Professional Documents
Culture Documents
&
Askep Pada Pasien Alzheimer
www.feripadri.wordpress.com
FERI PADRI
1
Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang
merusak dan menimbulkan kelumpuhan,
yang terutama menyerang orang berusia
65 tahun keatas. Alzheimer Juga
merupakan penyakit dengan gangguan
degenarif yang mengenai sel-sel otak dan
menyebabkan gangguan fungsi
intelektual, penyakit ini timbul pada pria
dan wanita dan menurut dokumen
terjadi pada orang tertentu pada usia 40
tahun
2
Penyakit Alzheimer
Merupakan penyakit neurodegeneratif yang paling sering
81%)
body dementia
3
4
• Hilangnya neuron
• Pikun
• Adanya peptida β
amyloid pada cairan
ektraselluler .
• Kusutnya neurofibrill
• Hiperfosforilasi dari
mikrotubular protein
5
Akibat
Kerusakan Ingatan
Penilaian
Pengambilan
Keputusan
Orientasi Fisik
secara keseluruhan
Cara berbicara.
6
Alzheimer brain
7
Gambaran Umum Akibat Alzheimer
Pada Otak
8
ETIOLOGI
Penyebab yang telah dihipotesa adalah intoksikasi
logam, gangguan fungsi imunitas, infeksi flament,
predisposisi heriditer. Dasar kelainan patologi penyakit
Alzheimer terdiri dari degerasi neuronal, kematian
daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan
gangguan fungsi kongnitif dengan penurunan daya ingat
secara progresif. Adanya defisiensi faktor pertumbuhan
atau asam amino dapat berperan dalam kematian
selektif neuron
9
Kemungkinan sel-sel tersebut mengalami degenerasi yang
10
MANIFESTASI KLINIS
11
PATOGENESIS
Faktor Genetik
Faktor Infeksi
Faktor Lingkungan
Faktor Imunologis
Faktor Trauma
Faktor Neurotransmiter
12
Pemeriksaan penunjang
Neuropatologi :
13
Pemeriksaan neuropsikologis
Fungsi pemeriksaan neuropsikologik ini
untuk menentukan ada atau tidak
adanya gangguan fungis konginitif
umum dan mengetahui secara rinci pola
deficit yang terjadi. Test psikologis ini
juga bertujuan untuk menilai fungsi yang
ditampilkan oleh beberapa bagian otak
yang berbeda-beda seperti gangguan
memori, kehilangan ekspresi, kalkulasi,
perhatian dan pengertian berbahasa.
14
CT Scan dan MRI
Merupakan metode non invasif yang
berevolusi tinggi untuk melihat
kwantifikasi perubahan volume jaringan
otak pada penderita Alzheimer
antemortem. Pemeriksaan ini berperan
dalam menyingkirkan kemungkinan
adanya penyebab demensia lainnya
selain Alzheimer seperti multiinfark dan
tumor serebri.
15
EEG
Berguna untuk mengidentifikasi aktifitas
bangkitan yang suklinis. Sedang pada
penyakit Alzheimer didapatkan
perubahan gelombang lambat pada
lobus frontalis yang non spesifik.
16
PET (Positron Emission
Tomography)
Pada penderita Alzheimer, hasil PET
ditemukan penurunan aliran darah,
metabolisme 02, dan glukosa didaerah
serebral. Up take I.123 sangat menurun
pada regional parietal, hasil ini sangat
berkorelasi dengan kelainan fungsi
kognisi dan selalu dan sesuai dengan
hasil observasi penelitian neuropatologi.
17
SPECT (Single Photon Emission
Computet Tomography)
Aktivitas I.123 terendah pada refio
parieral penderita Alzheimer. Kelainan
ini berkorelasi dengan tingkat kerusakan
fungsional dan defisit kogitif. Kedua
pemeriksaan ini (SPECT dan PET) tidak
digunakan secara rutin
18
Laboratorium darah
Tidak ada pemeriksaan laboratorium
yang spesifik pada penderita Alzheimer.
Pemeriksaan laboratorium ini hanya
untuk menyingkirkan penyebab penyakit
demensia lainnya seperti pemeriksaan
darah rutin, B12, Calcium, Posfort, BSE,
fungsi renal dan hepar, tiroid, asam
folat, serologi sifilis, screening antibody
yang dilakukan secara selektif.
19
PENATALAKSANAAN
Inhibitor kolinesterase
Thiamin
Nootropik
Klonidin
Klonidin
Acetyl L-Carnitine (ALC)
20
PROGNOSA
Dari pemeriksaan klinis 42 penderita probable alzheimer
menunjukkan bahwa nilai prognostik tergantung pada 3
faktor yaitu:
1. Derajat beratnya penyakit
2. Variabilitas gambaran klinis
3. Perbedaan individual seperti usia, keluarga demensia dan
jenis kelamin
21
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Adapun pengkalian yang dilakukan pada penyakit
Alzheimer
•Aktifitas istirahat
•Sirkulasi
•Integritas ego
•Eliminasi
•Higene
•Neurosensori
•Kenyamanan
•Integritas social
22
1. Resiko terhadap trauma berhubungan dengan:
23
2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan :
b. Kehilangan Memori
c. Konflik psikologis
d. Deprivasi tiduran
24
Kaji tingkat gangguan kognitif seperti perubahan orientasiterhadap
orang, tempat dan waktu, rentang, perhatian, kemampuan berpikir.
Bicarakan dengan orang terdekat mengenai perubahan tingkah laku
yang biasa /lamanya masalah yang telah ada
Gunakan suara yang agak rendah dan berbicara perlahan pada pasien
25
Memberikan dasar untuk evaluasi/perbandingan yang akan dating dan
mempengaruhi pilihan terhadap intervensi
26
TERIMAKASIH
27