You are on page 1of 38

DINAS PERHUBUNGAN ,KOMUNIKASI

DAN INFORMATIKA KOTA SERANG

FASILITAS PARKIR UMUM DALAM PERSPEKTIF


UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN
TAHUN 2015

Disampaikan oleh :
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan
Serang , 5 November 2015
1
Hot Isu parkir
• Parkir adalah keadaan Kendaraan berhenti atau tidak bergerak
untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya ( UU No.22 Th
2009 )
• Setiap orang yang melakukan pergerakan baik kendaraan bermotor
atau kendaraan tidak bermotor akan berakhir pada suatu tempat
yang merupakan tujuan akhir perjalanannya dan memerlukan
tempat parkir.
• Kawasan parkir yang disiapkan pada daerah pertokoan seperti Mal
atau supermarket baik untuk mobil maupun untuk roda dua tidak
akan menjadi masalah apabila area parkirnya masih memadai untuk
menampung kendaraan pengunjung
• masalah parkir akan lebih serius pada lokasi-lokasi perkantoran dan
pertokoan atau daerah perdagangan yang tidak menyiapkan tempat
parkir,
BAGAIMANA REGULASI PEPARKIRAN YANG
HARUS KITA KETAHUI??????
Pasal 43
(1)Penyediaan fasilitas Parkir untuk umum hanya dapat
diselenggarakan di luar Ruang Milik Jalan sesuai dengan izin
yang diberikan.
(2) Penyelenggaraan fasilitas Parkir di luar Ruang Milik Jalan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh
perseorangan warga negara Indonesia atau badan hukum
Indonesia berupa:
a. usaha khusus perparkiran; atau
b. penunjang usaha pokok.
(3) Fasilitas Parkir di dalam Ruang Milik Jalan hanya dapat
diselenggarakan di tempat tertentu pada jalan kabupaten, jalan
desa, atau jalan kota yang harus dinyatakan dengan Rambu Lalu
Lintas, dan/atau Marka Jalan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengguna Jasa fasilitas Parkir,
perizinan, persyaratan, dan tata cara penyelenggaraan fasilitas
dan Parkir untuk umum diatur dengan peraturan pemerintah.
Pasal 44
Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas Parkir untuk
umum dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan
memperhatikan:

a. rencana umum tata ruang;


b. analisis dampak lalu lintas; dan
c. kemudahan bagi Pengguna Jasa.
PP 32 TAHUN 2011 Pasal 60
(2) Manajemen kebutuhan lalu lintas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan dengan cara pembatasan:
a. lalu lintas kendaraan perseorangan pada koridor atau kawasan
tertentu pada waktu dan jalan tertentu;
b. lalu lintas kendaraan barang pada koridor atau kawasan tertentu pada
waktu dan jalan tertentu;
c. lalu lintas sepeda motor pada koridor atau kawasan tertentu pada
waktu dan jalan tertentu;
d. lalu lintas kendaraan bermotor umum sesuai dengan klasifikasi fungsi
jalan;
e. ruang parkir pada kawasan tertentu dengan batasan ruang parkir
maksimal; dan/atau
f. lalu lintas kendaraan tidak bermotor umum pada koridor atau kawasan
tertentu pada waktu dan jalan tertentu.

(3) Pembatasan lalu lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
dan huruf b dapat dilakukan dengan pengenaan retribusi
pengendalian lalu lintas yang diperuntukkan bagi peningkatan
kinerja lalu lintas dan peningkatan pelayanan angkutan umum sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PP 32 TAHUN 2011
Pasal 72

(1) Pembatasan ruang parkir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 ayat


(2) huruf e dapat dilakukan pada:
a. ruang milik jalan pada jalan kabupaten atau jalan kota; atau
b. luar ruang milik jalan.

(2) Pembatasan ruang parkir sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilakukan apabila memenuhi kriteria paling sedikit:
a. memiliki perbandingan volume lalu lintas kendaraan bermotor
dengan kapasitas jalan pada salah satu jalur jalan sama dengan atau
lebih besar dari 0,7 (nol koma tujuh); dan
b. hanya dapat dilalui kendaraan dengan kecepatan rata-rata pada jam
puncak kurang dari 30 (tiga puluh) km/jam.

