You are on page 1of 69

Ns. Heri Kristianto, MKep.,Sp.

KMB
 Menetapkan makna fenomena
keperawatan  analisis, alasan dan
argumen logis
 Disiplin dan dasar teori-teori baru
 Awal dari terbentuknya teori-teori
lanjutan
 Suatu keyakinan yang digunakan dalam
pengembangan disiplin ilmu
profesional
Falsafah Keyakinan

Paradigma Fokus orientasi

Interaksi Kesehatan dan


Manusia Model Konseptual Abstraksi konsep kesejahteraan
dan manusia di
Lingkunga alam semesta
n Operasionalisasi
Teori keperawatan konsep

Metodologi Ilmiah Uji Hipotesa


 Florence Nightingale: Modern Nursing
 Jean Watson: Philosophy & Science of
Caring
 Sister Calista Roy
 Orem
 Peplau
Florence Nightingale
 Environment:
“semua kondisi eksternal yang dapat
mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan organisme dan
kemampuan untuk preventif, pencetus
atau berkontribusi terhadap penyakit,
timbulnya kecelakaan atau kematian”
 Ventilation
FISIK
 Warmth
 Light
EMOSI
 Diet
 Cleanlines
SOSIAL
 Noises

udara, air, efisiensi


drainase, kebersihan
dan cahaya
 Nightingale believed
that caring for the sick
was a component of
Christianity
 Cures were not limited
to medical acts but
also acts of God
 Patient’s needs should
be prioritized
according to Maslow’s
Hierarchy
 HealthPromotion occurred through providing a
sanitary environment, adequate nutrition,
patient comfort, and conservation of the
patient’s energy

 Considered a client to have the capability to be


healthy, however, he/she did not have the
power to control their unsanitary environment
or poor access to essential nutrients
 Although Florence Nightingale was bedridden, she
continued to campaign to
improve the heath standards, publishing 200 books,
reports and pamphlets.
 She believed that infection arose spontaneously in
dirty and poorly ventilated places
 Her belief led to improvements in hygiene and
healthier living and working environments
 Florence Nightingale’s vision of health care
included professional nursing for the sick and the
poor
 Oneof the first people to examine data on
occupational health and safety
 Systemic approach to health care with a major
role for prevention, clean air, clean water,
decent housing and good infant care
 Promoted uniform hospital statistics so that
results could be compared by country,
institution and type of treatment
 Mother’sresponsibility to teach her
children cleanliness in mind, body, and
spirit
• This included waste management and tidiness in
and around the home

 Badsmells were to be considered a sign


of danger
 In
order for healing to
occur, all environmental
and sanitary conditions
must improve

 Ventilation/
Clean Air
and light were
considered key factors
in hygiene
 Florence Nightingale is the reason why nursing
is considered a profession today and
recognized that educated nurses would be
viewed by the public as professional.

 First
nursing school at St. Thomas Hospital in
London

 She believed that God called her to be a nurse


and that He had natural laws that were to be
followed
 According to Nightingale, the aim of
nursing education was to train women to
become nurses in order to serve society
for the alleviation of the suffering of the
sick, for the amendment of the living
conditions of the poor, and for the
improvement of the health of the
population (Nightingale 1859).
 Stressed the importance of hygiene and
believed that it aided in the prevention of
disease spreading
 Focused on a holistic caring perspective
 Aseptic practices
 Nursing is a continuous learning process
because new and better practices are
always being developed
 BOTH!
 Maintaining a clean environment
within the healthcare setting is
essential to prevent nonsocomial
infections
• Gloves and other PPE, bed linens,
handwashing
• Keeping a clear path for fire safety
 However, not everyone always
follows the rules:
• Carts, etc. obstructing the hallways
• Not everyone wears gloves when they
are supposed to
• Handwashing
 Florence Nightingale’s Theory is
one that every nurse should strive
to achieve by maintaining a healthy
environments not only for their
patients, but also for themselves.
Sepuluh (10) carative factors
1. Pembentukan sistem nilai altruistik
humanistik. Dibentuk saat awal
kehidupan nurse edukator
2. Harapan dan keyakinan
interrelationship & promosi
3. Kepekaan terhadap diri sendiri & orang
lain
4. Pengembangan bantuan & kepercayaan:
kesesuaian, empati, komunikasi efektif
dan kehangatan
5. Mengembangkan dan menerima
ekspresi positif dan negatif
6. Menggunakan metode pemecahan
masalah secara sistematis dalam
pengambilan keputusan
7. Promosi pembelajaran (teaching-
learning) interpersonal
8. Menentukan: dukungan , perlindungan
dan perbaikan mental/fisik/
sosiokultural/ lingkungan spiritual
9. Meningkatkan status kebutuhan
manusia: biofisik, psikofisik, psikososial,
intrapersonal
10. Fenomenologi-existential
Fenomenologi: data yang membantu
menggambarkan fenomena yg terjadi
Existential: ilmu yg mempelajari
eksistensi manusia dgn menggunakan
analisis fenomenologi.
10 SIFAT DAN KARAKTER PERAWAT PROFESIONAL

