Professional Documents
Culture Documents
WHO, 2015
WHO’s Global anaemia prevalence and
number of individuals affected
• Globally, anaemia affects 1.62 billion people (95%
CI: 1.50–1.74 billion), which corresponds to 24.8% of
the population (95% CI: 22.9–26.7%).
• The highest prevalence is in preschool-age children
(47.4%, 95% CI: 45.7–49.1), and the lowest
prevalence is in men (12.7%, 95% CI: 8.6–16.9%).
• However, the population group with the greatest
number of individuals affected is non-pregnant
women (468.4 million, 95% CI: 446.2–490.6).
???
https://www.who.int/vmnis/anaemia/prevalence/summary/anaemia_data_status_t2/en/
Characteristics of
a typical Parasitic Infection
Epidemiologi: Anemia (umum)
❑ Global Prevalensi anaemia global, 1993-2005
[95% CI](WHO, 2008)
❑ Regional
❑ Indonesia World
Indonesia
47
48,1
42
40,1
30
27,9
Malaysia 32 38 30
Epidemiologi:Anemia akibat
infeksi parasit???
malaria falciparum 🡪74,68% (Murthy et al. 2000)
❑Imported malaria falciparum🡪 15% (Richards, 1998)
❑Dari 1866 pasien HIV+ dengan anemia🡪 19,1% terinfeksi
parasit usus (protozoa & cacing) (Akinbo 2011)
❑Ibu hamil yang terinfeksi Plasmodium dan atau cacing usus
atau S. mansoni 🡪 anemia ringan-sedang (Fuseini, 2010)
❑Carrier Diphyllobotriasis🡪 9% megaloblastic haemopoiesis, 2%
anemia (Pavla, 1976)
❑Leishmaniasis visceral 🡪 seluruh pasien anemis (sedang sd
berat), yang terberat pada populasi anak
Siklus Eritrosit Normal
Sumsum tulang Sirkulasi
Bilirubin
indirek,
albumin
Makrofag,
Sistem retikuloendotelial
Malaria
• protozoa darah kelas haemosporozoa
• Species yang menginfeksi manusia (sbg
hospes perantara): Plasmodium falciparum,
P. vivax, P. ovale, P. malariae
• Ditularkan oleh nyamuk Anopheles spp
betina (sbg. hospes definitif)
• Daur hidup: dlm tubuh nyamuk🡪 fase
seksual, dlm tubuh manusia🡪 aseksual
Patofisiologi & patogenesis
Trias klasik malaria
Anamnesis:
1. riwayat bepergian
ke daerah endemis
2. Riwayat sakit
spt. ini sebelumnya
Mekanisme tjd anemia ( Malaria falciparum)
Rossetting
Fase Paroxysmal
malaria
• Paroxysmal dikaitkan dengan
pelepasan merozoit ke dalam
darah
• Pada masa waktu diantara fase
paroxysmal, suhu/ temperatur
mencapai normal dan pasien
bisa merasa sehat
• Malaria falciparum bisa saja
tidak menunjukkan gejala/fase
paroxysmal klasik 🡪 terjadi
febris kontinua (continous
fever)
Malaria tertiana
Malaria kuartana
Cara menegakkan diagnosis
• Prinsip: menemukan parasit pd bahan klinis (darah tepi)
• Metode:
1. Pemeriksaan langsung mikroskopis thd darah🡪 sediaan
darah tebal (thick) dan tipis (thin), dengan pewarnaan
Giemsa,diambil sewaktu demam
Cacing tambang
Diagnosis dan tatalaksana
• Prinsip: menemukan telur (btk khas) dlm tinja
• Bahan klinis yang diperiksa: tinja
• Tatalaksana:
1. obat: anthelmintik🡪 Pyrantel pamoate (DOC)
2. suplementasi Fe
3. perbaiki gizi
4. perbaiki perilaku
5. perbaiki lingkungan
Trichuris trichiura
• Predileksi: kolon, terutama sekum
• Menyebabkan perdarahan dengan cara
membenamkan kepala ke dalam bagian
mukosa usus
Diagnosis dan tatalaksana
• Prinsip: menemukan telur (btk khas) dlm tinja
• Bahan klinis yang diperiksa: tinja
• Tatalaksana:
1. obat: anthelmintik🡪Albendazole(DOC), Mebendazole
2. suplementasi Fe
3. perbaiki gizi
4. perbaiki perilaku
5. perbaiki lingkungan
Tugas...dikerjakan di rumah
anemia akibat
Skistosomiasis
terjadi karena...
http://www.cell.com/cms/attachment/579161/4335623/gr1.jpg
Diphyllobothrium latum
• Cestoda usus, penyebab difilobotriasis
• Banyak ditemukan pada pemakan ikan laut mentah🡪
cacing pita ikan
• Predileksi: usus halus dan kolon
• Menyebabkan anemia pernisiosa/anemia def. B 12
karena kompetisi langsung dengan inangnya🡪 cacing ini
membutuhkan vit. B12 utk perkembangan
Diagnosis dan tatalaksana
• Prinsip: menemukan telur (btk khas) atau proglotid
dlm tinja
• Bahan klinis yang diperiksa: tinja
• Tatalaksana:
1. obat: anthelmintik🡪 Niclosamid (DOC),
Paromomisin, Prazikuantel
2. suplementasi B12
3. perbaiki gizi
4. perbaiki perilaku
5. perbaiki lingkungan
Tripanosomiasis Afrika/
african sleeping sickness
• etiologi: (1)Trypanosoma rhodiense (amat virulen, akut),
anemia akibat
leishmaniasis
terjadi karena...
Varma, 2010
Diagnosis ditegakkan berdasarkan:
•Prinsip: menemukan parasit dalam bahan klinis
•Bahan klinis yang diperiksa: darah atau biopsi
hati/limpa/kel. Limfe atau sumsum tulang (hasil
aspirasi)
•Metode pemeriksaan: (1) langsung, (2) biakan, (3)
inokulasi pada hewan coba, (4) reaksi imunologis
RINGKASAN PARASIT PENYEBAB ANEMIA
normokromik
nekatoriasis hipokromik
normokromik
tersensitisasi, menurunnya