You are on page 1of 11

HIPOTERMIA PADA NEONATUS

Disusun Oleh :

1. Anita Rohmawati (P0111108)

2. Dewi Permatasari (P0111117)

3. Resti Luberta (P0111161)

Kelas IIA

AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN IBU


PEKALONGAN
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
Pengertian Hipotemia
Hipotermia adalah turunmya suhu tubuh bayi dibawah 30oC. (Bari, Abdul
Saifuddin 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo)
Hipotermia adalah pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap
dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas. (Potter.
Patricia A. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC)
Hipotermia adalah suhu rektal bayi dibawah 350C. (Farrer, Hellen.
1999. Perawatan Maternitas, Jakarta: EGC)
Jenis – Jenis Hipotermi
1. Secondary accidental hypothermia
2. Accidental hypothermia
3. Primary accidental hypothermia
 Berdasarkan kejadiannya hipotermia dibagi atas:
a. Hipotermia sepintas
b. Hipotermia akut
c. Hipotermia sekunder
d. Cold injury
Penyebab Hipotermi yaitu :
1. Luas permukaan tubuh pada bayi baru lahir (terutama jika berat badannya
rendah), relatif lebih besar dibandingkan dengan berat badannya sehingga
panas tubuhnya cepat hilang.
2. Pada cuaca dingin, suhu tubuhnya cenderung menurun. Panas tubuh juga
bisa hilang melalui penguapan, yang bisa terjadi jika seorang bayi yang baru
lahir dibanjiri oleh cairan ketuban.
3. Adanya gangguan atau penyakit yang diderita.
4. Penggunaan obat-obatan (alkohol, barbiturate, phenothiazine, insulin,
steroid, β-blocker).
5. Sepsis, hipotiroid, radang pankreas.
Etiologi Penyebab terjadinya hipotermi
pada bayi yaitu :
1. Jaringan lemak subkutan tipis.
2. Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.
3. Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.
4. BBL (Bayi Baru Lahir) tidak mempunyai respon shivering (menggigil) pada reaksi
kedinginan.
5. Prematuritas
6. Asfiksia
7. Sepsis
8. Pengeringan yang tidak adekuat setelah kelahiran
Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang disebabkan
oleh :

1. Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan sempurna.
2. Permukaan tubuh bayi relatif lebih luas.
3. Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas.
4. Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakainnya agar dia tidak
kedinginan.
5. Keadaan yang menimbulkan kehilangan panas yang berlebihan
6. Kurangnya metabolisme untuk menghasilkan panas
7. Ketidaksanggupan menahan panas
Gejala dan Indikasi Penyakit Hipotermia :
1. Sejalan dengan menurunnya suhu tubuh, bayi menjadi kurang aktif, tidak kuat menghisap ASI, dan
1. menangis lemah
2. Timbulnya sklerema atau kulit mengeras berwarna kemerahan terutama dibagian punggung, tungkai
dan tangan
3. Muka bayi berwarna merah terang
4. Bayi tampak mengantuk
5. Kulitnya pucat dan dingin
6. Kaki dan tangan bayi teraba lebih dingin dibandingkan dengan bagian dada
7. Ujung jari tangan dan kaki kebiruan
8. Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi mengeras (sklerema)
9. Lemah
10. Lesu
Menurut tingkat keparahannya,Gejala Klinis hipotermia dibagi
menjadi 3:

1. Mild atau ringan

2. Moderate (sedang)

3. Severe (parah)
Mekanisme Terjadinya Hipotermi
Penurunan suhu tubuh pada bayi terjadi melalui :
1. Radiasi
Dari objek ke panas bayi.
Contoh : timbangan bayi dingin tanpa alas.
2. Evaporasi
Karena penguapan cairan yang melekat pada kulit.
Contoh : air ketuban pada bayi baru lahir tidak cepat dikeringkan.
3. Konduksi
Panas tubuh diambil oleh suatu permukaan yang melekat di tubuh.
Contoh : pakaian bayi yang basah tidak cepat diganti, angin di sekitar tubuh bayi baru lahir.
4. Konveksi
Penguapan dari tubuh ke udara.
Contoh : angin disekitar tubuh bayi baru lahir.
Pencegahan dan Pengobatan Hipotermi

1. Keringkan bayi dengan seksama

2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat

3. Selimuti bagian kepala bayi

4. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir

5. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya


Akibat-akibat yang di timbulkan oleh hipotermi :

1. HipoglikemiAsidosis metabolik, karena vasokonstrtiksi perifer dengan


metabolisme anaerob
2. Kebutuhan oksigen yang meningkat
3. Metabolisme meningkat sehingga pertumbuhan terganggu
4. Gangguan pembekuan sehingga mengakibatkan perdarahan pulmonal yang
menyertai hipotermi berat
5. Shock
6. Apnea
7. Perdarahan Intra Ventricular

You might also like