 Membentuk Sistem nilai  Mengunakan metode ilmiah


dalam penyelesaian masalah .
humanistik-altruistik  Meningkatkan proses
 Menanamkan keyakinan dan pembelajaran interpersonal
harapan untuk menumbuhkan tanggung
 Meningkatkan kepekaan jawab kesehatan klien .
 Menciptakan suasana
terhadap diri sendiri dan supportif, korektif dan protektif
orang lain terhadap mental, fisik,
 Membina hubungan saling sosiokultural dan spiritual.
percaya  Membantu memenuhi
kebutuhan dasar manusia.
 Mengembangkan dan  Menghargai kekuatan
menerima ekspresi perasaan eksternal yang ada dalam
positif dan negatif. kehidupan .
(1914-2007)
Filosofi: “semua pasien ingin merawat
dirinya sendiri”
 Dapat pulih lebih cepat secara holistik
sesuai kemampuan yang terbaik oleh
setiap individu  kemandirian
 adalah penampilan atau aktivitas praktek
berdasarkan keinginan individu dan
dilaksanakan untuk mempertahankan
hidup, sehat dan kesejahteraan.
 Unsur self-care adalah kemampuan yang
dimiliki oleh manusia atau kekuatan
untuk terlibat di dalam self-care
 When an individual is Orem mengidentifikasi 5
very unable to meet metode bantuan :
their own Self care 1. Tindakan untuk berbuat
untuk orang lain.
requisites, a Self Care 2. Membimbing dan
Deficit occurs. mengarahkan.
 It is the job of the 3. Memberikan dukungan
Registered Nurse to fisik dan psikologis.
determine these 4. Memberikan dan
mempertahankan
deficits, and define a lingkungan yang
support modality. mendukung
perkembangan individu.
5. Pendidikan.
 Kemampuan individu untuk terlibat
dalam proses perawatan diri.
 Kemampuan ini berkaitan dengan faktor
pengkondisian perawatan diri
 basic conditioning factor yang terdiri dari
faktor usia, jenis kelamin, status
kesehatan, orientasi sosial budaya,
sistem perawatan kesehatan, kebiasaan
keluarga, pola hidup, faktor lingkungan
dan keadaan ekonomi.
 Tindakanyang dilakukan sebagai
bantuan untuk memenuhi syarat
perawatan diri
3 klasifikasi sistem keperawatan untuk
memenuhi persyaratan self-care klien.
1. kompensatori penuh (wholly
compensatory system)
2. sistem kompensatori sebagian (partly
compensatory system)
3. sistem dukungan-pendidikan (supportive-
educative system).
Wholly Compensatory System
memberikan kompensasi penuh
kepada pasien disebabkan karena
ketidakmampuan pasien dalam
memenuhi tindakan keperawatan
secara mandiri.

Partly Compensatory System


perawatan diri kepada pasien secara
sebagian saja dan ditujukan pada
pasien yang memerlukan bantuan
secara minimal.

Supportive-Educative System
memberikan dukungan dan
pendidikan agar pasien mampu
melakukan perawatan mandiri.
• Aspek yang menentukan tingkat pemenuhan
perawatan diri.

