, karena dalam system ini mesin yang akan
membagi tenaga yang menyebabkan sistem berjalan. Manusia
melaksanakan fungsi kontrol dengan menggunakan sensing input lewat
display dan peralatan lain, seperti kemudi, rem, gas, dsb.

sistem manusia-mesin 23
sistem manusia-mesin 24
Sistem Manusia-Mesin Hubungan
Otomatis

• Mesin melaksanakan 2 fungsi sekaligus, yaitu menerima


rangsangan dari luar dan pengendali aktivitas

• Fungsi operator hanya memonitor dan menjaga supaya


mesin tetap bekerja dengan baik

sistem manusia-mesin 25
sistem manusia-mesin 26
Dasar penyelidikan thd fungsi manusia-mesin : M & M masing-masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan--> ada beberapa pekerjaan yang akan
lebih baik jika dikerjakan oleh manusia dan sebaliknya

Dari perbedaan kemampuan antara manusia dan mesin, maka diharapkan dengan
membuat hubungan sistem manusia-mesin akan bisa melengkapi satu sama lain.

Handout Pengukuran Kerja 27


Manusia vs Mesin
Masalah Manusia Mesin
1. Kecepatan lambat Cepat
Dapat diatur dg baik,
kecil (terbatas) &
2. Tenaga (Power) bisa kecil-besar- dan
berubah-ubah
tetap
seragam, standar, cocok
tidak bisa diandalkan, untuk pekerjaan rutin,
3. Keseragaman
perlu dimonitor berulang, atau yg perlu
ketepatan
Baik untuk menyimpan
Bisa mengingat segala
memori proses guna
macam, dengan
memproduksi sesuatu yg
pendekatan dari
sudah ditentukan, baik
4. Ingatan berbagai sudut, baik
untuk jangka pendek,
untuk menentukan
maupun panjang,
dasar-dasar pikiran
terbatas pada data yg
maupun strategi.
Manusia Mesin

5. berpikir induktif - baik Deduktif - baik

lambat & sangat mungkin


Cepat dan tepat, tetapi
melakukan kesalahan,
6. Kalkulasi tidak memiliki kemampuan
tetapi memiliki
koreksi
kemampuan koreksi

7. Reaksi trehadap yang


degradasi kerusakan yg tiba-tiba
berlebihan

dapat menyesuaikan
sesuatu yang dapat atau tidak ada, hanya bisa
8. Kepintaran tidak dapat diduga. Dapat memutuskan ya atau tidak
meramal, menganalisis dan sesuai proram
membuat keputusan
kelebihan & kekurangan Manusia
KELEBIHAN KEKURANGAN

1. Mudah untuk
menyesuaikan diri dg.
lingkungan Sifat mudah berubah-ubah
2. Dapat merubah peranan & tidak stabil (cara atau apa
dg cepat & teratur yg dihasilkan saat ini belum
3. Memungkinkan dapat
bekerja dalam kondisi tentu sama dengan yg
apapun dihasilkan akan datang)
Kelebihan & kekurangan Mesin
KELEBIHAN KEKURANGAN

1. Tidak daat melakukan


1. relatif lebih stabil
koreksi
2. Dapat diatur dg baik
2. Tidak dapat melakukan
sesuai kebutuhan
pengembangan sendiri
3. Dapat melakaukan
(terbatas pada data yg
pekerjaan rutin / massal dg
tersimpan)
standar
3. Tidak dapat menerima
4. Dapat melakukan
beban lebih (Overload)
kalkulasi dengan cepat
maka akan rusak tiba-tiba.
Peran Ergonomi dalam MMS
• Perancangan mesin, peralatan & lingkungan kerja -->
disesuaikan dg kemampuan & keterbatasan manusia ygakan
mengoperasikannya.
• Penting: :
– Faktor manusia--> kunci penentu sukses dalam
operasionalisasi dalam operasionalisasi sistem manusia-
mesin (produk); tidak peduli apakah sistem tersebut
bersifat manual, mekanis (semi-automatics) ataukah
otomatis penuh
– Setiap produk akan memerlukan informasi-informasi detail
dari semua faktor yang terkait dalam setiap proses
perancangan.

You might also like