A Quick Glimpse…
Sekilas Cepat ...
• Active vs. Passive
Immunization
• Designing Vaccines
• Whole-Organism Vaccines
• Purified Macromolecules as
Vaccines
• Recombinant-Vector Vaccines
• DNA Vaccines
• Synthetic-Peptide Vaccines
• Mulvivalent Subunit Vaccines
•Imunisasi Aktif vs. Pasif
•Merancang Vaksin
•Vaksin Whole-Organism
•Makromolekul yang
dimurnikan sebagai Vaksin
•Vaksin Rekombinan-Vektor
•Vaksin DNA
•Vaksin Sintetis-Peptida
•Vaksin Subunit Mulvivalent
 Two Types of Immunization
• Passive Immunization
– Methods of acquisition include natural maternal antibodies,
antitoxins, and immune globulins
– Protection transferred from another person or animal

• Active Immunization
– Methods of acquisition include natural infection, vaccines (many
types), and toxoids
– Relatively permanent
Dua Jenis Imunisasi
Imunisasi Pasif
Metode akuisisi meliputi antibodi maternal alami, antitoksin, dan globulin imun
Perlindungan ditransfer dari orang atau binatang lain
Imunisasi Aktif
Metode akuisisi meliputi infeksi alami, vaksin (banyak jenis), dan toksoid
Relatif permanen
Acquisition of Passive and Active Immunity
(Akuisisi Kekebalan Pasif dan Aktif)
 Passive Immunization
• Can occur naturally via transfer of maternal antibodies across placenta to fetus

• Injection with preformed antibodies

– Human or animal antibodies can be used
– Injection of animal Ab’s prevalent before vaccines

• Effects are only temporary

Imunisasi Pasif
Dapat terjadi secara alami melalui transfer antibodi ibu di seluruh plasenta ke janin
Injeksi dengan antibodi preformed
Antibodi manusia atau hewan dapat digunakan
Injeksi hewan Ab yang lazim sebelum vaksin
Efek hanya sementara
 Conditions Warranting Passive
Immunization
1. Deficiency in synthesis of Ab as a result of congenital or acquired B-cell
defects

2. Susceptible person is exposed to a disease that will cause immediate

complications (time is the biggest issue)

3. Disease is already present

Kondisi yang Menjamin Imunisasi Pasif

1. Defisiensi sintesis Ab sebagai akibat defek B-sel bawaan atau didapat
2. Orang yang rentan terkena penyakit yang akan menyebabkan komplikasi segera (waktu
adalah masalah terbesar)
3. Penyakit sudah ada
Common Agents For Passive Immunization
(Agen Umum Untuk Imunisasi Pasif)
 The Immune System and Passive Immunization
• The transfer of antibodies will not trigger the immune system

• There is NO presence of memory cells

• Risks are included

• Recognition of the immunoglobulin epitope by self immunoglobluin paratopes
• Some individuals produce IgE molecules specific for passive antibody, leading to
mast cell degranulation
• Some individuals produce IgG or IgM molecules specific for passive antibody,
leading to hypersensitive reactions

Sistem Kekebalan Tubuh dan Imunisasi Pasif

•Pengalihan antibodi tidak akan memicu sistem kekebalan tubuh
•TIDAK ADA kehadiran sel memori
•Risiko disertakan
•Pengakuan epitop imunoglobulin oleh paritop imunoglobulin sendiri
•Beberapa individu menghasilkan molekul IgE spesifik untuk antibodi pasif, yang
mengarah ke degranulasi sel mast
•Beberapa individu menghasilkan molekul IgG atau IgM spesifik untuk antibodi
pasif, yang menyebabkan reaksi hipersensitif
 Active Immunization
• Natural Infection with microorganism
or artificial acquisition (vaccine)
• Both stimulate the proliferation of T
and B cells, resulting in the formation
of effector and memory cells
• The formation of memory cells is the
basis for the relatively permanent
effects of vaccinations
•Imunisasi Aktif
•Infeksi Alami dengan mikroorganisme
atau akuisisi buatan (vaksin)
•Keduanya menstimulasi proliferasi sel
T dan B, menghasilkan pembentukan
efektor dan sel memori
•Pembentukan sel memori adalah dasar
untuk efek vaksinasi yang relatif
permanen
 Principles Underlying Vaccination
• Concept of Immunity
– Self vs. Non-self
– Antigen specificity
– Indicated by presence of effector cells
– Protection from infectious diseases using above
methods
Prinsip yang Mendasari Vaksinasi
Konsep Kekebalan
Diri vs. Bukan diri
Spesifitas antigen
Ditandai dengan kehadiran sel efektor
Perlindungan dari penyakit menular menggunakan metode di atas
 Vaccinations

