You are on page 1of 13

PENDAHULUAN

perlu laparotomi eksplorasi

tidak perlu HATI-HATI DENGAN HASIL


PEMERIKSAAN FISIK!

kasus trauma abdomen?


tidak perlu diketahui organ intra- Obat-obatan, alkohol, cidera
abdomen mana yang terluka kepala dan vertebra
mempengaruhi EVALUASI
keadaan klinis.
ALUR DIAGNOSTIK
Hemodinamik
Tidak Stabil
Anterior Abdomen

RUQ
 Penetrating CT Scan
Luka Tangential,
Abdominal

OPERASI
tembak
Trauma Punggung/Panggul

Left-sided DPL vs.


thoracoabdominal laparoskopi
Hemodinamik AASW

Stabil
with

Punggung/Panggul
+LWE**
Evisceration/
CT Scan
Peritonitis
Luka tusuk anterior dengan
Lab Serial
Luka +LWE
Tusuk Eviserasi/Peritonitis
DPL/LAPAROSKOPIK DIAGNOSTIK
batas nilai lab pasien luka tusuk abdomen
T a b le 7-6 Jumlah sel darah merah > 10.000 /μL (POSITIF
K r i t e r i a te m u a n “ p o s i t i f ” pada d i a g n o s t i c p e r i to n e a l + LAPARATOMI)
la v a g e

A B DOM INA L Keterangan Jumlah RPL DPL antara 1000/μL s/d


TRAUMA THORA C OABDOM INAL
10.000/μL → laparoskopi atau torakoskopi
STAB
Jumlah sel darah >100,000/mL >10,000/mL
merah
Jumlah sel >500/mL >500/mL
darah putih
Tingkat Amilase >19 IU/L >19 IU/L
Tingkat Alkaline >2 IU/L >2 IU/L
phosphatase
TRAUMA TUMPUL
Pemeriksaan awal → FAST. Keunggulan FAST :
Dapat menilai perdarahan > 250cc
Hemodinamik tidak stabil tanpa sumber perdarahan
jelas? → aspirasi peritoneum diagnostik Kekurangan FAST:
tidak dapat menentukan sumber pendarahan atau nilai
Tujuan FAST: mengidentifikasi cairan intraperitoneal dicedera organ padat
• Morrison pouch
• LUQ
• Panggul
FAST
Indikasi CT Scan:

 Perubahan Status Ulangi FAST


Hemodinamik N Peritonitis? No FAST + N
stabil mental No dalam 30
o o  Confounding injury menit
 Gross hematuria
Yes
 Fraktur pelvis
Yes
No
Tatalaksana  Nyeri Tekan Abdomen
non
operative  Unexplained HCT
<35%
FAST + Yes Laparotomy N atau
o Yes
Pasien
Sirosis
Equivocal + Yes Abdominal CT

DPA
American Association for the Surgery
of Trauma
T a b e l 7-7 Acuan yang digunakan untuk
A m e r ic a n A s s o c i a t i o n u n t u k b e d h d a r i s k a la p e n i l a i a n T r a u m a u n t u k c e d e r a o r g a n p a d a t menilai cedera organ padat.
SUBCAPSULAR HEMATOMA LACERATION
Tingkat cedera hati
Tingkat I <10% dari luas permukaan <1 cm dikedalaman
Komponen penting dari
Tingkat II 10%–50% dari luas permukaan 1–3 cm manajemen nonoperatif pada
Tingkat III >50% dari luas permukaan atau >10 cm di kedalaman >3 cm cedera organ padat.
Tingkat IV 25%–75% dari lobus hati
Tingkat V >75% dari lobus hati
Tingkat VI Avulsi hati
Tingkat cedera limpa
Tingkat I <10% dari luas permukaan <1 cm dikedalaman
Tingkat II 10%–50% dari luas permukaan 1–3 cm
Tingkat III >50% dari luas permukaan atau >10 cm dikedalaman >3 cm
Tingkat IV >25% devaskularisasi Hilum
Tingkat V Limpahan devaskularisasi lengkap
CT SCAN
Temuan tambahan yang harus dicatat pada pada pasien dengan
cedera organ padat:
• ekstravasasi kontras (“blush”)
• jumlah pendarahan intraabdomen
• adanya pseudoaneurisma
Indikasi:
pasien dengan hemodinamik stabil dimana pemeriksaan fisiknya tidak
koperatif
Kekurangan:
tidak dapat melihat cidera usus (tidak khas)
• dinding usus yang menebal
• “melesat” di mesenterium
• cairan bebas tanpa disertai cedera organ padat
• udara bebas intraperitoneal
DPL/LAPAROSKOPIK DIAGNOSTIK
batas nilai lab pasien trauma abdomen
T a b le 7-6
K r i t e r i a te m u a n “ p o s i t i f ” pada d i a g n o s t i c p e r i to n e a l
la v a g e

A B DOM INA L Keterangan


TRAUMA THORA C OABDOM INAL
STAB
Jumlah sel darah >100,000/mL >10,000/mL
merah
Jumlah sel >500/mL >500/mL
darah putih
Tingkat Amilase >19 IU/L >19 IU/L
Tingkat Alkaline >2 IU/L >2 IU/L
phosphatase

dilakukan pendekatan umbilikalis


Aspirasi positif: > 10 mL darah disedot

You might also like