01 Waterpedia 10 Step Design WWT

modul 01 Waterpedia 1
www.waterpedia.co.id
10 step how to proper

design WWT, STP, PWT
WEBINAR
10-11 Juni 2020
Dwi Handaya, Ir. MK3

E : info@dwihandaya.com
Dwi Handaya
E : dwihandaya@gmail.com
M : 0812 8623 9674
SMTI / STMA Jogjakarta
(S1) Teknik Kimia Universitas Tirtayasa, Cilegon
(S2) M.K3-LH Universitas Indonesia (UI), Jakarta
Jan 2010 – now : HSE trainer & consultant

2007 – 2010 : APP Indonesia (Sinarmas Group)
1996 – 2007 : Amoco Mitsui Indonesia (BP AMI)
1992 – 1996 : Asahimas Chemical (ASC)
Mendapatkan info jenis industri, data lab inlet,
target baku mutu outlet dan data kapasitas olah
STEP 01
Terms IPAL
Instalasi Pengolahan Air Limbah
WWT Industrial & Manufacturing
waste water treatment
STP Limbah Domestik
sewage treatment plant

PWT Oil & Gas
produce water treatment

WW
T
is
DESIGN
Waste Water Treatment (WWT) system
• Unit pengolahan air Komitment management
limbah (IPAL) kadang
Design WWT system
menjadi kendala yang
sulit di selesaikan. Ada Chemical pendukung
berbagai faktor penentu
Operasional parameter
keberhasilan unit WWT
agar tercipta Kemampuan Personal
keberlanjutan bisnis
perusahaan jangka
panjang dan juga modul 01 Waterpedia 9
Primary Secondary Tertiary
inlet Treatment Treatment Treatment
Physical Biological Physical
S1 Chemical Chemical
pH, TSS, FOG, COD, BOD pH, TSS, FOG,
temp, metal TOC metal
Phosphate Ammonia Phosphate
NO2, NO3 S2
TN, TKN
Phosphate
S3 S4 outlet
WWT Flow Process
Tertiary Treatment
influent
Secondary Treatment
Physical Biological Biological

in Treatment Treatment Treatment Chemical
Treatment
solid
out Chemical
Treatment Physical
Treatment
Primary Treatment
solid water
out out
WWT System
Tertiary Treatment
Secondary Treatment
in Physical Biological Biological
WW influent
Treatment Treatment Treatment Chemical
BOD 1000 ppm Treatment
COD 2000 ppm
TSS 2000 ppm solid
pH 5 - 10 out Chemical
LH 5 / 2014
Treatment Physical WW effluent
Treatment BOD 100 ppm
COD 200 ppm
Primary Treatment TSS 100 ppm
solid water pH 6 - 9
PP No.101 / 2014
Hazardous Waste out out
• Characteristic
• TCLP
• LD50
12
modul 01 Waterpedia
Aerobic Condition
Waste water
inlet Tertiary Treatment
Secondary Treatment
1st
clarifier
2nd Water
Aerobic system clarifier outlet
Sludge recycle
Solid out
Primary Treatment
Anaerobic System
Secondary Treatment
Waste Tertiary Treatment

water Anaerobic
inlet system
Aerobic 2nd Water
system clarifier outlet
1st
clarifier Sludge recycle
Solid out
Primary Treatment
Waste Water – Minyak Goreng
COD ppm 5000 150
BOD ppm 2500 75
TSS ppm 2000 60
FOG ppm 500 15
Temp deg C 50
pH 4 6-9
PO4 ppm 2
Inlet WWT - Farmasi
COD ppm 16.000

BOD ppm 10.000
TSS ppm 3.000
pH ppm 5-9
FOG ppm 5
Inlet WWT oil & gas
Temp deg C 24,8 40
pH 5,59 6-9
Oil & grease ppm 26 25
COD ppm 14240 200
BOD ppm
NH3-N ppm 2,76
Sulfide, H2S ppm 0,06 0,5
Phenol ppm 3 2
Regulasi – Baku Mutu Limbah Cair
Jenis Limbah Regulasi
Baku Mutu Industri LH No 5 tahun 2014
LH No 51 tahun 1995
Limbah Domestik LH No 68 tahun 2016
Produce Water – Oil & Gas LH No 19 tahun 2010
Limbah Padat B3 PP No 101 tahun 2014
Perlindungan Lingkungan UU No 32 tahun 2009
Dan lain lainnya....
PELANGGARAN DAN SANKSI
UU 32 Tahun 2009
UU 32 Tahun 2009 juga mengatur sanksi administrasi, ketentuan pidana,
penyelesaian sengketa lingkungan (luar pengadilan maupun melalui
pengadilan), ganti rugi, hak gugatan masyarakat dan organisasi lingkungan
hidup, dan penyidikan.
Sanksi ADMINISTRASI : Pasal 76 - 83