Boosters (multiple inoculations) diperlukan

Interferensi antibodi maternal pasif
 Effectiveness of Vaccinations
• Small percentage of recipients will respond poorly
– Role of genetic determinants
• Herd Immunity
– Majority of population is immune, so chance of susceptible individual
contacting infected individual is low
– Measles Epidemic

Efektivitas Vaksinasi
Persentase kecil penerima akan merespon dengan buruk
Peran determinan genetika
Kekebalan kelompok
Mayoritas populasi kebal, sehingga kemungkinan individu yang rentan untuk
menghubungi individu yang terinfeksi rendah
Epidemi Campak
 Herd Immunity
• Factors affecting herd immunity
– Environmental Factors: crowded conditions, seasonal variation
– Strength of Individual’s Immune System
– Infectiousness of Disease: greater the risk of infection, the higher percentage
of people need vaccines to attain herd immunity
• When enough people are vaccinated, chance of germ infecting the non-
immunized population is small
• Can lead to disappearance of diseases (smallpox)
– Vaccination no longer necessary

Kekebalan kelompok
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekebalan kelompok
Faktor Lingkungan: kondisi ramai, variasi musiman
Kekuatan Sistem Kekebalan Individu
Penyakit menular: semakin besar risiko infeksi, semakin tinggi persentase orang
yang membutuhkan vaksin untuk mendapatkan kekebalan kelompok
Ketika cukup banyak orang divaksinasi, peluang kuman yang menginfeksi populasi
yang tidak diimunisasi kecil
Dapat menyebabkan hilangnya penyakit (cacar)
Vaksinasi tidak diperlukan lagi
Quantitative Data
 Further Proof of the Effectiveness of
Vaccines (Bukti Lebih Lanjut Efektivitas Vaksin)
•
Development
Common misconception that activation
of Vaccines
of the immune system results in protective
Pengembangan Vaksin
immunity
• Multiple factors affect decisions when Kesalahpahaman umum bahwa aktivasi
making vaccines sistem kekebalan tubuh menghasilkan
1. Activation of specific branch of
kekebalan protektif
immune system
2. Development of Banyak faktor memengaruhi keputusan saat
immunological memory membuat vaksin
1. Aktivasi cabang sistem imun spesifik
2. Pengembangan memori imunologi
 Role of Memory Cells
• Depends on incubation period of pathogen
– Short Incubation Periods
• ex. Influenza
• Symptoms already under way by the time memory cells are
activated
• Repeated immunizations with neutralizing antibodies
– Long Incubation Periods
• ex. Poliovirus
• Enough time to allow memory B cells to respond

Peran Sel Memori

Bergantung pada masa inkubasi patogen
Periode Inkubasi Pendek
ex. Influensa
Gejala sudah berjalan pada saat sel-sel memori diaktifkan
Imunisasi berulang dengan antibodi penawar
Masa Inkubasi Panjang
ex. Virus polio
Cukup waktu untuk memungkinkan sel B memori merespon
Immunological Memory vs. Serum Antibody
Levels (Memori Imunologis vs Tingkat Antibodi
Serum)
 Types of Vaccines
• Whole-Organism
– Attenuated Viral/Bacterial
– Inactivated Viral/Bacterial
• Purified Macromolecules
– Polysaccharide
– Toxoid
– Recombinant Antigen
– Recombinant-Vector
• DNA
• Synthetic Peptide
• Multivalent Subunit
Jenis Vaksin
•Seluruh Organisme
Viral / Bakteri Lemah
Viral / Bakteri yang Diaktifkan
•Makromolekul yang dimurnikan
Polisakarida
Toksoid
Antigen rekombinan
Rekombinan-Vektor
•DNA
•Peptida Sintetis
•Multitanent Subunit
 Whole-Organism Vaccines (vaksin seluruh organisme)
• Many common vaccines used consist of
inactivated or attenuated bacterial
cells or viral particles

