You are on page 1of 68

PENYUSUNAN RENCANA

KELOLA USAHA

Peningkatan Kapasitas KTH/KPS


Dalam Kelola Usaha

PUSAT DIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP


DAN KEHUTANAN
PEMATANGSIANTAR
KOMPETENSI DASAR
• Setelah mengikuti mata
pelatihan ini peserta
mampu menyusun
RKU perhutanan sosial
dengan benar sesuai
potensi dan
karakteristik
agroekosistem di areal
kerja KTH/KPS
INDIKATOR KEBERHASILAN
Setelah mengikuti mata POKOK BAHASAN
diklat ini, peserta
diharapkan mampu: • RKU
• Menyusun rencana • Analisis Usaha
kelola usaha • Rencana Tindak
• Menyusun analisis Lanjut
usaha • Proposal
• Menyusun proposal Pengembangan
bantuan alat ekonomi Usaha
produktif
(HUTAN KEMASYARAKTAN)
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PSKL
1. No: P.12/PSKL/SET/PSL.0/11/2016 Ttg Pedom verifikasi
IUPHKm
2. No: P.16/ PSKL/SET/PSL.0/11/2016 Ttg Pedom (RKU-IUPHKm/
IUPHHK-HTR)
RENCANA KELOLA USAHA (RKU)
Rencana yang disusun oleh pemegang hak berisi
kegiatan penandaan batas areal kerja, blok atau
zonasi areal kerja, pemanfaatan hutan (hasil hutan
kayu, hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan),
perlindungan, pengamanan hutan dan pengembangan
kearifan lokal berdasarkan perencanaan partisipatif.

(PerDirjenPSKL Nomor P.16/PSKL/SET/PSL.0/12/2016 tentang


Pedoman Penyusunan RPHD, RKU-IUPHKm, RKU-IUPHHKHTR,
Pasal 1 ayat 7)
PENGELOLAAN HUTAN DALAM PS

Pembagian Ruang Kelola


• Blok Perlindungan
• Blok Pemanfaatan
Pemanfaatan Ruang Kelola (sesuai blok)
• Agroforestry/Agrosilvopastura/Silvopastura/Silvofishery
• Jasa Lingkungan (wisata alam, pemanfaatan air, karbon dll)

6
Prinsip perencanaan usaha!
1. Pengelolaan hutan dan usahanya sesuai ketentuan dalam Permen
LHK No. P.83/2016 dan P.39/2017 serta hak, kewajiban dan
larangan dalam SK.
2. Jelas jenis kegiatannya, volume dan satuannya, kapan dilaksanakan,
siapa yang melaksanakan, dimana lokasi pelaksanannya, siapa yang
diharapkan memfasilitasi, bagaimana melaksanakan rencana itu.
3. Rencana disusun untuk jangka waktu 10 tahun dan tahunan dan
sesuai kemampuan (utamanya pembiayaan).
4. Mengakomodasi kebutuhan anggota kelompok dan peluang pasar.
• Mencakup usaha pokok sesuai jenis izinnya.
Penanaman
Kelola Usaha KUPS dalam Penyusunan
Penanaman atau pengkayaan hasil hutan bukan kayu
RPH/RKU dan/atau hasil hutan kayu/tanaman bawah
Hasil Hutan Bukan Kayu dan Kayu Melalui Pola
Agroforestry menggunakan bibit jenis ekonomis
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan untuk meningkatkan
produktivitas tanaman melalui kegiatan antara lain:
Penana
man penyulaman, penyiangan, pendangiran,
pemangkasan, dan penjarangan
Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah komoditas unggulan
Pemasa Pemelih
telah mencapai umur ekonomis atau umur daur
ran araan
(kayu). Pemanenan dilakukan dengan efisien, efektif,
tertib dan ramah lingkungan
Pengolahan
Pengolahaan komoditas dilakukan untuk
memberikan nilai tambah dengan efisien, efektif,
tertib dan ramah lingkungan.
Pengola Pemane
han nan Pemasaran
Barang jadi/setengah jadi dipasarkan kepada
konsumen (Industri, Perseorangan, Instansi) 8
8
Penanaman
Kelola Usaha KUPS dalam Penyusunan
Penanaman atau pengkayaan hasil hutan bukan kayu
RPH/RKU dan/atau hasil hutan kayu/tanaman bawah
Hasil Hutan Bukan Kayu dan Kayu Melalui Pola
Agroforestry menggunakan bibit jenis ekonomis
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan untuk meningkatkan
produktivitas tanaman melalui kegiatan antara lain:
Penana
man penyulaman, penyiangan, pendangiran,
pemangkasan, dan penjarangan
Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah komoditas unggulan
Pemasa Pemelih
telah mencapai umur ekonomis atau umur daur
ran araan
(kayu). Pemanenan dilakukan dengan efisien, efektif,
tertib dan ramah lingkungan
Pengolahan
Pengolahaan komoditas dilakukan untuk
memberikan nilai tambah dengan efisien, efektif,
tertib dan ramah lingkungan.
Pengola Pemane
han nan Pemasaran
Barang jadi/setengah jadi dipasarkan kepada
konsumen (Industri, Perseorangan, Instansi) 9
9
3. RENCANA PENGELOLAAN
Komponen Rencana Pengelolaan
• Gambaran Umum
a. Letak lokasi (berdasarkan batas administrasi dan fungsi
kawasan)
b. Keadaan fisik wilayah (kondisi tutupan lahan, topografi,
kelerengan, ketinggian dan jenis pohon dominan)
c. Keadaan sosial ekonomi (demografi, kependudukan,
sarana dan prasarana pendidikan, sarana dan prasarana
kesehatan, infrastruktur wilayah dan lain-lain)
d. Potensi kawasan
• Rencana Kegiatan
• Peta Rencana Kegiatan
Data & info ttg gambaran umum & Peta Rencana Kegiatan di fasilitasi oleh Direktur, Ka Dis,
UPT, Pokja PPS (Pasal 7 ayat 5)