(3) Pemberlakuan pembatasan ruang parkir selain memenuhi kriteria


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan kualitas
lingkungan.
FASILITAS PARKIR UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79


TAHUN 2013
TENTANG JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
BEBERAPA HAL TERKAIT
PENYELENGGARAAN PARKIR
 DEFINISI
 JENIS
 PERUNTUKANNYA
 PENETAPAN LOKASI
 PENYELENGGARAAN (PERIZINAN, PENGAWASAN, HAK DAN
KEWAJIBAN PENGGUNA MAUPUN PENYELENGGARA)
 STANDAR TEKNIS
 REKOMENDASI
 TARIF
 PEMBATASAN PARKIR
PARKIR
Adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak
bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan
pengemudinya

JENIS PARKIR
 Fasilitas Parkir di Luar Ruang Milik Jalan
 Fasilitas Parkir di Dalam Ruang Milik Jalan
FASILITAS PARKIR DI LUAR
RUANG MILIK JALAN
DAPAT BERUPA :
• TAMAN PARKIR DAN/ ATAU;
• GEDUNG PARKIR
FASILITAS PARKIR DI LUAR
RUANG MILIK JALAN
DAPAT BERUPA :
• TAMAN PARKIR DAN/ATAU;
• GEDUNG PARKIR
FASILITAS PARKIR DI LUAR RUANG MILIK JALAN

Diperuntukkan :
• Sepeda; dan
• Kendaraan Bermotor

Fasilitas Parkir Sepeda, Harus :


• Lokasi Mudah Diakses
• Aman
• Nyaman
FASILITAS PARKIR DI LUAR RUANG MILIK JALAN

PENETAPAN LOKASI, harus memperhatikan :


• Rencana umum tata ruang;
• Andalalin;
• Kemudahan bagi pengguna jasa;
• Kelestarian fungsi lingkungan hidup
PENETAPAN LOKASI, oleh:
• Gubernur, untuk lokasi parkir yang berada di wilayah Provinsi DKI
Jakarta;
• Bupati untuk lokasi parkir yang berada di wilayah administrasi
kabupaten; dan
• Walikota untuk lokasi parkir yang berada di wilayah administrasi
kota.
FASILITAS PARKIR DI LUAR RUANG MILIK JALAN

Penyelenggaraannya dapat dilakukan oleh perseorangan warga


negara Indonesia atau badan hukum Indonesia, berupa:
• Usaha khusus perparkiran; atau
• Penunjang usaha pokok.

Ijin Penyelenggaraan diberikan oleh:


• Gubernur, untuk fasilitas parkir yang berada di wilayah
Provinsi DKI Jakarta;
• Bupati untuk fasilitas parkir yang berada di wilayah
administrasi kabupaten; dan
• Walikota untuk fasilitas parkir yang berada di wilayah
administrasi kota.
FASILITAS PARKIR DI LUAR RUANG MILIK JALAN

Pengawasan dilakukan oleh :


Menteri, Gubernur, Bupati atau
Walikota
FASILITAS PARKIR DI LUAR RUANG MILIK JALAN

Kewajiban Penyelenggara Parkir


• Menyediakan tempat parkir sesuai standar teknis yang ditentukan;
• Melengkapi fasilitas parkir dengan rambu, marka dan media informasi
tarif, waktu, ketersediaan ruang parkir, dan informasi fasilitas parkir
khusus;
• Memastikan kendaraan keluar masuk SRP dengan aman, selamat, dan
memprioritaskan kelancaran lalu lintas;
• Menjaga keamanan kendaraan yang diparkir;
• Memberikan tanda bukti dan tempat parkir;
• Mengganti kerugian kehilangan dan kerusakan kendaraan yang diparkir
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
FASILITAS PARKIR DI LUAR RUANG MILIK JALAN

Pengguna jasa yang telah memasuki area


parkir namun tidak mendapatkan tempat
parkir, dibebaskan dari biaya parkir
FASILITAS PARKIR DI LUAR RUANG MILIK JALAN

Standar teknis penyelenggaraan Persyaratan lainnya:


parkir meliputi: • Konstruksi bangunan;
• Kebutuhan ruang parkir; • Ramp up dan ramp down;
• Persyaratan SRP; • Komposisi peruntukan;
• Komposisi peruntukan; • Sirkulasi udara;
• alinyemen; • Radius putar; dan
• kemiringan; • Jalur keluar darurat
• Ketersediaan fasilitas pejalan kaki
• Alat penerangan
• Sirkulasi kendaraan
• Fasilitas pemadam kebakaran
• Fasilitas pengaman
• Fasilitas keselamatan
FASILITAS PARKIR DI LUAR RUANG MILIK JALAN

