You are on page 1of 35

Laporan kasus

TINEA PEDIS
Nita Alvitasari
Ilham Akbar
Kartika Arsah
Mita Desma Yeta
Harzalina Zilfi Amly
Yulin Mustika Sari

Pebimbing:
dr. Irwan Fahri Rangkuti, Sp.KK
PENDAHULUAN
Tinea pedis adalah suatu penyakit jamur yang menyerang
seluruh kaki, dari telapak, tepi sampai punggung kaki
dimana terlihat kulit menebal dan bersisik; eritema
biasanya ringan dan terutama terlihat pada bagian tepi lesi.

Aspek klinis lainnya adalah maserasi yaitu berupa kulit


putih dan rapuh. Tinea pedis lebih sering menginfeksi
laki-laki daripada perempuan, dan angka
prevalensinya meningkat sesuai dengan meningkatnya
umur, dan jarang sekali ditemukan pada anak-anak.
Insidensi timea pedis meningkat pada iklim yang lembab
dan hangat, karena meningkatkan pertumbuhan jamur.
DEFINISI
Tinea pedis atau sering disebut athelete
foot adalah dermatofitosis pada kaki,
terutama pada sela-sela jari dan telapak kaki.
Tinea pedis adalah dermatofitosis yang biasa
terjadi. Penggunaan istilah athlete foot
digunakan untuk menunjukan bentuk jari
kaki yang seperti terbelah.
Etiologi dan Patogenesis
Tinea pedis disebabkan oleh
Trichophyton rubrum (umumnya),
Trichophyton mentagrophytes,
Epidermophyton floccosum
Klasifikasi
1. Interdigitalis
2. Moccasin foot
3. Vesiculo bulosa
4. Tipe akut ulserasi
Gejala Klinis
1. Interdigitalis
 Diantara jari 4 dan 5 terlihat fisura yang
dilingkari sisik halus dan tipis.
 Dapat meluas ke bawah jari(subdigital) dan ke
sela jari yang lain.
 Sering terlihat maserasi. Aspek klinis berupa
kulit putih dan rapuh.
 Dapat disertai infeksi sekunder oleh bakteri
sehingga terjadi selulitis, limfangitis,
limfadenitis, dan dapat pula terjadi erisipelas.
Tinea Pedis Tipe Interdigitalis
2. Moccasin foot
 Pada seluruh kaki, dari telapak kaki, tepi
sampai punggung kaki, terlihat kulit
menebal dan bersisik halus dan seperti
bedak.
 Eritema biasanya ringan dan terlihat pada
bagian tepi lesi.
 Tepi lesi dapat dilihat papul dan kadang-
kadang vesikel
Tinea Pedis Tipe Moccasin Foot
3.Vesiculo bulosa
 Diakibatkan karena T.mentagrophytes
 Diameter vesikel lebih besar dari 3mm
 Jarang pada anak-anak, tapi etiologi yang
sering terjadi pada anak-anak adalah
T.rubrum
 Vesikel pustul atau bula pada kulit tipis
ditelapak kaki dan area periplantar
Tinea Pedis Tipe Vesiculo Bulosa
4.Tipe akut ulserasi
 Mempengaruhi telapak kaki dan terkait
dengan maserasi, penggundulan kulit.
 Ko infeksi bakterial ganas biasanya dari
garam negative kombinasi dengan
T.mentagrophytes menghasilkan vesikel
pustule dan ulcer bernanah yang besar
pada permukaan plantar
Tinea Pedis tipe Akut Ulserasi
Diagnosis
Diagnosis dari tinea pedis dapat
ditegakkan berdasarkan gambaran klinis,
didukung dengan pemeriksaan penunjang
berupa:
 KOH.
 Kultur.
 Tes PAS (Periodic Acid Schiff Stain)
Diagnosis Banding
1. Dermatitis Kontak

