You are on page 1of 33

DILEMA ETIK

KEPERAWATAN

1
Ethics and Nursing
 Professional nurses’ actions are both legal and ethical.
 Sound nursing practice involves making ethical
decisions.
 Ethics affects nurses in every health care setting.
Ethics and Nursing
 Ethics Committees
 One approach for facilitating dialogue regarding ethical
dilemmas
 Nurse as Client Advocate
 Nurses are accountable for protecting the rights and
interests of the client.
Masalah etika
1. Moral unpreparednesstidak didukung
kemampuan yg memadai.
2. Moral blindness  ketdkmampuan melihat msl
moral
3. Moral indifference  berkurangnya
keinginan/kemamuan thd kebut. Moral
4. Amoralism  tdk ada perhatian thd masalah moral
dan tdk berusaha menghindari.
5. Moral complacency  tdk ada keinginan menerima
bahwa hal tsb salah
6. Fanatisme moralterlalu fanatik thd ide tertentu/bila
ada baru sukar diterima
7. Dilemma moral  diperhadapkan pada situasi yg
memberikan pilihan >1 sukar mengambil kpts.
Ethical Dilemma
 Defined as making a
choice between two
or more equally
undesirable
alternatives
Lanjutan
1. Kerahasiaan
- Informasi Dx. Medis, keperawatan, diskusi Px ditempat
tertutup
2. Restrein (penggunaan pengikat)
- efek keselamatan, agitasi/bingung, menanyakan
anggota kluarga /relawan
3. Hubungan saling percaya
- Kejujuran, tidak berbohong kepada pasien, informasi
yg jelas prosedur dan diagnosa keperawatan,
mengkomunikasikan pada kluarga dan dokter
permintaan pasien akan informasi.
Ethical Decision Making
 Ethical Reasoning
 Thinking through what one ought to do in an orderly,
systematic manner
 Justification of actions based on principles
Trial-and-Error Decision Making

Reflect for a minute on how


you make decisions…
Ethical Decision Making
 Framework for Ethical Decision Making
 Which theories are involved?
 Which principles are involved?
 Who will be affected?
 What will be the consequences of the alternatives?
 What does the client desire?
Ethical Decision Making
 Steps of Ethical Analysis
 Gathering of relevant data to identify the problem
 Consideration of all the people involved
 Selection of a course of action
 Evaluation of the resolution process
Dimensi kekeliruan penampilan profesi

1. Dimensi etika
2. Dimensi disiplin
3. Dimensi hukum

12
DIMENSI ETIKA
Pelanggaran yang dilakukan terhadap kode etik (sebagai
aturan internal profesi)
Pada umumnya tidak merupakan kesalahan tetapi
kurang tepat atau baik-buruk.
Penilaian dan penetapan sangsi dilakukan oleh Majelis
Etik Profesi
Sangsi yang dikenakan berkaitan dengan hak sebagai
anggota organisasi profesi

13
DIMENSI DISIPLIN
Pelanggaran yang dilakukan terhadap standar profesi
yang ditetapkan termasuk aturan pada institusi
tempat kerja
Merupakan kesalahan yang memungkinkan timbul
penilaian benar-salah.
Penilaian dilakukan oleh Majelis Disiplin bahkan
perangkat hukum pidana
Sangsi yang dikenakan berupa kewenangan bekerja
sampai pemberhentian sebagai profesi

14
DIMENSI HUKUM
 Pelanggaran dilakukan dalam melakukan
kegiatan profesi yang berakibat fatal
 Penyidangan dilakukan oleh perangkat hukum
 Sangsi yang dikenakan oleh perangkat hukum
disesuaikan dengan peraturan perundangan yang
berlaku dalam hukum pidana
 Menimbulkan dilema bagi profesi yang dianggap
suatu ketidak adilan. Profesi mengusulkan agar
sangsi dipertimbangkan atas berat dan ringan
pelanggaran dan sangsi yang dikenakan hanya
sebatas pencabutan kewenangan saja)

15
MALPRAKTEK vs KELALAIAN
 Kesalahan unsur manusia (human error)
 Termasuk dimensi pelanggaran apa?
 Perbedaan kedua istilah sering diperdebatkan
 Penilaian/ sidang dilakukan oleh siapa?
 Perlukah diadakan peradilan independen terhadap
profesi dan perangkat hukum serta menggunakan
dasar hukum tersendiri?