SUMBER: Pasal 7 (1 & 2) Perdirjen No. P.16/PSKL/SET/PSL.0/11/2016


tentang Pedoman Penyusunan
12/03/22 05:09 AM RPHD,
DIKLAT PENGELOLAAN HKm RKU-IUPHKM, RKU-
IUPHHKHTR
3. RENCANA PENGELOLAAN

SUMBER: Pasal 7 (1) Perdirjen No. P.16/PSKL/SET/PSL.0/11/2016 tentang


Pedoman Penyusunan
12/03/22 05:09 AM RPHD,
DIKLAT RKU-IUPHKM,
PENGELOLAAN HKm RKU-IUPHHKHTR
3. PENGELOLAAN / PEMANFAATAN
• Konservasi,
perlindungan dan
pengamanan hutan:
– konservasi flora –
fauna,
– pencegahan
pembalakan liar,
– pencegahan
perambahan dan
– pencegahan kebakaran
hutan
SUMBER: Pasal 7 (3) Perdirjen No. P.16/PSKL/SET/PSL.0/11/2016 tentang
Pedoman Penyusunan
12/03/22 05:09 AM RPHD,
DIKLAT RKU-IUPHKM,
PENGELOLAAN HKm RKU-IUPHHKHTR
PENGELOLAAN / PEMANFAATAN HHBK
• Persemaian
• Pembibitan
• Penanaman
• Pemeliharaan
• Pemanenan
• Pengolahan
• Pemasaran

SUMBER: Pasal 7 (3) Perdirjen No. P.16/PSKL/SET/PSL.0/11/2016 tentang


Pedoman Penyusunan
12/03/22 05:09 AM RPHD,
DIKLAT RKU-IUPHKM,
PENGELOLAAN HKm RKU-IUPHHKHTR
• Pemanfaatan
– Budidaya Tanaman Obat, tanaman hias, jamur,
Lebah,
– penangkaran satwa, HMT,
– agroforestry, silvopasture, silvofisher,
– ekowisata, jasa tata air, karbon

SUMBER: Pasal 7 (3) Perdirjen No. P.16/PSKL/SET/PSL.0/11/2016 tentang


Pedoman Penyusunan
12/03/22 05:09 AM RPHD,
DIKLAT RKU-IUPHKM,
PENGELOLAAN HKm RKU-IUPHHKHTR
• Pengembangan Kelembagaan
– Penyusunan AD / ART
– Manajemen Adm Kelompok
– Pelatihan Manajemen KOPERASI

SUMBER: Pasal 7 (3) Perdirjen No. P.16/PSKL/SET/PSL.0/11/2016 tentang


12/03/22 05:09 AM DIKLAT PENGELOLAAN HKm
Pedoman Penyusunan RPHD, RKU-IUPHKM, RKU-IUPHHKHTR
BIOETANOL

