You are on page 1of 33

EHSA INDONESIA

RAKERNAS DAN LOKAKARYA HAKLI

PENDIDIKAN SARJANA KESEHATAN LINGKUNGAN


DAN PROFESI KESEHATAN LINGKUNGAN

OLEH : TRI JOKO


KETUA TERPILIH EHSA INDONESIA
SURABAYA, 28 APRIL 2018
Welcome!!
SEJAWAT KESEHATAN LINGKUNGAN

“ MEMBANGUN PENDIDIKAN SARJANA DAN PROFESI


KESEHATAN LINGKUNGAN - TURUT SERTA MENUJU

INDONESIA KOMPETEN 2019

SURABAYA – 25 APRIL 2018


RAKERNAS DAN LOKAKARYA HAKLI
Agenda
01 PENDIDIKAN SARJANA KESEHATAN LINGKUNGAN

02 PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN LINGKUNGAN

03 UJI KOMPETENSI
Menjawab kompetensi lulusan dan kompetensi kerja nasional

04 ROAD MAP
Insitusi Pendidikan Tinggi S1 Kesehatan Lingkungan
A. 217 institusi pendidikan tinggi S1 Kesehatan Lingkungan (Kesling)
di dunia : http://www.hotcoursesabroad.com/study/training-degrees/
B. 29 EHAC accredited undergraduate programs (USA)
C. 12 institusi pendidikan tinggi S1 Kesling di Indonesia + 2 institusi dalam
pengajuan
D. 13 institusi pendidikan D4, 36 D3, 2 institusi Magister Kesling di Indonesia

Lembaga Akreditasi Pendidikan Tinggi S1 Kesehatan Lingkungan

1. Environmental Health Australia


2. USA - National Environmental Health Science & Protection Accre
ditation Council (EHAC)
3. UK - Chartered Institute of Environmental Health (CIEH)
4. Indonesia – LAM-PT Kes
Courses cover key environmental health areas:
1. Biology, Chemistry, Physics, Geology
2. Toxicology
3. Epidemiology and Biostatistics
4. Environmental Health
5. Occupational Health & Safety
6. Vector-borne & Zoonotic Diseases
7. Built Environment
8. Institutional & Recreational Facilities
9. Air, Water, Food, Wastewater, Soil, Hazardous Waste, & Toxicology
10. Risk Assessment
11. Administration and Enforcement of Health & Safety Laws
12. etc
Careers in Environmental Health
Science
1. Environmental Health Specialist
2. Toxicologist
3. Industrial Hygiene Specialist
4. Environmental Consultant
5. Environmental Scientist
6. Environmental Auditor
7. Hazardous Waste Manager
8. Environmental Enforcement Officer
9. Environmental Protection Specialist
10. Health and Safety Officer
11. Environmental Education Specialist
12. Environmental Risk Assessor
13. Ecological Risk Assessor
14. Bioremediation Specialist
15. Water Treatment Manager
16. Wastewater Treatment Manager
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
SDM KESEHATAN LINGKUNGAN

PENDIDIKAN FORMAL PENDIDIKAN NON FORMAL


pengembangan pendidikan Pelaksanaan diklat teknis
profesi sampai S3 KL
dengan pengembangan modul
diklat dan tutor serta lembaga
KURIKULUM PROGRAM DIKLAT
Pengembangan Pengembangan program
kurikulum link and match dan modul diklat teknis
dg user dan buku ajar.
KELEMBAGAAN LEMBAGA SERTIFIKASI
Peran EHSA dan Adanya lembaga
PIPTKLI sertifikasi terakreditasi/
lisensi BNSP
UJI KOMPETENSI SERTIFIKASI KOMPETENSI
Terselenggaranya uji Terselenggarannya
kompetensi lulusan PT KL sertifikasi kompetensi
oleh LSP

LEVEL KKNI STRATEGIS DI DUNIA KERJA : 5,6 DAN 7


PENGEMBANGAN KARIR JAFUNG (menurut PP 11-2017)

BPSDM ANGGOTA
ASOSIASI
PROFESI
Pasal 101
KATEGORI
DAN JENJ
Instansi Pembina ANG JABA
TUGAS DA
N FUNGSI
TAN
Pasal 69
Pasal 8,13,
SYARAT K 70 SYARAT P KEWENAN
OMPETEN ENGANGK GAN
SI ATAN Pasal 71(2)
Pasal 75 Pasal 204
STANDAR KENAIKN
KOMPETE PANGKAT
NSI DAN JABA
Pasal 99, 1 TAN
66 PENINGKA Pasal 46 PENGUKU
KEBUTUH TAN KOMP RAN KINE
AN JAFUN ETENSI RJA
G Pasal 172, Pasal 2,52,
PROFIL PNS Pasal 4,5,7 203-205 70,71
UJI KOMP
a. data personal; BATAS USI ETENSI
b. kualifikasi; A Pasal 99, 1
c. rekam jejak Jabatan; Pasal 239 71
d. kompetensi;
KESEJAHT
e. riwayat pengembangan kompetensi; ERAAN
f. riwayat hasil penilaian kinerja; dan Pasal 2
g. informasi kepegawaian lainnya.

