Professional Documents
Culture Documents
Conducting
Tracheo-
zone bronchial
tree
Respiratory Zone
Diffusion
PARTICLE SIZE
Nasal cavity
IMPACTION > 10µ
Primary bronchus
Diffusion
Perfusion
(Q)
Circulation Internal
respiration
Respiration
Respiratory
Respiratory
muscles
muscles
ventilation
Keluhan Utama Asal Sistem Respiratori
• 1. Batuk
• 2. Sesak Nafas
• 3. Lain2 : BB turun
Klasifikasi Kelainan
• Inflamasi
• Kelainan Kongenital
• Keganasan
• Trauma
Medical problem pathway
symptomatology
pathology
pathogenesis adaptive
responses
insults
BATUK
Patofisiologi
Adanya :
- Rangsang mekanik
Disebabkan karena
- Rangsang kimiawi
Batuk - Mediator inflamasi
Reseptor batuk
Pemeriksaan
fisik
Perkusi Inspeksi
Palpasi
• Urutan pemeriksaan dapat tergantung
kenyamanan anak
• Kaku Kuduk
• Massa di leher
Tiroid
Bullneck (Difteria)
Dada
Bentuk Dada
• Pektus ekskavatum (funnel chest) -> Sindrom Marfan
atau Noonan
• Pektus Karniatum (pigeon chest)
• Barrel Chest, toraks emfisematikus -> paru obstruktif =
asma, fibrosis kistik, emfisema.
• Palpasi
- Simetris atau asimetris toraks -> kelainan tasbih (rosary) pada rakitis,
pembesaran kelenja limfe pada aksila
- Fremitus suara (saat menangis atau bicara mengatakan “tujuh puluh
tujuh”). Normal simetris
Fremitus meninggi -> konsolidasi (co: Pneumonia)
Fremitus mengurang -> obstruksi jalan nafas, atelektasis,
pleuritis, efusi pleura, pleuritis
- Krepitasi subkutis = udara di bawah jaringan kulit. Dapat spontan,
pascatrauma atau pasca tindakan.
Paru
• Perkusi
- Perkusi langsung = mengetuk ujung jari tengah atau telunjuk langsung ke dada
- Perkusi tidak langsung = meletakkan 1 jari pada dinding dada dan mengetuknya
dengan jari tangan lain.
- Normal = Sonor
- Berkurang = redup atau pekak ( normal pada skapula, diafragma hati dan jantung)
- Suara napas amforik = menyerupai bunyi tiupan di atas mulut botol kosong.
- Cog-wheel breath sound = suara napas terputus-putus -> adhesi pleura atau kelainan
bronkus kecil misal pada tuberkulosis dini
- Metamorphosing breath sound = suara halus kemudian mengeras atau dimulai dengan
suara vesikuler kemudian berubah menjadi bronkial.
Paru
• Suara napas tambahan
1. Ronkhi:
a. Ronkhi basah (rales) suara napas tambahan
berupa vibrasi terputus-putus:
- Ronkhi basah halus (duktus alveolus, bronkiolus,
bronkus halus)
- Ronkhi basah sedang ( bronkus kecil dan sedang )
- Ronkhi basah kasar ( bronkus di luar jaringan paru )
Dada
• Jantung
– Inspeksi dan palpasi: denyut iktus kordis, thrill
– Auskultasi:
• bunyi jantung, regularitas
• bising jantung: fase bising, bentuk bising,
derajat, punctum maksimum bising,
penjalaran, kualitas, frekuensi bising
– Perkusi : mencari batas jantung
Abdomen
• Inspeksi:
– Ukuran dan bentuk perut
– Dinding perut: gambaran vena, omfalokel, paten urakus, hernia
umbilikalis
• Auskultasi:
– Suara peristaltik usus: tiap 10-30 detik, adanya bruit
• Palpasi:
– Ketegangan dinding perut dan nyeri tekan
– Palpasi organ intraabdominal: hepar, lien, ginjal, vesica urinaria,
massa intraabdominal
• Perkusi:
– Bunyi timpani
– Shifting dullness, pekak hati
Anus dan rektum
• Daerah anus: Anus imperforata, atresia
ani, fisura ani, polip rektum, hemoroid,
diaper rash
• Rectal toucher
• Genitalia
Ekstremitas
• Kelainan kongenital
• Nyeri tekan
• Warna kulit
• Suhu akral
• Pembengkakan lokal
• Sendi: kemerahan, bengkak, keterbatasan
gerakan
• Otot: tonus, nyeri, spasme, paralisis, atrofi,
hipertrofi otot
• Jari tabuh
Pemeriksaan Penunjang
• Fungsi pemeriksaan penunjang
1. Alat diagnostik
2. Petunjuk tatalaksana
3. Petunjuk prognosis
56
Prosedur Uji Tuberkulin