• Includes attenuated and inactivated

vaccines

•Banyak vaksin umum yang digunakan terdiri

dari sel bakteri yang tidak aktif atau yang
dilemahkan atau partikel virus
•Termasuk vaksin yang dilemahkan dan
diinaktivasi
 Attenuated Viral or Bacterial Vaccines
• Attenuation – to reduce in force, value, amount, or degree; weaken

– Achieved by growth under abnormal culture conditions

– Bacillus Calmette-Guerin (BCG)

– Act as a double edged sword, as they have distinct advantages and

disadvantages…

Vaksin Viral atau Bakteri yang dilemahkan

Atenuasi - untuk mengurangi kekuatan, nilai, jumlah, atau gelar; melemahkan
Dicapai oleh pertumbuhan di bawah kondisi budaya yang abnormal
Bacillus Calmette-Guerin (BCG)
Bertindak sebagai pedang bermata dua, karena mereka memiliki kelebihan dan
kekurangan yang berbeda ...
 Advantages of Attenuated Bacterial or Viral
Vaccines
• Advantages stem from their capacity for transient growth

• Prolonged immune-system exposure

• Single immunizations

• Replication within host cells

Keuntungan Vaksin Bakteri atau Viral Attenuated

•Keuntungan berasal dari kapasitas mereka untuk pertumbuhan sementara
•Paparan sistem kekebalan tubuh yang lama
•Imunisasi tunggal
•Replikasi dalam sel tuan rumah
 Exception to the Rule…
• Sabin Polio vaccine consists of 3 attenuated
strains of poliovirus
• Colonization of intestine results in
immunity to all 3 strains
– Production of secretory IgA and induction
of IgM and IgG
• Result is the need for boosters
– Individual strains interfere with one another
• First immunization  one strain
predominates in growth
• Second Immunization  immunity
generated by previous immunization limits
growth of previously predominant strain
• Third Immunization  same principle as
second immunization
Pengecualian terhadap Aturan ...
•Vaksin Sabin Polio terdiri dari 3 strain virus
polio yang dilemahkan
•Kolonisasi usus menghasilkan kekebalan
terhadap semua 3 strain
Produksi IgA sekretorik dan induksi IgM
dan IgG
•Hasilnya adalah kebutuhan untuk booster
Strain individual mengganggu satu
sama lain
•Imunisasi pertama satu strain
mendominasi dalam pertumbuhan
•Imunisasi Kedua kekebalan yang
dihasilkan oleh imunisasi sebelumnya
membatasi pertumbuhan strain dominan
sebelumnya
•Imunisasi Ketiga prinsip yang sama
dengan imunisasi kedua
 Disadvantages of Attenuated Bacterial or
Viral Vaccines
• MAJOR disadvantage is possible reversion

– ex: Rate of reversion of Sabin Polio vaccine is one case in 4 million doses

• Presence of other viruses as contaminants

• Unforeseen postvaccine complications

Kekurangan Vaksin Bakteri atau Viral Attenuated

•Kerugian UTAMA adalah kemungkinan kemunduran
ex: Tingkat pengembalian vaksin Sabin Polio adalah satu kasus dalam 4 juta dosis
•Kehadiran virus lain sebagai kontaminan
•Komplikasi pasca vaccine yang tidak terduga
 The Future of Attenuation…
• Genetic engineering techniques provide new methods of attenuation

• Herpes virus vaccine for pigs

• Possible elimination of reversion?

Masa Depan Atenuasi ...

