You are on page 1of 186

MANAJEMEN

OPERASIONAL
Oleh :

Dr. Arief Noviarakhman Zagladi, SE, MM


PENGERTIAN
MANAJEMEN OPERASIONAL

Penggunaan fungsi-fungsi manajemen (Planing,


Organizing, Actuating, and Controling) sedemikian
rupa dalam proses transformasi berbagai sumber
daya perusahaan, guna menambah dan
menghasilkan output yang lebih baik dan optimal.
Sejarah Perkembangan
Manajemen Operasional
 1776, Specialization of labour in manufacturing, by Adam Smith
 1799, Interchangeable parts, cost accounting, by Eli Whitney and
others
 1832, Division of labour by skill; assignment of jobs by skill;
 basics of time study, by Charles Babbage
 1900, Scientific management time study and work study
 developed; dividing planning and doing of work, by Frederick W.
Taylor
 1900, Motion of study of jobs, by Frank B. Gilbreth
 1901, Scheduling techniques for employees, machines jobs in
 Manufacturing, Henry L. Gantt
Sejarah Perkembangan
Manajemen Operasional (lanjutan)

 1915, Economic lot sizes for inventory control, by F.W. Harris


 1927, Human relations; the Hawthorne studies, by Elton Mayo
 1931, Statistical inference applied to product quality: quality
 control charts, by W.A. Shewart
 1935, Statistical sampling applied to quality control: inspection
sampling plans, by H.F. Dodge & H.G. Roming
 1940, Operations research applications in World War II P.M., by
Blacker and others.
 1946, Digital computer, by John Mauchlly and J.P. Eckert
 1947, Linear programming, by G.B. Dantzig, Williams &
 others
Sejarah Perkembangan
Manajemen Operasional (lanjutan)
 1950, Mathematical programming, on-linear and stochastic
processes , by A. Charnes & by W.W. Cooper & others
 1951 Commercial digital computer: large-scale computations
 Available, by Sperry Univac
 1960, Organizational behaviour: continued study of people
 at work, by L. Cummings & L. Porter
 1970, Integrating operations into overall strategy and policy,
Computer applications to manufacturing, Scheduling
 and control, Material requirement planning (MRP), by W.
Skinner, J. Orlicky &. Wright
 1980, Quality and productivity applications from Japan:
robotics, CAD-CAM, J. Juran & W.E. Deming.
KONSEP PRODUKSI
The step-by-step conversion of one form of material into
another form through chemical or mechanical process to create
or enhance the utility ofthe product to the user
(Tahapan perubahan dari suatu material menjadi bentuk yang
berbeda melalui proses kimiawi atau mekanis untuk menciptakan
atau meningkatkan utilitas dari suatu produk bagi penggunanya)

“A process by which goods and services are created”


-Edward Buffa-
(Suatu proses dimana barang dan jasa tercipta)
SKEMA SISTEM PRODUKSI

Inputs : Proses
• Men (tenaga kerja) Transformasi : Outputs:
• Material (bahan baku) • Product design • Product (barang)
• Machine (mesin) • Process planning • Service (jasa)
• Information (informasi) • Production control
• Capital (modal) • Maintenance

Keberlanjutan :
• Inventory (persediaan)
• Quality (kualitas)
• Cost (biaya)
Perbedaan Barang dan Jasa

BARANG
 JASA

Tangible Intangible
Konsistensi mudah Konsistensi sulit
Produksi dan konsumsi
Produksi dan konsumsi simultan
berurutan
Kontak dengan konsumen rendah Kontak dengan konsumen tinggi
Dapat dikembalikan / ditukar Tidak dapat dikembalikan
Mudah mengukur biaya produksi Sulit mengukur biaya produksi
KESAMAAN BARANG DAN JASA

 Keduanya memanfaatkan teknologi


 Keduanya harus terus memperhatikan kualitas dan
produktivitas
 Keduanya harus meramalkan permintaan

 Keduanya harus memperhatikan masalah kapasitas,


lokasi, dan layout
 Keduanya sama-sama memiliki pekerja, pembeli, dan
suplier.
10
Tujuan Manajemen Produksi
Right Quality Right Quantity
Kualitas yang sesuai dengan Menyesuaikan jumlah produksi
keinginan dari konsumen dengan jumlah permintaan

Right Time Right Manufacturing Cost


Berproduksi tepat waktu
Mampu meminimalisir selisih antara biaya
untuk meningkatkan
produksi yang direncanakan dengan biaya
efektivitas departemen
produksi aktual
produksi
Manajemen Operasional

Manufacturing
Operations
& Service
Operations
JASA DALAM MANAJEMEN
OPERASIONAL

Value Added
Core Service
Service

Kesesuaian Kualitas Informasi Produk


Kesesuaian Harga Pemecahan Masalah
Kesesuaian Fleksibilitas Dukungan Penjualan
Kesesuaian Kecepaan Dukungan Lapangan
Tujuan-Tujuan Manajemen Operasional
1. CUSTOMER SERVICE
“right thing at a right price at the right time”

Fungsi Principal customer wants


Utama Pertimbangan Utama Pertimbangan lain

Manufacture Barang yang sesuai dengan yang • Biaya mendapatkan barang tersebut
dijanjukan/diinginkan/standar • Waktu untuk mendapatkan barang
minimum konsumen tersebut
Transport Pengelolaan yang sesuai dengan • Biaya pengiriman barang
yang dijanjukan/diinginkan/standar • Lamanya pengiriman barang
minimum konsumen
Supply Barang yang sesuai dengan yang • Biaya mendapatkan barang tersebut
dijanjukan/diinginkan/standar • Waktu untuk mendapatkan barang
minimum konsumen tersebut
Service Layanan yang sesuai dengan yang • Biaya untuk mendapatkan layanan
dijanjukan/diinginkan/standar • Waktu tunggu untuk mendapatkan
minimum konsumen layanan
Tujuan-Tujuan Manajemen Operasional
2. RESOURCE UTILIZATION
“NOTHING GO TO WASTE”

Memanfaatkan peralatan yang ada dengan sebaik mungkin

Meminimalisir sumber daya yang terbuang/menganggur

Menjaga kualitas dan keberlangsungan hidup dari faktor produksi

Menjaga kelancaran arus produksi (no bottleneck)


STRATEGI DALAM MANAJEMEN
OPERASIONAL
Jenis-Jenis Strategi dalam
Manajemen Operasional

1. Strategi Kualitas
2. Strategi Perancangan Produk/Jasa
3. Strategi Proses Dan Kapasitas
4. Strategi Lokasi
5. Strategi Layout
6. Strategi SDM
7. Strategi Pembelian
8. Strategi Persediaan
9. Strategi Penjadwalan
10. Strategi Pemeliharaan
Core Competencies
Serangkaian keunggulan yang dimiliki oleh suatu
perusahaan, yang membedakannya dengan perusahaan
lain.

Layanan ekstra, harga termurah, kualitas terbaik, distribusi


terlengkap, jaringan terkuat, pengantaran tercepat, dll

Sustainable Competitive Advantage


PENGARUH ASPEK LINGKUNGAN
DALAM STRATEGI OPERASIONAL

1. Mengenali kekuatan dan kelemahan dari pesaing


2. Mengenali dengan cepat prospek Lingkungan, teknologi,
hukum, dan isu-isu ekonomi
3. Mengetahui siklus kehidupan produk untuk dapat menyusun
batasan dalam strategi operasional.
4. Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan dan
kebutuhan fungsi manajemen operasional
5. Mengintegrasikan strategi manajemen operasional dengan
strategi korporasi dan bagian lainnya
Analisis SWOT untuk Menentukan Strategi

Opportunities
(Peluang)

Kolom 3:
Kolom 1:
Strategi perbaikan
Strategi Agresif
internal
Weaknesses Strengths
(Kelemahan) (Kekuatan)

Kolom 4: Kolom 2:
Strategi Bertahan Strategi Difersifikasi

Threats
(Ancaman)
Daur hidup produk dalam Strategi
Operasional

Maturity
Sales
Volume Declining
Growth

Intro

Time
Periode terbaik untuk meningkatkan pangsa pasar
Intro
Keberhasilan tahap ini sangat ditentukan oleh divisi R&D

