You are on page 1of 23

JOURNAL READING

Conservative Management Following Clinical Complete


Response to Neoadjuvant Chemotherapy of Muscle
Invasive Bladder Cancer: Contemporary Outcomes of a
Multi-Institutional Cohort Study
Patrick Mazza, George W. Moran, Gen Li, Dennis J. Robins, Justin T. Matulay,
Harry W. Herr, Guarionex J. Decastro, James M. McKiernan and Christopher B. Anderson*

Nama
Dr.Esti Nurekasari
Pembimbing
Dr. Didik., Sp.PD
ABSTRACT
• Purpose: We report the outcomes in patients with muscle invasive bladder cancer from 2 institutions
who experienced a clinically complete response to neoadjuvant platinum based chemotherapy and
elected active surveillance. It was unknown whether conservative treatment could be safely
implemented in these patients.
• Materials and Methods: We retrospectively reviewed the records of patients with muscle
invasive bladder cancer at our institutions who elected surveillance following a clinically complete
response to transurethral resection of bladder tumors and neoadjuvant chemotherapy from 2001 to
2017. A clinically complete response was defined as absent tumor on post-chemotherapy transurethral
resection of bladder tumor, negative cytology and normal cross-sectional imaging.

• Results: In the 148 patients followed a median of 55 months (range 5 to 145) the 5-year disease
specific, overall, cystectomy-free and recurrence-free survival rates were 90%, 86%, 76% and 64%,
respectively. Of the patients 71 (48%) experienced recurred in the bladder, including 16 (11%) with
muscle invasive disease and 55 (37%) with noninvasive disease. Salvage radical cystectomy prevented
cancer specific death in 9 of 12 patients (75%) who underwent cystectomy after muscle invasive relapse
and in 13 of 14 (93%) after noninvasive relapse.

• Conclusions: We observed high rates of overall and disease specific survival with bladder
preservation in patients who achieved a clinically complete response to neoadjuvant chemotherapy.
These outcomes support the safety of active surveillance in carefully selected, closely monitored
patients with muscle invasive bladder cancer. Future studies should aim to improve patient selection by
identifying biomarkers predicting invasive relapse and developing novel imagingmethods of early
detection.
PENDAHULUAN
Standar baku emas untuk pasien kanker saluran kemih
adalah NAC diikuti dengan RC dan pevic lifadenektomi

Beberapa serial kasus mendemostrasikan adanya keluaran


jangka panjang pada pasien dengan status cT0 setelah
dilakukan TURBT dan NAC

Hal ini mengindikasikan tindakan RC pada pasien dengan


MIBC tidak perlu lagi untuk dilakukan

Saat ini penundaan tindakan Rc pada pasien dengan status cT0


setelah NAC dan TURBT masih tidak jelas aman atau tidaknya
dan apakah berhubungan dengan peningkatan mortalitas
TUJUAN

Evaluasi Penundaan RC pada


pasien dengan status cT0 setelah
dilakukannya NAC dan TURBT
METODE PENELITIAN

Desain studi • Retrospektif Kohort


Waktu • 2001 - 20017
• 148 pasien dengan non-metastase
Partisipan MIBC yang mendapatkan terapi radikal
TURBT dan NAC di CUMC dan MSKCC
METODE PENELITIAN

Pencocokan kriteria Partisipan


• Semua partisipan memiliki volume kanker ringan hingga sedang
• Muscle invasive lesion d<5cm
• Dilakukan TURBT hingga muscularis propia dan dilakuakn NAC
• Semua pasien mendapatkan platinum based NAC
• Tidak ada pasien yang mendapatkan terapi radiasi
METODE PENELITIAN

Follow up
• Pemeriksaan fisik, sistoskopi,sitology dilakukan 2-3 bulan
selama 2 tahun
• CT crosssectional imaging setiap 4-6 bulan selama 2 tahun
• Setelah 5 tahun sistoskopi dan pencitraan dilakukan setiap
tahun sekali.
METODE PENELITIAN

