Professional Documents
Culture Documents
SYSTEMS
Tim Dosen Farmasi Fisika
The aim of study
Understanding about the disperse systems
Understanding the classification of dispersion
particle size & the pharmaceutical dosage form
Understanding the application of disperse systems in
the pharmaceutical dosage form
Disperse systems
Rentang
Golongan Ukuran Karakteristik Sistem Contoh
Partikel
Dispersi < 1,0 nm Partikelpartikel tidak tampak dalam Molekul oksigen,
molekular (mµ) mikroskop elektron; lolos melewati ion-ion biasa,
ultrafilter dan membran semipermeabel; glukosa.
difusi berlangsung cepat.
Dispersi > 0,5 µm Partikel tampak dibawah mikroskop; tidak Butiran pasir,
Kasar lolos melewati kertas saring normal atau kebanyakan emulsi
terdialisis melalui membran dan suspensi
semipermeabel; partikel tidak dapat farmasetis, sel
berdifusi darah merah.
Contoh Sistem dispersi
Contoh
Fase
Medium Koloidal Kasar
terdis-
dispersi
persi
TIPE PEMBASAHAN
1. Pembasahan Adhesional, jk perm padat 1 m3 berkontak dg 1 m2.
Membentuk antarmuka padat/cair yg baru (asumsi monolayer) kerja
Adhesi (Wa) yg terlibat diberikan oleh pers Dupre :
Kondisi pada kedua sisi membran (A dan B) pd saat awal dan pd saat
terjadi kesetimbangan. Lingkaran kosong : partikel koloid yg berukuran
terlalu besar utk melewati membran. Titik-titik penuh : partikel elektrolit
yg melewati pori-pori membran.
Beberapa bentuk yg dimiliki oleh partikel koloid: (a) bulatan & bola (b)
batang pendek & elipsoid lonjong (c) elipsoid pepat & serpihan (d) batang
& benang panjang (e) benang yg bergulung longgar (f) benang bercabang
Pemisahan partikel koloid
Dialisis: relatif mudah dilakukan, menggunakan
membran kolodion/selofan, uk pori akan mencegah
lewatny partikel koloid
Ultrafiltrasi: menggunakan tekanan negatif (dgn
pengisapan) melalui membran dialisa yg disangga
dgn corong Buchner
Elektrodialisis: proses dialisis & ultrafiltrasi dgn
menggunakan potensial listrik di seberang membran
Penerapan koloid dlm Farmasetika
mempengaruhi sifat terapetik (co:perak klorida koloidal,
perak iodida)
peningkatan aktivitas farmakologis (co:serbuk belerang)
meningkatkan kelarutan
meningkatkan stabilitas
memperbaiki rasa dr senyawa tertentu
Tipe Koloid
digolongkan berdasarkan interaksi antar partikel,
antar molekul atau ion-ion antara fase terdispersi
dengan medium pendispersi
JENIS SISTEM KOLOIDAL
Koloid Asosiasi
Koloid Liofilik: Koloid Liofobik:
(Amfifil):
Afinitas thd Partikel Surfaktan
solven anorganik
mudah, dalam air
hidrokoloid
Koloid Liofilik (suka pelarut)
afinitas trhdp medium pendispersi tinggi, shg relatif mudah
membentuk dispersi koloid/sol, scr termodinamika stabil
fase terdispersi berupa molekul organik, mis. Gelatin, gom,
insulin, albumin
molekul fase terdispersi mengalami solvasi akibat gaya tarik
menarik dgn molekul pendispersi
jika medium adalah air; disebut hidrasi
molekul menyebar secara spontan & membentuk sistem
viskositas medium dgn adanya fase terdispersi, & pd
konsentrasi sangat tinggi bisa terbentuk gel ~ solvasi, bentuk
molekul yg asimetris
dispersi stabil dgn adanya elektrolit