• Kategori:
1.Universal self-care requisites (berhubungan dengan
proses hidup atau kebutuhan dasar manusia)
2.Developmental self-care requisites (maturasi &
situasi) berhubungan dengan pola hidup individu
yang dipengaruhi oleh lingkungan tempat
tinggalnya
3.Health deviation self-care
Timbul akibat adanya gangguan kesehatan dan
penyakit. Hal ini menyebabkan perubahan
kemampuan individu dalam proses perawatan diri
 Menurut Roy, adaptasi
merupakan suatu proses dari
seseorang dalam berperilaku
mengeluarkan hasil pemikiran
dan merasakan sebagai
individu atau kelompok guna
menciptakan lingkungan yang
terintegrasi.
 Adaptasi ini ada karena adanya
suatu stimulus.
Control Processes (Coping Mechanisme)

regulator
masuka
n keluaran
Stimul tingkat
us fungsi konsep respon
stimulus adaptasi
ekste
ekternal (local, fisiologis diri adaptif
rnal conteks
stimulus tual, respon
interde- inefektif
internal residual fungsi
stimulus pendensi
peran

cognator

feedback
 Stimuli Fokal yaitu stimulus yang langsung beradaptasi
dengan seseorang dan akan mempunyai pengaruh kuat
terhadap seorang individu
 Stimuli Kontekstual yaitu stimulus yang dialami
seseorang, baik internal maupun eksternal yang dapat
mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan observasi,
diukur secara subyektif.
 Stimuli Residual yaitu stimulus lain yang merupakan
ciri tambahan yang ada atau sesuai dengan situasi dalam
proses penyesuaian dengan lingkungan yang sukar
dilakukan observasi.
 Koping Mekanisme
 Pada sistem ini terdapat dua mekanisme
a. pertama mekanisme koping bawaan yang prosesnya secara
tidak disadari  genetik
b. mecanisme koping yang didapat  pengembangan atau
pengalaman yang dipelajarinya
• Regulator subsystem. Merupakan proses coping yang menyertakan
subsistem tubuh spt: saraf, proses kimiawi dan sistem endokrin.

• Cognator subsystem. Proses coping seseorang yang menyertakan


empat sistem pengetahuan dan emosi: pengolahan persepsi dan
informasi, pembelajaran, pertimbangan, dan emosi.
Adaptive Modes Individual Group
Five needs-oxygenation, nutrition,
elimination, activity and rest,
protection
Operating resources: participants,
Four complex processes-senses;
Physiologic-physical capacities, physical facilities, and
fluid, electrolyte, and acid-base
fiscal resources
balance; neurologic function;
endocrine function

