You are on page 1of 9

Management of allergic and

non-allergic rhinitis: a
primary care summary of
the BSACI guideline

Pembimbing : dr. Fransiska Tricia da Lopez, Sp.THT-KL


Maya W.S Bolang (1208017055)
Swempi M. Abola (1208017029)
Pendahuluan
• The British Society for Allergy and Clinical Immunology (BSACI)
mengeluarkan pedoman penanganan rhinitis alergi dan non alergi
yang di publikasikan pada tahun 2008
• Jurnal : definisi, klasifikasi rhinitis, diagnosis dan diferensial diagnosis
serta penanganan rhinitis.
Latar Belakang
• Rhinitis adalah masalah kesehatan yang umum terjadi pada
perawatan primer (dengan angka morbiditas yang cukup besar).
• Dapat mempengaruhi kualitas hidup, sekolah dan pekerjaan.
• Meskipun sebagian kasus rhinitis adalah kasus tidak berbahaya dan
self limiting  75% dapat menjadi asma.
Definisi dan Klasifikasi
• Rhinitis : Penyakit yang ditandai dengan inflamasi pada mukosa
hidung.
• Gejala klinis : rhinore, gatal, bersin, hidung tersumbat.
• Rhinitis terdiri dari 3 tipe :
- Rhinitis alergi
- rhinitis infektif
- rhinitis non-allergic
Rhinitis Alergi
• Prevalensi rhinitis alergi meningkat pada usia dekade ke-3
• Rhinitis alergi banyak muncul pada anak-anak dengan riwayat alergi
atau riwayat keluarga.
• Etiologi rhinitis alergi
- Penyebab tersering : debu rumah tangga, serbuk (pohon,
rumput), hewan ( kucing, anjing, kuda dan tikus)
- Penyebab jarang : jamur (Alternaria Cladosporium, aspergilus),
Pekerjaan
Rhinitis Infektif
• Common cold dan virus (rhinovirus, coranovirus, RSV) merupakan
penyebab tersering rhinitis infektif.
• Hanya ada sejumlah kecil infeksi virus memiliki bakteri superinfeksi
Komponen (0,5-2%)
• Infeksi bakteri (Streptococcus, haemophilus, moraxella)  jarang 
dapat berubah menjadi rhinosinusitis (gejala : hidung tersumbat,
nyeri wajah, krusta dan cairan mukopurulen)
• Jarang terjadi  immunosuppressed
Rhinitis Non Alergi
Etiologi tersering ;
• Autonom (Vasomotor) : Dipicu oleh bahan-bahan kimia dan muncul pada
usia pertengahan. Gejalanya adalah rhinorea pagi hari. Rhinitis tipe ini
berhub dengan hiperaktivitas saraf parasimpatis.
• Penggunaan obat-obatan : alpha-adrenergic blockers, ACE inhibitors,
aspirin, NSAIDs.
• Alkohol : rhinorea dan wajah kemerahan
• Perubahan hormonal, pubertas, terapi hormon, penggunaan obat
kontrasepsi
• Penyumbatan hidung : Kel anatomi ( deviasi septum nasi, polip, tumor)
• Iritan : udara dingin, rokok, formalin
Diagnosis dan Differential Diagnosis
• Anamnesis
Gejala (bersin, hidung gatal dan palate)
- Tanyakan gejalanya intermitten atau persisten
- Musiman  serbuk sari atau jamur
- Rumah  hewan peliharaan
- Tempat kerja  faktor pemicu
- liburan  lingkungan
Gejala (rhinorrhoea)
- bisa anterior atau dapat sebabkan post nasal drip
- cairan jernih/bersih  bukan infeksi
- cairan kuning  alergi atau infeksi, kuning  infeksi
- Rhinorea unilateral jarang terjadi tapi pertimbangkan kebocoran CSF
atau keganasan.
- berdarah : unila

You might also like