kemungkinan mengalami salting out (pengusiran oleh garam)
akibat konsentrasi elektrolit yg sangat tinggi & mudah larut
Koloid Liofobik (tdk suka
pelarut)
Terjadi akibat gaya tarik menarik yg kecil thd medium pendispersi,
scr termodinamika tdk stabil
Fase terdispersi berupa partikel anorganik, co: emas/ perak
Tidak terjadi penyebaran konstan; memerlukan prosedur khusus
metode dispersi (pengurangan ukuran partikel)
metode kondensasi (agregasi uk subkoloid menjadi uk koloid), hrs ada
keadaan lewat jenuh dgn derajat yg tinggi diikuti dgn pembentukan &
pertumbuhan inti, selain itu bergantung pd reaksi kimia
Dispersi dpt diperoleh dgn menggunakan : generator ultrasonik
dgn 20000rpm, colloid mill, grinding
Viskositas medium tdk dgn baik dgn adanya partikel yg bentuk
simetris & cenderung tdk mengalami solvasi
Dispersi tidak stabil dgn adanya elektrolit (walaupun jumlahnya
kecil), krn adanya netralisasi muatan partikel
Koloid amfifil (gabungan)
Fase terdispersi berupa agregat (misel) dr molekul organik
berukuran kecil / ion yg ukuran individual dibawah ukuran koloid
Bagian hidrofilik & liofilik molekul mengalami solvasi,
tergantung jenis mediumnya air / bukan air
Agregat terbentuk scr spontan jk konsentrasi amfifil melebihi
konsentrasi misel kritis (cmc), keadaan jenuh monomer pd
antarmuka fase bulk
Viskositas sistem krn meningkatnya konsentrasi amfifil
jumlah misel bertambah dan mjd tdk simetris
Dlm lar air, konsentrasi misel kritis dpt dikurangi dgn
penambahan elektrolit
Pada konsentrasi garam yg sangat tinggi bisa terjadi salting out
Berupa anionik, kationik, nonionik, amfolitik
Perubahan sifat surfaktan pada CMC (critical micelle concentration)
(a) Misel bola dalam air;
(b) misel dalam media
nonair;
(c) misel laminar,
terbentuk pada
konsentrasi tinggi, dalam
air
1 x1 x2
cmc cmc1 cmc2
SIFAT OPTIS KOLOID
Efek Faraday-Tyndall
Seberkas sinar kuat akan memperlihatkan suatu
kerucut,.
Alat : melihat titik-titik cahaya yang membentuk
kerucut Tyndall adalah ultramikroskop.
Ukuran
Mikroskop Elektron Bentuk Partikel koloidal
Bangun (Struktur)
SIFAT OPTIS KOLOID
Penghamburan Sinar (Light Scattering)
Bobot molekul koloid; dan informasi bentuk dan ukuran
partikel.
Kekeruhan (turbiditas), T, yaitu penurunan fraksional
intensitas yang disebabkan oleh penghamburan bila sinar
melalui larutan sepanjang 1 cm.
Gerakan Brown
Difusi
Hukum pertama Fick : jumlah zat dq yang berdifusi dalam waktu dt
melewati bidang seluas S adalah berbanding lurus dengan perubahan
konsentrasi dc terhadap jarak yang dilalui dx.
dc
dq DS dt
dx
D : koefisien difusi yaitu jumlah zat yang berdifusi per satuan waktu melewati
satu satuan luas jika dx/dt ( disebut konsentrasi gradien) sama dengan satu. D
mempunyai dimensi luas per satuan waktu.
Partikel koloidal berbentuk sferis, maka persamaan Sutherland-Einstein atau
Stokes-Einstein:
kT RT RT 3 4 πN
D D
6 πηr 6 πηrN 6 πηN 3Mv
M bobot molekul dan v volume spesifik partial (kira-
k: tetapan Boltzmann kira setara dengan volume dalam cm3 dari 1 g solut
yang diperoleh dari pengukuran kerapatan).
Sifat kinetis koloid
Gab sifat2 sistem koloid yg berhub dgn gerak partikel dlm
medium.
