Kisi kisi uts ilmu resep 2

Apa yang dimaksud dengan compounding ?

Compounding is the act of preparing, mixing,
assembling, packaging, and/or labeling a drug or
device as the result of a practitioner’s prescription
drug order or initiative based on the practitioner–
patient–pharmacist relationship in the course of
professional practice, or for the purpose of, or incident
to, research, teaching, or chemical analysis and not for
sale or dispensing. Compounding also includes the
preparation of drugs or devices in anticipation of
prescription drug orders, on the basis of routine,
regularly observed prescribing patterns.
Sebutkan tahapan2 dalam compounding
1. Preparatory
1. Judging the suitability of the prescription in terms of its
safety and intended use and the dose for the patient.
2. Performing the calculations to determine the quantities of
the ingredients needed.
3. Selecting the proper equipment and making sure it is clean.
4. Donning the proper attire and washing hands.
5. Cleaning the compounding area and the equipment, if
necessary.
6. Assembling all the necessary materials and ingredients to
compound and package the prescription.
2. Compounding
7. Compounding the prescription according to the formulary record or
the prescription, using techniques according to the art and science of
pharmacy.
3. Final Check
8. Checking, as indicated, the weight variation, adequacy of mixing,
clarity, odor, color, consistency, and pH.
9. Entering the information in the compounding log.
10. Labeling the prescription.
4. Sign-Off
11. Signing and dating the prescription, affirming that all of the
indicated procedures were carried out to ensure uniformity, identity,
strength, quantity, and purity.
5. Cleanup
12. Cleaning and storing all equipment.
13. Cleaning the compounding area.
 Parts of a Prescription
1. Name of the Patient
2. Superscriptio merupakan kelengkapan dari resep dokter. Ditulis dengan simbol R/
(recipe= harap diambil). Biasanya juga sudah tercetak dalam blanko resep, terletak di
sisi kiri atas, hanya tercetak satu R/ sehingga bila diberikan lebih dari satu BSO/
formula resep diperlukan penulisan R/ lagi.
3. Inscriptio merupakan inti resep dokter. Berisi nama obat, kekuatan dan jumlah obat
yang diperlukan serta ditulis secara jelas. Penulisan nama obat dapat menggunakan
nama generik, nama standar, atau nama paten. Penulisan jumlah dan kekuatan obat
dalam satuan obat atau volume dengan sistem metrik (mg, g, ml, l). Penulisan jumlah
obat dalam satuan biji (tablet, kapsul, botol, bungkus, supositoria, dll) dengan angka
romawi (I,II,III, dst).
4. Subscriptio Bagian ini mencantumkan bentuk sediaan obat dan jumlahnya. Cara
penulisan (dengan singkatan bahasa latin) tergantung dari macam formula resep yang
digunakan. Jumlah obat ditulis dengan angka romawi (I,II,III, dst).
5.  Signatura Bagian ini berisi informasi tentang aturan penggunaan obat untuk pasien,
yaitu meliputi frekuensi, jumlah obat dan saat obat diminum, untuk setiap hari serta
informasi lain yang mungkin diberikan simbol yang diberikan adalah S (signatura =
tandailah). Walaupun aturan penggunaan obat oleh pasien sudah ditulis dalam resep,
dokter berkewajiban menjelaskan secara lisan pada pasien saat menyerahkan resep.
6. Name of the Prescriber
 drg. Wina S.
SID 123/DRG/456 SIP 789/1011
Jalan Kalimantan 1 Kota Bunga
Telp (0571) 32323224
Kota Bunga, 18 juli 2012
     R/ Antalgin No. X
     s.3.d.d. tab. 1/2
                                         
   R/ Amoksisilin sir.
s.3.d.d. cth I
                                         
     Pro : an. Anita
     Umur : 5 th
      Alamat : Jalan Raya no.22
Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat:
1.Umur :
2.Berat badan
3.Luas Permukaa Tubuh
4.Jenis kelamin
5.Status patologi
6.Toleransi
7.Terapi dengan Obat yang diberikan bersamaan
8.Waktu Pemakain
9.Bentuk sediaan dan Cara pemakaian
(Ansel)