You are on page 1of 18

Assalamualaikum

Wr.Wb
Macam-macam Alat Musik yang
Berasal Dari Suatera Utara & Aceh

Penyusun:
1.Andika hoirul Dzaki (06)
2.Elgin Syandana Putra (14)
3.Galih Fajarriyadin (16)
4.M.Andi Syahbana (18)
5.M.Zulfa (20)
6.M.Andra Firdaus (21)
Alat Musik Tradisional
Dari
Sumatera Utara
1.Aramba
• Dalam Alat musik tradisional Sumatera Utara Aramba adalah 
alat musik yang sering dimainkan di acara perkawinan.
Aramba dibuat dengan tembaga kuningan / logam perunggu,
alat musik ini pun dipercaya berasal dari Nias.
• Aramba dimainkan dengan menggunakan cara memukul di
bagian yang berbentuk bundar dan menonjol pada bagian
tengahnya, seringnya Aramba digantungkan di seutas tali,
bentuk alat musik tersebut mudah untuk dikenali karena
adanya bentuk bundar yang menonjol di atasnya.
2.Faritia
Faritia dibuat dengan bahan logam atau kuningan, alat musik ini masuk dalam golongan alat
musik idiophone (alat musik yang mengeluarkan suara dari getaran). Bentuk alat musik ini
sama mirip dengan Talempong dari padang dan gamelan dari Jawa.
Fatiria mempunyai bentuk bundar dengan diameter 23 cm dan mempunyai tebal 4 cm
dengan bagian tengah yang menonjol untuk dipukul. Fatiria digunakan dengan alat pemukul
khusus yang disebut Simalambuo atau kayu Duria, menurut infonya Fatiria adalah alat barter
pada jaman dulu lalu masyarakat Nias membuat alat ini menjadi alat musik tradisional.
Faritia memang mirip dengan Gong. hanya ukuran yang lebih kecil daripada Gong.
Cara menggunakannya-pun sama seperti gong, dipukul dan akan mengeluarkan bunyi khas.
3.Gerantung
Garantung merupakan alat musik tradisional dari provinsi Sumatera Utara yang tepatnya
ada daerah Batak Toba, alat musik yang dibuat dari kayu dan bentuknya ditata rapi dan
mempunyai 5 bilah nada yang berfungsi sebagai pembawa melodi. Garantung masuk
dalam golongan Xylophone (batang-batang yang mengeluarkan nada)
Selain untuk pengiring melodi, Garantung terkenal juga sebagai penstabil ritme variable
di setiap lagu-lagu tertentu dengan menggunakannya dengan teknik Mamalu. Alat musik
Garantung memiliki susunan yang terdiri dari 7 wilahan yang tersusun rapi, digantung
diatas kotak yang kegunaannya sebagai resonatornya.
Garantung digunakan dengan dua buah stik di tangan kanan dan kiri. Teknik yang sering
digunakan ialah tangan kiri sebagai pembawa melofi dan ritme (memukul bagian tankai
Garantung sekaligus saat memainkan lagu)
4.Gong dan Penganakan
Penganak dan Gong termasuk ke dalam alat musik idiophone (bergetar
untuk menghasilkan suara). Alat musik ini mempunai perbedaan dengan
gong nusantara lainnya perbedaan tersebut ada pada ukuran dan lebar
diameternya.
Alat musik ini mempunyai ukuran diameter yang bisa dibilang cukup
besar mencapai 68 cm dan penganaknya berukuran kecil sekitar 16 cm.
Gong dan penganak dibuat dari logam kuningan, sedangkan pemukulnya
yang dijuluki Palu-palu dibuat dengan bahan kayu yang memakai benda
lunak pada ujungnya (biasanya diikatkan kain).
5.Druri Dana
• Satu lagi alat musik tradisional Sumatera
Utara yang dimainkan dengan cara
dipukul, yakni Druri Dana, alat ini terbuat
dari kayu yang dipotong dan dibentuk
seperti gambar diatas. Druri dana
merupakan alat musik yang mengeluarkan
suara ketika bambu tersebut saling beradu.
• Druri Dana diyakini berasal dari pulau
Nias, dan prinsip kerjanya seperti alat
musik tradisional Angklung.
6.Gordang Sembilan
Gordang Sambilan adalah alat musik pukul
(membranophone) yang berasal dari
masyarakat Batak-Mandailing. Sambilan
secara harfiah berarti sembilan buah gendang,
Sembilan buah gendang yang terkait dengan
instrumen musik lainnya, pengertian Gordang
Sambilan merupakan penjelasan yang
mencakup keseluruhan ensambel Gordang
Sambilan termasuk gong, simbal, dan alat
musik tiup masyarakat Mandailing
7.Hesek
Hesek adalah salah satu alat musik Batak Toba, yang instrumen
pembawa tempo (ketukan dasar) yang terbuat dari pecahan logam
atau besi dan kadang kala dipukul dengan botol kosong.

Instrumen ini dimainkan dengan cara mengadu pecahan logam


tersebut sesuai dengan irama dari suatu lagu. Klasifikasi ini
termasuk kedalam kelompok idiophone.
8.Sulim
Sulim (transverse flute) adalah salah satu alat musik Batak Toba, yaitu alat
musik yang terbuat dari bambu, memiliki enam lobang nada dan satu
lubang tiupan. Dimainkan dengan cara meniup dari samping (slide blow
flute) yang dilakukan dengan meletakkan bibir secara horizontal pada
pinggir lobang tiup. Instrument ini biasanya memainkan lagu-lagu yang
bersifat melankolis ataupun lagu-lagu sedih. Klasifikasi instrument ini
termasuk dalam kelompok aerophone
Alat Musik Tradisional
Dari
Nanggroe Aceh
Darussalam
1.Arbab
• Arbab merupakan alat musik tradisional Aceh dan cara
menggunaakannya dengan cara digesek, alat musik
 tradisional ini biasa dipakai  pada acara pementasan
hiburan rakyat seperti pasar malam atau pawai dan
sebagainya.
• Arbab terdiri dari 2 bagian yakni arbabnya dan juga alat
geseknya. Arbab pernah berkembang pada daerah Pidie,
Aceh Besar dan Aceh Barat. Lagu yang digunakan
seringnya berupa cerita pendek yang di berikan selingan
berupa humor-humor ringan yang gampang untuk
ditangkap pendengar.
2.Serune Kele
• Alat musik tradisional Aceh yang ini mempunyai
bentuk seperti terompet yang memang mempunyai
ciri khusus dari Aceh, bentuk sama seperti klarinet
yang memanjang, ketika digunakan seringnya
Serune Kalee, diiringi oleh alat musik lain seperti
geundrang, rapai, dan sejumlah instrumen
tradisional lainnya.
• Serunai Kalee sampai saat ini digunakan untuk
acara-acara tradisonal seperti contoh penyambutan
tamu, pernikahan, atau sekedar acara hiburan
serune kalee sering menghiasi acara tersebut.
Click icon to add picture
Click icon to add picture

You might also like