Need is group identity integrity


Need is psychic and spiritual through shared relations, goals,
Self-concept-group integrity so that one can be or exist values, and coresponsibility for goal
identity with a sense of unity, meaning, and achievement; implies honest,
purposefulness in the universe soundness, and completeness of
identifications with the group
Need is role clarity, understanding
Need is social integrity; knowing
and committing to fulfill expected
who one is in relation to others so
tasks so group can achieve
one can acct; role set is the
common goals; process of
Role function complex of positions individual
integrating roles in managing
holds; involves role development,
different roles and their
instrumental and expressive
expectations; complementary roles
behaviors, and role taking process
are regulated
Need is to achieve relational
Need is to achieve relational integrity using processes of
integrity using process of developmental and resource
affectional adequacy, i.e., the giving adequacy, i.e., learning and
Interdependence
and receiving of love, respect, and maturing in relationships and
value through effective relations achieving needs for food, shelter,
and communication health, and security through
independence with others
 Respon yang adaptif dimana terminologinya
adalah manusia dapat mencapai tujuan atau
keseimbangan sistem tubuh manusia.
 Respon yang tidak adaptif dimana manusia
tidak dapat mengontrol dari terminologi
keseimbangan sistem tubuh manusia, atau
tidak dapat mencapai tujuan yang akan di raih.
INTERPERSONAL
RELATIONS
THEORY
 Born on September 1, 1909 @
Reading, Pennsylvania
 1931- Graduated from Pottstown,
Pennsylvania Hospital School of
Nursing
 Worked as an Operating Room
Supervisor@ Pottstown Hospital
 1943- received Bachelor of Arts in
Interpersonal Psychology- Bennington
College, Vermont
 1947- Received a Master of Arts in
Psychiatric Nursing- Teacher’s
College, Columbia, New York
 1953- received a Doctor of
Education in Curriculum Development
@ Columbia
 Became a member of the Army
Nurse Corps & worked in a
neuropsychiatric hospital in London,
UK- WORLD WAR II
Worked with psychiatrists
Freida Fromm-Riechman and
Harry Stack Sullivan.
March 7, 1999- she died @
her home in Sherman Oaks,
California @ the age of 89.
- She had her first exposure on
INTERPERSONAL THEORY @
Bennington
- She attended lectures on
INTERPERSONAL RELATIONS by
Harold Stack Sullivan
- She was influenced by the Sullivanian
theory (psychoanalysis) and she aimed
to bring this to the patients.
1. PERSON: manusia adalah sebuah
organisme yang hidup dalam ekuilibrum
yang tidak stabil
2. HEALTH: sebuah simbol yang
menyatakan secara tidak langsung
perkembangan progresif dari
kepribadian dan proses kemanusiaan
yang terus-menerus mengarah pada
keadaan kreatif, konstruktif, produktif di
dalam kehidupan pribadi ataupun
komunitas
3. ENV’T: lingkungan merupakan kekuatan
yang berada di luar organism dan berada
dalam konteks cultural. Peplau tidak
memandang secara luas lingkungan yang
memengaruhi status kesehatan seseorang,
tetapi lebih berfokus pada kondisi psikologis
dalam diri orang tersebut
4. NURSING: proses yang signifikan, bersifat
terapeutik, dan interpersonal. Proses interpersonal
ini adalah perawat, klien, hubungan terapeutik,
tujuan, kebutuhan manusia, kecemasan,
keteganagan, dan frustrasi.
 Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus
pada
1. Individu
2. Perawat
3. Proses interaktif
A. PSYCHODYNAMIC NURSING:
- keperawatan psikodinamik
merupakan kemampuan (perawat)
untuk memahami tingkah lakunya
guna membantu orang lain,
mengidentifikasi kesulitan yang
dirasakannya, dan untuk
menerapkan prinsip hubungan
manusia pada permasalahan yang
timbul di semua level pengalaman
B. NURSE- PATIENT
RELATIONSHIP
* PHASES *
1. ORIENTATION-
*2 individu yang belum saling mengenal
*menentukan adanya masalah
*ras, budaya, agama, pengalaman, latar
belakang, dan harapan
*akhir dari fase ini adalah perawat dan klien
bersama-sama mengidentifikasi adanya
masalah & menumbuhkan saling percaya
2. IDENTIFICATION- klien memberikan
respons atau mengidentifikasi persoalan yang
ia hadapi bersama orang yang dianggap
memahami masalahnya, fase penentu bantuan
apa yang diperlukan oleh klien
3. EXPLOITATION- perawat memeberi
layanan keperawatan berdasarkan kebutuhan klien,
Prinsip tindakan pada fase ini adalah
eksplorasi/menggali, memahami keadaan klien
dan mencegah meluasnya masalah
4. RESOLUTION- tujuan bersama antara perawat
dan klien sudah sampai pada tahap akhir dan
keduanya siap mengakhiri hubungan terapeutik
C. NURSING ROLES
• Nurse assumes several roles
w/c are used in empowering in
meeting the needs of the
patient.
1. ROLE OF THE STRANGER
• Merupakan peran awal dalam hubungan
perawat-klien. Di sini, kedua belah pihak
merupakan orang asing bagi pihak
lainnya. Sebagai orang asing, perawat
harus memperlakukan klien secara
sopan, tidak boleh member penilaian
sepihak, menerima klien apa adanya,
serta memperlakukan klien dengan
penuh perasaan
2. ROLE OF THE RESOURCE
PERSON
• Dalam perannya sebagai narasumber,
perawat member jawaban yang
spesifik dari setiap pertanyaan klien,
terutama mengenai informasi
kesehatan. Selain itu, perawat juga
menginterpretasikan kepada klien
rencana perawatan dan rencana medis
untuk hal tersebut
3. TEACHING ROLE
- Merupakan kombinasi dari seluruh peran
dalam menggunakan informasi.
- Terbagi atas dua kategori, yaitu instrukssional
dan eksperimental.
- Penyuluhan intruksional adalah pemberian
informasi secara luas dan merupakan bentuk
yang dipakai dalam literature pendidikan.
Penyuluhan eksperimental adalah penyuluhan
dengan menggunakan pengalaman sebagai
pijakan dalam pengembangan pengajaran.
4. LEADERSHIP ROLE
• Merupakan peran yang berkaitan
dengan kepemimpinan, terutama
mengenai proses demokratis dalam
asuhan keperawatan. Perawat
membantu klien dalam mengerjakan
tugas-tugasnya melalui hubungan
yang sifatnya kooperatif dan
melibatkan partisipasi aktif klien
5. SURROGATE ROLE
• klien menganggap perawat sebagai walinya, Oleh
sebab itu, sikap perawat dan perilakunya harus
menciptakan perasaan tertentu dalam diri klien
yang bersifat reaktif yang muncul dari hubungan
sebelumnya
• Fungsi perawat di sini adalah membimbing klien
menggali dirinya sendiri
6. COUNSELING ROLE
• Dalam hubungan perawat-klien, peran ini sangat
penting sebab tujuan dari teknik hubungan antar-
personal adalah membantu klien mengingat dan
memahami sepenuhnya peristiwa yang terjadi pada
dirinya saat ini
Perbandingan Proses Keperawatan dan Fase Peplau