Tahap dimana harga dan kualitas mulai mengalami penyesuaian


Growth
Keberhasilan tahap ini sangat ditentukan oleh pemasaran

Perubahan pangsa pasar, harga, dan kualitas sudah tidak


signifikan lagi
Maturity
Mempertahankan posisi produk melalui strategi promosi dan
distribusi

Declining Tahap dimana pengendalian biaya adalah faktor kritis


The
The Myers-Briggs
Myers-Briggs Type
Type Indicator
Indicator

Personality
PersonalityTypes
Types
• •Extroverted vs. Introverted (E or I)
Extroverted vs. Introverted (E or I)
• •Sensing vs. Intuitive (S or N)
Sensing vs. Intuitive (S or N)
• •Thinking vs. Feeling (T or F)
Thinking vs. Feeling (T or F)
• •Judging vs. Perceiving (P or J)
Judging vs. Perceiving (P or J)

Skor
Skorakhirnya
akhirnyaadalah
adalahkombinasi
kombinasidari
dari44karakteristik
karakteristik
yang
yangdihasilkan
dihasilkan
Contoh
Contoh ::
1. Saya Terbiasa bertindak dulu sebelum berfikir
2. Seringkali saya merasa terlalu lama berdiskusi hanya akan menyebabkan
saya terlambat bertindak
3. Saya sering mengerjakan hal yang dikemudian hari saya sadari tidak
terlalu penting
4. Saya baru mempercayai sesuatu jika saya melihat dan merasakannya
sendiri
5. Saya sulit mempercayai hal yang tidak masuk akal
6. Saya tidak suka memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang
7. Saya seringkali memutuskan sesuatu setelah informasinya lengkap
8. Saya seringkali memberikan jawaban dengan apa adanya tanpa
memikirkan dampaknya bagi perasaan orang lain
9. Saya sulit memaklumi orang yang tidak konsisten
10. Saat ada masalah, saya ingin terselesaikan secepat mungkin
11. Setelah saya memutuskan sesuatu, saya akan bertahan dengan
keputusan tersebut apapun konsekuensinya
12. Setiap keputusan yang saya buat adalah hasil pertimbangan yang sangat
matang.
JAWABAN
JAWABAN ::

Jawaban 1 sd 3 : Jika banyak Ya = E


Jika banyak Tidak = I

Jawaban 4 sd 6 : Jika banyak Ya = S


Jika banyak Tidak = N

Jawaban 7 sd 9 : Jika banyak Ya = T


Jika banyak Tidak = F

Jawaban 10 sd 12 : Jika banyak Ya = P


Jika banyak Tidak = J
Bertanggungjawab, tulus, analitis, pendiam, realistik,
ISTJ sistematik, pekerja keras, dan dapat dipercaya penilaiannya
Karier : Pemeriksa, Pengawas

Ramah, perhatian, lembut, bertanggungjawab, pragmatis,


ISFJ menyeluruh, suka menolong orang lain
Karier : Pelindung (polisi, tentara, satpam, dll)

Idealis, terorganisir, berwawasan, dapat diandalkan,


INFJ berbelaskasihan, lembut, Suka bekerjasama

Karier : Penasihat, konsultan

Inovatif, independen, strategis, logis, pendiam, berwawasan,


INTJ suka mengembangkan diri

Karier : Pembuat Rencana


Orientasi tindakan, logis, analitis, spontan, pendiam, mandiri,
ISTP suka tantangan, cepat memahami cara kerja mekanis

Karier : Pengrajin

Ramah, sensitif, mendidik, suka membantu, fleksibel, realistik,


ISFP ingin menciptakan lingkungan yang indah dan bermanfaat

Karier : Komposer

Sensitif, kreatif, idealis, tanggap, penyayang, setia, sangat


INFP menghargai pertumbuhan dan harmoni diri.

Karier : Penyembuh (dokter, perawat, dll)

Intelektual, logis, tepat, pendiam, imajinatif, suka berfikir orisinil


INTP dan berspekulasi untuk memecahkan masalah

Karier : Arsitek
Ramah, realistik, orientasi tindakan, penasaran, serba bisa,
ESTP spontan, memecahkan masalah secara pragmatif.
Karier : Promotor, penyelenggara acara

Ramah, perhatian, lembut, bertanggungjawab, pragmatis,


ESFP menyeluruh, suka menolong orang lain

Karier : Performer

Antusias, kreatif, spontan, optimis, suportif, gembira,


ENFP menghargai inspirasi dan potensi orang lain

Karier : Pemimpin Lembut

Inovatif,antusias, strategis, giat, penasaran, serba bisa, suka


ENTP tantangan dan ide baru

Karier : Penemu
Efisien, ramah, analitis, sistematis, dapat diandalkan, realistis,
ESTJ suka tampil dan menyelesaikan pekerjaan sesuai instruksi

Karier : Supervisor

ESFJ Ramah, dapat diandalkan, teliti, teroganisir, praktis, suka


menolong orang lain
Karier : Pengusaha jasa

ENFJ Penyayang antusias, idealis, terorganisir, diplomatis,


bertanggungjawab, pintar dan tanggap dalam berkomunikasi
Karier : Pengajar (guru, dosen, dll)

Strategis, logis, efisien, ramah, ambisi, mandiri, mampu


ENTJ membuat perencanaan jangka panjang yang efektif
Karier : Pemimpin Keras
PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIK
DALAM MANAJEMEN OPERASIONAL

• Decision making under certainty


(pengambilan keputusan dalam kondisi pasti)

• Decision making under uncertainty


(pengambilan keputusan dalam ketidakpastian)
Which one Are You?

a. Nekad menyeberang

b. Berjalan ke zebra Cross

c. Berjalan ke jembatan
Penyeberangan
1. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
“Keputusan diambil dengan memilih keuntungan yang paling baik pada
kondisi yang sudah diketahui”

2. Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian


a. Keputusan Optimis (maximax)
“mengambil keputusan berdasarkan keuntungan terbesar dari kondisi
terbaik”
b. Keputusan Pesimis (maximin)
“mengambil keputusan berdasarkan keuntungan terbesar dari kondisi
terburuk”
c. Rata-rata seimbang (equally likely)
“menganggap semua kemungkinan memiliki probabilita yang sama”

3. Pengambilan keputusan berdasarkan probabilita


“menghitung EMV (Expected Monetary Value) berdasarkan probabilita
masing-masing kondisi”
Pohon Keputusan
CONTOH:

Suatu perusahaan berencana untuk mengembangkan produk baru yang


direncanakan akan dijual seharga $100. Mereka memiliki alternatif untuk
mengembangkan sendiri produk baru tersebut, atau melalui outsourcing.
Jika pasar dalam keadaan baik, diperkirakan penjualan akan mencapai 25.000
unit, namun jika tidak, penjualan diperkirakan hanya 800 unit.
Jika dikembangkan sendiri, perusahaan membutuhkan biaya $500.000 untuk
mendatangkan peralatan dan melatih karyawan, dan diperkirakan berproduksi
dengan biaya $40 / unit. Melalui outsourcing, perusahaan cukup membayar
kontrak sebesar $375.000 dan pihak outsourcing mengklaim bisa berproduksi
dengan biaya $50 / unit.

Apa alternatif yang sebaiknya dipilih perusahaan?


Jawab :
Pendapatan : 25.000 x 100 = 2.500.000
Pasar
Biaya : 500.000 + 40 (25.000) = 1.500.000
Kondisi ---------------
Dikembangkan Baik Laba : = 1.000.000
Sendiri Pendapatan : 8.000 x 100 = 800.000
Pasar
Kondisi Biaya : 500.000 + 40 (8.000) = 820.000
---------------
Buruk
Rugi : = - 20.000

Pendapatan : 25.000 x 100 = 2.500.000


Pasar Biaya : 375.000 + 50 (25.000) = 1.625.000
Kondisi ---------------
Baik Laba : = 875.000
Outsourcing Pendapatan : 8.000 x 100 = 800.000
Pasar
Biaya : 375.000 + 50 (8.000) = 725.000
Kondisi ---------------
Buruk Laba : = 20.000

Tidak Jadi Laba : = 0


Misalkan diketahui probabilita masing-masing kondisi
sbb:

Kondisi pasar baik = 50 %


Kondisi pasar buruk = 50 %

Expected Monetary Value Alternatif 1 (Dikembangkan sendiri)

EMV = 1.000.000 (0,50) – 20.000 (0,50) = $ 490.000

Expected Monetary Value Alternatif 2 (Outsourcing)

EMV = 875.000 (0,50) + 20.000 (0.50) = $ 447.500

Expected Monetary Value Alternatif 3 (Batal)

EMV = $ 0
Mengelola Operasi
Perusahaan Dalam Skala
Global

Memilikifasilitas dan beroperasi di


berbagai negara di dunia

Siap menghadapi globalisasi


Globalization (Globalisasi)

a process in which geographic distance becomes a


factor of diminishing importance in the establishment
and maintenance of cross border economic, political
and socio-cultural relations.