Sanksi PIDANA : Pasal 93 - 120
Sanksi PERDATA: Pasal 83 - 93
PELANGGARAN DAN SANKSI
Sanksi Administrasi:
1. Teguran • PENGHENTIAN SEMENTARA KEGIATAN PRODUKSI
2. Paksaan Pemerintah • PEMINDAHAN SARANA PRODUKSI
3. Pembekuan izin • PENUTUPAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
4. Pencabutan izin ATAU EMISI
• PEMBONGKARAN
• PENYITAAN
• PENGHENTIAN SEMENTARA SELURUH KEGIATAN
• TINDAKAN LAIN UNTUK MENGHENTIKAN
PELANGGARAN DAN PEMULIHAN.
Per Men LH No 5 tahun 2014
MenLH No 8 tahun 2009
Domestic Waste Water
Characteristic
• pH 7.0
• COD 400 ppm
• BOD 200 ppm
• TSS 200 ppm
• TN 30 ppm
• PE =
• Oil Grease 100
ppm Population
• Phosphorus 10 ppm Equivalent,
• Chloride 50 ppm unit per capita
loading.
• 1 PE = 54
PE Population Equivalent
PE Population Equivalent
modul 01 Waterpedia
33
Kep Men LH No 68 tahun 2016
Effluent Recycle - konsep
Floor Cleaning
Belt Press – spray
Simple cooling system
Re Use
INLET
Membrane Recycle
Flushing Toilet
Pre Treatment Gardening
Cooling System
WWT Fire Hydrant
OUTLET
STP
www.dwihandaya.com
PARAMETER KARAKTERISTIK
DEBIT (Q)
• Banyaknya limbah cair yang dikeluarkan industri sangat mempengaruhi potensi
dampak lingkungan dan upaya pengelolaannya
• Jumlah limbah cair pada industri dipengaruhi oleh volume air baku, efisiensi
proses yang digunakan, dan tatacara kerja yang diterapkan.
• Debit (Q atau flowrate) menunjukkan volume limbah cair yang mengalir di suatu
titik dalam suatu periode waktu
• Nilai Q diperoleh dari
• Pengukuran langsung : flow meter
• Pengukuran tidak langsung (secara manual dengan menggunakan wadah tertentu
dan stopwatch)
Water Ballances
Rekapitulasi pemakaian air PDAM + Air bawah tanah
max 645 21 551 18 403 13,4 1.410 47,0 1.007 33,6
avg 466 15 202 7 267 8,9 935 30,8 668 22,3
min 285 9 102 3 165 5,5 577 18,6 412 13,7
PDAM Air Bawah Tanah Effluent Recycle ± 40% In WWT Out to River
bulan
IDR M3/bln m3/hari IDR M3/bln m3/hari m3/bulan m3/hari m3/bulan m3/hari m3/bulan m3/hari
Apr-17 5.471.800 456 15 11.744.866 551 18 403 13,4 1.410 47 1.007 33,6
Mei-17 5.685.150 473 15 6.925.771 329 11 321 10,7 1.123 36 802 26,7
Jun-17 5.948.700 494 16 4.233.749 203 7 279 9,3 976 33 697 23,2
Jul-17 5.948.700 494 16 5.911.380 282 9 310 10,3 1.086 35 776 25,9
Agust-17 7.843.750 645 21 2.112.789 102 3 299 10,0 1.046 34 747 24,9
Sep-17 6.475.800 536 18 4.065.752 195 7 292 9,7 1.023 34 731 24,4
Okt-17 5.597.300 466 15 4.191.750 201 6 267 8,9 934 30 667 22,2
Nop-17 6.960.311 549 18 2.175.788 105 4 262 8,7 916 31 654 21,8
Des-17 3.325.750 285 9 2.637.779 127 4 165 5,5 577 19 412 13,7
Water Losses < 20%
Penguapan
1,3 m3/hari
Make Up Boiler WWT