Analisis
• Analisis OS,DSS, cystectomy-free, dan recurrence-free
survival menggunakan Kaplan-Meier.
• Pasien dengan karakteristik yg berhubungan dengan DSS dan
rekurensi invasive otot menggunakan analisis univariate
METODE PENELITIAN

Analisis
• Evaluasi hubungan antara waktu dengan rekurensi intravesikal dan
variable independent yang berhubungan dengan klinis (usia,
konsistensi tumor(pappilary vs solid), CIS, dan invasi limfovaskular
menggunakan analisis COX proportional hazards model
HASIL

Rata rata usia


pasien dengan
MIBC 62
tahun.
Laki-laki lebih
banyak dari
perempuan
HASIL

Rekurensi intravesikal HASIL


terjadi pada 71 pasien
(48%) setelah 21 bulan.

Selama 5 tahun survival


rates pasien mencapai
64%.
HASIL

HASIL
Pasien dengan MIBC
berulang menunjukkan
buruknya kemampuan
bertahan hidup
dibanding dengan
pasien tanpa invasive
otot kandung kemih
berulang
HASIL

Terdapat hubungan
yang kuat antara
adanya hidronefrosis
dengan kematian
akibat kanker
kantung kemih
HASIL

Terdapat
hubungan antara
terdiagnosisnya
hidronefrosis
sebelum terapi
dengan kejadian
rekurensi invasive
otot kandung
kemih
HASIL

HASIL
Terdapat 37(25%) pasien yang
meninggal dan 111(75%)
bertahan hidup selama 110
bulan (95% CI 101-119)
Selama 5 tahun terdapat 91
(82%) bertahan hidup
DISKUSI

• Berdasarkan data SWOG (Swothwest Oncology Group) terdapat 8710 pasien


dengan pT0 yang dilakukan RC mengalami peningkatan kemampuan
bertahan hidup dalam 5 tahun.
• Pasien pasien tersebut sudah memiliki status pT0 sebelum RC dilakukan.
• Hal ini menimbulkan kontroversi, Apakah dengan NAC dan TURBT saja
sudah cukup untuk terapi pasien MIBC.
DISKUSI

• Sebuah studi retrospektif menggunakan 60 pasien di MSKCC dengan status


cT0 setelah NAC mengungkapkan bahwa 32 dari 43 yang menolak RC
mampu bertahan hidup selama 10 tahun.
• Sebuah penelitian dari Columbia menunjukkan terdapat 87% pasien dengan
DSS status cT0 yang mampu berthan hidup selama 5 tahun setelah menolak
RC
DISKUSI

• Pada penelitian ini dilakukan evaluasi ketahanan hidup selama 5 tahun


pasien dengan OS dan DSS maing masing mencapai 86% dan 90%. Hal ini
menunjukkan bahwa pasien yang mecapai status cT0 setelah dilakukan
NAC aman untuk menghindari RC
DISKUSI

• Dalam penelitian ini terdapat 15 pasien kanker kandung kemih yang


mengalami kematian. Pada 11 dari 15 pasien mengalami perkembangan
rekurensi local dan kemudian bermetastasis.
• Pasien pasien ini termasuk dalam kategori pasien yang membutuhkan
tindakan RC secepatnya.
DISKUSI

• Studi ini memilik keterbatasan yaitu perlu dilakukannya validasi dengan


percobaan propsektif.
• Selain itu, penemuan kami tidak digeneralisasikan untuk semua pasien
dengan MIBC melainkan hanya untuk sebagian pasien yang memenuhi
kriteria setelah seleksi ketan.
DISKUSI

• Penelitian ini memberikan bukti bahwa ketahanan hidup dapat berlangsung


lama dengan manajemen konservatif MIBC, meskipun demikian perwatan
ini tetap harus dipertimbangkan oleh urologis onkologi.
• Pasien dengan CIS atau hidronefrosis adalah pasien yang tidak tepat untuk
dilakukan penundaan RC.
KESIMPULAN

• Pasien dengan MIBC yang mengalami cCR dan dilakukan TURBT serta NAC
memiliki DDS dan OS yang tinggi ketika di terapi dengan pengawasan
ketat.

You might also like