Suatu proses dimana jarak geografis menjadi faktor


yang semakin tidak penting dalam membangun dan
mempertahankan kegiatan ekonomi, politik, dan
budaya sosial lintas negara
Faktor Pendorong ke arah
Globalisasi

1. Improved transportation and communication


technologies (meningkatnya teknologi komunikasi dan
transportasi

2. Opened financial systems (sistem keuangan terbuka)

3. Increased demand for imports (meningkatnya


permintaan produk impor)

4. Reduced import quotas and other trade barriers


(berkurangannya hambatan-hambatan impor)
Orientasi Perusahaan Global

Ethnocentric Polycentric Geocentric

Fokus pada Fokus pada Keuntungan &


keuntungan penerimaan publik penerimaan publik
Menerapkan budaya Menerapkan budaya di Menerapkan budaya
asal perusahaan lokasi perusahaan global

Keuntungan diserahkan Keuntungan dikelola Keuntungan


ke perusahaan pusat masing-masing didistribusikan secara
perusahaan global

Posisi kunci dipegang Posisi kunci dipegang Posisi kunci dipegang


orang-orang dari negara orang-orang dari negara orang-orang terbaik
asal perusahaan setempat yang diseleksi secara
global
Generic Global Strategy
1. Standarizing Strategy
“Fokus pada standarisasi produk, untuk menciptakan
skala produksi yang paling ekonomis”

2. Customizing Strategy
“Produksi disesuaikan dengan pasar lokal,
menyesuaikan dengan karakteristik selera di suatu
negara”
Standarizing Strategy
(Strategi Standarisasi)
Fokus pada penstandarisasian produk, kemasan, dan pemasarannya
dalam rangka mencapai suatu skala produksi yang ekonomis

Alasan-alasan yang mendorong strategi ini :


• Produk yang ditawarkan bersifat standar
• Pesaing juga memasarkan produk yang standar
• Alasan utama memasuki pasar asing adalah perluasan pasar
• Persaingan terfokus pada harga dan kualitas
• Terdapat kesamaan selera di berbagai pasar nasional yang berbeda
Customizing Strategy
(Strategi Penyesuaian)
Berpendapat bahwa produk, kemasan dan aktivitas pemasaran
haruslah dikembangkan secara lokal menyesuaikan dengan
karakteristik masing-masing negara
Alasan-alasan yang mendorong strategi ini :
• Untuk menarik minat pasar lokal
• Ada persyaratan standari teknis dari suatu negara
• Adanya variasi selera dan kebutuhan pelanggan masing-masing
negara
• Adanya perbedaan daya beli yang signifikan antara masing-masing
negara
• Cabang luar negeri memiliki kemampuan untuk mendesain strategi
mereka sendiri
Pentingnya SDM
dalam Manajemen
Operasional

Competing Failing

Good People
Pergeseran Dunia Bisnis

Bisnis
Bisnis Jasa
Manufaktur
Capital Intensive People Intensive
Pergeseran Dunia Bisnis

Low Tech High Tech


(Belum memanfaatkan (Memanfaatkan berbagai
teknologi Komunikasi dan media teknologi
Informasi dan terkini) komunikasi dan Informasi)

Unskilled Labor Skilled Labor


Memelihara Kepuasan Kerja Karyawan

 Outbond
 Rekreasi
 Waktu Kerja yang Flexible
 Fitness Center
 Dll…

Significant
Employee’s Job Relationship Customer
Satisfaction Satisfaction
Employee Involvement
(Keterlibatan Bawahan)
It is important that employees understand what the
strategic goals of the company are and that they feel
like they can participate in achieving these goals.
Employees need to believe they make a difference,
to be committed to goals and have pride in their
work

(Russell & Taylor , 2011)


Perkembangan Manajemen SDM dalam
Manajemen Produksi
Scientific Management dikembangkan oleh Frederic W Taylor di
kisaran tahun 1880an.

Taylor memecah pekerjaan sampai pada fungsi dasarnya, sehingga


dibutuhkan banyak karyawan

Dengan demikian, pekerjaan menjadi semakin mudah dan tidak


membutuhkan keahlian yang tinggi

Biaya pelatihan dan upah bisa ditekan

Karyawan dibayar berdasarkan produktivitasnya (jumlah yang


dihasilkan / waktu tertentu).
The Assembly Line
(Henry Ford , 1908)

Ford Motor
Company
1908 - 1929
Pekerja tidak perlu berpindah Tempat

Barang yang diproduksi yang akan bergerak menuju


pekerja

Terciptalah perkerjaan yang repetitif dan sederhana


Berkat spesialisasi pekerjaan dan meminimumkan
pergerakan yang tidak dibutuhkan, waktu penyelesaian 1
buah mobil turun dari lebih dari 12 jam pada tahun 1908
menjadi kurang dari 3 jam pada tahun 1913.
Keunggulan Scientific Management Taylor
• Meningkatnya output
• Biaya tenaga kerja rendah
• Mudah dan murah mengganti tenaga kerja
• Orang tanpa keahlian juga mudah mendapatkan pekerjaan

Kelemahan Scientific Management Taylor


• Tingkat kebosanan kerja tinggi
• Tingkat ketidakpuasan kerja tinggi
• Pekerja sulit meningkatkan jenjang kariernya
• Dapat mengakibatkan cacat mental atau fisik
M o t I v a s i K e r j a
“a willingness by an employee to work hard to achieve the company’s
goals because that effort satisfies employees’ need”

(kesediaan dari karyawan untuk bekerja keras mencapai tujuan


organisasi karena usaha tersebut dapat memuaskan kebutuhannya)

Product Quality
Quality Performance
Upaya meningkatkan motivasi di tempat
kerja:
• Menerima umpan balik
• Disiplin organisasi
• Perlakuan adil
• Pemenuhan kebutuhan karyawan
• Desain pekerjaan yg sesuai kemampuan karyawan
• Pemberian tanggung jawab
• Pemberdayaan
• Restrukturisasi pekerjaan saat dibutuhkan
• Imbalan berdasarkan kinerja pribadi dan keseluruhan
Tren Terbaru Dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
Job Training
• Pelatihan kerja adalah kegiatan yang bermanfaat bagi karyawan
dan perusahaan. Karyawan akan menikmati peningkatan karier
sejalan dengan peningkatan kemampuannya, dan perusahaan akan
menikmati kenaikan produktivitas dari karyawan tersebut
Tren Terbaru Dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
Cross Training
• Pelatihan lintas pekerjaan
memberi kesempatan pada
pekerja untuk mempelajari
pekerjaan yang bukan
merupakan tanggung
jawabnya. Berkat
kemampuan ini, seorang
pekerja dapat menghindari
kebosanan dan bisa
diperbantukan di bagian
lain.
Tren Terbaru Dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
Job Enrichment
• Upaya untuk memberikan kesempatan pada seorang karyawan
untuk meningkatkan pencapaiannya melalui tambahan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang bervariasi.

• Job enrichment dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


• Vertical Job Enlargment
Memberikan kepada karyawan kendali penuh atas pekerjaannya dan
tambahan wewenang.

• Horizontal Job Enlargment


• Karyawan dilimpahkan tanggung jawab terhadap suatu unit kerja secara
utuh dari awal hingga akhir.
Tren Terbaru Dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
Empowerment (Pemberdayaan)
• Memberikan wewenang dan tanggung jawab pada seorang
karyawan untuk mengambil keputusan. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan sense of belonging pada diri karyawan dan
memunculkan keinginan untuk berinovasi dan bertindak cepat.