8 m3/hari 47 m3/hari
Air Sumur Blow Down

18 m3/hari Kondensat
Production
33,7 m3/hari
Air PDAM Gardening Serap

21 m3/hari 3,7 m3/hari Tanah
MCK
5,3 m3/hari
Recycle
Water Treatment
13 m3/hari
OUTLET
Update : 9 Oct 2018
modul 01 Waterpedia 34 m3/hari 38
Pengambilan Sampel
Labeling
 Nomor sampel
 Tanggal
 Lokasi
 Jenis sampel
 Pengawet
 Analisa yang di perluan
 Nama pengambil
sampel
JENIS Sampel
Grab Sampling :
 Karakteristik relatif konstan pada suatu
rentang waktu tertentu
 Laju alir tidak kontinue dan adanya fluktuasi
pencemar pada setiap rentang waktu,
sehingga dapat menggambarkan fluktuasi
pencemar pada periode waktu tertentu.
JENIS Sampel
Composit Sampling
 Karakteristik fluktuatif untuk suatu rentang
waktu, laju alir konstant dan tidak terjadi
fluktuasi pencemar pada rentang waktu
tertentu
JENIS Sampel
Composit Waktu : lokasi sama pada waktu yang
berbeda untuk mendapatkan volume total yang
di inginkan
JENIS Sampel
Composit Ruang : Lokasi berbeda pada waktu
yang sama untuk mendapatkan volume total
Menentukan jenis proses fisika,
kimia, biologi atau kombinasi
proses
STEP 02
Primary Secondary Tertiary
inlet Treatment Treatment Treatment
Physical Biological Physical
S1 Chemical Chemical
pH, TSS, FOG, COD, BOD pH, TSS, FOG,
temp, metal metal
Phosphate Ammonia Phosphate
NO2, NO3 S2
Phosphate
S3 S4 outlet
Treatment
• Physical : Proses pengolahan limbah secara fisika
(sedimentasi, filtrasi, vacuum thickener, dewatering
dll.)
• Chemical : Proses pengolahan limbah dengan
mempergunakan chemical (PAC, Alum, Flocc.,
Coagulant dll.)
• Biological : Proses pengolahan limbah mempergunakan
bantuan mikrobiologi (aerobic, anaerobic).
Syarat WAJIB – inlet BIOLOGI
Parameter Unit Nilai
Temperatur Deg C < 38
pH 7–9
TSS Ppm < 300
FOG Ppm < 50
Metal Ppm Trace
Selected System
• Neutralization system
• Oil : oil separator, DAF, grease trap
• Solid : separation, physical, chemical system
• Logam : separation, precipitation
• Organic : biological treatment
Teknologi 1st Treatment
Parameter Teknologi
pH pH adjustment (asam – basa)
TSS, FOG DAF, sedimentasi, koagulasi, flokulasi, trap
Bar screen, basket screen
Logam Precipitasi
Temp Cooling Tower
Phosphate Chemical, biologi
Kunci Primary Treatment
1. Mengurangi kandungan TSS hingga
seminimal mungkin
2. Mengurangi kandungan minyak (FOG fat oil &
grease) seminimal mungkin.
Biological treatment tidak di design untuk

mengolah TSS dan FOG, jadi...
Selesaikan di primary treatment
Kapan butuh Emg Basin ?
 Industri yang proses operasionalnya – tidak
stabil, misal ada proses cleaning tidak rutin
 Industri yang bisa membuang produk off spec,
jika terjadi proses shut down
 industri food & beverage mempunyai CIP proses
 industri petrochemical – potensi shut down proses
 industri fish processing – cleaning on week end
Oil Separator
Minyak
Di permukaan
influent
Pembatas effluent
Saringan
Floating
kasar oil pipe outlet
Plate Separator
2 PENGOLAHAN FISIKA
Unit Sedimentasi
Parameter Operasi:
Beban Permukaan (OR atau overflow rate), yaitu besarnya aliran
influen (Qin) yang dibebankan ke tiap satuan luas permukaan tangki.
Nilai OR dapat dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan
berikut:
OR = Qin / A
dimana,
Qin = debit influen (dalam m3/jam),
A= luas permukaan tangki (dalam m2).
Unit Pengendapan Parameter Operasi