Pembangunan fasilitas parkir harus :


Mendapatkan Rekomendasi atas pemenuhan persyaratan standar
teknis dan persyaratan lainnya

Rekomendasi diberikan oleh:


• Menteri untuk gedung parkir yang berada di jalan nasional;
• Gubernur untuk gedung parkir yang berada di jalan propinsi;
• Bupati/walikota untuk gedung parkir yang berada di jalan
kabupaten/kota.
FASILITAS PARKIR DI LUAR RUANG MILIK JALAN

Penyelenggara fasilitas Formula perhitungan tarif berdasarkan:


parkir dapat memungut • Penggunaan fasilitas per jam, per hari;
tarif terhadap penggunaan • Perjanjian penggunaan dalam jangka
fasilitas yang diusahakan waktu tertentu;
• Biaya operasional; dan
• Asuransi.
Formula perhitungan tarif ditetapkan oleh
Menteri (sebagai dasar penghitungan
besaran tarif)
Besaran tarif ditetapkan dengan:
• Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta
untuk lokasi parkir di wilayah DKI Jakarta;
• Peraturan Daerah kabupaten/kota untuk
lokasi parkir di wilayah kabupaten/kota
FASILITAS PARKIR DI LUAR RUANG MILIK JALAN

Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Bupati,


atau Walikota sesuai kewenangannya dapat melakukan
pembatasan kapasitas ruang parkir.

Pembatasan kapasitas ruang parkir dapat dilakukan


pemberlakuan tarif parkir khusus
FASILITAS PARKIR DI LUAR RUANG MILIK JALAN

Penyelenggara fasilitas parkir wajib


menyediakan tempat parkir khusus
untuk:
• Penyandang cacat
• Manusia usia lanjut
• Wanita hamil
Persyaratan tempat Parkir Khusus:
• Kemudahan akses menuju dari dan/atau
ke bangunan /fasilitas yang dituju
• Tersedia ruang bebas unt kemudahan
keluar dan masuk kendaraan
• Dipasang tanda parkir khusus
• Tersedia ramp trotoar di kedua sisi
kendaraan
FASILITAS PARKIR DI DALAM RUANG MILIK JALAN

Hanya dapat diselenggarakan di tempat tertentu pada jalan


kabupaten, jalan desa, atau jalan kota
FASILITAS PARKIR DI DALAM RUANG MILIK JALAN

Diperuntukkan :
• Sepeda; dan
• Kendaraan Bermotor
Harus Dinyatakan dengan:
• Rambu Lalu Lintas dan/atau
• Marka Jalan
FASILITAS PARKIR DI DALAM RUANG MILIK JALAN
Harus memenuhi persyaratan
paling sedikit:
• Memiliki 2 (dua) lajur per arah
untuk jalan kabupaten/kota dan
memiliki 2 (dua) lajur untuk jalan
desa
• Dapat menjamin keselamatan
dan kelancaran lalu lintas;
• Mudah dijangkau oleh pengguna
jasa
• Kelestarian fungsi lingkungan
hidup
• Tidak memanfaatkan fasilitas
pejalan kaki
FASILITAS PARKIR DI DALAM RUANG MILIK JALAN
Dilarang dilakukan di:
• Tempat penyeberangan pejalan kaki atau
tempat penyeberangan sepeda yang telah
ditentukan;
• Jalur khusus Pejalan Kaki;
• Jalur khusus sepeda;
• Tikungan;
• Jembatan;
• Terowongan
• Tempat yang mendekati perlintasan sebidang;
• Tempat yang mendekati persimpangan/kaki
simpang;
• Muka pintu keluar masuk pekarangan/pusat
kegiatan;
• Tempat yang dapat menutupi rambu dan
APILL;
• Berdekatan dengan keran pemadam
kebakaran;
• Pada ruas dengan tingkat kemacetan tinggi
FASILITAS PARKIR DI DALAM RUANG MILIK JALAN

Penetapan Lokasi oleh:


• Gubernur untuk jalan kota yang berada di wilayah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
• Bupati jalan kabupaten dan jalan desa ; dan
• Walikota untuk jalan kota.

