You are on page 1of 31

Abortion

Dr. Nur Azid Mahardinata


Center for Bioethics and Medical Humanities
Faculty of Mediicine, Gadjah Mada University
Definition
• Termination of pregnancy because of any reason and before the fetus is
sufficiently developed to survive (not viable)
– 20 weeks of gestation or less
– Birth weight less than 500g

Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 1/26/2019 2


Other Terminology
• Miscarriage/Keguguran
– Loss of a pregnancy before fetal viability (22 weeks gestation)
– Naturally happened to 30-50% of zygote (spontaneous abortion)
– The stages may include:
• Threatened abortion (pregnancy may continue)
• Inevitable abortion (pregnancy will not continue and will proceed
to incomplete/complete abortion)
• Incomplete abortion (products of conception are partially
expelled)
• Complete abortion (products of conception are completely
expelled)

1/26/2019 Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 3


Other Terminology…..

• Therapeutic Abortion
– Termination of pregnancy to save the mother’s life or to
prevent fatal or irreversible outcome to the mother
• Criminal Abortion
– Termination of pregnancy before the fetus is viable
without medical indication and contravene with law
• Direct and In-direct Abortion
– Direct: intended medical intervention to kill the fetus
– In-direct: medical intervention which causes the loss of
fetus as unintended goals

1/26/2019 Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 4


Other terminology

• Selective abortion
– Termination of pregnancy to prevent having a baby with
certain criteria, such as:
• Eugenetic abortion: genetic anomalies
• Sexual preference: male vs female fetus
• Embryo reduction
– Happened in the IVF
• Partial birth abortion (D&X)
– Pregnancy >> 20 weeks
– Political and legal term for intact dilation and extraction

1/26/2019 Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 5


Clinical Categories of Abortion
• Spontaneous Abortion
• Induced abortion: a process by which pregnancy is terminated
before fetal viability
• Unsafe abortion: a procedure performed either by persons
lacking necessary skills or in an environment lacking minimal
medical standards or both
• Septic abortion: abortion complicated by infection

1/26/2019 Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 6


The Etiologic Factors

• Blighted ovum
congenital • Genetic anomaly/chromosome
• Abnormal zygote

• Autoimmune
Immunology • Alloimmune

• Fibroid/leiomyomas
Uterus anomaly • Asherman syndrome
• Incompetent cervix

• Medicament
Induction Process • Instrumental
• TORCH infection

Maternal • Chronic disease and endocrine disturbances


• Life style Disease (e.g. nutrition, smoking, alcohol, caffein)
• Radiation

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 7
The Medical Procedures
• The invasive procedure
– Curettage
– D&X
– Vacuum aspiration
– Hysterectomy
• Non invasive procedure
– Oxytocin drip
– Hyper osmotic fluid intra-amniotic
– Prostaglandin
– Anti progesterone

1/26/2019 Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 8


Complication

• Infection
• Sepsis
• Peritonitis
• Bleeding
• Renal disturbances
• Anaphylatic shock
• Infertility
• Maternal mortality

1/26/2019 9
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata
Is it allowed for medical doctor to perform
abortion? The answer to this question is depend
mostly on the believe of when do life start…
THE ETHICAL ISSUES

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 10
When do live start? The Philosophy and Medical Theories

• Quickening
– Start from very ancient theory of Hippocrates (460-377 BC), Plato
(427-347 BC), and Aristotle (384-322 BC) to 17th century
– Ensoulment ------ > quickening
– 6-7 week (USG) and 18-22 week without instrument
• Individualism
– ≠ egoism
– From Greek's word in + dividuum (un-seperable)
– > 14 days
• Viabilism
– Independent (20-24 week)

1/26/2019 Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 11


When do live start?.......the theories
• Personalism
– As a persona (the present of mind, ability to socialize, consciousness,
etc)
– Animal rationale – as a persona since the development of brain
• Speciesism
– Richard ryder (1970ies)
– Human embryo should be respected as human, since it will developed
to be human and never be animal
• Potensialism
– Human embryo has the potential to become a human being

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 12
When do live start? The Religious Perspective
• The Christian and Catholic Perspective
– Live start right after the fertilization
– Abortion is not allowed in any step of fetal development
• The Islamic Perspective
– Zygote is a live form and should be respected as one
– Zygote is consider to have soul after 120 days old

