You are on page 1of 26

Perubahan Siklus

Menstruasi

Dr. TONNY ERTIATNO Sp.OG(K)


Perubahan siklus menstruasi

 Dapat dibagi menjadi 2 :

I Perubahan pada endometrium


II Perubahan hormonal siklus menstruasi
I Perubahan pada Endometrium

 Secara morfologi dibagi menjadi :


 Lapisan Fungsionalis
 Lapisan Basalis
Endometrium

1. Penting untuk reproduksi


2. Merupakan jaringan yang paling
kompleks dalam tubuh manusia
3. Selalu berubah sesuai dengan siklus
estrogen dan Progesteron
Urut-urutan Perubahan
Endometrium Pada Siklus Ovulasi

1. Endometrium saat haid


2. Fase proliferasi
3. Fase sekresi
4. Persiapan implantasi, dan
5. Fase “endometrial breakdown”
1. Endometrium Saat Haid
 Endometrium saat ini tipis dan Padat,
yang terdiri dari :
1. Lapisan basalis dan sisa lapisan
fungsional
2. Pada hari kedua sampai ketiga siklus
menstruasi yang tertinggal hanya lapisan
basalis
3. Pada saat itu terjadi re-epitelisasi
dengan cepat
2. Endometrium Fase Proliferasi
1. Dengan meningkatnya kadar estrogen terjadi
proliferasi dari semua jaringan yang
membentuk endometrium
2. Proliferasi ini akan mencapai puncaknya pada
hari ke 8 – 10 siklus haid sesuai dengan
puncak kadar estradiol dan konsentrasi
reseptor estrogen
3. Pada fase proliferasi endometrium tumbuh dari
tebal 0.5 mm sampai dengan 3,5 mm – 5 mm
2. Endometrium Fase Proliferasi
4. Proliferasi hanya terjadi pada lapisan
fungsionalis
5. Hari ke 7- 8 siklus menstruasi terjadi
ciliogenesis
6. Di semua fase perubahan endometrium
selalu terdapat sel-sel yang berasal dari
sumsum tulang (limfosit dan makrofag
terdapat difus distroma)
3. Fase Sekresi
1. Setelah ovulasi endometrium menunjukan
perubahan karena pengaruh estrogen dan
progesteron
2. Perubahan yang sangat menyolok disini
adalah tebal endometrium tidak berubah,
tetapi seperti saat pra-ovulasi
3. Proliferasi epitel berhenti 3 hari setelah ovulasi
4. Hambatan pertumbuhan yang terjadi
disebabkan oleh pengaruh progesteron
3. Fase Sekresi
5. Walaupun proliferasi epitel sudah berhenti
tetapi komponen lain dari endometrium
tetap tumbuh, sebagai akibat kelenjar dan
pembuluh darah menjadi berbelok-belok
6. Pada fase sekresi ini juga terjadi sekresi
dari kelenjar endometrium ( terjadi pada
hari ke 7 post ovulasi )ke dalam cavum
uteri
4. Fase Implantasi
1. Pada hari ke 13 ovulasi endometrium
berdiferensiasi menjadi 3 lapis :
*Lapisan Basalis (25% dr tebal
endometrium)
*Lapisan Spongiosa(50% dr tebal
endometrium)
* Lapisan Kompakta (25% dr tebal
endometrium)
4. Fase Implantasi

2. Pada hari ke 22-23 siklus haid mulai


terjadi desidua basalis dari sel-sel stroma
karena pengaruh progesteron
3. Desidualisasi ini mula-mula terjadi sekitar
pembuluh darah kemudian menyebar
5. Fase Endometrial Breakdown
1. Penurunan kadar estrogen dan
progesteron akan terjadi reaksi
vasomotor
2. Pada jaringan endometrium yang sudah
mendapat pengaruh progesteron
disamping reaksi vasomotor terjadi pula
apoptosis pada sel-sel endometrium dan
lisis dari jaringan ekstraseluler oleh
matrik metaloproteinase
5. Fase Endometrial Breakdown

3. Pembentukan trombin di lapisan basal


endometrium merupakan faktor sangat
penting untuk hemostasis
4. Lapisan basalis tidak ikut dalm proses
menstruasi,regenerasi mulai dari lapisan
ini
Haid Normal
1. Kurang lebih 50% darah menstruasi
dikeluarkan 24 jam pertama
2. Darah menstruasi terdiri dari lapisan
fungsionalis yang mengalami otolisa,
inflamantori eksudate, sel-sel darah
merah,dan enzim-enzim proteolitik
3. Pada darah haid terdapat aktivitas
fibrinolitik yg tinggi,bertujuan untuk
mempercepat pengosongan uterus
Haid Normal
4. Kebanyakan wanita (90%)mempunyai
siklus haid dengan interval 21-35 hari
5. Lama haid rata-rata 3-7 hari
6. Jumlah darah yang hilang waktu haid
rata-rata 30 ml,bila lebih besar dari 80 ml
dianggap abnormal
1. Prostaglandin dihasilkan oleh sel-sel
epitel dan stroma
2. Produksi prostaglandin oleh
endometrium
3. Prostaglandin yang pre-dominan
diproduksi oleh endometrium adalah
Prostaglandin F2 alfa yang merupakan
stimulus kuat untuk terjadinya
vasokonstrksi dan kontraksi miometrium
4. Produksi Prostaglandin menurun secara drastis
setelah terjadi implantasi
5. Untuk pembentukan Prostaglandin dibutuhkan
estrogen, peningkatan produksi pada fase
sekresi endometrium menunjukan progesteron
dapat meningkatkan pembentukannya.
Withdrawal progesteron akan lebih
meningkatkan lagi pembentukan Prostaglandin
6. Sebagai akibat rangsangan estrogen
pada sel-sel stroma endometrium
diproduksi prostasiklin dan
tromboksan,produksi ini dapat dihambat
oleh progestin
7. Myometrium terutama memproduksi
prostasiklin
 Karena pengaruh Progesteron pada
akhir fase sekresi terbentuk sel-sel
desidua
 Sel-sel desidua menghasilkan banyak
bahan-bahan yang diperlukan untuk
implantasi
II Perubahan Hormonal Siklus
Menstruasi
Terima kasih

You might also like