Sistem Merit mempunyai kriteria an : memiliki manajemen karir yang terdiri dari
perencanaan, pengembangan, pola karir, dan kelompok rencana suksesi yang diper
oleh dari manajemen talenta
Pemetaan SKKNI kedalam KKNI
PermenNaker 21 tahun 2014
MENJADI PEDOMAN
Pedoman Penerapan KKNI
PENYELENGGARAAN DIKLAT TEKNIS
9
SKKNI SKKNI Jabatan Fungsional Keahlian
3 6
• Ahli Utama 8
• Ahli Madya
SKKNI SKKNI • Ahli Muda 7
7 4
• Ahli Pertama
6
SKKNI SKKNI Mengumpulkan SKKNI utk dimasu
6 1
kkan ke dalam level KKNI 5
SKKNI
2
SKKNI
9
Jabatan Fungsional Keterampilan 4
• Penyelia
• Mahir 3
SKKNI SKKNI
5 8 • Terampil
• Pemula 2
1
Skema sertifikasi KKNI
Skema sertifikasi KKNI
dapat digunakan pada
9 pola penjenjangan
Jabatan Fungsional
8
SKKNI SKKNI 6
7 6
6 Sertifikat 6
5 SKKNI 6
SKKNI
Pengembangan SKKNI
6
4 dapat dilakukan melalui
penyusunan Standar
3 Kompetensi Khusus SKKNI + Pre-
yang dikeluarkan Kemen 6 requisites
2 terian Teknis Atau
dikenal SKTPNS
1
PENDIDIKAN SARJANA KESEHATAN LINGKUNGAN
PENYELENGGARA S1 KL
No Nama Perguruan Tinggi
1 S1 Kesehatan Lingkungan, STIKES Bustanul Ulum Langsa Aceh
2 S1 Kesehatan Lingkungan, STIKES Ibnu Sina Batam
3 S1 Kesehatan Lingkungan, STIKES Widyagama Husada Malang
4 S1 Kesehatan Lingkungan, FIK, Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang
5 S1 Kesehatan Lingkungan, FIK, Universitas Islam Lamongan (UNISLA)
6 S1 Kesehatan Lingkungan, FIK, Universitas Muhammadiyah Kalimatan Timur (UMKT) Samarinda
7 S1 Kesehatan Lingkungan, FKM, Universitas Indonesia
8 S1 Kesehatan Lingkungan, FKM, Universitas Sriwijaya (UNSRI) Indralaya, Sumsel
9 S1 Kesehatan Lingkungan, Institut Kesehatan Indonesia (IKI) Jakarta
10 S1 Kesehatan Masyarakat, FKIK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11 S1 Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas Padang (UNAND), Dep. K3 & Kesling
12 S1 Kesehatan Masyarakat, FKM, Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya
13 S1 Kesehatan Masyarakat, FKM, Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang
14 S1 Kesehatan Masyarakat, FKM, Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar
PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN SARJANA KESLING
Environmental Health Consultant

Environmental Health Educator

Environmental Health Researcher

Environmental Health Manager

Environmental Health Officer/ Auditor

Environmental Health and Safety/


Technician
KURIKULUM S1 KESLING
• MK Wajib Universitas : 18 sks
• MK Wajib Rumpun : 16 sks
• MK Wajib Fakultas : 14 sks
• MK Wajib Prodi : 86 sks
• MK Pilihan : 10 sks
• Total : 144 sks
KURIKULUM PENDIDIKAN SARJANA KESEHATAN LINGKUNGAN 144 SKS
KURIKULUM PENDIDIKAN SARJANA KESEHATAN LINGKUNGAN 144 SKS
KURIKULUM PENDIDIKAN SARJANA KESEHATAN LINGKUNGAN 144 SKS
PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN LINGKUNGAN
Pendidikan Profesi
UU No 12 Tahun 2012 ttg Pendidikan Tinggi, Pasal 17 :
(1) Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah program sarja
na yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persya
ratan keahlian khusus.
(2) Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselen
ggarakan oleh Perguruan Tinggi dan bekerja sama dengan Kementerian,
Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jaw
ab atas mutu layanan profesi.

Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah


yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program
doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Program Pendidikan Profesi
Pasal 24 , UU 12/2012
• (1) Program profesi merupakan pendidikan keahlian khusus yang
diperuntukkan bagi lulusan program sarjana atau sederajat untuk
mengembangkan bakat dan kemampuan memperoleh kecakapan
yang diperlukan dalam dunia kerja.
• (2) Program profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang bekerja sama dengan
Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi
yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi.
• (3) Program profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyiap
kan profesional.
Pengertian Profesi
• Profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut suatu s
ikap, keahlian, keterampilan, pengetahuan, dan kewen
angan tertentu yang melekat yang tidak dapat digantik
an atau didelegasikan kepada orang lain secara umu
m yang tidak setara maupun oleh profesi lain, memiliki
kode etik dan sumpah / janji serta berhimpun dalam su
atu organisasi profesi yang legal. (Amanat Undang-Un
dang)
• Profesi merupakan bagian dari suatu pekerjaan,
namun tidak setiap pekerjaan adalah profesi
Pengertian Profesi (Lanjutan)
• Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan
keahlian khusus. (Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012)
• Ciri dari suatu profesi adalah :
1. Memiliki keterampilan dan pengetahuan spesifik yang didapat melalui pen
didikan resmi standart secara nasional yang tidak dimiliki oleh profesi lain
2. Memiliki standar kompetensi profesi
3. Memiliki kewenangan yang tidak dapat didelegasikan kepada orang lain
yang tidak setara
4. Memiliki organisasi profesi yang bersifat mandiri
5. Memiliki kode etik profesi dan/ atau sumpah/ janji
Pengertian Profesi (Lanjutan)
6.Adanya pendidikan yang berkelanjutan (continuing
education) untuk selalu meningkatkan dan memperb
aharui keterampilan serta pengetahuannya sesuai de
ngan perkembangan ilmu dan teknologi di bidangnya
7.Memiliki sistem/ mekanisme yang mengatur secara
mandiri dalam pengujian kompetensi, sertifikasi, dan
lisensi
8.Mendapatkan imbalan yang sesuai dan layak dari
praktik profesi yang dilakukan
Kode Etik
• Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbu
atan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari
. (Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974)
• Adapun tujuan kode etik adalah :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
6. Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat
8. Menentukan baku standarnya sendiri
Prinsip Etika Profesi
1. Tanggung jawab
• Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya
• Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain/masyar
akat pada umumnya
2. Keadilan
3. Otonomi
Profesionalisme
• Profesionalisme adalah mutu kualitas dan tindak tanduk yan
g merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesio
nal.
• Profesionalisme memiliki dua kriteria pokok yaitu
1. Keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya
2. Pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya
Pendekatan Peraturan
• Pendidikan profesi diatur lebih lanjut dalam Undang-Unda
ng Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
• Kurikulum Pendidikan Profesi diatur pada pasal 36 denga
n mangacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi
• Penyelenggaraan pendidikan profesi diatur pada paragraf
3 tentang pendidikan profesi pada pasal 17
• Keberlanjutan pendidikan dari lulusan pendidikan profesi
diatur dalam pasal 39
• Wewenang universitas, institut, sekolah tinggi, dan politek
nik sebagai institusi pendidikan tinggi untuk menyelenggar
akan program pendidikan profesi diatur dalam pasal 59
Kaitan Kurikulum dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti 2015)

Pengembangan kurikulum pendidikan profesi mengacu pada


Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) ) meliputi :
1. Standar kompetensi lulusan
2. Standar isi pembelajaran
3. Standar proses pembelajaran
4. Standar penilaian pembelajaran
5. Standar dosen dan tenaga kependidikan
6. Standar sarana dan prasarana pembelajaran
7. Standar pengelolaan pembelajaran
8. Standar pembiayaan pembelajaran.
Mata Kuliah Program Profesi Kesehatan Lingkungan

No Mata Kuliah Semester 1 Semester 2


1 Regulasi dan etika profesi Kes.Ling 2 PENDIDIKAN PROFESI
2 Audit Penyakit berbasis lingkungan dan kebencanaan 2
3 risk assessment dan community empowerment 2 KESEHATAN LINGKUNGAN
4 Sistem infomasi kesehatan lingkungan 2
5 Sampling dan analisis faktor risiko lingkungan 2
6 Toksikologi industri 2
7 Strategic thingking in environtmental health 2
8 Manajemen mutu kesehatan lingkungan 2
9 Pengelolaan dan pemantauan kesehatan lingkungan 2
10 Praktek Kerja Profesi 4