16
MALPRAKTEK

 Salah tindak, atau melakukan dengan tidak benar/ tidak


sesuai, mengandung unsur kelalaian dalam memilih cara/
jenis tindakan dan kurang sesuai cara melakukannya
 Melanggar standar prosedur (sering kali berbeda atau tidak
jelas antara satu tempat dengan tempat lain
 Ada kalanya merupakan kesengajaan (intentional)
 Berakibat kecelakaan

17
KELALAIAN (NEGLICENCE)

 Kekurang hati-hatian dalam melakukan suatu


tindakan
 Berakibat kegagalan
 Merupakan ketidak sengajaan (culpa) atau kurang
teliti

18
Bidang Pekerjaan yang berisiko :
1. Assessment errors : mengumpulkan data/info 
berdampak pada ketidaktepatan menentukan diagnosa 
kesalahan dalam bertindak.
2. Planning errors : pendokomentasian rencana,
mengkomunikasikan secara efektif, melakukan tindakan yg
didukung kurangnya info , memberi instruksi yg dapat
dimengerti oleh pasien
3. Intervention errors :Interpretasi dan kolaborasi, tindakan
secara hati-hati, mencatat order
Vestal (1995), malpraktik bila penggugat menunjukkan :
- Duty  terkait dg kewajiban
- Breach of the duty  kewajiban/menyimpang
dari yg.seharusnya
-Injury Pasien mengalami cedera akibat (fisik)
pelangaran yg dapat dituntut secara hukum
- Proximate caused  pelangaran terkait dg.
injury.
Sebagai penggugat  mampu menunjukkan bukti pada
setiap elemen (4 elemen).

Jika semua elemen dapat dibuktikan hal ini menunjukkan


bahwa telah terjadi malpraktik  perawat berada pada
tuntutan malpraktik.

Thd.tuntutan malpraktik, pelanggaran dapat bersifat :


 Pelangaran etika profesi  Penanganan
organisasi profesi.
 Sanksi administratif  Keppres 56/1995 MDTK
:meneliti/menentukan ada/tidak ada kesalahan/kelalaian
dalam menerapkan standart profesi tindakan disiplin.
 Pelanggaran hukum  perdata atau pidana
- Perdata  ganti rugi (UU 23/92,Ps.55)
- Pidana  UU 23/92 Bab X (ketentuan
pidana, UU 8/99 Ps.61 dan 62.
PENYELESAIAN MASALAH DISIPLIN DAN HUKUM
 Dasar penilaian:

1. Tugas dan kewenangan (Duty)


2. Pedoman kerja atau SOP (Direction of duty)
3. Kerusakan atau kerugian (Damages)
4. Penyebab utama (Direct cause)

23
 Dasar pertimbangan:

1. Ketelitian melakukan pemilihan jenis dan cara tindakan


2. Kesesuaian dengan ilmu yang berkembang
3. Kemampuan dan jenjang pendidikan
4. Kondisi klien
5. Tujuan tindakan

24
PENYELESAIAN DILEMA ETIK

25
SARANA PENDUKUNG

1. Kode etik (organisasi profesi)


2. Penjelasan butir kode etik
3. Tim / Komite Etik
4. Prosedur penanganan masalah etik

26
Tahapan Umum Penyelesaian Kasus Etik
1. Melakukan peninjauan terhadap kejadian
2. Memanggil saksi
3. Mengkaji dan mengidentifikasi pelanggaraan etik yang
dilakukan
4. Menetapkan sanksi terhadap pelanggaran atau
memberikan rehabilitasi
5. Melakukan pembinaan tentang etik keperawatan

27
Pelaksanaan Penyelesaian Kasus Etik

1. Persiapan dan Pencegahan


* Menyempurnakan standar praktek, standar asuhan atau standar
khusus yang akan dilaksanakan oleh perawat
* Menyempurnakan dokumen yang terkait etik keperawatan: Kode
etik, penjabaran/ Penjelasan, prosedur penyelesaian kasus etik
yang dialami perawat
* Menjamin agar semua dokumen, standar kode etik dan
perangkatnya tersedia disetiap tatanan pelayanan keperawatan

28
Persiapan ….

• Mengedukasi calon perawat pada fase orientasi


perawat baru yang akan bekerja disuatu institusi
pelayanan kesehatan/ keperawatan
• Memastikan bahwa etik keperawatan merupakan bahan
kuliah pada setiap jenjang pendidikan keperawatan
• Pendidikan etik keperawatan merupakan salah satu
pokok pembahasan pada pendidikan berkelanjutan
keperawatan

29
Persiapan ….

•Mempersiapkan perawat yang akan menjadi anggota tim/


komite etik, baik di institusi maupun di organisasi profesi
agar memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan

• Menjamin agar semua perawat menjadi anggota


organisasi profesi (PPNI) untuk memfasilitasi yang
bersangkutan agar memiliki pemahaman tentang etik dan
atau menyelesaikan masalah etik yang mungkin
dihadapinya

30
Pelaksanaan ….

2. Melaksanakan persidangan :
- Memastikan bahwa yang dialami adalah masalah etik,
bukan hukum dengan melakukan penelaahan terkait
dengan etik (tidak melakukan pelanggaran terhadap
prinsip etik: beneficence, non maleficience, autonomy,
dan justice)
- Menetapkan sangsi sesuai ketentuan yang berlaku

31
Pelaksanaan …

- Membuat berita acara persidangan dan


menyampaikan keputusan dan sanksi yang
ditetapkan
- Mengirimkan kepada atasan dan pimpinan
institusi atau organisasi profesi dan yang
bersangkutan

32
33

You might also like