Pergerakan terjadi bisa diinduksi oleh bbrp hal;
akibat panas :
gerak brown : gerak yg tdk beraturan pd partikel dgn ukuran 5m sbg hsl
pemboman partikel2 oleh molekul medium dispersi, kec partikel dgn
ukuran partikel, viskositas medium akan & menyetop gerak Brown
difusi : merupakan hsl langsung dr gerak Brown, mengikuti hk Fick, dgn
mengetahui koefisien difusi dpt menentukan jari2 partikel jk partikel
berbentuk sphere dgn menggunakan pers Sutherland-Einstein atau pers
Stokes-Einstein:
kT RT RT 3 4πN
D D
6 πηr 6 πηrN 6πηN 3Mv
osmosis : menggunakan prinsip pers van’t Hoff
cg RT 1
RT RT ( Bc g )
M cg M cg M
gravitasi : sedimentasi, menggunakan hk Stokes,
2r 2 ( 0 ) g
v
9 0
gerak Brown cenderung endapan karena gravitasi dan mendorong
terjadinya pencampuran gaya yg dbutuhkan u menimbulkan
sedimentasi scr kuantitatif diatasi dgn ultrasentrifugasi
eksternal : viskositas, merupakan perny ketahanan untuk mengalir dr
sistem di bawah tekanan yg diberikan, makin kental maka semakin
besar kekuatan yg diperlukan agar cairan dpt mengalir pd laju
tertentu, viskositas dipengaruhi bentuk part terdispers
(menggambarkan derajat solvasi partikel), partikel bulat
viskositas, partikel linier viskositas
Pengukuran sifat2 kinetis memungkinkan u menentukan berat molekul
atau uk part
Sifat elektrik koloid
dipengaruhi karena adanya muatan pada permukaan partikel
~ potensial (elektrokinetika) zeta; potensial (elektrotermodinamis)
Nernst
Potensial zeta ditentukan dgn mikroelektroforesis
Semakin tinggi nilai potensial zeta dispersi partikel menjadi
lebih stabil
Pembagian batas antara dispersi partikel yg stabil dgn yg tdk stabil
berkisar +30 atau -30mV
Sehingga jk semua partikel memiliki potensial zeta lebih negatif dr
-30 atau lebih positif dr +30 maka dispersi akan stabil
terbentuk fenomena elektrokinetis, didasari oleh elektroforesis
(pergerakan suatu part yg bermuatan melalui suatu cairan di bawah
pengaruh perbedaan potensial yg digunakan), potensial
sedimentasi, elektro-osmosis (pergerakan cairan melalui suatu
membran yg d seberangny digunakan potensial) & potensial yang
mengalir
Lapisan rangkap difusi dan potensial zeta
SOLUBILISASI
Kimiawi Surfaktan:
Rantai alkil lipofilik lebih panjang akan lebih mensolubilisasi obat hidrofobik.
Surfaktan ionik: peningkatan jari-jari inti hidrokarbon, meningkatkan
solubilisasi.
pH:
Merubah kesetimbangan antara solubilisat terion dan takterion.
Titik Krafft:
Suhu yang menunjukkan terjadinya kelarutan surfaktan = kmk (cmc)
SUSPENSI
- partikel berupa zat padat yang tidak larut dan
terdispersi dalam medium pendispersi (cairan)
- diameter partikel lebih besar dari 0,1 µm
- terjadi gerak brown bila viskositas rendah
Penggolongan suspensi dlm farmasi
suspensi oral (konsentrasi zat terdispersi tinggi),
lotion (konsentrasi zat padat lebih dari 20%, pemakaian luar utk
kulit atau kosmetika),
suspensi parenteral (injeksi, zat padat 0,5-30%, viskositas dan
ukuran partikel mempengaruhi mudahny pemberian dan
bioavaibilitas sediaan)
Persyaratan sediaan suspensi (farmasetika)
43
pengendapan ; volume
sedimentasi
(perbandingan vol
endapan trhdp vol awal
suspensi) & derajat
flokulasi (perbandingan
vol endapan dr suspensi
yg mengalami flokulasi
trhdp vol endapan dr
suspensi yg mengalami
deflokulasi)
Formulasi suspensi
50
•Efek polimer, senyawa berantai panjang dgn BM yg tinggi & mgd gugus
51
- sistem tidak stabil secara thermodinamika; terdiri dari sedikitnya dua
fase cair yang tidak bercampur dan terdispersi antara dua fase
- mencapai keadaan stabil; penambahan pengemulsi
- rentang viskositas rendah (lotio) hingga bentuk semisolid (salep,
krem)
- diameter partikel berkisar 0,1-10µm
Tipe emulsi ditentukan o/ ratio fase jk nilainya besar ex. 5% air dan 95
% minyak (19:1) maka akan terbentuk emulsi w/o.
