You are on page 1of 14

Laryingeal Mask Airway

Sri Wisnu Wardana


030.12.260
Pokok pembahasan
• Definisi LMA
• Fungsi LMA secara umum
• Jenis LMA
• Indikasi dan kontraindikasi LMA
• Pemasangan LMA
Saluran Pernafasan
Pusat Pernafasan
Korteks Cerebri Medulla oblongata
pengaturan pernapasan yang Terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan
bersifat volunter sehingga automatik atau spontan. Pada kedua oblongata terdapat
memungkinkan kita dapat dua kelompok neuron yaitu Dorsal Respiratory Group
mengatur napas dan menahan (DRG) yang terletak pada bagian dorsal medulla
napas. dan Ventral Respiratory Group (VRG) yang terletak pada
ventral lateral medula. Kedua kelompok neuron ini
berperan dalam pengaturan irama pernapasan.
Pons
terdapat 2 pusat pernapasan yaitu pusat apneutik dan pusat pnumotaksis. Pusat apneutik
terletak di formasio retikularis pons bagian bawah. Fungsi pusat apneutik adalah untuk
mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan cara mengirimkan rangsangan
impuls pada area inspirasi dan menghambat ekspirasi.
Pusat pneumotaksis terletak di pons bagian atas. Impuls dari pusat pneumotaksis adalah
membatasi durasi inspirasi, tetapi meningkatkan frekuensi respirasi sehingga irama respirasi
menjadi halus dan teratur, proses inspirasi dan ekspirasi berjalan secara teratur pula.
Definisi LMA
• Laringeal mask airway ( LMA )
adalah alat supra glotis airway,
didesain untuk memberikan dan
menjamin tertutupnya bagian
dalam laring untuk ventilasi
spontan dan memungkinkan
ventilasi kendali pada mode level
tekanan positif.
LMA
Fungsi LMA secara umum
Hilangnya kesadaran karena
induksi anestesi berhubungan
dengan hilangnya pengendalian
jalan nafas dan reflex-reflex
proteksi jalan nafas

Tanggung jawab dokter


anestesi adalah untuk
menyediakan respirasi dan
managemen jalan nafas yang
adekuat untuk pasien
Ukuran LMA
Jenis LMA

• Clasic LMA
• Fastrach LMA (intubating
LMA)
• Flexible LMA
• Proseal LMA
Indikasi dan kontraindikasi
indikasi Kontraindikasi
• Prosedur bedah singkat pilihan • Mulut membuka kurang dari 1,5 cm
dalam anestesi umum tidak • Pengembangan/pemenuhan paru-
termasuk operasi kepala dan paru yang buruk
leher • Tekanan saluran napas/inspirasi
• Menyelamatkan jalan nafas di maksimal >20 cm H2O
"tidak bisa intubasi - dapat • Pasien yang tidak puasa
berventilasi“ dan "tidak bisa
intubasi, tidak dapat berventilasi“
• Cardiopulmonary resuscitation
Pemasangan LMA
A. LMA dalam keadaan siap untuk diinsersi. Balon harus
dalam keadaan kempes dan rim membelakangi lubang
LMA. Tidak boleh ada lipatan pada ujung LMA.
B. insersi awal LMA dengan melihat langsung, ujung
masker ditekan terhadap palatum durum. Jari tengah
dapat digunakan untuk menekan dagu kebawah.
Masker ditekan kearah depan terus meju ke dalam
pharynx untuk memastikan bahwa ujungnya tetap
datar dan menolak lidah. Dagu tidak perlu dijaga agar
tetap terbuka bila masker telah masuk kedalam mulut.
Tangan operator yang tidak terlibat proses intubasi
dapat menstabilisasi occiput.
C. Dengan menarik jari sebelahnya dan dengan sedikit
pronasi dari lengan bawah, biasanya dengan mudah
akan dapat mendorong masker. Posisi leher tetap flexi
dan kepala tetap extensi.
D. LMA ditahan dengan tangan sebelah dan jari telunjuk
kemudian diangkat. Tangan menekan LMA ke bawah
dengan lembut sampai terasa tahanan.
Malposisi LMA
Tanda LMA terpasang dengan benar
• Sedikit gerakan ke luar tabung pada LMA inflasi (pengembangan)
• Adanya penggembungan kecil oval di sekitar leher daerah tiroid dan
krikoid
• Tidak ada cuff yang terlihat di rongga mulut
• Pengembangan dinding dada pada saat tes kompresi (baging)
Referensi
• Sood, Jayashree. Laryngeal mask airway and its variants. Indian J
Anaesth 49.4 (2005): 275-80.

You might also like