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 13
LAWS AND REGULATION
CONCERNING ABORTION
1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 14
Laws and regulation concerning abortion
I. Ancient
1. Hammurabi’s Law (1792-1750 BC)
“ Jika seseorang memukul seorang perempuan yang sedang mengandung
dan menyebabkan perempuan itu mengalami keguguran, ia harus
membayar denda 10 shekels perak oleh karena kematian fetus itu. Jika
wanita itu meninggal, maka anak perempuan yang memukul itu juga
harus dibunuh”
2. Assiria Law (12 BC)
“wanita yang melakukan aborsi dihukum dengan hukuman cambuk dan
mayatnya tidak boleh dikubur”
3. Asaph’s Oath (6 BC)
“Janganlah membunuh orang dengan getah akar-akaran. Janganlah
memberikan obat kepada wanita yang mengandung anak haram untuk
menggugurkannya”

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 15
IV. Ancient Greek (5 BC)
 Ei zoon to kata gatros (Yang ada dalam uterus adalah makhluk hidup)
 Pseudo Galeno
 Plato ((427-347 BC) : “Anak yang dikandung karena perbuatan incest
harus digugurkan” (Republik V. No. 461c)
 Socrates: “Salah satu tugas dari dukun beranak adalah melakukan
pengguguran dengan memberikan ramuan obat-obatan, karena
dialah yang paling tahu mengenai itu”
 Phytagoras (580-500 BC): “Aku tidak akan memberikan obat-obata
yang mematikan, meskipun diminta, dan aku juga tidak akan
memberikan nasehat seperti itu. Dengan cara yang sama, aku tidak
akan memberikan obat-obatan kepada seorang wanita yang bisa
mengakibatkan aborsi”

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 16
 Hippocratic Oath (460-377 BC): “Nyawa atau jiwa manusia masuk ke
dalam badan ketika janin laki-laki berumur 30 hari, dan janin itu
bergerak pada umur 3 bulan, sedangkan pada janin perempuan
berumur 42 hari dan mulai bergerak pada umur 4 bulan. Perbedaan
ini terjadi karena janin perempuan lebih lembek dan lebih lemah
daripada janin laki-laki.
 Aristotle (384-322 BC): “Aborsi dinajurkan sebagai sarana untuk
mengontrol jumlah kelahiran, akan tetapi aborsi hanya dapat
dilakukan sebelum nyawa/jiwa masuk ke dalam janin. Nyawa seorang
janin laki-laki diperoleh ketika ia berumur 40 hari dan janin
perempuan berumur 90 hari, sebab pada hari itulah bisa dideteksi
adanya gerakan janin sebagai tanda kehadiran nyawa/jiwa (delayed
animation theory)

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 17
IX. Rhome
• Aborsi diperbolehkan dan tidak termasuk dalam tindakan
pembunuhan
• Janin dianggap sebagai bagian dari tubuh ibu (pars viscerus matris)
dan tidak termasuk sebagai seorang persona
• Janin mendapatkan nyawanya pertama kali saat mulai bernafas
sendiri (Anima Theory)
X. Christianity
• Melarang tindakan aborsi ditingkat apapun dari kehidupan janin

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 18
XI. Islamic
– Pada prinsipnya, aborsi tidak boleh dilakukan dan hanya boleh dilakukan
untuk menyelamatkan nyawa sang ibu

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 19
I. Modern
1. Henry de Bracton (1268)
• Hakim dari Raja Inggris Hendrik III
• Aborsi dilarang bila pelaksanaannya terjadi sesudah janin
terbentuk atau sudah mendapatkan nyawa/jiwa, yakni sejak
adanya tanda-tanda pergerakan janin (quickening)
• Satu-satunya saksi yang sah dalam pengadilan kasus aborsi adalah
ibu
2. Institute of the Laws of England – Sir Edward Coke (1552-1634)
• Aborsi yang dilakukan sebelum adanya pergerakan janin sama
sekali bukan tindakan kriminal, sedangkan jika dilakukan setelah
adanya pergerakan dianggap hanyalah pelanggaran kecil saja

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 20
III. Lord Ellenborough’s Act (1803)
• Terjadi perubahan pemahaman yang sejalan dengan ilmu human
reproduction and embriology sehingga muncul pemahaman bahwa
delayed animation dan quickening bukanlah pentahapan dalam
kehidupan manusia
• Sperma adalah manusia mini yang lengkap dan wanita hanya tinggal
membesarkannya
• Pemahaman ini dikoreksi oleh Ferdinand Kember bahwa pembuahan
terjadi karena pertemuan sel ovum dan sperma
• Pemahaman ini merubah pandangan pihak gereja sehingga merubah
hukum ex-komunikasi (dikeluarkan dari keanggotaan gereja) dari
sebelum terjadinya quickening menjadi kapanpun dalam proses
kehamilan
• Dalam Lord Ellenborough’s Act, pelaku aborsi dihukum mati