AREN
GULA AREN

12/03/22 05:09 AM DIKLAT PENGELOLAAN HKm


FORMAT
RKU IUPHKm

DIKLAT PENGELOLAAN HKm


12/03/22 05:09 AM DIKLAT PENGELOLAAN HKm
ISI RKU – IUPHKm/IUPHHK-HTR
I. GAMBARAN UMUM
a. Letak Lokasi (berdasarkan batas administrasi dan
fungsi kawasan)
b. Keadaan fisik, wilayah (kondisi tutupan lahan,
topografi, kelerengan, ketinggian dan jenis pohon
dominan)
c. Keadaan sosial ekonomi (demografi kependudukan,
sarana dan prasarana pendidikan, sarana dan
prasarana kesehatan, infrastruktur wilayah, dll) dan
d. Potensi kawasan
II. RENCANA KEGIATAN
A. Konservasi, Perlindungan dan Pengamanan
Hutan
NO KEGIATAN TAHUN KE-10 KETERANGAN
1 Konservasi Pengayaan jenis asli, menambah Difasilitasi UPT
jenis-jenis pohon sumber pangan terkait/Pokja PPs
fauna setempat, apotek hidup
2 Perlindungan Patroli Kebakaran, perambahan dan Difasilitasi UPT
dan pencurian hasil hutan kayu dan terkait/Pokja PPs
pengamanan hutan bukan kayu, flora fauna,
memperkaya tanaman untuk jenis-
jenis yang meningkatkan sumber
mata air, mencegah banjir dan
longsor
II. RENCANA KEGIATAN
B. Pemanfaatan dan pemungutan hasil hutan kayu dan atau
hasil hutan bukan kayu
NO KEGIATAN TAHUN KE-10 KET
1 Pembibintan (H-1) Jenis, Jumlah dan Lokasi Difasilitasi
2 Penanaman (H) Jenis, Jumlah dan Lokasi setelah UPT
bibit tersedia dan siap tanam terkait/Pokja
PPs
3 Pemeliharaan Jumlah dan lokasi disesuaikan
(H=1) s/d (H+10) dengan jenis pohon yang ditanam
4 Pemanenan Volume, jumlah dan lokasi Difasilitasi
disesuaikan dengan jenis pohon Pokja PPs
yang ditanam
5 Pengolahan Jenis dan jumlah kayu, HHBK atau
Jasling bisa mandiri atau bermitra
6 Pemasaran Membangun jejaring melalui
PeSoNa atau bermitra dengan
investor
II. RENCANA KEGIATAN
C. Pemanfaatan Kawasan Hutan

NO KEGIATAN TAHUN KE-10 KET


1 Tanaman Obat Jenis, Jumlah dan Lokasi Difasilitasi
2 Tanaman Hias Jenis, Jumlah dan Lokasi setelah UPT
bibit tersedia dan siap tanam terkait/Pokja
PPs
3 Jamur Jumlah dan lokasi disesuaikan
dengan jenis pohon yang ditanam
4 Lebah Madu Volume, jumlah dan lokasi
disesuaikan dengan yang
dibudidayakan
C. Pemanfaatan Kawasan Hutan (lanjutan)

NO KEGIATAN TAHUN KE-10 KET


5 Perlindungan Jenis, Jumlah dan Lokasi Difasilitasi
Satwa Liar disesuaikan dengan satwa liar yang UPT
dilindungi terkait/Pokja
6 Budidaya Hijauan Jenis, Jumlah dan Lokasi PPs
Makanan Ternak disesuaikan dengan pakan ternak
yang dibudidayakan
7 Agroforestry Jumlah dan lokasi disesuaikan
dengan jenis yang ditanam
8 Silvopasture Volume, jumlah dan lokasi
disesuaikan dengan jenis yang
dibudidayakan
D. Pemanfaatan Jasa Lingkungan

NO KEGIATAN TAHUN KE-10 KET


1 Ekowisata Jenis wisata, jenis objek, lokasi dan Difasilitasi
fasilitas. UPT
2 Jasa Tata Air Volume dan lokasi sumber mata air terkait/Pokja
PPs

3 Penyiapan dan Volume dan lokasi hutan yang


Penyerapan dikonservasi (penyimpanan Karbon)
Karbon atau hutan yang dibangun
E. Pengembangan Kelembagaan
1. Pelatihan
2. Studi banding
3. Magang
Dilampirkan
Peta 1 : 50.000
III. PETA RENCANA KEGIATAN

12/03/22 05:09 AM DIKLAT PENGELOLAAN HKm


PENGESAHAN / REVISI RKU-IUPHKm
1. RKU disahkan oleh PENYULUH (Dirjen PSKL (Lamp I)
2. Revisi RKU diajukan ke pada Direktur (BUPS&HA) atau
Ka. Dis, difasilitasi Penyuluh atau Pokja PPS, verfikasi
oleh tim UPT /Dis dibuat BAP
3. Penilaian (pengesahan, acc) RPHD / RKT oleh:
a. Penyuluh  HPHD dalam 1 desa
b. Ka KPH (operasional)  HPHD lintas desa
c. Ka Dis (LHK)  HPHD lintas desa (bila blm ada
KHP)

