You are on page 1of 26

Pelayanan Kedokteran Keluarga

Yang Berprinsip Pencegahan

Rina Amelia
IMPLEMENTASI PENCEGAHAN DALAM PRAKTEK DOKTER
KELUARGA

a. Wellness  promosi kesehatan melalui


self- improvement
b. Keadaan bebas penyakit (absence of
disease)  Identifikasi dari faktor-faktor
resiko  pencegahan tingkat primer.
c. Keadaan seseorang (+) penyakit namun
belum menunjukkan gejala klinis
(asimptomatik) 
pencegahan tingkat sekunder
d. Keadaan seseorang sudah didiagnosa
menderita suatu penyakit dan
simptomatik  clinically ill
e. Premature Death
KONSEP
WELLNESS
Defenisi
Suatu proses aktif untuk mengetahui dan membuat
pilihan terhadap kehidupan untuk mencapai kehidupan
yang lebih baik lagi.

“Wellness is an active process of becoming


aware and making choices toward a more
successful existence.”
Wellness

Pekerjaan Kerohanian
(occupational) (spirituality),

Intektual Emosi
Fisik (physical)
(intellectual) (emotional)
Implementing Prevention
For the family physicians, effective
preventive practice involve being familiar
with current recommendation, knowing your
individual patient, and applying this
knowledge in a manner that is efficient and
individualized.
Putting prevention into practice
requires use of the clinical history and
physical examination
Appropriate priority setting
Spending time educating and
counseling patient
Using a prevention-oriented charting
system
To implement prevention in practice, many
family physician use one simple systems the
mnemonic RISE
R = Risk factor identification (the history
and physical examination)
I = Immunization
S = Screening (carried out during the
physical examination and using laboratory
test
E = Education (education permeates all
patient-physician encounter)
Wellness Absence Diseased Disease and Prematur
of but Symptomatic e Death
(Clinically Ill)
Disease asymptomatic
Heath Risk factor Early detection Prevention of
promotion identification through complication
through self- (often screening through
improvemen reffered to (secondary anticipation of
t as primary prevention) problems and
prevention) rehabilitation
(tertiary
prevention)
GAYA HIDUP SEHAT DAN GIZI

Klasifikasi BMI

Indeks sederhana yang


digunakan untuk
mengklasifikasikan

Underweight, Overweight
dan Obesity
Berat
BMI =
Tinggi
badan2
The International Classification of adult
underweight, overweight and obesity
Classificationaccording to BMI
BMI(kg/m²)
Underweight <18.50 <18.50
Severe thinness <16.00 <16.00
Moderate thinness 16.00 - 16.99 16.00 - 16.99
Mild thinness 17.00 - 18.49 17.00 - 18.49
18.50 - 22.99
Normal range 18.50 - 24.99
23.00 - 24.99
Overweight ≥25.00 ≥25.00
25.00 - 27.49
Pre-obese 25.00 - 29.99
27.50 - 29.99
Obese ≥30.00 ≥30.00
30.00 - 32.49
Obese class I 30.00 - 34-99
32.50 - 34.99
35.00 - 37.49
Obese class II 35.00 - 39.99
37.50 - 39.99
Obese class III ≥40.00 ≥40.00
KEBUTUHAN KALO
Menurut UK Department of Health Estimated Average
Requirement (EAR), kebutuhan kalori per hari untuk
wanita adalah 1940 kalori dan 2550 untuk laki-laki.

BERGANTUNG PADA

Komposisi
Umur tubuh

Tinggi dan Aktivitas


berat badan sehari-hari
AF % BEE (BM)

Sangat <30 % Duduk


ringan
30-50 %
Guru
Ringan
50-75 %
Sedang Pelajar
75-100 %
Berat Petani
125 %
Sangat berat Becak
TEF (SDA )= 10 % ( BEE+TEF)
KARBOHIDRAT 6-7 %

LEMAK 4-14 %

PROTEIN 30-40 %

RATA-RATA 10 %
GAYA HIDUP SEHAT DAN OLAHRAGA

Promotif
(Peningkatan)

Preventif
(Pencegahan)
TUJUAN
OLAHRAGA

Rehabilitatif
(Pemulihan)
Kuratif
(Pengobata
n)
meningkatkan kekuatan otak

menambah ketajaman pikiran

menghilangkan stress

meningkat perasaan bahagia secara alami

meningkatkan kepercayaan diri


Jenis Olah Raga
1. Aerobik adalah : Olahraga yang dilakukan secara
terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih
dapat dipenuhi tubuh. Misalnya : Jogging, senam,
renang, bersepeda.