• Keuntungan dari empowerment :


• Masalah selesai dengan cepat
• Meningkatkan sense of belonging karyawan

• Kelemahan dari empowerment :


• Berpotensi konflik peran dan wewenang dengan atasan
Tren Terbaru Dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
Team
• Membentuk kelompok kerja untuk meningkatkan keterlibatan
antar karyawan.
Tren Terbaru Dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia
Flexible Work Schedule - Flextime
• Menciptakan jam kerja yang flexible dapat meningkatkan
kepuasan kerja dan mempertahankan karyawan
Tren Terbaru Dalam Manajemen Sumber
Daya Manusia

Alternate Workplaces
– Telecommuting

• Memanfaatkan ICT untuk


menyelesaikan pekerjaan
tanpa harus berada di kantor.

• Menghemat biaya real estate

• Sulit melakukan pengawasan


DESAIN PEKERJAAN
Beberapa atribut dari desain pekerjaan yang baik adalah
(Frederick Heizberg) :

 Memiliki tingkat pengulangan yang wajar


 Membutuhkan perhatian dan fokus yang tidak berlebihan
 Karyawan mendapatkan tanggung jawab untuk membuat
keputusan dan kerahasiaan
 Karyawan diberi wewenang untuk mengedalikan
pekerjaannya
 Karyawan mendapatkan umpan balik atas pencapaiannya
 Pengakuan terhadap kontribusi karyawan
 Memanfaatkan keahlian karyawan dengan baik dan tepat
Elemen-Elemen Desain Pekerjaan

Tugas-Tugas Dalam Suatu Kemampuan Karyawan yang


Pekerjaan Dibutuhkan

Menjelaskan bagaimana Menentukan karakteristik yang harus


menyelesaikan tiap tugas, dan dimiliki oleh seorang karyawan untuk
bagaimana masing-masing menyelesaikan pekerjaan tertentu,
tugas menyatu menjadi suatu tanggung jawab yang akan diemban,
pekerjaan. dan bagimana sistem kompensasinya.

Mengacu pada kondisi lingkungan fisik


Lingkungan dari lokasi suatu pekerjaan, seperti
Kerja suhu, pencahayaan, kebisingan, atau
ventilasi udara.
*TEKNOLOGI DAN
OTOMATISASI PRODUKSI
* Mesin membutuhkan desain pekerjaan yang berbeda dengan
manusia.

• Mesin mampu bekerja tanpa


terganggu oleh kondisi
lingkungan
• Mesin mampu bekerja lebih
lama dari manusia
• Hasil pekerjaan mesin lebih
konsisten dari manusia
• Mesin bekerja sesuai dengan
desain dari pembuatnya
Job Analysis
(Analisis Pekerjaan)

Analisis pekerjaan adalah sebuah tugas untuk


menganalisis apakah :

 pekerjaanyang ada saat ini telah dilaksanakan


dengan cara yang paling efisien

Penting untuk dilaksanakan

Perlu diberi tambahan kegiatan


Learning Curve / Kurva Belajar

Seorang pekerja menjadi semain mahir dalam pekerjaannya seiring dengan jumlah
produksinya. Ditunjukkan oleh waktu penyelesaian yang semakin cepat dan biaya
produksi yang semakin rendah.
TUGAS FINAL TEST
Cari sebuah perusahaan nyata berskala internasional.
Ceritakan tentang:

 Sejarah berdirinya perusahaan tersebut


 Siapa pesaing terdekatnya?
 Apa keunggulan dari produk yang mereka hasilkan?
 Bagaimana strategi mereka hingga bisa menjadi perusahaan sebesar
saat ini?
 Bagaimana mereka memperlakukan pegawainya hingga bisa
menjadi perusahaan sebesar saat ini?
Desain Barang
& Jasa
Menciptakan produk baru yang berdaya saing
Darimana mendapatkan ide
mengenai produk yang akan
dihasilkan?

Sumber Internal
R&D, Konsultan pemasaran,
frontliner, dll

Sumber Eksternal
Trend pasar, kompetitor, input
pelanggan, peramalan, dll
Proses Desain Produk Baru

Pengembangan Ide:
semua produk dapat berawal dari ide yang muncul
dari :
– Pelanggan
– Pesaing
– Suplier

Reverse engineering (Rekayasa Terbalik):


membeli produk pesaing, membongkarnya
hingga memahami sistem kerjanya, lalu
membuat produk kita sendiri.
Proses Desain Produk Baru
• Faktor-Faktor yang menentukan ide mana
yang akan dipilih:
– Kualitas produk
– Biaya produksi
– Kepuasan Konsumen
– Overall manufacturability – kemudahan
produk untuk diproduksi
Alternatif Pengembangan Produk Baru

 Mengembangkan produk yang benar-benar baru


 Penambahan produk yang telah ada (Diversifikasi
Produk)
 Modifikasi produk yang sudah ada
 Mengembangkan produk lokal
 Meniru produk yang sudah ada di pasar
Tahap-tahap pengembangan produk
baru

1. Identifikasi produk yang telah ada ( produk lama )


2. Mencari dan menggali ide-ide tentang produk baru
3. Menyaring ide-ide yang ada
4. Menganalisis masing-masing ide yang telah tersaring
5. Menentukan ide yang paling mungkin dikembangkan
6. Melaksanakan pengembangan ide produk baru tersebut
7. Membuat sampel dan menguji produk baru
8. Menguji produk baru di pasar ( Tes pemasaran )
9. Memproduksi dan memasarkan produk
10. Melakukan pelayanan purna jual
Beberapa faktor yang dapat
menyebabkan kegagalan produk baru

Identifikasi masalah produk lama yang kurang tepat

Pemilihan ide yang kurang tepat

Pengenalan produk baru yang kurang efektif

Adanya reaksi pesaing

Pelayanan purna jual yang kurang baik


Hal-hal yang menentukan berharga atau
tidaknya suatu sumber daya
• Competitive superiority
Sumber daya yang dimiliki dapat membantu meningkatkan daya saing perusahaan lebih baik
dari sumber daya yang dimiliki perusahaan lain.
• Resource scarcity
Semakin langka suatu sumber daya, semakin berharga sumber daya tersebut.
• Inimitability
Sumber daya yang dimiliki sulit untuk ditiru oleh pesaing.
• Appropriability
Seberapa besar suatu sumber daya menghasilkan keuntungan yang dapat dinikmati oleh
perusahaan.
• Durability
Seberapa cepat suatu sumber daya mengalami depresiasi nilai.
• Subtitutability
Semakin sulit suatu sumber daya digantikan oleh sumber daya lain, semakin berharga sumber
daya tersebut
Inimitability Resources

Mustahil ditiru:
• Hak Paten
• Lokasi yang unik
• Aset yang unik

Sulit ditiru:
• Loyalitas konsumen
• kepuasan pelanggan
• Reputasi perusahaan
Mudah ditiru:
• Modal
• Komoditas
Kriteria produk yang andal
 Memiliki umur ekonomis yang tinggi

 Mampu berfungsi untuk penggunaan ekstrim

 Tidak terlalu tergantung pada komponen-


komponen kritikal

 Mudah perawatannya
Hal-hal yang diperhatikan dalam
perancangan jasa

 Lini jasa yang diberikan

 Lokasi

 Ketersediaan jasa

 Garis antrian dan kapasitas pelayanan


Product Life Cycle
Maturity
Sales
Volume Declining
Growth

Intro

Time
Concurrent Engineering
REMANUFACTURING

Menggunakan komponen dari produk lama untuk memproduksi


produk baru memberikan keuntungan dari sisi:

• Pelestarian lingkungan
• Biaya

Cocok untuk :
• Elektronik, kendaraan bermotor, dll
PEMILIHAN PROSES PRODUKSI

Dalam menentukan desain produk harus mempertimbangkan


prosesnya.