Unit Pengendapan 1,3 Beban permukaan (Overflow Rate) = m 3/m2/jam
(prasedimentasi dan 2,5-3,5 Waktu tinggal (jam)
sedimentasi koagulasi- 2-8 Putaran Scrapper (rph)
flokulasi)
Min 10o Kemiringan dasar bak (dengan scrapper)
Min 60 o
Kemiringan dasar bak (tanpa scrapper)
Unit Pengendapan 1 Beban permukaan (Overflow Rate) = m 3/m2/jam
(biologis) 3-8 Waktu tinggal (jam)
2-8 Putaran Scrapper (rph)
Min 10o Kemiringan dasar bak (dengan scrapper)
Min 60 o
Kemiringan dasar bak (tanpa scrapper)
Key Parameter
inlet outlet
High TSS Low TSS
Prinsip di
ENDAP kan
atau di
recycle
APUNG kan
Double Protection
1st Sedimentation DAF system
Dissolved Air Flotation (DAF)
Saturation Pump
20-40%
Unit DAF
Dissolved Air Flotation (DAF) juga banyak menurunkan komponen
pencemar.
PENGOLAHAN KIMIA FISIKA
Nama Senyawa Keterangan

KOAGULAN
Beberapa Alum atau Tawas (Al2 (SO4)3. · Murah dan mudah didapat.
· Bentuk: padatan (bubuk) dan cairan.
Senyawa nH2O) · Bekerja pada rentang pH antara 5 – 7.
· Bersifat asam yang akan menurunkan pH limbah cair.
Koagulan · Endapan sedikit.
· Dalam bentuk cairan berbahaya.
Besi Klorida (FeCl3) · Agak mahal dan mudah didapat.

· Bentuk: padatan dan cairan.
· Bekerja pada rentang pH antara 5 – 11 sehingga penggunaannya sering
dibarengi dengan penambahan kapur.
· Bersifat asam yang akan menurunkan pH limbah cair.
· Endapan lebih banyak dan selalu meninggalkan noda coklat.
· Dalam bentuk apapun korosif dan berbahaya.
Besi Sulfat (FeSO4) · Agak mahal dan mudah didapat.

· Bentuk: padatan dan cairan.
· Bekerja pada rentang pH antara 10 – 11
Batu Gamping atau Kapur · Murah dan mudah didapat.

· Bentuk: padatan.
· Kemurnian: > 90 %.
· Kelarutan: rendah.
· Digunakan pada limbah cair yang mengandung Mg tinggi.
· Endapan lebih banyak.
Poli Aluminium Klorida atau · Termasuk jenis Polimer Anorganik.

PAC ({AL2 (OH)n Cl6-n }m ) · Agak mahal namun mudah didapat.
· Bentuk: padatan (bubuk) dan cairan.
· Kemurnian: > 98 %.
· Kelarutan: tinggi.
· Endapan sangat sedikit.
· Bekerja pada rentang pH antara 6 – 9.
· Tidak menurunkan pH limbah cair.
modul 01 Waterpedia
· Dosis yang umum digunakan antara 100 – 1000 ppm 59
Coagulant - Flocculant
HRT 16 minutes
HRT 5 minutes
Jar Test
4 PENGOLAHAN KIMIA FISIKA
Unit Koagulasi - Flokulasi

Parameter-parameter Operasi Koagulasi dan Flokulasi
1. Efisiensi [%]
2. Laju alir atau debit
3. Nilai G atau RPM
4. Dosis koagulan & Dosing pompa
5. Dosis flokulan & Dosing pompa
6. pH (nilainya sangat dipengaruhi oleh buffering
capacity)
Syarat WAJIB – inlet BIOLOGI
Parameter Unit Nilai
Temperatur Deg C < 38
pH 6–9
TSS Ppm < 300
FOG Ppm < 50
Metal Ppm Trace
training & consulting
Process , Aeration Timer , ORP
+ 300
Nitrification
+ 200 NH3-N NO2 NO3
Aerobic organic Polyphosphate
Carbon oxidation Development
+ 100 BOD, COD, TOC
0 Denitrification / Anoxic / Fakultative NO3  N2 + O2

