Professional Documents
Culture Documents
oleh
Randy Suryawan
Pembimbing
Dr. dr. Idham Jaya Ganda, Sp.A (K)
ABSTRACK
• Objective: The performances of the pediatric risk of mortality score III (PRISM III), pediatric logistic organ dysfunction
score-2 (PELOD-2), and pediatric multiple organ dysfunction score (P-MODS) in Chinese patients are unclear. This
study aimed to assess the performances of these scores in predicting mortality in critically ill pediatric patients.
• Methods: This retrospective observational study was conducted at two tertiary-care PICUs of teaching hospitals in
China. A total of 1,253 critically ill pediatric patients admitted to the two Pediatric Intensive Care Units (PICUs) of the
First Affiliated Hospital, Sun Yat-Sen University from August 2014 to December 2019 and Shen-Zhen Children's
Hospital from January 2019 to December 2019 were analyzed. The indexes of discrimination and calibration were
applied to evaluate score performance for the three models (PRISM III, PELOD-2, and P-MODS scores). The receiver
operating characteristic (ROC) curve was plotted, and the efficiency of PRISM III, PELOD-2, and P-MODS in
predicting death were evaluated by the area under ROC curve (AUC). Hosmer–Lemeshow goodness-of-fit test was
used to evaluate the degree of fitting between the mortality predictions of each scoring system and the actual
mortality.
• Results: A total of 1,253 pediatric patients were eventually enrolled in this study (median age, 38 months;
overall mortality rate, 8.9%; median length of PICU stay, 8 days). Compared to the survival group, the non-
survival group showed significantly higher PRISM III, PELOD-2, and P-MODS scores [PRISM III: 18 (12,
23) vs. 11 (0, 16); PELOD-2, 8 (4, 10) vs. 4 (0, 6); and P-MODS: 5 (4, 9) vs. 3 (0, 4), all P < 0.001]. ROC
curve analysis showed that the AUCs of PRISM III, PELOD-2, and P-MODS for predicting the death of
critically ill children were 0.858, 0.721, and 0.596, respectively. Furthermore, in the Hosmer–Lemeshow
goodness-of-fit test, PRISM III and PELOD-2 showed the better calibration between predicted mortality
and observed mortality (PRISM III: χ2 = 5.667, P = 0.368; PELOD-2: x2 = 9.582, P = 0.276; P-MODS: χ2 =
12.449, P = 0.015).
• Conclusions: PRISM III and PELOD-2 can discriminate well between survivors and non-survivors.
PRISM III and PELOD-2 showed the better calibration between predicted and observed mortality, while P-
A total of 1,368 consecutive and critically ill pediatric patients were enrolled.
• Model prediksi kematian adalah alat penting dan berharga untuk menilai
kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien sakit kritis
• Diskriminasi dan kalibrasi skor prognostik adalah pendekatan yang paling
umum digunakan untuk menilai kinerja mereka dalam memprediksi
kematian pada pasien sakit kritis, termasuk anak-anak.
• Dalam penelitian ini, kalibrasi dan diskriminasi skor PRISM III, PELOD-2,
dan P-MODS dinilai dan dibandingkan pada pasien anak-anak yang sakit
kritis yang dirawat di PICU dari Rumah Sakit Afiliasi Pertama, Universitas
Sun Yat-Sen dan Rumah Sakit Anak Shen-Zhen.
DISCUSSION
• Karena kompleksitas penyakit, penilaian kondisi penyakit dan prediksi
risiko kematian adalah proyek yang rumit. Oleh karena itu, tidak ada
konsensus tentang skor standar emas untuk penilaian tersebut. Dalam
penelitian ini, kami menemukan bahwa PRISM III dan PELOD-2
menawarkan diskriminasi yang baik di dua PICU Cina. PRISM III dan
PELOD-2 menunjukkan kalibrasi yang lebih baik antara mortalitas yang
diprediksi dan diamati, sedangkan P-MODS menunjukkan kalibrasi yang
buruk
LIMITATIONS
• Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan.
• Pertama, mengingat sifat penelitian, kualitas data yang direkam dapat mengancam validitas
temuan. Namun, variabel prospektif dikumpulkan untuk PRISM III termasuk beberapa
informasi klinis penting yang juga digunakan untuk estimasi PELOD-2.
• Kedua, hanya dua pusat PICU yang terdaftar dalam penelitian ini, dan jumlah pasien tidak
cukup besar untuk cukup mewakili populasi PICU Cina. Jadi, untuk mendapatkan hasil
yang lebih andal dan tepat, penelitian selanjutnya harus memperluas penelitian ini ke lebih
banyak PICU Cina. Ketiga, PELOD-2 dan P-MODS dirancang sebagai penanda pengganti
kematian dan digunakan untuk menilai kegagalan organ pada semua hari PICU. Namun,
CONCLUSION
• Dalam penelitian ini, kami menemukan bahwa PRISM III dan PELOD-2
menawarkan diskriminasi yang baik di dua PICU Cina.