Tipe-Tipe Proses Produksi :


 Intermittent processes
• Proses yang digunakan untuk menghasilkan produk/jasa yang bervariasi dengan
kebutuhan yang berbeda-beda dalam jumlah kecil (contoh: lukisan, layanan kesehatan)

 Repetitive processes:
• Proses yang digunakan untuk menghasilkan satu atau beberapa produk/jasa yang telah
terstrandarisasi dalam jumlah besar (contoh:televisi, pencucian mobil)

84
Intermittent and Repetitive Operations
Hubungan antara Standarisasi Produk dan Volume
Produksi Dalam Menentukan Strategi Proses Produksi
Strategi Desain Proses Produksi

• Make-to-stock strategy
• Produk dibuat sampai jadi, kemudian dimasukkan
kedalam persedian produk jadi untuk dijual

• Assemble-to-order strategy
• Komponen-komponen pembentuk produk dibuat sampai
jadi, tetapi baru dirakit menjadi produk jadi setelah ada
pesanan dari pembeli

• Make-to-order strategy
• Produk baru dibuat setelah ada pesanan dari pembeli
Flowchart for Different Product Strategies at Antonio’s
Pizzaria
DesaIn Jasa
 Karakteristik Jasa
Jasa murni
Semi-produksi
Jasa campuran

 Paket Jasa
Barang fisik
Perasaan
Psikologis

 Desain yang berbeda-beda:


Melibatkan pelanggan
Menarik perhatian
pelanggan
STRATEGI
LOKASI
Menentukan lokasi yang paling ideal untuk
perusahaan
Tujuan dilakukannya
perencanaan lokasi untuk
perusahaan barang adalah :
“Creating Competitive Advantage”
Kebutuhan Untuk Berproduksi Dekat dengan
Pelanggan karena persaingan, perjanjian, dan biaya
pengiriman

Kebutuhan untuk berproduksi dekat dengan banyak


pilihan tenaga kerja untuk mencari tenaga kerja
dengan biaya rendah atau kualifikasi teknis tertentu.
Lokasi Saat Ini Sudah
Tidak Layak Lagi ?

Solusinya :
1. Tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada.
2. Mempertahankan lokasi yang sekarang dan
menambahkan fasilitas lain di tempat lain.
3. Menutup fasilitas yg ada dan pindah ke lokasi lain.
Keputusan Lokasi Pada Masing-masing
Jenis Bisnis:
• Lokasi Untuk Industri
Strategi yg digunakan biasanya adalah strategi utk
meminimalkan biaya, meskipun inovasi dan kreativitas
juga penting.

• Lokasi Untuk Retail dan Jasa


Lokasi bisnis eceran dan jasa profesional yang digunakan
difokuskan pada memaksimalkan pendapatan.

• Lokasi gudang,
Ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan
pengiriman.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
dan penentuan lokasi

Pasar Peraturan
Pemerintah
Bahan Baku
Transportasi
Tenaga Kerja
Sarana
Masyarakat prasarana
Sekitar pendukung
Faktor-Faktor yg
Mempengaruhi Lokasi

Iklim Berbisnis

• Keberadaan Perusahaan lain yang sejenis dan


seukuran

• Keberadaan perusahaan asing

• Pemerintah setempat yang pro bisnis atau tidak


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
dan penentuan lokasi Pabrik

Produktivitas Suatu wilayah yang pekerjanya rata-rata


berproduktivitas tinggi lebih disukai daripada
Pekerja wilayah yang pekerjanya tidak produktif

Contoh :

Lokasi 1 : Rata-rata upah per hari Rp.30.000, dengan rata-rata produk


yang dihasilkan 100 unit/hari

Lokasi 2 : Rata-rata upah per hari Rp.26.000, dengan rata-rata produk


yang dihasilkan 80 unit/hari

Lokasi 1 : 30.000 = 300/unit Lokasi 2 : 26.000 = 325/unit


100 80
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
dan penentuan lokasi Pabrik

Nilai Tukar
Mata Uang

Hal yang diperhatikan dari nilai tukar meliputi :

1. Nilai tukar yang rendah agar produk terlihat lebih murah di


pasar internasional

2. Nilai tukar yang stabil untuk menjaga stabilitas produksi


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
dan penentuan lokasi Pabrik

Biaya-Biaya

Meliputi :
Tangible Cost : Biaya-biaya yang mudah diidentifikasi dan diukur dengan
tepat
(Contoh : Biaya penyusutan, biaya tenaga kerja, biaya bahan
baku, pajak, dll)

Intangible Cost : Biaya-biaya yang sulit diidentifikasi dan diukur


(Contoh : kualitas pendidikan, fasilitas transportasi publik,
perilaku masyarakat sekitar, perilaku pekerja, iklim, dll)
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
dan penentuan lokasi Pabrik

Dukungan
Pemerintah

Hal yang diperhatikan dari dukungan pemerintah meliputi :

1. Pajak
2. Birokrasi
3. Keamanan
4. Toleransi Polusi
5. dll
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
dan penentuan lokasi Pabrik

Sarana-Prasarana
Pendukung

Meliputi :

1. Jalur transportasi yang baik


2. Ketersediaan jaringan listrik dan air
3. Kelancaran komunikasi
4. Kenyamanan lingkungan
5. dll
Kebutuhan Organisasi Akan Pemilihan Lokasi
mempertimbangkan hal-hal berikut:

 Size (Ukuran)
 Traffic (Lalu lintas)
 Population (Populasi penduduk)
 Total Cost (Seluruh biaya yg dikeluarkan)
 Infrastructure (Sarana-prasarana)
 Labour (Tenaga Kerja)
 Supplier (Penyedia bahan baku/kebutuhan)
Metode-Metode Pemilihan Lokasi

 Metode Factor Rating


 Metode Analisis Ekonomi
 Metode Analisis Volume Biaya
 Metode Grid
 Metode Transportasi
Metode Factor Rating
 Metode ini sering digunakan karena mencakup variasi faktor
yang sangat luas

 Tahapan analisis :
◦ Mengembangkan daftar faktor-faktor
◦ Menetapkan bobot setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh
faktor itu penting
◦ Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor
◦ Meminta manajer untuk menentukan skor setiap lokasi untuk setiap
faktor
◦ Mengalikan skor dengan bobot dan menentukan jumlah totalnya
untuk setiap lokasi
◦ Memberikan rekomendasi
Faktor-Faktor biasa digunakan dalam Metode Faktor
Rating :
 Biaya tenaga kerja (termasuk upah, pembentukan serikat pekerja,
produktivitas)
 Ketersediaan tenaga kerja (termasuk sikap, umur, distribusi, keahlian)
 Jarak lokasi dengan bahan baku dan pemasok
 Jarak lokasi dengan pasar
 Kebijakan fiskal pemerintah
 Peraturan lingkungan hidup
 Peralatan dan utilitas
 Biaya lokasi : tanah, ekspansi, parkir, dsb
 Ketersediaan transportasi (darat, laut, udara)
 Isu kualitas hidup masyarakat (pendidikan, perumahan, dsb.
 Kurs valuta asing (tingkat kurs, stabilitas kurs)
 Kualitas pemerintah (stabilitas, kejujuran, sikap terhadap bisnis baru)
Metode Factor Rating

“Menentukan lokasi yang paling strategis melalui pembobotan terhadap


faktor-faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi aktivitas perusahaan”
Contoh :
Banjarmasin Banjarbaru Martapura
Bobot
Faktor N BxN N BxN N BxN
%

Kedekatan Pasar 25 100 25 50 12,5 80 20


Kedekatan Bahan Baku 30 60 18 100 30 90 27
Tenaga Kerja 15 90 13,5 60 9 75 11,25
Transportasi 10 95 9,5 75 7,5 65 6,5
Dukungan Masyarakat 15 70 10,5 100 15 80 12
Sarana Pendukung 5 80 4 90 4,5 70 3,5
100% 80,5   78,5   80,25
“Lokasi yang sebaiknya dipilih oleh perusahaan adalah Banjarmasin karena memiliki
skor paling tinggi (80,5)”
Contoh Metode Factor Rating
Skor Skor Tertimbang
Faktor Bobot
Lokasi A Lokasi B Lokasi A Lokasi B
Tenaga kerja 0,25 70 60 0,25 x 70 = 17,5 0,25 x 60 = 15,0
Rasio orang thd mobil 0,05 50 60 0,05 x 50 = 12,5 0,05 x 60 = 3,0
Pendapatan per 0,10 85 80 0,10 x 85 = 8,5 0,10 x 80 = 8,0
kapita
Struktur pajak 0,39 75 70 0,39 x 75 = 29,3 0,39 x 70 = 27,3
Pendidikan & 0,21 60 70 0,21 x 60 = 12,6 0,21 x 70 = 14,7
kesehatan

TOTAL 1,00 70,4 68,0


METODE ANALISIS EKONOMI

“Menentukan lokasi yang paling strategis melalui perbandingan ekonomis”

Contoh : Biaya per Bulan


Alokasi Biaya Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3
($) ($) ($)
Tenaga Kerja 10.000 13.300 7.800
Bahan Baku 5.400 2.100 4.500
Transportasi 3.200 1.300 4.300
Administrasi 500 700 1.000
Prasarana 1.100 1.500 1.200
20.200 18.900 18.800

“Lokasi yang sebaiknya dipilih adalah Lokasi 3 karena memiliki biaya paling rendah”
Analisis Titik-Impas Lokasi

Membandingkan biaya dan volume produksi untuk


masing-masing lokasi yang direncanakan:

Variable Cost
&
Fixed Cost

Analisis titik-impas dapat dilakukan baik dengan


pendekatan grafik ataupun matematik
Analisis Titik Impas Lokasi

Tahapan :
 Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap
lokasi

 Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis


vertikal dan volume produksi pada garis horisontal

 Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk


setiap volume yang diinginkan
Analisis Titik Impas Lokasi

Contoh :
Sebuah perusahaan manufaktor sedang mempertimbang 3
lokasi untuk pabriknya:
A, B dan C dengan:
biaya tetap A=$30.000, B=$60.000, C=$110.000 dan

biaya variabel A =$75, B=$45, C=$25.