(PerDirjenPSKL Nomor P.16/PSKL/SET/PSL.0/12/2016 tentang Pedoman Penyusunan


RPHD, RKU-IUPHKm, RKU-IUPHHKHTR, Pasal 1 ayat 7)
ANALISA USAHA AGROFORESTRY
Komponen biaya pembangunan agroforestry

Analisa usaha agroforestry


Pertimbangan dalam memilih suatu komoditas usaha

?
analisa usaha
AGROFORESTRY
Agroforestry tentu akan menarik bagi masyarakat jika dapat
memberikan manfaat yang lebih terasa langsung bagi
kehidupan terutama manfaat ekonomi, sehingga penting
adanya analisa terhadap usaha yang akan atau sudah
dilakukan
analisa USAHA
suatu perhitungan mengenai
usaha yang dilakukan untuk
mengetahui apakah usaha
tersebut menguntungkan atau
tidak dalam satu periode
waktu tertentu
MANFAAT analisa USAHA

1. Menilai kelayakan suatu usaha


2. Sebagai pedoman pelaksanaan,
pengendalian, dan pengawasan kegiatan
usaha
3. Tumbuhnya rasa memiliki dan
tanggungjawab
4. Sebagai alat/jaminan mendapat modal
usaha
Komponen biaya

Biaya usaha adalah semua


pengeluaran dana yang
diperhitungkan untuk
keperluan usaha
agroforestry
Biaya
Pembangunan
agroforestry
1. Persiapan lahan

2. Penanaman
3. Pemeliharaan

4. Pemanenan
NO KEGIATAN
A Persiapan
  Biaya Tenaga Kerja
1Pengolahan tanah
2Pengangkutan bibit
   
  Biaya Sarana Produksi
1Pengadaan bibit tanaman
2Pengadaan ajir
3Pengadaan pupuk
biay 4Pengadaan obat-obatan
5Pengadaan alat-alat
a  
 
- cangkul
- sabit
  - handspayer
   
B Pelaksanaan
  Biaya Tenaga Kerja
1Pembuatan lubang tanam
2Pemasangan ajir
3Pemupukan
4Penanaman
C Pemeliharaan
  Biaya Tenaga Kerja
1Penyiangan dan pendangiran
2Penyulaman
3Pemberantasan hama penyakit
4Pemupukan
   

bia   Biaya Sarana Produksi


1Pupuk

ya  
D
 
Pemanenan
  Biaya Tenaga Kerja
1Pemanenan
2Pengangkutan hasil panen
   
  Biaya Sarana Produksi
1Karung
   
PENDAPATAN

• adalah penerimaan dari suatu bidang usaha


dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk berjalannya suatu bidang usaha tersebut

Pendapatan usaha disebut juga sebagai LABA usaha

Laba (I) = Penerimaan (R) - Total Biaya (TC)


PENERIMAAN

• adalah jumlah nilai uang (rupiah) yang diperhitungkan


dari seluruh produk yang laku terjual

R=QxP

R = penerimaan usaha
Q = jumlah produk terjual
P = harga pasar
analisa usaha
PBP (Pay
Back
Period)

ROI KRITERIA
(Return of analisa USAHA
Investmen
t)
BCR
(Benefit
BEP Cost
(Break Ratio)
Event NPV (Net
Point) Present
Value)
LANGKAH analisa USAHA

