Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Kelas IIA
1. Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan sempurna.
2. Permukaan tubuh bayi relatif lebih luas.
3. Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas.
4. Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakainnya agar dia tidak
kedinginan.
5. Keadaan yang menimbulkan kehilangan panas yang berlebihan
6. Kurangnya metabolisme untuk menghasilkan panas
7. Ketidaksanggupan menahan panas
Gejala dan Indikasi Penyakit Hipotermia :
1. Sejalan dengan menurunnya suhu tubuh, bayi menjadi kurang aktif, tidak kuat menghisap ASI, dan
1. menangis lemah
2. Timbulnya sklerema atau kulit mengeras berwarna kemerahan terutama dibagian punggung, tungkai
dan tangan
3. Muka bayi berwarna merah terang
4. Bayi tampak mengantuk
5. Kulitnya pucat dan dingin
6. Kaki dan tangan bayi teraba lebih dingin dibandingkan dengan bagian dada
7. Ujung jari tangan dan kaki kebiruan
8. Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi mengeras (sklerema)
9. Lemah
10. Lesu
Menurut tingkat keparahannya,Gejala Klinis hipotermia dibagi
menjadi 3:
2. Moderate (sedang)
3. Severe (parah)
Mekanisme Terjadinya Hipotermi
Penurunan suhu tubuh pada bayi terjadi melalui :
1. Radiasi
Dari objek ke panas bayi.
Contoh : timbangan bayi dingin tanpa alas.
2. Evaporasi
Karena penguapan cairan yang melekat pada kulit.
Contoh : air ketuban pada bayi baru lahir tidak cepat dikeringkan.
3. Konduksi
Panas tubuh diambil oleh suatu permukaan yang melekat di tubuh.
Contoh : pakaian bayi yang basah tidak cepat diganti, angin di sekitar tubuh bayi baru lahir.
4. Konveksi
Penguapan dari tubuh ke udara.
Contoh : angin disekitar tubuh bayi baru lahir.
Pencegahan dan Pengobatan Hipotermi