Produk direncanakan dijual dengan harga jual $120.


Analisis Titik Impas Lokasi
$180 C
A B

$150

$120
Biaya tahunan (ribu US $)

$90

$60

Biaya terendah Biaya terendah Biaya terendah


$30
Lokasi A Lokasi B Lokasi C

750 1.500 2.500 3.000


Volume produksi (unit)
METODE ANALISIS TITIK IMPAS LOKASI

“Menentukan lokasi yang paling strategis berdasarkan pada perbandingan


antara biaya produksi dengan volume produksi”

Contoh :
Produksi Produksi
FC VC
3000 unit 30.000 unit
Lokasi 1 320.000 15 / 320.000 + 3.000 (15) 320.000 + 30.000 (15)
unit = Rp. 365.000,00 = Rp. 770.000,00
Lokasi 2 250.000 20 / 250.000 + 3.000 (20) 250.000 + 30.000 (20)
unit = Rp. 310.000,00 = Rp. 850.000,00
Lokasi 3 200.00 30 / 200.000 + 3.000 (30) 200.000 + 30.000 (30)
0 unit = Rp. 290.000,00 = Rp. 1.100.000,00

“Untuk kapasitas produksi 3.000 unit, pilihan terbaik adalah lokasi 3”


“Untuk kapasitas produksi 30.000 unit, pilihan terbaik adalah lokasi 1”
Metode Grid

“Menentukan lokasi usaha yang dapat meminimumkan biaya distribusi”

Formulasi Koordinat Lokasi Usaha (X , Y) yang Optimal adalah :

X i Vi Yi Vi
X  Y 
Vi Vi

Vi : Kebutuhan Produk Di Suatu Lokasi


Xi : Koordinat Suatu Tempat Pada Sumbu X
Yi : Koordinat Suatu Tempat Pada Sumbu Y
Metode Grid

Contoh : Misalkan diketahui : - Kebutuhan wilayah A = 20.000 unit


- Kebutuhan wilayah B = 30.000 unit
- Kebutuhan wilayah C = 15.000 unit
- Kebutuhan wilayah D = 10.000 unit
Pemetaan kota tersebut adalah sebagai berikut :
Y
24 0 C Jika penentuan lokasi
dilakukan dengan metode
D Grid, maka di koordinat
180
manakah sebaiknya lokasi
perusahaan?
120 A
X i Vi Yi Vi
60 B X  Y 
Vi Vi

X
100 180 220 300
Metode Grid

Jawab :
10 (20000)  18 (30000)  22 (15000)  30 (10000)
X
20000  30000  15000  10000
1370000
X  18,27 0
75000

12 (20000)  6 (30000)  24 (15000)  18 (10000)


Y
20000  30000  15000  10000
960000
Y  12,80
75000
Metode Grid

Y
240 C

180 D
Lokasi yang
disarankan
120 A

60 B

X
10 0
18
0
22
0
30
0
Faktor-Faktor yang diperhatikan
dalam menentukan lokasi
perusahaan jasa

O Daya beli masyarakat sekitar

O Kompatibilitas jasa dengan kebutuhan masyarakat sekitar

O Kondisi persaingan

O Kualitas persaingan
Strategi
Layout
Menentukan tata letak dalam perusahaan
Breaktrough of
McDonald

 Indoor seating (1950s)

 Drive-through window (1970s)

 Adding breakfast to the menu (1980s)

 Adding play areas (1990s)


Layout
Dapur
McDonald
Layout Dapur McDonald
Lima Inovasi Penting :
 Bagian-bagian burger di susun ber urutan
 Memperpendek jalur produksi
 Semua bahan makanan dalam kondisi
siap diproses
 Mesin pemanggang roti baru yang cepat
 Botol bumbu disusun berurutan dan
mudah dijangkau

Savings of $100,000,000 per year in food


costs
Tujuan Dilakukannya
Perencanaan Layout
1. Pemanfaatan fasilitas & peralatan dengan optimal, terutama bagi
perusahaan yang tidak memiliki lahan atau bangunan yang luas
2. Aliran manusia & material menjadi lancar
3. Pemakaian ruang dengan efisien, dalam arti memudahkan
pergerakan bahan dan manusia
4. Memberi ruang gerak yang cukup, untuk kelancaran dan
kenyamanan operasional perusahaan
5. Biaya investasi & produksi yang rendah,
6. Meningkatkan keselamatan kerja
7. Menciptakan suasana kerja yang nyaman
Keunggulan dan kelemahan jenis
bangunan dalam perencanaan layout
Bangunan Berlantai Tunggal
Keunggulan :
Fleksibel dan lebih mudah diperluas
Pergerakan manusia & mesin lebih mudah
Pengawasan lebih mudah
Lebih aman untuk peralatan-peralatan berat

Kelemahan :
Membutuhkan lahan yang luas
Perluasan bangunan membutuhkan penambahan lahan
Saluran udara perlu mendapat perhatian lebih
Keunggulan dan kelemahan jenis
bangunan dalam perencanaan layout
Bangunan Bertingkat
Keunggulan :
Lebih menarik dari sisi estetika
Tidak membutuhkan lahan yang luas
Sirkulasi udara yang baik (khususnya di lantai atas)

Kelemahan :
Pembangunan gedung membutuhkan biaya tinggi
Pemindahan material menjadi lebih sulit
Membutuhkan fondasi yang kuat untuk peralatan berat
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MERENCANAKAN TATA LETAK (LAYOUT)

1. Tempatkan pusat-pusat kerja berdekatan

2. Buat tanda pada lantai untuk menandai letak material dan


tahapan kerja

3. Upayakan pengurangan dalam jumlah dan ukuran


penyimpan sementara

4. Automatisasikan pengaturan material handling, sehingga


pola pemindahan yang tetap dan siklus pengiriman yang
baik

5. Pemakaian mesin kecil yang banyak jauh lebih baik dari


mesin besar yang sedikit

6. Tempatkan robot-robot, khususnya untuk pekerjaan yang


berulang-ulang. 125
Jenis-Jenis Layout

1. Layout Berorientasi Proses


2. Layout Berorientasi Produk
3. Layout Posisi Tetap
4. Layout Kantor
5. Layout Ritel
6. Layout Gudang
Layout Berorientasi Proses
“Mengelompokkan tempat kerja atau departemen-
departemen berdasarkan fungsinya”

O
I A A A C C C B B B U
N
T
P A A A C C C B B B P
U
U
T A A A C C C B B B
T

“Volume rendah, variasi tinggi, produksi berdasarkan pesanan”


Contoh Layout
BERORIENTASI PROSES
Layout Berorientasi Produk
“tempat kerja atau departemen diatur dalam alur
linear sesuai urutan produksi”

O
I A B C D E U
N
T
P A C E
P
U
T B C D U
T

“Volume produksi tinggi, variasi rendah, memungkinkan otomatisasi produksi”


CONTOH AUTOMATIC MOVING ASSEMBLY
C O N T O H
AUTOMATIC MOVING ASSEMBLY
Layout Posisi Tetap
“Bahan baku dan peralatan produksi dibawa
mendekati produk”