1. Menentukan jenis tanaman, luas, dan pola penanaman


yang akan diusahakan serta asumsi yang digunakan
2. Merinci kegiatan budidaya tanaman yang diusahan
mulai dari persiapan, pelaksanaan, pemeliharaan,
pemanenan
3. Merinci kebutuhan tiap tahun
4. Menghitung volume kegiatan pada tahap 3
5. Menentukan harga dari masing-masing kegiatan
6. Menghitung biaya yang dibutuhkan setiap tahun
7. Menghitung penerimaan yang akan diperoleh
8. Membuat asumsi-asumsi perhitungan finansial
9. Melakukan perhitungan analisa usaha
Tahun Uraian Biaya Satuan Volume Harga Jumlah
1 Biaya Tenaga Kerja        
  a.   Pengolahan Tanah HOK 50 20,000  
  b.   Pengangkutan Bibit HOK 5 20,000  
  c.   Penanaman HOK 15 20,000  
  d.   Penyiangan dan Penggemburan HOK 25 20,000  
  e.   Pemupukan HOK 20 20,000  
  Biaya Sarana Produksi        
  a.  Pengadaan Bibit Kapulaga Bibit 1,833 800  
  b.   Pengadaan Pupuk Kandang Kg 10,000 300  
  c.   Pengadaan Alat Pertanian        
  -      Cangkul Bh 5 35,000  
  -      Sabit Bh 5 15,000  
  -      Handsprayer, usia ekonomis 5th Bh 5 120,000  
  -      Karung Bh 100 2,000  
Jumlah Biaya Tahun ke 1  
2 Biaya Tenaga Kerja        
  a. Penyiangan dan Penggemburan HOK 50 20,000  
  b.   Pemupukan HOK 25 20,000  
  c.   Pengendalian Hama Tanaman HOK 25 20,000  
  d.  Pemanenan HOK 50 20,000  
  Biaya Sarana Produksi        
  a.  Pengadaan Pupuk Kg 350 2,000  
Jumlah Biaya Tahun ke 2  
NPV (Net Present Value)
adalah nilai saat ini yang mencerminkan nilai keuntungan yang diperoleh
selama jangka waktu pengusahaan dengan memperhitungkan nilai
waktu dari uang atau time value of money.

n
Bt  Ct
NPV  
1  i
Suatu proyek
t dikatakan layak
t 1 jika NPV>0

Keterangan:
Bt : Penerimaan (benefit) pada tahun ke-t
Ct : Biaya (cost) pada tahun ke-t
n : Umur proyek
i : Discount rate (%)
analisa laba-rugi

Keuntungan = Total Penerimaan – Total Biaya

Jika Keuntungan > 0, LAYAK


BCR (Benefit Cost Ratio)

Adalah perbandingan antara pendapatan dan pengeluaran selama


jangka waktu pengusahaan

Total Penerimaan
BCR =
Total Biaya

BCR > 1  menguntungkan


BCR = 0  impas
BCR < 1  merugikan
ROI (RETURN OF INVESTMENT)

analisa ini menunjukkan seberapa besar keuntungan terhadap


modal. ROI digunakan untuk menganalisa tingkat keuntungan
berbagai usaha untuk perbandingan.

Keuntungan (Pendapatan)
ROI = x 100%
Total Biaya (Modal)

ROI menunjukkan keuntungan yang diperoleh ...... kali modal yang


digunakan.
PBP (Pay Back Periode)
adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan seluruh
modal investasi yang digunakan proyek.

𝑚
𝑃𝐵𝑃 =𝑛+ ×12
𝐵𝑛 +1
Keterangan:
n = Periode investasi saat nilai kumulatif negatif yang terakhir (tahun)
m = Nilai kumulatif – investasi awal
= Nilai kumulatif negatif yang terakhir (Rp)
Bn = Penerimaan pada tahun ke-n

Semakin cepat tingkat pengembalian investasi maka proyek layak untuk


diusahakan dan sebaliknya semakin lambat investasi yang digunakan itu
dikembalikan maka proyek tidak layak untuk diusahakan
BEP (Break Even Point)
adalah suatu keadaan usaha tidak memperoleh laba
dan tidak menderita kerugian.

Bt  Ct  0
Bt : Penerimaan total
Ct : Biaya total
PENYUSUNAN PROPOSAL
PENGEMBANGAN USAHA
PENERIMA BANTUAN

1. Sasaran Calon Penerima


a) Pemegang Hak Pengelolaan Hutan Desa.
b) Pemegang lUPHKm;
c) Pemegang lUPHHK-HTR;
d) Pemangku Hutan Adat/Hutan Hak/Hutan Rakyat;
e) Peserta Kemitraan Kehutanan; dan
f) Kelompok Masyarakat di dalam dan Sekitar Kawasan Hutan.

2. Persyaratan/Kriteria :
a) Kelompok Masyarakat pengelola dan/atau pemegang Izin HKm, HD, HTR, atau
pemangku HA atau penggarap/petani HR atau Kemltraan Kehutanan yang
belum pernah menerlma bantuan keglatan Bang PeSoNa.
b) Beranggotakan minimal 15 (lima belas) orang yang terdiri dari iaki-iaki
dan/atau perempuan yang berdomisili di desa/kelurahan setempat.
c) Kelompok masyarakat yang pengurusnya ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah
setempat.
CONTOH PROPOSAL USULAN
KEGIATAN BANG PESONA
1
2
3
4
5
6
7
8
CONTOH PROPOSAL USULAN PEMBERIAN
BANTUAN EKONOMI PRODUKTIF
1
2
3
4
5
6
7
Terima kasih

You might also like