You are on page 1of 31

ENTERPRISE

RISK
MANAGEMENT
TEAM 2: WEEK 4

MUHAMMAD RIDWAN SOLEHUDIN


1906330923

THERESIA NOVIANTY SINAGA


1906331043

LARAS PRASTITI
1906421442

TOMMY HADI SETIAWAN


1906421575
ERM DEFINED:
“… a process, effected by an entity's
board of directors, management and
other personnel, applied in strategy
setting and across the enterprise,
designed to identify potential events
that may affect the entity, and
manage risks to be within its risk
appetite, to provide reasonable
assurance regarding the
achievement of entity objectives.”
Underlying principles:

 Every entity, whether for-profit


or not, exists to realize value for
WHY ERM IS its stakeholders.

IMPORTANT
 Value is created, preserved, or eroded by
management decisions in all activities, from
setting strategy to operating the enterprise day-to-
day.
WHY ERM IS IMPORTANT

ERM supports • Deal effectively with potential future


value creation events that create uncertainty.
by enabling • Respond in a manner that reduces the
management likelihood of downside outcomes and
increases the upside.
to:
THE ERM FRAMEWORK

 Entity objectives can be viewed


in the context of four categories:

 Strategic
 Operations
 Reporting
 Compliance
THE ERM FRAMEWORK

ERM considers activities at all levels of


the organization:
 Enterprise-level
 Division
 Subsidiary
 Business unit processes
THE ERM Enterprise risk management
FRAMEWORK requires an entity to take a portfolio view of risk.
THE ERM FRAMEWORK

Management considers how Management develops a portfolio view


individual risks interrelate. from two perspectives:
- Business unit level
- Entity level
THE ERM FRAMEWORK

The eight components of the framework


are interrelated …
 Establishes a philosophy
regarding risk management. It
recognizes that unexpected as
well as expected events may
occur.

INTERNAL
ENVIRONMENT  Establishes the entity’s risk
culture.

 Considers all other aspects of


how the organization’s actions
may affect its risk culture.
OBJECTIVE SETTING

 Tujuan organisasi harus ada terlebih dahulu sebelum


manajemen dapat mengidentifikasi peristiwa yang
berpotensi mempengaruhi pencapaian tujuan tersebut

 manajemen menetapkan tujuan dan tujuan tersebut


mendukung dan selaras dengan misi organisasi

 Strategy setting harus selaras dengan risk appetite


organisasi dalam hal toleransi terhadap risiko.
EVENT IDENTIFICATION

 Kejadian ataupun peristiwa yang muncul baik internal


maupun eksternal perusahaan yang dapat mempengaruhi
strategi dan pencapaian tujuan perusahaan.

 Kejadian ada yang positif, negatif atau gabungan dari


EVENTS CATEGORIES
• Infrastruktur
• Personel
Internal • Proses
• Teknologi

• Ekonomi
• Naturla Environment
Eksternal • Politik
• Sosial
• Teknologi
RISK ASSESSMENT

Inherent Risk

Residual Risk
RISK RESPONSE

Avoidance

Reduction

Sharing

Acceptance
CONTROL ACTIVITIES
Step 1.
Develop a strong understanding of the identified
significant risks and develop
control procedures to monitor or correct for these risks.
Step 2.
Create testing procedures to determine if those risk-
related control procedures
are working effectively.
Step 3.
Perform tests of the control procedures to determine if the
risk monitoring
process tested is working both effectively and as
expected.
Step 4.
Make adjustments or improvements as necessary to
improve risk monitoring
processes.
INFORMATION
AND
COMMUNICATION
COSO ERM COMPONENTS :
MONITORING
Contoh yang paling bisa dilihat
Salah satu komponen yang
adalah manajemen infrastruktur
diperlukan perusahaan untuk
pada teknologi informasi (IT)
menentukan bahwa seluruh perusahaan untuk melaksanakan
komponen yang diterapkan proses monitoring secara terus-
pada ERM dapat berjalan menerus.
efektif secara berkelanjutan.
 Implementasi dari mekanisme manajemen pelaporan yang

BEBERAPA kuat seperti posisi kas perusahaan, unit penjualan, dan


data operasional serta keuangan lainnya.
TYPE  Penempatan proses pelaporan secara berkala untuk
mengawasi aspek kunci dari kriteria risiko secara khusus.
MONITORING  Status dari penemuan risiko pada saat ini dan secara

(THE COSO ERM berkala serta rekomendasi dari audit internal maupun
eksternal.
APPLICATION  Melakukan pembaharuan pada informasi yang
berhubungan dengan risiko, seperti kebijakan pemerintah
FRAMEWORK) yang terbaru, tren industry dan berita ekonomi secara
general.
SECARA SPESIFIK, REVIEW INDIVIDUAL DARI PROSES ERM DAPAT
MENGGUNAKAN TOOLS BERIKUT INI

PROCESS FLOWCHARTING REVIEW ATAS RISIKO DAN BENCHMARKING QUESTIONNAIRES SESI KHUSUS YANG
CONTROL YANG BERSIFAT DIFASILITASI
MATERIAL PERUSAHAAN DALAM
BENTUK FOCUS GROUP
DISCUSSION
PROFIL
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan
Badang Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang
pengelolaan, pengolahan dan pemasaran hasil Perkebunan.
Komoditi yang diusahakan adalah kelapa sawit, karet, tebu,
teh, kopi, kakao, tembakau, aneka kayuan, buah-buahan dan
aneka tanaman lainnya.
Komoditi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terdiri dari:
kelapa sawit, karet, tebu, kopi, teh, kakao serta produk hilirnya masing-
masing. Secara keseluruhan capaian realisasi produksi tahun 2018 masih
dibawah RKAP

Identifikasi risiko :
 Risiko mata uang asing
PERMASALAHAN
 Risiko nilai wajar/ arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan
berfluktuasi yang disebabkan oleh nilai tukar mata uang
 Risiko suku bunga atas nilai wajar instumen keuangan dan arus kas

 Risiko harga komoditas

 Risiko kredit

 Risiko likuiditas
INTERNAL
ENVIRONMENT
OBJECTIVE SETTING
EVENT IDENTIFICATION
RISK
ASSESMENT
RISK RESPONSE

Saat ini, Holding Perkebunan sedang menyiapkan skema new normal bersama dengan 13 anak perusahaannya. Ada 4 strategi yang
disiapkan antara lain sebagai berikut:
 Merumuskan kembali model interaksi yang selaras dengan protokol kesehatan untuk penanganan penyebaran COVID-19.

 Program Transformasi Perkebunan Nusantara untuk meningkatkan kinerja operasional dan penyehatan keuangan harus sukses
untuk menjamin kelangsungan usaha.
 Protokol Penanganan Covid-19 di lingkungan Perkebunan Nusantara.

 Untuk memastikan proses produksi tidak terganggu maka ditunjuk pejabat puncak masing-masing tingkatan dalam gugus tugas
(task force) merupakan signal urgennya penyiapan infrastruktur menghadapi Era New Normal.
 Langkah dari Menteri BUMN untuk perusahaan melakukan restrukturisasi utang dan melakukan reorganisasi struktur Direksi
Perusahaan pada akhir tahun 2019.
 PTPN merupakan salah satu BUMN prioritas yang mendapatkan Penyertaan-Modal-Negara-Pemulihan-Ekonomi-Nasional-
Untuk-BUMN di dalam kondisi Covid-19.
CONTROL ACTIVITIES
INFORMATION AND
COMMUNICATION
MONITORING
CONCLUSION

You might also like