TAHAP 1 TAHAP 2 SELESAI

A A A B B B

A INPUT A B INPUT B OUTPUT

A A A B B B

“Produk terlalu berat/besar untuk dipindah-pindahkan”


Contoh Layout Posisi Tetap
Layout Kantor
“Menentukan posisi yang memudahkan pergerakan
pekerja dan informasi”
Pintu Ruang Ruang Ruang Ruang
Masuk Manajer Fotokopi Karyawan Arsip
Pintu Masuk

Ruang Manajer

Ruang Fotokopi

Ruang Karyawan

Ruang Arsip

Penting Sedang Tidak penting


“Layout kantor disusun berdasarkan kebutuhan pertukaran informasi masing-
masing pekerja”
Relationship Chart
Value Closeness

A Absolutely
1 necessary
President 2
Especially
O 3 E important
Chief Technology Officer U 4
I Important
A A 5
Engineer’s area I I 6 O Ordinary OK
O I I 7
U Unimportant
Secretary I I U 8
A I O O 9 X Not desirable
Office entrance A E U O
X E E U
Central files U A O
O U I
X
Equipment cabinet O
U A
Photocopy equipment E
E
Storage room Figure 9.1
Contoh Layout Kantor
Contoh Ruang Rapat
Layout Gudang
“Gudang diatur untuk kemudahan akses dan minimalisasi
biaya (biaya perawatan, biaya kerusakan, biaya
pengangkutan, dll)”
Layout Ritel
“Posisi produk diatur untuk memaksimalkan penjualan
dan image toko”
Five Helpful Ideas for
Supermarket Layout
1. Locate high-draw items around the
periphery of the store
2. Use prominent locations for high-impulse
and high-margin items
3. Distribute power items to both sides of an
aisle and disperse them to increase viewing
of other items
4. Use end-aisle locations
5. Convey mission of store through careful
positioning of lead-off department
Store Layout

Figure 9.2
Servicescapes
 Ambient conditions - background
characteristics such as lighting, sound,
smell, and temperature
 Spatial layout and functionality - which
involve customer circulation path
planning, aisle characteristics, and
product grouping
 Signs, symbols, and artifacts -
characteristics of building design that
carry social significance
Retail Slotting
 Manufacturers pay fees to retailers to
get the retailers to display (slot) their
product
 Contributing factors
 Limited shelf space
 An increasing number of new products
 Better information about sales through
POS data collection
 Closer control of inventory
Retail Store Shelf Space
Planogram
5 facings
 Computerized
tool for shelf-

Shampoo

Shampoo

Shampoo

Shampoo

Shampoo
space
management
 Generated from
store’s scanner

Conditioner
Shampoo

Shampoo

Shampoo

Shampoo
data on sales Conditioner

Conditioner
 Often supplied
by manufacturer
2 ft.
Desain layout toko seringkali
dibuat senyaman mungkin
untuk membuat pembeli betah
untuk berlama-lama.
Lokasi barang-barang di toko
dibuat agar barang yang dijual
terlihat bagus.
MANAJEMEN
PERSEDIAAN

(Mengelola persediaan dengan


efektif dan efisien)
Tipe – Tipe Persediaan

Persediaan bahan baku

Persediaan WIP (Work-In Process)

Persediaan MRO (maintenance/repair/operating)

Persediaan barang jadi


Manajemen Persediaan

Membeli

Membuat Diproduksi
Sendiri Persediaan
Dijual
Daur
ulang
TUJUAN ADANYA PERSEDIAAN

• Untuk mempertahankan kemandirian operasi

• Untuk mengatasi variasi permintaan

• Untuk menciptakan fleksibilitas dalam jadwal produksi

• Untuk mengamankan variasi waktu pengantaran bahan baku

• Untuk mendapatkan keuntungan dari pemesanan dalam jumlah

besar
Fungsi dan Manfaat Persediaan:

a. Mengatasi risiko keterlambatan pengiriman


b. Mengatasi risiko kesalahan pengiriman
c. Mengatasi risiko kenaikan harga
d. Mengatasi ketergantungan pada musim
e. Mendapatkan keuntungan dari pembelian
f. Untuk melayani konsumen dengan lebih baik
g. Menjaga kelangsungan operasional perusahaan
* Faktor-Faktor yang harus dipertimbangkan
saat menentukan Ukuran Persediaan

* Holding Cost
meliputi biaya fasilitas penyimpanan, penanganan barang, asuransi,
kerusakan, kehilangan, penyusutan, pajak, dan biaya – biaya lain
yang muncul akibat penyimpanan barang.
* Setup Cost
meliputi biaya mendapatkan material yang spesifik, dan biaya
untuk beralih dari satu jenis produksi ke produksi yang lain.
* Ordering Cost
Meliputi seluruh biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan suatu
barang
* Shortage Cost
Biaya yang muncul sebagai akibat dari keterlambatan produksi,
seperti kekecewaan konsumen, atau penalti keterlambatan.
Sistem Persediaan
• Sistem Persediaan Satu Periode
(Single-Period Inventory System)

Model persediaan untuk barang yang akan kadaluarsa


setelah periode tertentu.

Penjual harus membuat perkiraan yang tepat berapa


banyak persediaan barang dagangan yang
dibutuhkan. Jika terlalu sedikit, ia rugi kehilangan
pembeli potensial, jika terlalu banyak, ia rugi barang
yang tidak laku.
Sistem Persediaan
• Sistem Persediaan BeberapaPeriode
(Multi-Period Inventory System)

“Sistem persediaan yang bertujuan untuk


memastikan barang selalu tersedia sepanjang
tahun.”

Fixed Order Quantity Model Fixed Time Quantity Model

Barang dipesan dalam jumlah


yang sama saat kondisi tertentu Barang dipesan pada interval
(persediaan hampir habis, atau waktu yang tepat
ada lonjakan permintaan)
PERSEDIAAN A B C
Manajemen persediaan ABC didasarkan pada keinginan
perusahaan untuk mengelompokkan persediaan yang
dimilikinya berdasarkan pada :

Kelompok A : Berisi persediaan yang


jumlahnya sedikit tapi nilainya
tinggi

Kelompok C : Berisi persediaan yang jumlahnya


banyak tapi nilainya rendah.

Kelompok B : Sisa dari kelompok A dan C


Perbedaan masing-masing
kelompok dalam Persediaan ABC

1. Persediaan A diperlakukan dengan lebih baik


daripada persediaan C.

2. Peramalan terhadap kebutuhan barang-barang


kelompok A dilakukan dengan lebih hati-hati
daripada persediaan C.
Cycle Counting
“Cycle counting adalah proses audit terhadap persediaan yang
dimiliki perusahaan secara bertahap sesuai dengan
kelompoknya”

Persediaan A : Sering di audit


Persediaan B : Tidak terlalu sering di audit
Persediaan C : Jarang di audit

“Cycle counting melibatkan proses penghitungan persediaan secara


bertahap, membandingkan dengan data sebelumnya, serta
mendokumentasikan setiap ketidakseimbangan yang terjadi”
Economic Order Quantity
“Menentukan jumlah pemesanan persediaan yang dapat
meminimumkan biaya”

D : Kebutuhan / tahun

2DS S : Biaya pesan / pesanan

EOQ  H : Biaya penyimpanan / unit


/ tahun
H EOQ : Jumlah pemesanan yang
paling ekonomis.
Contoh :
Diketahui :
Kebutuhan bahan baku = D = 12.000 unit/tahun
Biaya pemesanan = S = Rp. 50.000/Pesanan
Biaya penyimpanan = H = 300/unit/tahun

2 (12.000) (50.000)
EOQ   2000 unit
300

Frekuensi  D 
6 kali / tahun
pemesanan EOQ
“Dari tabel dapat dilihat bahwa jumlah pemesanan 2000 unit per pesan menghasilkan
biaya total yang paling minimum.”
JIT
(Just-In Time)

“usaha-usaha untuk meniadakan pemborosan dan


keterlambatan dalam segala bidang produksi, sehingga
dapat menghasilkan dan mengirimkan produk akhir tepat
waktu untuk dijual.”
Tujuan JIT :
• Zero defects, meniadakan produk cacat