ORP
- 100 Polyphosphate Sulfide
Breakdown Formation
- 200 Acid
Formation
Methane
Formation
- 300 BOD, COD, TOC
Aeration Timer (Increasing)
www.idwa.or.id
ORP Equipment
Memilih Biological Treatment
• Untuk COD tinggi gunakan kombinasi
anaerobic + aerobic system
• Untuk COD rendah cukup dengan
aerobic system
• Anoxic – berkaitan dengan nitrifikasi
+ denitrifikasi
Biological Treatment
Proses Specific Design
Anaerobic COD > 2000 ppm
BOD/COD > 40%
Aerobic System COD < 2000 ppm
Jika COD > 2000 ppm – ada
trick khusus, HRT lebih lama
Aerobic Nitrifikasi Ammonia Removal
Denitrifikasi Nitrate Removal
BOD / COD
• BOD / COD menjadi kunci WAJIB dalam
mendesign biological treatment.
• BOD / COD minimal aman 40% buat biological
treatment
• Jika BOD / COD < 40% butuh HRT lebih lama
atau butuh biaya OPEX lebih mahal atau butuh
teknologi tambahan di 3rd treatment
Memilih Anaerobic vc Aerobic
Proses Anaerobic + Aerobic saja
Aerobic
Stabilisasi proses Lebih stabil Stabil
HRT Lebih pendek Lebih lama
OPEX Lebih murah Lebih mahal
Potensi biogas Ada Tidak ada
Sludge handle Lebih sedikit Banyak
Microorganism (bakteri)
• Bakteri membutuhkan : makanan (food),
oksigen (O2) dan nutrisi (N,P,trace dll)
• Bakteri di representasikan dalam MLVSS
(Mixed Liquor Volatile Suspended Solid)
• Proses aerobic akan menghasilkan microba
baru + panas + CO2 + H2O
Aerobic Model LayOut
in out in
EXTENDED
AERATION out
in out
COMPLETED MIX
out Contact Stabilization
in
in
Pure O2
PLUG FLOW
in out
HPO
in out
OXIDATION DITCH
out
High Purity Oxigen
STEP FEED
Anaerobic
Treatment
Anaerobic Process
1. Hydrolisa limbah organik dari komponen
komplek menjadi sederhana.
2. Acidifikasi: pengasaman dari limbah organik
sederhana menjadi VFA (volatile fatty acid)
3. Acetogenesis: fermentasi asam menjadi
acetate, hydrogen dan karbondioksida.
4. Methanogenesis: merubah menjadi methane
gas.
Question & Discuss
Dwi Handaya, Ir. MK3

www.youtube.com/dwihandaya
Subscribe, Like, Share

01 Waterpedia 10 Step Design WWT

Uploaded by

Document Information

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

01 Waterpedia 10 Step Design WWT

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

modul 01 Waterpedia 1

10 step how to proper

Dwi Handaya, Ir. MK3

Jan 2010 – now : HSE trainer & consultant

1996 – 2007 : Amoco Mitsui Indonesia (BP AMI)

1992 – 1996 : Asahimas Chemical (ASC)

WWT Industrial & Manufacturing

waste water treatment

STP Limbah Domestik

sewage treatment plant

produce water treatment

Physical Biological Biological

Waste Tertiary Treatment

COD ppm 16.000

Dan lain lainnya....

Sanksi ADMINISTRASI : Pasal 76 - 83

WWT Fire Hydrant

Water Losses < 20%

Make Up Boiler WWT

Air Sumur Blow Down

Air PDAM Gardening Serap

Biological treatment tidak di design untuk

Unit Pengendapan Parameter Operasi

High TSS Low TSS

1st Sedimentation DAF system

Nama Senyawa Keterangan

Besi Klorida (FeCl3) · Agak mahal dan mudah didapat.

Besi Sulfat (FeSO4) · Agak mahal dan mudah didapat.

Batu Gamping atau Kapur · Murah dan mudah didapat.

Poli Aluminium Klorida atau · Termasuk jenis Polimer Anorganik.

Unit Koagulasi - Flokulasi

Process , Aeration Timer , ORP

0 Denitrification / Anoxic / Fakultative NO3  N2 + O2

out Contact Stabilization

High Purity Oxigen

Dwi Handaya, Ir. MK3

You might also like