2. Anaerabik adalah : Olahraga dimana kebutuhan


oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh.
Misalnya : Angkat besi, lari sprint 100 M, tenis
lapangan, bulu tangkis.
Olah Raga Baik dan Benar
1. Olahraga daapt dimulai sejak usia muda hingga usia
lanjut.
2. Dapat dilakukan dimana saja, dengan memperhatikan
lingkungan yang mana dan nyaman, bebas polusi, tidak
menimbulkan cedera, misalnya : dirumah, tempat
kerja, dan dilapangan.
3. Olahraga hendaknya dilakukan secara bervariasi,
berganti-ganit jenisnya supaya tidak monoton.
4. Dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan 5 -
10 menit, diikuti dengan latihan inti minimal 20 menit
dan diakhiri dengan pendinginan selama 5 - 10 menit.
5. Fekuensi latihan dilakukan secara teratur 3 - 5
kali per minggu.
6. Intensitas latihan :
a) Untuk meningkatkan daya tahan tubuh harus
mencapai 70% - 85% denyut nadi maksimal
(DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal
yang dihitung berdasarkan : DNM = 220 -
UMUR
b) Untuk membakar lemak dengan intensitas
yang lebih ringan yaitu 60 - 70 % DNM.
Contoh :
Orang dengan usia 40 tahun akan mempunyai
DNM = 220 - 40 = 180.
Untuk membakar lemak orang tersebut harus berolahraga
dengan denyut nadi mencapai :
60% x 180 = 108 s/d 70% x 180 = 126.

7. Waktu
Mulai semampunya, ditambah secara perlahan-lahan.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh (endurence)
perlu waktu antara 1/2- 1 jam, untuk membakar lemak
perlu waktu lebih lama (lebih dari satu jam).
Menurut American College of
Sports Medicine (ACSM),
penuntun olahraga yang
dianjurkan untuk menjadi sehat
adalah:

1. Frekuensi : 3-5/minggu
2. Intensitas : Maksimum HR : 220-
umur)
3. Durasi : minimal 30 menit (30-
60 menit)
KASUS
Pak Rahmat yang berumur 30 tahun, BB=60 kg dan
TB=160  cm, aktifitas sehari-harinya dikategorikan
sedang (50%).

Tentukan total kebutuhan kalori dan ketentuan


berolah raga dari pasien
1. Aktifitas saat tubuh istirahat Basal (Basal Energy Expenditure=
BEE (BM) 
BEE pria  = 1 kkal /kg BB/Jam = ( 24 Kkal / kg BB / hari ) =1440 kkal
 
2. Aktifitas Fisik sedang ( 50 % ) AF
= 50 % x 1450 Kkal
= 725 Kkal

3. TEF (SDA) : thermic effect of food = TEF


= 10 % x (BEE + AF )
= 10 % x (1450+725)  = 217.5  Kkal

Maka total keseluruhan penggunaan energi ( Total Energi Expenditure = TEE


) adalah penjumlahan dari :       TEE =  = BEE + AF + TEF
= 1450 +  725 + 217.5
= 2392.5 Kkal
KH = 65 % TEE (2392.5 Kkal) = 1555,13 kkal
PROTEIN = 15 % TEE = 358.875 kkal
LEMAK = 20 % TEE = 478.5
Seluruh Energi yang digunakan tubuh ini  yaitu
Penjumlahan dari BEE +AF + TEF, harus berada dalam
keseimbangan energi. Kelebihan dan kekurangan
energi akan mengakibatkan gangguan gizi dan
kesehatan
HR MAX = ( 220 – 30 ) x 85 % = 161,5
x/mnt
RANGE = 161,5 x/mnt – 190 x/mnt
Waktu minimal untuk olahraga adalah 30
mnt/hari, 3-5 hari/minggu
Terima Kasih ........

You might also like