Penetapan lokasi parkir dilaksanakan melalui forum lalu lintas dan


angkutan jalan berdasarkan tingkatannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
FASILITAS PARKIR DI DALAM RUANG MILIK JALAN

Kewajiban Penyelenggara:
• Menyediakan tempat parkir sesuai standar
teknis yang ditentukan;
• Melengkapi fasilitas parkir dengan marka,
rambu, dan media informasi tarif dan
waktu;
• Memastikan kendaraan keluar masuk SRP
dengan aman, selamat, dengan
memprioritaskan lalu lintas;
• Menjaga keamanan kendaraan yang
diparkir
• Mengganti kerugian kehilangan atau
kerusakan kendaraan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan
FASILITAS PARKIR DI DALAM RUANG MILIK JALAN

Penyediaan fasilitas parkir di dalam ruang milik jalan dapat dipungut


tarif retribusi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan

Pengguna parkir di dalam ruang milik jalan wajib:


• Mematuhi ketentuan tentang tata cara parkir dan tata cara
berlalu lintas; dan
• Mematuhi tata tertib yang dikeluarkan oleh penyelenggara
parkir

Penyelenggaraan parkir dapat bekerjasama dengan pihak ketiga


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan .
FASILITAS PENDUKUNG

• Trotoar
• Lajur Sepeda
• Tempat Penyeberang Pejalan Kaki
• Halte
• Fasilitas khusus bagi Penyandang Cacat dan Manula
FASILITAS PENDUKUNG
Penyediaan oleh:
• Menteri untuk jalan nasional;
• Gubernur untuk jalan provinsi;
• Bupati jalan kabupaten dan jalan desa ; dan
• Walikota untuk jalan kota; dan
• Badan usaha pengelola jalan tol untuk jalan tol

Penyediaan fasilitas pendukung dapat dikerjasamakan dengan


pihak ketiga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
TROTOAR
• Disediakan khusus untuk pejalan kaki
• Dapat digunakan pesepeda apabila
tidak tersedia jalur sepeda
• Penyediaannya harus memenuhi
persyaratan: keamanan, keselamatan,
kenyamanan dan ruang gerak bebas
individu, dan kelancaran lalu lintas
• Harus disediakan pada ruas jalan
disekitar pusat kegiatan
LAJUR SEPEDA
• Disediakan untuk pesepeda
• Dapat berupa: lajur terpisah dengan
badan jalan dan lajur yang berada pada
badan jalan
• Lajur sepeda pada badan jalan
dipisahkan secara fisik dan/atau marka
• Penyediaannya harus memenuhi
persyaratan: keamanan, keselamatan,
kenyamanan dan ruang gerak bebas
individu, dan kelancaran lalu lintas
TEMPAT PENYEBERANGAN
PEJALAN KAKI
• Disediakan khusus untuk pejalan kaki
• Dapat berupa: penyeberangan di jalan,
terowongan; dan/atau jembatan penyeberangan
• Penyediannya harus memperhatikan: volume lalu
lintas kendaraan, volume Pejalan Kaki, tata guna
lahan, status dan fungsi jalan.
• Dapat digunakan tempat penyeberangan sepeda
apabila tidak tersedia tempat penyeberangan
sepeda
• Harus disediakan pada ruas jalan disekitar pusat
kegiatan
HALTE
• Berfungsi sebagai tempat pemberhentian
kendaraan bermotor umum untuk
menaikkan dan menurunkan penumpang
• Wajib disediakan pada ruas jalan yang
dilayani angkutan umum dalam trayek
• Pembangunannya harus memperhatikan:
volume lalu lintas; sarana angkutan
umum; tata guna lahan; geometrik jalan
dan persimpangan; dan status dan fungsi
jalan.
FASILITAS PENDUKUNG BAGI
PENYANDANG CACAT DAN
MANUSIA USIA LANJUT
• Fasilitas pendukung wajib dilengkapi
dengan fasilitas khusus bagi
penyandang cacat dan manusia usia
lanjut
• Dapat berupa prasarana fisik dan non
fisik serta informasi
• Diselenggarakan oleh Menteri untuk
jalan nasional, Gubernur, Bupati,
Walikota sesuai kewenangan, dan
Badan usaha jalan toll untuk jalan toll
• Penyediaannya dapat dikerjasamakan
dengan pihak ketiga sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang
berlaku
• Persyaratan Teknis diatur dalan
Peraturan Menteri

You might also like