2. Psoriasis
3. Kandidosis
Penatalaksanaan
1.Topikal (bedak, krim atau spray)
Topikal antifungal seperti

 Clotrimazole
 Miconazole
 Ketoconazole
 Sulconazole
 Oxiconazole
 Ciclopirox
 Econazole
 Naftifine
 Terbinafine
2. SISTEMIK
 Griseofulvin 500-1000 mg/hari. Buat anak-
anak 10- 20 mg/kg/hari.
 Terbinafine 250 mg/hari untuk 1-2 minggu
 Itraconazole 200 mg/2 kali sehari untuk 1
minggu. Untuk kasus ringan di berikan
100mg 2 kali sehari
 Fluconazole 150 mg/minggu untuk 4
minggu.
Prognosis
Sebagian besar kasus Athlete’s foot sembuh
dalam waktu dua minggu. Kasus yang lebih
parah dapat mencapai waktu satu bulan
atau bahkan lebih lama dengan asumsi
penyebabnya adalah infeksi jamur
Pencegahan
 Kebersihan pada kaki.
 Menjaga kaki tetap kering.
 Membersikan kuku kaki
 Menggunakan sepatu yang pas dan kaos
kaki kering dan bersih serta menggunakan
sandal atau flip-flop pada tempat mandi
umum atau kolam renang dapat mencegah
terjadinya tinea pedis.
STATUS PASIEN
 Tanggal : 05 Desember 2017
 Nama : Rasmi Efendi Nasution
 Umur : 63 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Bangsa/suku : Indonesia/ Batak
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Pensiunan PNS
 Kegembiraan : Baik
Seorang pasien laki-laki bernama Rasmi Efendi Nasution berumur
63 tahun, suku batak, agama islam, pekerjaan pensiunan PNS
datang ke poli klinik kulit dan kelamin RSUD Dr Pirngadi Medan
pada tangal 5 Desember 2017 dengan keluhan sisik putih
disertai rasa gatal pada sela-sela jari kaki sejak 10 tahun yang
lalu dan memberat dalam 2 minggu ini.

Awalnya os mengeluhkan muncul gelembung berisi cairan


jernih dan terasa gatal kemudian digaruk oleh os lama-kelaman
muncul sisik putih yang semakin menebal dan semakin gatal
dalam 2 minggu ini. Os sudah pernah berobat dengan obat
cetirizine. Namun tak kunjung sembuh. Riwayat gula darah
tinggi dijumpai pada pasien, Riwayat penyakit keluarga dan
penyakit terdahulu tidak ada. Riwayat pengobatan cetirizine.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai keadaan
umum pasien baik. Pada pemeriksaan
dermatologis dijumpai maserasi, erosi,
ekskoriasi di regio interdigitalis I-II, II-
III, III-IV, IV-V dorsum pedis dextra et
sinistra dan regio interdigitalis I-II, II-III,
III-IV, IV-V plantar pedis dextra et
sinistra
Pemeriksaan mikroskopik yang diambil
dari kerokan kulit pasien, kemudian
dituangi dengan menggunakan larutan
KOH 10% memberikan hasil positif yaitu
ditemukan hifa dan spora.

Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik


dan pemeriksaan laboratorium maka
diagnosis sementara pada pasien ini adalah
tinea pedis dengan diagnosa bandingnya
adalah tinea pedis, candidosis dan
dermatitis kontak
Pemeriksaan anjuran pada pasien ini adalah kultur
jamur.

Penatalaksanaan non farmakologis pada pasien ini


yaitu dengan memberikan edukasi kepada pasien
tentang pentingnya menjaga kebersihan kulit, menjaga
agar sela kaki tidak lembab, tidak menggunakan
sepatu atau alas kaki yang tertutup terlalu lama, tidak
menggaruk bagian yang gatal dan selalu memcuci
tangan.

