You are on page 1of 11

Commotio Cordis

Situasi
Commotio Cordis
• Serangan jantung yang mendadak yang diakibatkan oleh satu
hentaman objek tumpul yang tepat mengenai daerah precordial.
• Impak dari objek tumpul ini bisa menyebabkan terjadinya ventrikel
fibrilasi dan menyebabkan henti jantung.
• Harus dibedakan dengan Contusio Cordis.
• Biasa terjadi pada atlet sukan seperti pemain baseball atau kriket.
• Identifikasi dan penanganan segera dapat menyelamatkan penderita.
• Pemakaian alat proteksi pada bagian dada diperlukan bagi
mengurangi resiko terjadinya CC.
Pathophysiology
• In a series of studies using a swine model of commotio cordis,
investigators identified the critical timing and location of blunt chest
trauma required to induce ventricular fibrillation and sudden death.
• Ventricular fibrillation can be triggered by chest wall impact only over
the heart, and predominantly occurs with impact over the center of
the left ventricle.
• The highest incidence of ventricular fibrillation produced by striking
the precordium with a wooden object similar in size and weight to a
baseball occurred when the impact was delivered within a 30-
millisecond window that occurred 10-40 milliseconds before the T-
wave peak.
• Vulnerable period of impact before the peak of T wave.
• Rapid LV pressure rise following chest impact results in myocardial
stretch and activation of ion channels, including the K+ATP channel,
via mechano-electric coupling. Inward current through these
mechano-sensitive ion channels results in further augmentation of
repolarization and non-uniform myocardial activation, and is the
cause of premature ventricular depolarizations that are the triggers of
VF
Management
Resuksitasi Jantung
• Experience suggests that survival is associated with resuscitation
efforts begun within 1-3 minutes of collapse.
Defibrilator
• Experimental data gathered using the commotio cordis swine model
suggest that defibrillation within 1 minute of ventricular fibrillation
onset results in a 100% survival rate and that defibrillation after 2
minutes results in an 80% survival rate.
• In humans, every 1-minute delay in defibrillation beyond the first 3
minutes decreases the likelihood of survival by approximately 10%.
Penanganan Primer
• Pemakaian alat proteksi pada bagian dada.
• Pemilihan alatan olahraga seperti penggunaan bola yang lebih
lembut.
Contusio Cordis
Contusio Cordis
• Trauma atau impak terhadap jantung sehingga menyebabkan kerusakan
jaringan myocardial , perubahan struktur jantung seperti ruptur ruang
jantung dan gangguan pada katup jantung.
• Kebanyakan disebabkan oleh kecelakaan yang disebabkan oleh kenderaan.
• Bisa besifat ringan dan asimtomatik.
• Pada sesetengah pasien bisa menyebabkan gangguan konduksi listrik
jantung.
• Ruptur ventrikel biasanya bersifat fatal namun presentasi cardiac
tamponade pada ventrikel kanan dengan lubang yang kecil mempunyai
harapan yang lebih tinggi untuk hidup.
• Distrupsi pada katup jantung dapat menghasilkan murmur pada
pemeriksaan fisik.
• Ruptur septal juga dapat terjadi dan pada awalnya tanpa gejala
namun lama kelamaan bisa terjadi gagal jantung.
• Kadang menunjukkan manifestasi gagal jantung.
• Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan:
EKG
ECHO
Enzim jantung (Troponin, CKMB(3-8 jam) peak at 12 jam – 24 jam)
Management
• Tergantung simptom dan keparahan penyakit.
• Bersifat supportif
• Surgical repair
• Sesuai ATLS.
• ABC

https://lifeinthefastlane.com/ccc/blunt-cardiac-injury/

You might also like