• Zero inventories, meniadakan persediaan dalam pabrik

• Zero setup time, meniadakan waktu persiapan produksi

• Zero handling, meniadakan penanganan bahan sebelum bisa diproduksi

• Zero queues, meniadakan antrian

• Zero breakdowns, meniadakan kerusakan mesin

• Zero lead time, meniadakan waktu tunggu

• Zero lot excesses, meniadakan kelebihan lot

• Zero schedule interruption, meniadakan gangguan pada jadwal produksi


Perbedaan JIT dengan konsep
produksi lama
No Konsep lama Just-in-time
1. Beberapa kesalahan dapat diterima Produk harus tanpa cacat dan tepat waktu
2. lebih besar adalah efisien Idealnya lot adalah satu
3. Produksi cepat adalah efisien Keseimbangan produksi lebih efisien
4. Persediaan diperlukan untuk keamanan Persediaan adalah pemborosan
5. Persediaan BB memperlancar produksi Persediaan BB harus dihindari
6. Persediaan adalah kekayaan Persediaan adalah hutang
7. Antrian sangat penting Antrian harus dihilangkan
8. Suplier adalah lawan Suplier adalah partner
9. Perbaikan dilakukan saat ada kerusakan Jangan sampai ada kerusakan
10. Lead time panjang bisa ditolerir Lead time harus sependek mungkin
11. Setup time adalah wajar Segalanya harus siap sebelum produksi
Asumsi-Asumsi Dalam JIT

1. Ukuran lot kecil


2. Konsisten pada kualitas
3. Pekerja berkualitas
4. Persediaan minimum (kalau bisa 0)
5. Mesin dalam kondisi siap pakai
6. Rencana produksi stabil
7. Jadwal produksi pasti
Kegiatan-Kegiatan Yang Dibutuhkan
Untuk Menerapkan JIT
• Kurangi waktu persiapan
• Pengawasan ketat terhadap kualitas
Hindari gangguan atau pekerja dan bahan baku
penghentian kerja • Pengawasan ketat terhadap kondisi
mesin

• Kurangi jarak antar operasi


Hilangkan penanganan
• Hilangkan persediaan pengaman
bahan dan persediaan
• Atur peralatan sesuai dengan arus produk

• Atur jangan sampai ada


penumpukan/antrian kegiatan
Seimbangkan produksi
• Atur jadwal kedatangan supplier
Kesimpulan Tentang JIT

Penerapan JIT yang benar akan menghasilkan penghematan


besar-besaran bagi perusahaan.

Untuk menerapkan JIT dengan baik, dibutuhkan komitmen


jangka panjang dari pemasok untuk terus menyediakan bahan
baku produksi tepat waktu dan tepat jumlah.

Juga dibutuhkan komitmen dari seluruh anggota perusahaan


untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan
produktivitas.
TQM
(Total Quality
Management)
What is
Quality
“The characteristics of a product or service that bear on its ability to
satisfy stated or implied needs”

“A product or service free of deficiencies”


Quality from the Customer’s Perspective

Fitness For Use


How well does it do what the
customer or user thinks it is
supposed to do and wants it to do?

Quality of Design
the degree to which quality characteristics
are designed into the product (performance,
feature, style, durability, etc)
Dimensi Kualitas Untuk Produk Barang

• Performance (kinerja produk)


• Features (Tambahan kemampuan)
• Reliability (keandalan produk)
• Conformance (Sesuai dengan standar)
• Durability (daya tahan produk)
• Serviceability (kemudahan diperbaiki)
• Aesthetics (keindahan)
• Safety (keamanan)
Dimensi Kualitas Untuk Produk Jasa

• Time and Timeliness (waktu menunggu


pelayanan dan ketepatan waktu pelayanan)
• Completeness (kelengkapan pelayanan)
• Courtesy (sopan santun)
• Consistency (pelayanan konsisten)
• Accessibility & Convenience (kemudahan
mendapatkan pelayanan)
• Accuracy (ketepatan pelayanan)
• Responsiveness (kesigapan)
* Quality from The Producer’s
Perspective
Process Design

Machinery Level

Quality of Material Used


Conformance
Technology Used

is making sure the product or Employees


service is produced according Quality
to
Supervision
design.

“achieving quality of conformance at an


acceptable cost”
Walter
Shewhart
Basis of Edwards
Stastitical Deming
Quality Control
Advancing in
Stastitical Philip Crosby
Quality Control Zero Defects
Kaoru
Ishikawa
Quality Guru’s Fishbone Diagrams
D e m i n g ’s W h e e l

Do

Plan Check

Act
Deming’s 14 Points

1. Create a constancy of purpose toward product improvement to


achieve long-term organizational goals.
(ciptakan tujuan yang konstan menuju perbaikan produk untuk
mencapai tujuan-tujuan jangka panjang organisasi).

2. Adopt a philosophy of preventing poor-quality products instead of


acceptable levels of poor quality as necessary to compete
internationally
(Adopsi filosofi untuk mencegah produk berkualitas buruk,
daripada memaklumi produk berkualitas buruk demi persaingan
internasional)
Deming’s 14 Points

3. Eliminate the need for inspection to achieve quality by relying instead


on statistical quality control to improve product and process design.
(Hilangkan kebutuhan untuk melakukan inspeksi untuk memastikan
produk berkualitas dengan cara mengandalkan pengendalian kualitas
menggunakan statistik untuk meningkatkan kualitas produk dan
proses).

4. Select a few suppliers or vendors based on quality commitment rather


than competitive prices.
(Pilih suplier atau penyedia jasa berdasarkan pada komitmennya
terhadap kualitas, bukan karena harga yang kompetitif)
Deming’s 14 Points

5. Constantly improve the production process by focusing on the two


primary sources of quality problems, the system and employees, thus
increasing productivity and reducing costs.
(Tingkatkan proses produksi secara berkelanjutan dengan cara fokus
pada 2 sumber masalah kualitas, yaitu sistem dan karyawan, sehingga
dapat menigkatkan produktivitas dan menurunkan biaya).

6. Institute worker training that focuses on the prevention of quality


problems and the use of statistical quality control service
(mengikutsertakan pekerja dalam pelatihan formal yang berfokus pada
pencegahan berbagai masalah kualitas dan penggunaan pengendalian
kualitas berbasi data statistik)
Deming’s 14 Points

7. Instill leadership among supervisors to help employees perform


better.
(munculkan jiwa kepemimpinan dari para supervisor untuk
membantu karyawan bekerja lebih baik).

8. Encourage employee involvement by eliminating the fear of


reprisal for asking questions or identifying quality problems
(Mendorong keterlibatan karyawan dengan cara menhilangkan
rasa takut atau malu untuk bertanya atau mengidentifikasi suatu
permasalahan kualitas)
Deming’s 14 Points

9. Eliminate barriers between departments, and promote


cooperation and a team approach for working together
(Hilangkan batasan antar departemen, dan ciptakan suasana yang
harmonis untuk meningkatkan kerjasama antar departemen).

10. Eliminate slogans and numerical targets that urge employees to


achieve higher performance levels without first showing them how
to do it.
(Hilangkan slogan dan target angka yang mendorng karyawan
untuk mengejar kinerja yang lebih tinggi tanpa terlebih dahulu
menunjukkan cara yang benar untuk mencapainya)
Deming’s 14 Points

11. Eliminate numerical quotas that employees attempt to meet at any


cost without regard for quality.
(Hilangkan kuota minimum produksi yang menyebabkan karyawan
bekerja secepat mungkin tanpa memperdulikan kualitas).

12. Enhance worker pride, artisanry, and self-esteem by improving


supervision and the production process so that employees can
perform to their capabilities.
(Tingkatkan kebanggaan dan rasa percaya diri karyawan dengan
meningkatkan kualitas supervisi dan proses produksi sehingga
karyawan dapat bekerja sesuai dengan kemampuan terbaiknya.)
Deming’s 14 Points

13. Institute vigorous education and training programs in methods of


quality improvement throughout the organization, from top
management down, so that continuous improvement can occur.
(Jalankan program pendidikan dan pelatihan secara menyeluruh
mengenai metode-metode peningkatan kualitas di seluruh
organisasi, dari manajemen puncak hingga para bawahannya,
agar perbaikan kualitas secara berkelanjutan dapat terwujud)

14. Develop a commitment from top management to implement the


previous 13 points.
(Kembangkan komitmen dari manajemen puncak untuk
mengimplementasikan 13 poin yang telah dijelaskan sebelumnya)
SEKIAN…

You might also like