Professional Documents
Culture Documents
DRS ABC
Pasien 2
Penilaian Penurunan
Kesadaran :
1. Kuantitatif (ex:GCS)
2. Kualitatif
Howlett WP. Coma and transient loss of consciousness. In: Howlett WP. Neurology in africa. Norway: University of Bergen; 2012.
Tatalaksana Umum
• Stabilisasi jalan Napas dan Pernapasan • Pengendalian peningkatan Tekanan
• Pantau status neurologis, nadi, tekanan Intrakranial (TIK)
darah suhu tubuh dan saturasi oksigen • Kendalikan kejang
dalam 72 jam pertama
• Berikan diazepam IV bolus lambat 5-20 mg
• Berikan oksigen jika saturasi oksigen <95%
diikuti fenitoin bolus 15-20 mg/kg
• Perbaiki jalan nafas ( menggunakan pipa
• Obat kejang lain : valproate, topiramat
orofaring pada pasien tidak sadar & berikan
ventilasi pada pasien yang mengalami • Jika beum teratasi, rawat di ICU
penurunan kesadaran • Tatalaksana cairan
• ETT / LMA pasien hipoksia (pO2 <60 • Pemberian cairan isotonis : NaCl 0,9%,
mmHg atau pCO2 >50 mmHg), pasien syok ringer laktat atau ringer asetat
atau pasien yang beresiko mengalami mempertahankan CVP antara 5-12 mmHg
aspirasi • Cairan hipotonik / mengandung glukosa
• Stabilisasi Hemodinamik (sirkulasi) kcuali hipoglikemia
• Pemberian cairan kristaloid / koloid IV • Nutrisi
• Optalmalisasi tekanan darah • Bila terdapat gangguan kesadaran menurun
• TD <120 mmHg vasopressor dopamine pipa nasogastric bila lebih dari 6
dosis tinggi, norepinefrin atau epinefrin mingu gastrostomi
• Cardiac monitoring selama 24 jam
Rosen’s Emergency medicine : Concepts and Clinical Practice. 8 th ed.Philadelphia, Elsevier;2014.
Subarachnoid Hemorrhage (SAH) Patofisiologi:
Stres hemodinamik (aliran darah dan
• Definisi: masuknya darah ke ruang subaraknoid turbulensi) → pembentukan pouching kecil
(antara piameter dg memb araknoid) → ukuran bertambah besar → tunika media
• Etiologi: yg elastis digantikan o/ jar ikat
• Nontrauma: → ruptur → ekstravasasi darah
• Aneurisma (tersering) → pe↑ tek intrakranial
• Angioma → kompensasi → vasokonstriksi PD kranial
• Neoplasma pengeluaran mediator inflamasi → iskemik
• Cortical thrombosis sekunder
• Infeksi
• Vaskulitis → menekan jar otak sekitar → injury
• Trauma: sering krn fraktur basis cranium → → terbentuk massa → menghambat aliran
aneurisma a. Carotid interna darah dr distal
• The Hunt and Hess grading system is as follows:
• Grade 0 - Unruptured aneurysm
• Grade I - Asymptomatic or mild headache and slight
nuchal rigidity
• Grade Ia - Fixed neurological deficit without acute
meningeal/brain reaction
• Grade II - Cranial nerve palsy, moderate to severe
headache, nuchal rigidity
• Grade III - Mild focal deficit, lethargy, or confusion
• Grade IV - Stupor, moderate to severe hemiparesis,
early decerebrate rigidity
• Grade V - Deep coma, decerebrate rigidity,
moribund appearance
• Semakin rendah grading, prognosis semakin
baik
• Grade I – III prognosis cukup baik, bisa segera
dioperasi
• Grade IV – V prognosis buruk, harus stabilisasi
kondisi sampai min grade III utk bisa dioperasi
CT scan:
• Grade 1 - No subarachnoid
blood seen on CT scan
• Grade 2 - Diffuse or
vertical layers of SAH less
than 1 mm thick
• Grade 3 - Diffuse clot
and/or vertical layer
greater than 1 mm thick
• Grade 4 - Intracerebral or
intraventricular clot with
diffuse or no subarachnoid
blood
Hipertensi Ensefalopati
Patofisiologi
Antipsychotic medications are the pharmacologic treatment of choice in most cases of delirium because of
their efficacy in the treatment of psychotic symptoms.
Haloperidol is most frequently used because of its short half-life, few or no anticholinergic side effects, no
active metabolites, and lower likelihood of causing sedation.
Haloperidol
PRACTICE GUIDELINE FOR THE Treatment of Patients With Delirium. WORK GROUP ON DELIRIUM. 2010, American Psychiatric Association.
Koma
• Koma adalah keadaan sleep like state, dimana
pasien tidak memberikan respon yang berarti
terhadap lingkungan dan rangsangan sekitarnya.
Gambaran kondisi koma :
• Kedua mata tertutup dan tidak terbuka
spontan.
• Pasien tidak berbicara dan tidak ada
pergerakan yang berarti baik pada wajah
maupun ekstremitas.
• Stimulasi verbal tidak menimbulkan
respons.
• Stimulasi nyeri biasanya tidak menghasilkan
respons atau hanya timbul gerak refleks
yang tidak bermakna yang dimediasi spinal
cord/ brainstem pathways
• Koma merupakan hasil dari gangguan fungsi baik
pada sistem RAS pada brainstem atau gangguan
pada kedua hemisfer cerebrum (Figure 3-1).
• Hal terpenting dalam mengevaluasi pasien koma
adalah menentukan apakah etiologinya lesi
struktural pada otak ( biasanya membutuhkan
tindakan bedah) atau diffuse disorder karena
gangguan metabolik, meningitis, atau kejang
Clinical neurology lange
( biasanya membutuhkan tindakan medis segera).
• Etiologi
• Supratentorial : SDH, EDH,
kontusio serebral, ICH, abses,
stroke, tumor
• Subtentorial : Trombosis arteri
basilar atau emboli, perdarahan
pons, infark atau perdarahan
serebelum, hematoma fossa
posterior subdural dan epidural
• Diffuse encephalopathy :
Meningitis, ensefalitis,
hipoglikemi, SAH, iskemi global
serebral, intoksikasi obat,
ensefalopati hepatik,
hiponatremi, hipotermi,
hipertermi, kejang dan postictal
yang memanjang.
Kesimpulan Saran
Daftar Pustaka
• Harrison’s principle of internal medicine; 17 th edition
• Rosen’s Emergency Medicine. 2017
• Gatot Irawan Sarosa. Buku ajar neonatologi bab XIV. Kejang & spasme hal 228-232
• Adams. Principle of neurology. New York: McGraw-Hill, 2009.
• Meningitis – encephalitis. 2012. [https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Meningitis_Guideline/]
• IDAI.Pedoman pelayanan medis.2009;315-8.
• Simon RP, Greenberg DA, Aminoff MJ. Clinical neurology. 8th ed. New York: The McGraw-Hill
• Diagnosis dan Tatalaksana Meningitis Bakterialis. 2015. [
http://www.kalbemed.com/Portals/6/06_224Diagnosis%20dan%20Tatalaksana%20Meningitis%20Bakterialis.pd
f
]
• Management of suspected viral encephalitis in
• Adults - Association of British Neurologists and
• British Infection Association National Guidelines. 2012. [
https://www.journalofinfection.com/article/S0163-4453(11)00563-9/pdf]
• Kasper DL, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, Loscalzo J, editors. Harrison’s principles of internal
medicine. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education; 2015.