•Teknik rekayasa genetika memberikan metode baru atenuasi
•Vaksin virus herpes untuk babi
•Kemungkinan eliminasi pengembalian?
 Inactivated Viral or Bacterial Vaccines
• Methods of inactivation include heat or chemical agents

– End result…. Loss of replication ability

• Difficult to inactivate due to potential for denaturation of epitopes

– Dependence on higher order levels of protein structure

Vaksin Viral atau Bakteri yang dilemahkan

•Metode inaktivasi termasuk agen panas atau kimia
Hasil akhir…. Kehilangan kemampuan replikasi
•Sulit untuk menonaktifkan karena potensi denaturasi epitop
Ketergantungan pada tingkat struktur protein yang lebih tinggi
Attenuation vs. Inactivation
 Attenuation vs. Inactivation
• Attenuation
– Normally require one dosage to induce
relatively permanent immunity
– Primarily cell-mediated in nature
– Despite reliance on cell-mediated
immunity, increased IgA response
• Inactivation
– Requires multiple boosters
– Emphasis on activating humoral
immunity
However, something very important is
missing….
Atenuasi vs. Inaktivasi
Atenuasi
Biasanya membutuhkan satu dosis
untuk menginduksi imunitas yang relatif
permanen
Terutama sel-dimediasi di alam
Meskipun bergantung pada imunitas
seluler, respon IgA meningkat
Inaktivasi
 Membutuhkan banyak penguat
 Penekanan pada pengaktifan
kekebalan humoral
Namun, sesuatu yang sangat penting
hilang….
 Adjuvants
• Adjuvants are CRITICAL for the use of inactivated vaccines

• Most widely used are aluminum salts (mainly hydroxide or phosphate)

• Effects include liberation of antigen, chemoattraction, and inflammation

Adjuvant
•Adjuvan adalah KRITIS untuk penggunaan vaksin yang tidak aktif
•Paling banyak digunakan adalah garam aluminium (terutama hidroksida atau fosfat)
•Efek termasuk pembebasan antigen, chemoattraction, dan peradangan
 ISCOMS
• Immunostimulating Complexes

• Multilmeric presentation of antigen/adjuvant

• Enhanced cell-mediated immune response, delayed-type hypersensitivity,

cytotoxic T lymphocyte response, increased Ag expression associated with
MHC II

COMS
•Immunostimulating Complexes
•Presentasi antigen / adjuvan multilmerik
•Meningkatnya respon imun seluler, hipersensitivitas tipe tertunda, respon limfosit
T sitotoksik, peningkatan ekspresi Ag terkait dengan MHC II
 Additional Facts From Dr. David Satcher
• Presented a more social rather than
technical view of vaccines
• Barriers to health care include the “7 U’s”
– Uninsured, Under-issued, Under-
represented, Uninspired, Untrusting,
Uninformed
– Ethical Variations
• Significant Social Costs associated with
vaccine-preventable diseases
– $10 billion per year
– 36,000 elderly die yearly from influenza
despite availability of vaccine
– Social impetus is needed to lower these
figures
Fakta Tambahan Dari Dr. David Satcher
•Menyampaikan pandangan yang lebih
bersifat sosial ketimbang teknis tentang
vaksin
•Hambatan untuk perawatan kesehatan
termasuk "7 U"
Tidak Diasuransikan, Kurang Dibawah,
Kurang Terwakili, Tidak Terinspirasi,
Tidak Memercayai, Tidak Tahu
Variasi Etis
•Biaya Sosial Signifikan yang terkait dengan
penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin
$ 10 miliar per tahun
36.000 lansia meninggal setiap tahun
karena influenza meskipun ketersediaan
vaksin
Dorongan sosial diperlukan untuk
menurunkan angka-angka ini
 Impact of Vaccines on Public Health
• Between 1977 and 1980, smallpox was eradicated in the United States
– Global eradication is currently a major consideration
– Phenomenon of herd immunity

• Measles occurrences at a record low

Dampak Vaksin Kesehatan Masyarakat

•Antara 1977 dan 1980, cacar diberantas di Amerika Serikat
Pemberantasan global saat ini menjadi pertimbangan utama
Fenomena imunitas kelompok
•Campak kejadian pada rekor rendah