You are on page 1of 45

Animal Development

Neurulation and Extra-embryo Membran

Relsas Yogica, S.Pd.M.Pd.


Staf Dosen Biologi Struktur dan Perkembangan Hewan
p.84. Diagram showing the formation of nerve tubers in amphibians and amniotic animals. The
ectoderm cells are represented also by nerve wattle precursors (the black ones) and epidermal
precursors. The ectoderm folds in most on the dorsal part, forming the outer epidermis and the
inner nerve tubing connected by nerve wattle cells (Menurut Balinsky, 1975 dalam Gilbert, 1985:
153).
NEURULATION IN AMPHIOXUS

The stages of development of a neural tube, notochord, mesoderm, and endoderm in the Amphioxus embryo
during the neurulation process.
p.86. A. Amphioxus embryo fragments which show a neurentric canal connecting the neural canal with the
archenteron as indicated by the arrow. B. The embryo section of Amphioxus which shows a neuropore associated
with a neural canal. (Majumdar, 1985: 28).
p.87. (A) The posterior part of the embryo Amphioxus, which shows the position of the somites, nerve tube,
notochord, intestinal endoderm epithelium and neurenteric-canal. (B) Partial incision of the Amphioxus embryo
which shows the formation of enterocoelic pouches (Majumdar, 1985: 30).
p.88. A series of transverse incisions of the embryo Amphioxus, which shows how somites form
dermatomes, myotome, somatic mesoderm and mesoderm splanknik (Majumdar, 1985: 31).
FROG NEURULATION

p.89. The formation of a neural tube and neural


crest cells in a frog embryo. Here also shows
epidermal ectoderm and nerve ectoderm. A. is a
small part of the embryo cut which shows
thickening of keeping neural. B, C, D, E are
transverse incisions that show the stages of
forming a neural tube (Majumdar, 1985: 52).
Gambar 90.
Keseluruhan embrio katak
yang menunjukkan neuropore
dan proctodaeum (Majumdar,
1985: 54).

Gambar 91. Diagram stereoscopic bagian posterior embrio katak yang menunjukkan pembentukan neurentric canal. C. adalah
potongan memanjang dari embrio pada tahap sebagaimana ditunjukkan pada gambar B. Gambar kecil diantara A dan B
menunjukkan bagaimana lipatan neural berfusi di atas blastoporus. Untuk memudahkan pemahaman, lipatan berfusi pertama di
atas blastoporus. Pada embrio yang sesungguhnya lipatan mulai berfusi pada embrio yang sesungguhnya lipatan mulai berfusi
pada suatu titik di medio-dorsal, dan kemudian berlanjut ke arah anterior dan posterior (Majumdar, 1985: 54).
Gambar 92. Gambar pembentukan notochord, somit, mesoderm viseral, epitel usus
(endoderm) pada embrio katak. Sedangkan bagian ektoderm dihilangkan
(Majumdar, 1985: 47).
Gambar 93. Diagram stereoscopic yang menunjukkan pembentukan somit,
mesomer, dan hipomer pada embrio katak. A. adalah tahap awal, B. tahap akhir
(Majumdar, 1985: 48).
Gambar 94. Sayatan melintang embrio katak (A) yang menunjukkan telah selesainya tahap neurulasi. B. Diagram
stereoscopic bagian embrio katak yang menunjukkan pertumbuhan lapisan dermatom secara dorsal dan ventral. Di
sini juga ditunjukkan mesoderm somatik dan lapisan-lapisan mesoderm viseral, serta coelom (Majumdar, 1985: 49).
Gambar 95. Diagram stereoscopic yang menunjukkan pembentukan dermatom,
miotom, dan sclerotom dari somit embrio katak (Majumdar, 1985: 50).
NEURULASI
PADA
AVES