Penatalaksanaan farmakologis dengan penggunaan


obat topikal mikonazol cream 2 % 2 kali
sehari dan obat sistemik cetirizine tablet 10
mg 1 kali sehari.
DOKUMENTASI PASIEN
DISKUSI KASUS
Teori Pasien
Defenisi Telah datang seorang pria
Tinea Pedis Interdigitalis usia 63 tahun ke poli kulit
Diantara jari 4 dan 5 terlihat dan kelamin RSUD Dr.
fisura yang dilingkari sisik Pirngadi Medan dengan
halus dan tipis. keluhan sisik putih disertai
Dapat meluas ke bawah rasa gatal pada sela-sela jari
jari(subdigital) dan ke sela kaki ±2 minggu ini. Awalnya
jari yang lain. keluhan yang sama sudah
Sering terlihat maserasi. dialami os ± 10 tahun yang
Aspek klinis berupa kulit lalu dan memberat ±2
putih dan rapuh. Dapat minggu ini. Awalnya timbul
disertai infeksi sekunder gelembung berisi cairan
oleh bakteri sehingga terjadi jernih yang digaruk oleh os.
selulitis, limfangitis, Lama - kelamaan muncul
limfadenitis, dan dapat pula sisik putih dan terasa gatal.
terjadi erisipelas
Teori Kasus
Tinea Pedis Interdigitalis Sisik putih semakin lama
- Diantara jari 4 dan 5 semakin menebal dan
terlihat fisura yang semakin gatal dalam ± 2
dilingkari sisik halus dan minggu ini. Sisik putih
tipis. dijumpai pada
- Dapat meluas ke bawah Regio Interdigitalis I-II, II-III,
jari(subdigital) dan ke sela III-IV, IV- V, dorsum pedis
jari yang lain. dextra dan sinistra
- Sering terlihat maserasi. Regio interdigitalis I-II,II-
Aspek klinis berupa kulit III,III-IV,IV-V, plantar pedis
putih dan rapuh. Dapat dextra dan sinistra
disertai infeksi sekunder
oleh bakteri sehingga
terjadi selulitis, limfangitis,
limfadenitis, dan dapat pula
terjadi erisipelas
Teori Kasus
Penatalaksanaan Umum
Topikal Menjaga agar sela jari kaki tidak
Topikal antifungal seperti lembab
Clotrinazole, miconazole, Jaringan menggunakan sepatu
sulconazole, oxiconazole, atau alas kaki tertutup terlalu
ciclopirox, econazole, lama, ganti secara berkala
ketoconazole, naftifine, Khusus
terbinafine, flutnmazol, 1. Cetirizine tab 1x10 mg
bifonazole, dan butenafine tetapi 2. mikonazole 2% cream 2x1
clotrhnazole, miconazole
membutuhkan waktu 4 minggu
dibandingkan jika menggunakan
terbinafine yang membutuhkan
waktu 1-2 minggu. Kalau terjadi
maserasi diantara jari, pisahkan
jari dengan busa atau gunakan
kapas pada malam hari.
Teori Kasus
Sistemik Umum
Griseofulvin 500-1000 Menjaga agar sela jari kaki
mg/hari. Buat anak-anak 10- tidak lembab
20 mg/kg/hari. Jaringan menggunakan
Terbinafine 250 mg/hari sepatu atau alas kaki
untuk 1-2 minggu tertutup terlalu lama, ganti
Itraconazole 200 mg/2 kali secara berkala
sehari untuk 1 minggu. Khusus
Untuk kasus ringan di 1. Cetirizine tab 1x10 mg
berikan 100mg 2 kali sehari 2. mikonazole 2% cream 2x1
Fluconazole 150 mg/minggu
untuk 4 minggu.
KESIMPULAN
Tinea pedis merupakan infeksi dermatofita pada kaki
terutama mengenai sela jari dan telapak kaki. Penyakit ini
lebih sering dijumpai pada laki-laki usia dewasa dan
jarang pada perempuan dan anak-anak. Keadaan lembab
dan hangat pada sela jari kaki karena bersepatu dan
berkaos kaki disertai berada di daerah tropis yang
lembab mengakibatkan pertumbuhan jamur makin subur.
Pada penderita tinea pedis tidak mempengaruhi
keadaaan umum, penderita hanya mengeluh gatal lesi
pada kulit berupa fisura yang dilingkari sisik halus dan
tipis. Oleh karena jamur tumbuh di daerah lembab,
sering dilihat maserasi berupa kulit putih dan rapuh.
Pengobatan yang agresif dan edukasi dapat mengurangi
beratnya penyakit ini. Dengan kontrol teratur dapat
memberikan kesembuhan walaupun beberapa penderita
penyembuhan berlangsung lama.
THANKYOU

You might also like