• PRISM III dan PELOD-2 menunjukkan kalibrasi yang lebih baik antara mortalitas
yang diprediksi dan diamati, sedangkan P-MODS menunjukkan kalibrasi yang
buruk.
• Hasil penelitian ini memberikan kontribusi untuk mengevaluasi kondisi pasien
anak sakit kritis secara cepat dan tepat. Selain itu, penelitian yang lebih
mendalam perlu dilakukan di masa depan untuk mengeksplorasi model prediksi
yang lebih andal dan akurat yang cocok untuk PICU di Cina.
CRITICAL
APPRAISAL
19
CRITICAL APPRAISAL
4 Metode a. Disebutkan design, tempat dan waktu penelitian ✔
b. Disebutkan populasi sumber (populasi terjangkau) ✔
c. Dijelaskan kriteria pemilihan subyek (inklusi & eksklusi) ✔
✔
d. Disebutkan cara pemilihan subjek (teknik sampling) ✔
e. Disebutkan perkiraan besar sampel & alasannya
f. Perkiraan besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai ✔
g. Observasi, pengukuran serta intervensi dirinci sehingga orang lain ✔
dapat mengulanginya
h. Ditulis rujukan bila teknik pengukuran tidak dirinci
✔
i. Pengkuran dilakukan secara tersamar ✔
j. Definisi istilah & variable penting dikemukakan ✔
k. Ethical clearance diperoleh ✔
20
5 Hasil a. Disertakan tabel karakteristik subjek penelitian ✔
b. Karakteristik subjek yang penting (data awal) dibandingkan ✔
kesetaraannya
✔
c. Dilakukan uji hipotesis(statistik) untuk kesetaraannya ✔
d. Disebutkan jumlah subjek yang diteliti ✔
e. Dijelaskan subyek yang dropout dengan alasannya ✔
f. Ketepatan numerik dinyatakan dengan benar ✔
g. Penulisan tabel dilakukan dengan tepat ✔
h. Semua hasil di dalam tabel disebutkan dalam naskah ✔
✔
i. Semua outcome yang penting disebutkan dalam hasil
✔
j. Subyek yang drop out diikutkan dalam analisis ✔
k. Analisis dilakukan dengan uji statistik yang sesuai
l. Ditulis hasil ujistatistik, derajat kebebasan (degree of freedom), dan
nilai p
m. Disertakan interval kepercayaan ✔
✔
n. Dalam hasil disertakan komentar & pendapat
6 Diskusi a. Semua hal yang relevan dibahas ✔
b. Tidak sering diulang hal yang dikemukakan ✔
pada hasil
✔
c. Dibahas keterbatasan penelitian, dan
dampaknya terhadap hasil
d. Disebutkan penyimpangan protokol, dan ✔
dampaknya terhadap hasil
e. Diskusi dihubungkan dengan pertanyaan ✔
penelitian ✔
f. Dibahas hubungan hasil dengan teori/hasil
penelitian terdahulu
✔
g. Dibahas hubungan hasil dengan praktek
klinis
h. Efek samping dikemukakan dan dibahas ✔
i. Disebutkan hasil tambahan selama ✔
diobservasi ✔
j. Disertakan simpulan utama penelitian ✔
k. Simpulan didasarkan pada data penelitian
l. Disebutkan generalisasi hasil penelitian
m. Disertakan saran penelitian selanjutnya ✔
✔
TELAAH KRITIS JURNAL
Ya, pada artikel ini terdapat penjelasan terkait judul dan tujuan penelitian, dijelaskan
Ya, pada penelitian ini dipaparkan hasil penelitian beserta nilai P-value.
Pada penelitian ini hasil tidak dijelaskan nilai OR, RR, PR dengan nilai
korelasi 95% CI
TELAAH KRITIS JURNAL APPLICABILITY
Apakah karakteristik pasien kita mirip dengan subjek yang diteliti?
Ya, karena cukup banyak ditemukan anak yang dirawat diruang PICU yang mana
penyebabnya mirip dengan pasien di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.
Apakah bukti ini akan mempunyai pengaruh yang penting secara klinis terhadap
kesembuhan pasien kita tentang apa yang telah ditawarkan/diberikan kepada
pasien kita?
Ya, dengan hasil penelitian ini kita dapat memprediksi pasien – pasien yang dirawat
di perawatan PICU apakah akan masuk ke golongan survival atau non survival.
TERIMAKASIH