You are on page 1of 33

Ricka Brillianty Zaluchu

Seorang perempuan inisial E, 29 tahun, Selasa 16


April 2013 diantarkan suaminya ke UGD Rumah
Sakit swasta di kota Semarang, dia mengatakan
kalau korban terjatuh di kamar mandi. Setelah
dilakukan pemeriksaan korban dinyatakan sudah
meninggal dunia. Karena petugas UGD mencurigai
adanya suatu tindakan kekerasan pada korban,
maka pihak Rumah Sakit menghubungi Pihak
kepolisian. Petugas langsung bertindak
mengamankan tersangka dan mengirim jenazah ke
Kamar jenazah RSUP Dr.Kariadi pada hari yang sama
jam18.00 wib, dan otopsi dilakukan jam 19.00 wib .
Atas permintaan tertulis dari Kepolisian Negara
Republik Indonesia Resor Kota Besar Semarang
melalui suratnya tanggal 16 April 2013 Nomor
Polisi R/xxx/IV/2013/RESKRIM yang
ditandatangani oleh ym, Pangkat IPTU, NRP xxx,
dan diterima tanggal 16 April 2013, Pukul 18.00
WIB, telah diperiksa jenazah di Instalasi Kedokteran
Forensik RSDK pada tanggal 16 April 2013 Pukul
19.00 WIB, yang berdasarkan surat permintaan
tersebut di atas bernama E usia 29 tahun,
perempuan, alamat Jl.xxx, meninggal dunia hari
Selasa di suatu RS Swasta di kota Semarang pada
tanggal 16 April 2013 , diduga karena
penganiayaan.
P A S T I
TANDA N
M A T I A
KE
Lebam mayat ditemukan pada
tengkuk,punggung,bokong
dan tidak hilang dengan
penekanan

Kaku mayat seluruh


tubuh , sukar dilawan

Tanda
pembusukan tidak
ditemukan
Jaringan
dibawah kuku
tampak pucat
Tampak memar
berwarna keunguan
pada kedua kelopak
Tampak bercak
mata atas dan bawah
perdarahan
Tampak memar
berwarna keunguan
pada seluruh tubuh dan
anggota gerak
Terdapat resapan darah
pada otot dada sebelah
kiri, p: 9 cm, l: 4 cm,
warna merah kehitaman
Adanya darah di rongga
dada sebanyak 420 cc,
warna merah gelap.
Terdapat beberapa
resapan darah pada
daerah penggantung
usus sepanjang p:
15 cm, l: 11 cm,
warna merah
kehitaman,
Terdapat resapan darah
pada lobus paru kanan
bagian bawah, panjang 4
cm, lebar 1 cm, warna
merah kehitaman
Terdapat resapan
darah pada kulit Ditemukan jendalan
kepala bagian dalam darah pada selaput
berukuran P ; 10 keras otak sebanyak
cm , L; 5cm , warna 50 cc
merah kehitaman
Tampak pelebaran girus
otak,otak tampak sembab
Berat :
otak besar 1100 gr
otak kecil 100 gr
Batang otak 50 gr
Otak Besar
HE, Pembesaran 40x 10
Kulit kepala
bagian dalam.
Jaringan ikat
fibrokolagen dan
sel-sel lemak
dewasa. Dengan
stroma sembab-
hiperemik, dan
tampak
perdarahan luas,
disertai leukosit
p.m.n, limfosit
dan histiosit.
Tak tampak tanda
ganas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HE, pembesaran
10x 10

Perdarahan
luas

Sel radang limfosit,leukosit pmn.


Otot Dada, HE
pembesaran 40 x10
Ekstravasasi Eritrosit
( Perdarahan)
Sel-sel otot, sel-sel
lemak, dan stroma
jaringan ikat sembab-
hiperemik bersebukan
limfosit, leukosit
pmn,dan histiosit,
diantaranya tampak
ekstravasasi eritrosit
dan perdarahan lama.
Tak tampak tanda
ganas.
Dari fakta-fakta yang ditemukan pada pemeriksaan
luar dan dalam atas jenazah seorang wanita, umur
kurang lebih dua puluh sembilan tahun, kesan gizi
baik.
Ditemukan kekerasan tumpul berupa luka memar di
beberapa bagian tubuh, perdarahan otak (perdarahan
subdural), patah tulang rusuk multipel dan
perdarahan dalam rongga dada.
Sebab kematian adalah perdarahan otak dan atau
perdarahan rongga dada secara sendiri-sendiri atau
bersamaan akibat kekerasan benda tumpul.
Keterangan saksi & pemeriksaan TKP

Penyidik

Kematian tidak wajar

Bantuan ahli

Sebab kematian
Px jam 18.00 WIB

Lebam Mayat Kaku Mayat


Tidak Hilang dg penekanan Seluruh tubuh, sukar dilawan

Lebih 8 jam
Sebelum pemeriksaan

Waktu kematian antara pukul


10.00-12.00 WIB
 UU PKDRT No.23 TAHUN 2004 PASAL 44 ayat 3

“Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud


pada ayat 2 mengakibatkan matinya korban,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15
tahun atau denda paling banyak Rp 45 juta
rupiah”.
Sebagaimana tercantum di dalam pasal 90 KUHP yaitu:
 Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi

harapan akan sembuh sama sekali, atau yang


menimbulkan bahaya maut.
 Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas

jabatan atau pekerjaan pencaharian


 Kehilangan salah satu indera
 Menderita cacat berat
 Menderita sakit lumpuh
 Terganggunya daya fikir selama empat minggu lebih
 Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan
 Hukuman bagi pelaku yang menyebabkan korbannya luka berat
 dapat dikenai sanksi pidana dalam KUHP :
 - Psl 351 (2) : Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam
dengan pidana penjara paling lama 5 tahun.
 - Psl 351 (3) : Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama
7 tahun.
 - Psl 353 (1) : Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana
penjara paling lama 4 Tahun.
 - Psl 353 (2) : Jika perbuatan itu mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah
dikenakan pidana penjara paling lama 7 Tahun.
- Psl 353 (3) : Jika perbuatan itu menyebabkan kematian , yang bersalah dikenakan
pidana penjara paling lama 9 Tahun.
- Psl 354 (1) : Barang siapa sengaja melukai berat orang lain, diancam karena
melakukan penganiayaan berat, dengan pidana penjara paling lama 8 Tahun.
 Psl 354 (2): Jika perbuatan itu menyebabkan kematian,yang
bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama 10 Tahun.
 Psl 355 (1) : Penganiayaaan berat yang dilakukan dengan
rencana terlebih dahulu diancam dengan pidana penjara paling
lama 12 Tahun.
 Psl 355(2) : Jika perbuatan itu menyebabkan kematian, yang
bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama 15 Tahun.
 Psl 356 : Pidana yang ditentukan dalam pasal 351 ,353,354,355
dapat ditambah dengan sepertiga:
 1.bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya,
bapaknya yang sah, istrinya atau anaknya.

You might also like