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 21
IV. United States Law (1840 – 1910)
• Muncul karena adanya euphoria pendatang baru di Amerika untuk
melakukan aborsi agar tidak mendapatkan anak diluar pernikahan dan
ibu-ibu yang ingin membatasi jumlah kelahiran anak
• Maine State (1840)
– Aborsi hanya boleh dilakukan untuk menyelamatkan nyawa si ibu
– Pelaku aborsi, baik yang dilakukan pada embrio yang sudah
bernyawa maupun belum dipenjara selama-lamanya 5 tahun atau
denda paling banyak 1,000 USD
• Diikuti oleh state yang lain hingga akhirnya pada tahun 1910 seluruh
state (kecuali Kentucky) melarang aborsi pada segala tingkat kehamilan
kecuali untuk menyelamatkan nyawa ibu
• Pemrakarsa dari seluruh UU tersebut adalah dokter

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 22
V. Feminist movement
• 1967; aborsi diperbolehkan demi kesehatan mental ibu
• Neofeminisme: menuntut adanya persamaan antara pria dan wanita,
independensi, dan kebebasan wanita
• Wanita berhak menentukan apa yang ada dan tidak ada di dalam
tubuhnya, sehingga melakukan aborsi adalah sepenuhnya hak dari
seorang wanita
• Pro choice: bahwa wanita memiliki hak sepenuhnya untuk melakukan
aborsi; Pro life: seluruh bentuk kehidupan harus dihormati, aborsi
dilarang kecuali untuk menyelamatkan nyawa si ibu

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 23
Situasi di Indonesia
• Aborsi juga telah dikenal sejak lama
• Dukun bayi, jamu penggugur kandungan adalah alat
yang digunakan para wanita untuk melakukan aborsi
• Saat ini, banyak dokter dan perawat yang melakukan
praktek aborsi karena sejumlah uang yang besar
untuk melakukan prosedur tersebut
• Berbagai hukum dan kesepakatan melarang
pendudukan Indonesia dan profesi dokter untuk
melakukan aborsi

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 24
Kode Etik Kedokteran Indonesia
“Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup
makhluk insani”
• Aborsi hanya bisa dilakukan kalau ada indikasi medis sebagai satu-satunya
jalan untuk menolong nyawa ibu

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 25
KUH Pidana
• Pasal 299 KUH Pidana
– Barangsiapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau
menyuruh seorang wanita supaya diobati dengan memberitahu atau
menerbitkan pengharapan bahwa oleh karena pengobatan itu dapat
gugur kandungannya, dipidana dengan pidana penjara selama-
lamanya empat tahun atau denda sebanyak-banyaknya empat puluh
lima ribu rupiah
– Kalau yang bersalah berbuat karena mencari keuntungan, atau
melakukan kejahatan itu sebagai mata pencaharian atau kebiasaan
atau kalau ia seorang dokter, bidan, atau juru obat, pidana dapat
ditambah sepertiganya
– Kalau yang bersalah melakukan kejahatan itu dalam pekerjaannya,
maka dapat dicabut haknya melakukan pekerjaan itu

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 26
• Pasal 346 KUH Pidana
– Wanita yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
kandungannya, atau menyuruh orang lain menyebabkan itu, dipidana
penjara selama-lamanya empat tahun
• Pasal 347 KUH Pidana
– Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
kandungan seorang wanita tidak dengan izin wanita itu, dipidana
dengan pidana penjara selama-lamanya dua belas tahun
– Jika perbuatan itu berakibat wanita itu mati, ia dipidana dengan
pidana penjara selama-lamanya lima belas tahun

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 27
• Pasal 348 KUH Pidana
– Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
kandungan seorang wanita dengan izin wanita itu, dipidana dengan
pidana penjara selama-lamanya lima tahun enam bulan
– Jika perbuatan itu berakhir wanita itu mati, ia dipidana dengan pidana
penajra selama-lamanya tujuh tahun
• Pasal 349 KUH Pidana
– Bila seorang dokter, bidan, atau juru obat membantu kejahatan
tersebut dalam pasal 346, atau bersalah melakukan atau membantu
salah satu kejahatan diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka
pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah sepertiganya
dan dapat dicabut haknya melakukan pekerjaannya yang dipergunakan
untuk menjalankan kejahatan itu

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 28
UU No. 23/1992 tentang Kesehatan
• Pasal 15 ayat 1
– Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu
hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu
• Pasal 15 ayat 2
– Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya
dapat dilakuakan
• Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan
tersebut
• Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta
berdasarkan pertimbangan tim ahli
• Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau
keluarganya
• Pada sarana kesehatan tertentu

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 29
Some Slippery Slope
• Kontrasepsi vs Aborsi
• Legalisasi Aborsi untuk mengurangi aborsi ilegal
• Aborsi demi kesehatan ibu
• Legalisasi aborsi dan Pre-natal Diagnosis

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 30
Thank you

1/26/2019
Abortion by dr. Nur Azid Mahardinata 31

You might also like