MK Pilihan
Environment Health officer
11 manajemen kesehatan lingkungan Pemukiman dan TTU 2
12 Manajemen Kesehatan Lingkungan Industri 2

Environtment Health practisioner


HSE
13 Bahaya lingkungan industri 2
14 interaksi polusi lingkungan dengan kesehatan 2

Auditor
15 Pengelolaan Limbah dan Emisi 2
16 Pengendalian bahaya komponen lingkungan 2

Entomolog
17 Menejemen pengendalian vektor 2
18 Vektor dan Kesehatan 2
18 8
UJI KOMPETENSI
LULUSAN, KERJA DAN PROFESI KESEHATAN LINGKUNGAN

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN KESLING

01 Perkembangan ilmu kesehatan


lingkungan, tantangan nasional dan 04 Penyelenggaraan saat ini dan
kebutuhan pengembangan pendidikan
internasional, sertifikasi kompetensi yad (profesi), profil dan kompetensi

LANDASAN/ACUAN UJI KOM DAN SERTIFIKASI


02 Regulasi Nasional dan Standar
Internasional, Body of Knowledge 05 Kebutuhan uji kompetensi bagi
lulusan PT KL, kerja dan profesi
Kesehatan Lingkungan serta sertifikasi

KONDISI SAAT INI PERAN EHSA DAN PIPTKLI


03 Permasalahan kesehatan
lingkungan dan tantangan yad
06 Kontribusi EHSA di nasional dan
internasional, dan PIPTKLI
sejalan kemajuan ilmu pengetahuan memfasilitasi pengembangan PT KL
dan teknologi
ROAD MAP
MEMBANGUN KOMPETENSI KESEHATAN LINGKUNGAN

• Ujicoba pelaksanaan uji kom


lulusan PT KL
• Fasilitasi uji kom dan
sertifikasi (entry exam) oleh
• Continuing program uji
EHSA dan User lainnya (ASN)
kompetensi lulusan PT KL
• Pendirian LSP Kesling (BNSP)
• Continuing program sertifikasi
• NA Pengembangan
kompetensi kerja
pendidikan profesi Kesling
• Penyelenggaraan prodi
• Program penyusunan MUK/
Profesi KL
Bank Soal, TUK
• MRA Sertifikasi kompetensi
• Pengembangan Standar
• Advokasi ke regulator dan
Kompetensi
User utk profesi Kesling

2018 2019 2020 2021 2022


• Finalisasi Uji Kompetensi • Implementasi Uji Kom Exit Exam • Tercapainya kedudukan
(lulusan PT KL) • Continuing program uji profesi KL dan kompetensi
• Inisiasi pendirian LSP Kesling kompetensi Entry Exam oleh kerja KL yang dibutuhkan di
• Penguatan EHSA dan EHSA, Fasilitasi dan kontribusi ASN dan Dunia Kerja
PIPTKLI (pembiayaan, uji kom ASN • Keberlanjutan program
kontribusi) • Pengembangan skema sertifikasi pendidikan KL dan Uji
• Advokasi ke Regulator, LSP Kesling Kompetensi lulusan SKL,
Sosialisasi ke User-User • MRA Sertifikasi kompetensi Profesi dan Kompetensi Kerja
• Plan Uji Kompetensi Lulusan • Inisiasi pendirian pendidikan
profesi Kesling
KESIMPULAN
MEMBANGUN KOMPETENSI SDM KESEHATAN LINGKUNGAN

1. PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL BID KESLING


SANGAT DIPERLUKAN
2. PERAN AKTIP ASOSIASI PROFESI DENGAN REGULATOR DALAM MEMBA-
NGUN STANDARIASI DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA
3. PENGUATAN PERGURUAN TINGGI VOKASI, AKADEMIK DAN PROFESI
SANGAT STRATEGIS DALAM MEWUJUDKAN EKSISTENSI SDM KESEHATAN
LINGKUNGAN YANG KOMPETEN DI DUNIA KERJA
4. UJI KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI MENJADI BAGIAN PENTI
NG UNTUK MEMASTIKAN KOMPETENSI SDM KESLING DAN KEBUTUHAN
USER DI DUNIA KERJA
5. LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP) BIDANG KESLING PATUT DIPERTIM
BANGKAN KUAT UTK DIDIDIRIKAN.
Thank you
MEMBANGUN KOMPETENSI SDM KESEHATAN LINGKUNGAN

You might also like