(1)Pengkajian
 Pengumpulan data dan analisis
 Tidak perlu selalu berarti "kebutuhan yang
dirasakan" mungkin diinisiasi oleh perawat.
(1)Orientasi
 Perawat dan pasien datang bersama-sama
sebagai orang asing, pertemuan yang diinisiasi
oleh pasien yang mengungkapkan "kebutuhan
yang dirasakan", bekerja sama untuk mengenali,
memperjelas, dan mendefinisikan fakta terkait
dengan kebutuhan.
 (Catatan: pengumpulan data kontinu).
(2)Diagnosa keperawatan
 Ringkasan pernyataan berdasarkan
analisis perawat.

(2)Pasien memperjelas"kebutuhan yang


dirasakan."
(3)Perencanaan
 Saling menetapkan tujuan.

(3) Identifikasi
 Penetapan tujuannya adalah Saling
bergantung/interdependen.
 Pasien mempunyaiperasaan memiliki dan
respon selektif terhadap siapa yang
memenuhi kebutuhannya.
 (4) Pelaksanaan
 Rencana diinisiasi ke arah pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
 Mungkin dipenuhi oleh pasien, health care
professionalatau keluarga pasien.

(4)Eksploitasi
 Pasien secara aktif mencari dan menggambar
yang dituangkan pada pengetahuan dan
keahlian dari mereka yang dapat membantu.
(5) Evaluasi
 Berdasarkan penetapan perilaku akhir yang
diharapkan.
 Dapat menyebabkan penghentian/
terminasi hubungan atau inisiasi rencana
baru.
(5) Resolusi
 Terjadi setelah fase lain yang berhasil
diselesaikan secara lengkap.
 Menyebabkan penghentian/terminasi
hubungan.
 Setiap kelompok (terdiri dari 4
mahasiswa) membuat makalah tentang
1. Transcultural theory: Leininger
2. Neuman system model
3. Virginia Henderson
4. Martha Rogers: the science of unitary
and irreducible human beings
 Bab 1: Latar belakang, Rumusan pertanyaan,
tujuan, manfaat
 Bab 2: Tinjauan pustaka masing-masing
teori
 Bab 3: Kesimpulan diskusi kelompok untuk
masing-masing teori
 Daftar Pustaka

 Dikumpulkan hardcopy dan softcopy dalam


1 folder oleh Koordinator 1 minggu sebelum
UTS

You might also like