Professional Documents
Culture Documents
HIPERKALSEMIA
• Kadar Ca serum normal 8.5-10.5 meq/L; Ca terionisasi 4.2-4.8
mg/dl
• Hiperparatiroid primer dan keganasan (metas tulang+sekresi
protein yg berhubungan dg parathyroid)penyebab tersering
hiperkalsemia
• Gejala hiperkalsemia GI (mual, muntah, nyeri perut), CV
(hipertensi, aritmia : QT memendek, intv PR+QRS memanjang,
gelombang T lebar dan flat, Av blok heart block lalu cardiac
arrest)
HIPOKALSEMIA
• Jika kadar Ca serum <8.5 meq/L atau Ca terionisasi <4.2 mg/dl.
• Penyebab utama: pankreatitis, infeksi jaringan lunak yg masih (necrotizing
fasciitis), gagal ginjal, fistula di small bowel, hipoparathyroid, tumor lysis
syndrome
• Transient hipokalsemia: ditemukan setelah pembuangan adenoma
parathyroidterjadi atrofi glandula yg tersisa shg mnyebabkan
demineralisasi tulang butuh asupan kalsium dosis tinggi
• Keganasan yg berhubungan dg aktifitas osteoblastic: ca prostat/ca mamma
hipokalsemia krn ↑ pembentukan tulang
• Tumor lysis syndrome/ rhabdomyolisis: tjd presipitasi Ca dg anion organic
• Pankreatitis: memecah Ca via jalur kelasi dg asam lemak bebas
• Hipokalsemia jarang krn kekurangan intaketulang dpt mnegatur resorbsi
Ca untuk mmpertahankan kadar Ca normal
• Gejala CV+neuromuscular muncul ketika Ca <2.5 mg/dl
• Chvostek’s sign: spasme yg terjadi ketika di ketuk di n.fascialis)
• Trousseau’s sign: spasme yg terjadi ketika dilakukan penekanan di Nervus &
vasa extr atas dg manset utk cek tensi
• Pemanjangan QT intv, T inversi, block, VF
Fosfat
Merupakan anion divalent primer di intraseluler dan ditemukan banyak pada sel yang
bermetabolisme aktif. Terlibat dlm produksi energy selama glikolisis. Kadarnya diatur scr ketat o/
ginjal
HIPERFOSFATEMIA HIPOFOSFATEMIA
• Bisa disebabkan karena turunnya ekskresi • Terjadi karena penurunan intake,
di urin, peningkatan intake dan peningkatan sekresi atau pergeseran
perpindahan fosfat endogen fosfat ke intraselular.
• Hiperfosfatemia ditemukan pd org dg • Hipofosfatemia kronisdisebabkan
gangguan fungsi ginjal o/malnutrisi dan malabsorbsi
• Hipo/hyperthyroid menurunkan • Hipofosfatemia akutdisebabkan karena
ekskresi fosfat urin pergeseran fostat intraseluler pd kondisi
• Peningkatan pelepasan fosfat endogen respiratory alkalosis, terapi insulin,
berhubungan dg kejadian destruksi sel refeeding syndrome
pada rhabdomyolisis, tumor lysis • Gejala yg muncul berhubungan dg
syndrome, hemolysis, sepsis, hipotermia ketersediaan O2 di jaringan cardiac
berat dan hyperthermia maligna dysfunction dan kelemahan otot
• Gejala: asimptomatik
Terapi cairan preoperatif
• Pilihan cairan: D5% 1/2NS sebanyak 100 ml/jam
Berikut adalah formula untuk mengkalkulasi sebagai terapi inisial.
kebutuhan cairan maintenance ketika tidak ada • Defisit volume harus dipertimbangkan pada pasien
abnormalitas bedah dengan gangguan GI (muntah, diare, intake oral
buruk)
• Kehilangan cairan lewat rongga ke-3 terjadi pada
obstruksi GI, inflamasi peritoneal dan usus, ascite,
crush injury, luka bakar dan infeksi jaringan lunak
(necrotizing fasciitis).
• Diagnosis kehilangan volume cairan akut takikardi
Contoh: dan orthostasis (berhubungan dg kehilang volume),
Wanita 60 kg 10x100ml = 1000//10x50ml = diikuti dg oliguria dan hemokonsentrasi.
500//40x20 ml = 800 total kebutuhan harian • Koreksi kehilangan cairan: kristaloid isotonic, pasien dg
2300ml cairan gangguan jantung (dan dg deficit volume) diberikan
bolus 1-2L cairan isotonic diikuti infus kontinuus
• Perhatikan UO (urine output) ½-1ml/kgbb/jam
Terapi cairan intraoperatif
• Hipotensi akan terjadi jika deficit • Pemberian saline (nacl) penting untuk
volume tidak dikoreksi sebelum mengembalikan kehilangan cairan
pembedahan ekstraseluler 500-1000ml/jam
• Bedah abdomen terbuka untuk mengembalikan homeostasis
berhubungan dengan kehilangan • Pemberian koloid dan albumin selama
cairan ekstrasel yang berkelanjutan bedah vascular tidak memberikan
dalam bentuk edema dinding usus, manfaat dalam memnsuport fungsi
cairan peritoneal dan edema luka jantung
selama pembedahan.
• Parasitic losses, sequestration (third
space edema)kehilangan cairan
secara fungsional (cairan ekstrasel)
yang berkurang namun tidak secara
eksternal hilang dari tubuh.
Terapi cairan postoperatif
• Inisial: berikan cairan isotonic
• Setelah 24-48 jam ganti D5% 1/2NS pada pasien yang
tidak bisa mentoleransi nutrisi enteral. Jika fungsi ginjal
baik dan UO cukup maka K bisa ditambahkan kedalam
infus.
Kondisi spesifik—post operatif
• Masalah yg sering ditemukan:
kelebihan cairan krn
overestimasi kebutuhan cairan
• Tanda awal: penambahan berat
badan
• Jumlah kehilangan berat badan
rata-rata pada pasien post
operatif 0.11-0.23 kg/hari
(akibat proses katabolisme)
Terimakasih