Vol fase/rasio vol-fase merupakan rasio vol fase internal terhadap total
vol emulsi
Emulsi diklasifikasi menjadi minyak dlm air (m/a) & air dlm minyak
(a/m), tergantung fase kontinyu air atau minyak
Teori emulsifikasi
• Tipe emulgator ; kestabilan produk & tipe emulsi
• Proses pencampuran; energi bebas permukaan, tegangan antarmuka pd
batas antar cairan (kohesi > adesi)
• U mencegah penggabungan globul minyak perlu d+kan zat pengemulsi
• Zat aktif permukaan yg teradsorpsi membentuk lap monomolekuler;
pengurangan energi permukaan, gaya kohesif dan adhesif, gaya van der
waals, tipe emulsi dipengaruhi nilai HLB, co: TEA,span 80,tween 80
• Adsoprsi molekuler, co: polimer, tdk menurunkan teg antarmuka &
membentuk lap multimolekuler pd antarmuka, kenaikan viskositas,
cenderung membentuk tipe m/a
• Adsoprsi partikel padat, co: bentonit, veegum,
Stabilitas fisik emulsi
• Tdk terjadi penggabungan fase dalam, pemecahan
Bentuk ketidak
stabilan
emulsi
Umumnya emulsi terdiri dr satu fase cair yang terdispersi dalam fase cair lain
dalam bentuk tetesan makroskopik
Emulsifier terdiri atas rantai hidrokarbon dengan
gugus polar pada ujungnya, hidrokarbon larut
dalam minyak dan gugus polar larut air, shg akan
tertarik pada antar muka fase minyak dan air.
Emulsifier akan menurunkan tegangan permukaan
STABILITY CONSIDERATIONS OF
59 EMULSION
The chemical stability of individual components within the
emulsion system may be vary different from their stability
after incorporation into the formulation, exp : many
unsaturated oils are prone to oxidation by their droplet size
The determination of the amount of antimicrobial agent to
achieve a minimum effective concentration is very difficult,
based on the antimicrobial agent is quite likely to partition into
the oil phase and the interface
Temperature that use (higher temperature will dramatically
alter the nature of the interfacial film) and method of
manufacture
STABILITAS EMULSI
Tanda emulsi yang tidak stabil mudah diamati jk emulsi mulai memisah
,lapisan minyak terlihat diatas dan lapisan air dibagian bawah.
100 11,5 dt
10 10 menit
1 32 jam
0,1 133 hari
0,01 36 tahun
Kinetika destabilisasi
Hasil percob yang menunjukan waktu tetesan bergerak sejarak
2. r2 g. (ρ1 – ρ2)
V = ------------------------
9. η
W (k.T) T0,5
0 0,8 dt
5 38,2 dt
10 1,55 jam
20 3,91 tahun
50 4,7 1017 tahun
Jk dua tetesan emulsi saling mendekat tolak menolak satu sama lain.
Contoh : Lapisan listrik ganda, tolak menolak steric oleh polimer yg
teradsorpsi
Bentuk emulsi khusus
67 Emulsi ganda
- a/m/a atau m/a/m
Gel
• Sediaan semi solid; terdiri dari dua konstituen berupa
massa yang rapat dan diselusupi oleh cairan
• Berupa matriks yang melekat dan kaya dgn cairan (disebut
jelly), jika cairan hilang dan tinggal kerangka disebut
xerogel
72