You are on page 1of 10

F A M I LY

CENETERED
CARE
KELOMPOK 2 / II.D
1. AJAR DIANA : 163256
2. ARISMAWANTI : 163269
3. DESI RATNASARI : 163262
4. FATRIANI : 163264
5. MARDIA : 163270
6. NASRAWATI : 163274
7. NUR SAFIKA : 163277
8. PUJA MAHRANI R :163280
9. RISKA : 163283
10. SUCI INDAH SARI : 163287
11. WIDYA ASTUTI ISMAIL : 163290
12. MUH. AKMAL : 163293
PENGERTIAN FAMILY CENTERED CARE
• Family Centered Care (asuhan berpusat pada keluarga) Filosofi Family Centered Care keluarga
bersifat konstan dalam hidup anak. Sistem pelayanan dan personel harus mendukung,
menghargai, mendorong, dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi keluarga melalui
pemberdayaan pendekatan dan pemberian bantuan efektif (Duns & Trivette, 1996).
ELEMEN PENTING FAMILY CENETERD
CARE
1) Keluarga bersifat konstan
2) Kolaborasi keluarga/profesional
3) Saling bertukar informasi yang lengkap dan jelas
4) Penghormatan terhadap keanekaragaman budaya, suku, ras,
sosial, ekonomi, dll
5) Metode koping yang berbeda
6) Kerja sama keluarga-keluarga
7) Rumah, rumah sakit, pelayanan masyarakat dan sistem
pendukung fleksibel, dapat diakses, komprehensif
8) Menghargai keluarga sebagai keluarga, anak sebagai anak.
PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN
KEPERCAYAAN DALAM PERAWATAN ANAK

• Keyakinan keluarga tentang kesehatan, pola didik dan pola asuh terhadap anak juga dipengaruhi
oleh nilai budaya, agama dan moral yang dianutnya. Ini akan mempengaruhi kesehatan
anak bahkan dimulai sejak ia masih di dalam kandungan ibunya. Setiap keluarga memiliki
pandanganyang berbeda dalam membesarkan anaknya, seperti yang memiliki perbedaan budaya
antarakeluarga dengan budaya minang dan keluarga berbudaya batak. Hal-hal yang ditanamkan
terhadap anak-anak mereka berbeda sehingga pola hidup dan kesehatan anaknya juga berbeda
misalnya dalam kesehatan emosional.
PERAN KELUARGA DALAM KEPERAWATAN
ANAK :
• Suatu sistem terbuka
• Terdapat sub / komponen, memiliki tujuan/fungsi, interrelasi dan interdependensi, dipengaruhi
oleh system luar.FUNGSI KELUARGA:
• Merawat fisik anak
• Mendidik anak untuk menyesuaikan dengan kultur
• Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anak secara psikologis/emosional.
KEDUDUKAN ANAK DALAM KELUARGA

1. Anak Tunggal
a. Anak menjadi manja, mungkin juga penurut (tidak mau mengecewakan orang tua)
b. Takut, menyendiri, tidak ada teman-teman karena selalu dikelilingi orang dewasa,
yang tidak sebanding umurnya.
c. Menarik perhatian dengan cara kekanak-kanakan, tidak sesuai dengan umur.
d. Kurang disenangi teman sebaya, karena anak tunggal tidak bisa bergaul dengan
teman sebaya, tidak tahu bagmana bertingkah laku.
2. Anak Sulung
Pada kelahiran anak pertama, orang tua belum berpengalaman, maka bayi yang pertama
lebih sering dibawa kedokter. Orang tua cenderung untuk menjadi terlalu cemas dan terlalu
melindungi anak sulung.
Bilamana orang tua masih muda dan belum siap untuk menjalani keadaan yang berubah
dengan lahirnya bayi pertama dan tanggung jawabnya, maka mungkin timbul kesalahan. Bila
anak sulung sudah bertambah besar, disamping orang tua mungkin bersikap terlalu sayang,
melindungi, terlalu perfek, mungkin juga terlalu membebani anak dengan tanggung jawab yang
berlebih-lebihan.
3. Anak bungsu
Biasanya anak bungsu cenderung akan dimanja dianggap bayi terus. Bukan saja orang tua
memanjakan anak bungsu, tetapi kakak-kakaknya juga turut memanjakan sibungsu. Ia seolah-olah
dimanja dan dididik oleh orangtuanya sendiri ditambah dengan ayah atau ibu sebanyak jumlah kakak-
kakaknya. Pemanjaan maupun pendidikan yang beraneka ragam coraknya baik dari orang tua maupun
dari kakak-kakaknya, tentu saja dapat mengakibatkan ketidak tegasan (inkonsistensi) dalam
pendidikan.
4. Anak tengah
Anak antara anak sulung dan bungsu, anaka kedua dan anak-anak lain, akan dididik dengan
lebih meyakinkan. Orang tua sudah lebih banyak pengalaman dan tidak mencoba-coba dalam
mengasuh dan merawat anak.

You might also like