Gambar 96. Stereogram embrio ayam pada 24 jam


inkubasi. Porsi cephalic sedang mengakhiri
neurulasi, sedangkan porsi caudal masih
mengalami gastrulasi (Gilbert, 1985: 156).
Gambar 97. Urutan proses neurulasi pada Amphioxus, amfibia, reptilia dan
mamalia (Oppeinheimer, 1980: 110)
Gambar 98. Proses pembentukan notochord (notochordal process) atau proses kepala (head process) pada
embrio ayam. (A) sayatan memanjang; (B) sayatatan melintang melalui proses kepala dan daerah sekitarnya
(Majumdar, 1985: 91).
Gambar 99. A. Area pelusida embrio ayam menunjukkan proses notochordal, primitive streak, dan mesoderm.
Proses mesoderm dan notochordal terlihat melalui ectoderm. B. Pemisahan lapisan mesoderm pada embrio ayam
yang terlihat dari permukaan atas. Di sini diperlihatkan juga proses kepala atau proses notochordal meluas ke arah
posterior, sedangkan primitive streak bertambah pendek (Majumdar, 1985: 93).
Gambar 100.
Pembentukan
bumbung neural,
somit, mesoderm
somatic, mesoderm
viseral, coelom, dan
nephrotomal band
pada embrio ayam
(kira-kira 24 jam
setelah inkubasi).
Diagram ini
merupakan sayatan
melintang daerah
tengah embrio. A –
C merupakan tahap
perkembangan
(Majumdar, 1985:
96).
Gambar 101. Sayatan melintang melalui somit yang ke-21 embrio ayam, kira-kira 60 jam inkubasi. 1. adalah
vena post cardinal, 2. wolffian duct, 3. jaringan nephrogenic (Majumdar, 1985: 96).
Gambar 102. Lipatan kepala dan struktur-struktur lain embrio ayam melalui sayatan memanjang. Mesoderm tidak
terlihat pada sayatan ini, karena pada tahap ini mesoderm terdapat hanya pada kedua sisi notochord dan primitive
streak (Majumdar, 1985: 92).
Gambar 103.
Embrio ayam (12
pasang somit, kira-
kira 40 jam
inkubasi) terlihat
dari sisi dorsal,
dan menunjukkan
pertumbuhan
lipatan kepala
amniotic (amniotic
head fold) dan
pulau-pulau darah
(Majumdar, 1985:
110).
Gambar 104. Pembuluh darah dari area opaca dan area pelusida embrio ayam
kira-kira 40 jam inkubasi. Darah dari embrio sampai ke area opaca melalui arteri
omphalomesenteric dan kembali ke embrio melalui vena omphalomesenteric,
sebagaimana ditunjukkan oleh panah (Majumdar, 1985: 95).
Gambar 106. Neurulasi pada embrio manusia. (A) Embrio utuh yang dilihat dari dorsal dan sayatan embrio yang
sedang mengawali neurulasi. Anterior neuropore dan posterior neuropore dalam keadaan terbuka. (B) Embrio
utuh pada tahap gastrula akhir yang dipandang dari dorsal. Anterior neuropore sedang menutup, sementara
posterior neuropore tetap terbuka (Gilbert, 1985: 157).
Expression of N-cadherin and E-cadherin adhesion proteins during neurulation in Xenopus. (A) Normal development. In the
neural plate stage, N-cadherin is seen in the neural plate, while E-cadherin is seen on the presumptive epidermis. Eventually,
the N-cadherin-bearing neural cells separate from the E-cadherin-containing epidermal cells. (The neural crest cells have
neither cadherin, and they disperse.) (B) No separation of the neural tube occurs when one side of the frog embryo is injected
with N-cadherin mRNA, so that N-cadherin is expressed in the epidermal cells as well as in the presumptive neural tube.
Gambar 105. Sayatan melintang embrio manusia yang memotong daerah notochordal untuk menunjukkan
bagaimana notochord membentuk atap tengah dari rongga A. Embrio manusia yang terlihat dari atas setelah
menghilangkan bagian atas amnion. B. Sayatan melintang sepanjang garis ab pada A. Mesoderm ekstra
embrionik ditunjukkan dengan b (Majumdar, 1985: 137).
Gambar 107. Fetus manusia pada umur 13 minggu kehamilan, yang
memperlihatkan anenchephaly (Dari Warkany, 1971 dalam Gilbert, 1985: 157).
Gambar 108. A. Sayatan memanjang daerah tengah embrio manusia yang menunjukkan pembentukan
notochord oleh sel-sel nodus Hensen. Panah yang hitam menunjukkan arah gerakan sel-sel. Panah yang tidak
hitam adalah primitive pit di mana notochordal canal (terbentuk terakhir) akan terbuka ke dalam rongga
amnion. B. Sayatan longitudinal daerah tengah embrio manusia yang menunjukkan bagaimana neurentric canal
dan notochordal canal menghubungkan rongga amnion dengan rongga kantong yolk, sebagaimana ditunjukkan
dua arah panah (Majumdar, 1985: 140).
Gambar 109. Sayatan melintang embrio manusia melalui daerah notochord (tahap
8 somit, kira-kira 19 setelah fertilisasi) (Majumdar, 1985: 142).

You might also like