You are on page 1of 20

Minggu ke-8

Pakan dan
pertumbuhan ikan
Pengertian dan peran pakan dalam
akuakultur

 Pakan adalah makanan yang dimakan oleh ikan


kultur, baik yang berasal dari dalam wadah
(ekosistem) produksi maupun dari luar wadah
produksi
 Pakan merupakan sumber energi bagi ikan kultur
untuk:
- hidup
- tumbuh
- berkembang biak
 Ikan kultur, seperti semua hewan, memerlukan:
- protein
- karbohidrat
- lipid
- vitamin
- mineral

 Oleh karena itu pakan ikan harus mengandung


komponen protein, karbohidrat, lipid, mineral dan
vitamin
 Kebutuhan ikan akan pakan berbeda
bergantung kepada:
- jenis ikan
- stadia dalam siklus hidup ikan
- jenis kelamin
- kondisi reproduksi
- kondisi lingkungan.
 Pakan yang berasal dari dalam wadah
(ekosistem) produksi (pakan alami):
- plankton (fitoplankton dan zooplankton)
- bakteri
- insekta
- krustasea
- ikan lain (berbegai stadia selama
berukuran lebih kecil dari bukaan mulut
ikan kultur)
 Pakan yang berasal dari dalam wadah
(ekosistem) produksi diadakan/ditumbuhkan
melalui pemupukan
Sifat pakan alami

 Planktonis
 Benthis
 Perifiton
 Nekton
Pakan yang berasal dari luar wadah
(ekosistem) produksi

Pakan

alami buatan

hidup segar Lengkap Tidak lengkap


(tambahan)
Pakan dan tingkat teknologi
akuakultur
 Tingkat teknologi akuakultur ditentukan oleh padat
penebaran ikan (ekstensif, semi-intensif, intensif)
 Semakin tinggi padat penebaran, maka teknologi semakin
intensif
 Semakin tinggi padat penebaran ikan, maka pakan alami
dalam wadah (eksosistem) produksi tidak mampu lagi
mendukung produksi, sehingga perlu tambahan pakan dari
luar wadah
 Pakan dari luar wadah (ekosistem) produksi umumnya
diarahkan kepada pakan buatan
 Oleh karena itu penggunaan pakan alami dan pakan
buatan seringkali dijadikan dasar pengklasifikasian tingkat
teknologi dan tingkat produksi akuakultur (pembesaran)
Teknologi intensif identik dengan pakan buatan
Pakan tambahan
 Pakan tambahan, kandungan nutrisinya tidak lengkap
dan biasanya kaya akan karbohidrat
 Pakan tambahan berupa produk
single-ingredient/mono-ingredient seperti: kedelai
(tepung atau pecahan), dedak, bungkil kelapa, jagung
(tepung atau pecahan), daun sente (talas), dsb.
 Pakan tambahan demikian dapat digunakan untuk
meningkatkan produksi kolam di mana sumber utama
nutrisi adalah pakan alami (sumber protein)
 Perpaduan karbohidrat dari pakan tambahan dari luar
dengan protein dari pakan alami yang ditumbuhkan di
dalam sistem selain bisa meningkatkan produksi juga
meningkatkan efisiensi dan penghebatan biaya
produksi ikan di kolam (sparring effect)
Complete diet
 Pakan-pakan dengan nutrien lengkap dibutuhkan
jika pakan alami tidak ada atau sedikit.
 Pakan buatan dengan kandungan nutrisi yang
lengkap (complete diet) bersifat multi-ingredient
 Bahan pakan buatan yang beragam tersebut
ditujukan untuk memenuhi semua kebutuhan ikan
akan protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan
mineral
 (berupa pelet). Pakan lengkap (nutrien lengkap)
adalah pakan buatan multi-ingredient.
Bentuk pakan lengkap

 pelet (pellet)
 remah (crumble)
 tepung (meal)
 pasta
 serpih (flake)
Tipe pelet
 tenggelam
 mengapung (extruded)
Faktor Pelet Mengapung
1. Stabilitas di air keuntungan
2. Terperangkap lumpur keuntungan
3. Efisiensi (konversi pakan) keuntungan
4. Pengaruh suhu prosesing Kehilangan vitamin
5. Ongkos produksi 20-30% lebih mahal
7. Penanganan/penyimpanan kerugian
8. Pengelolaan keuntungan
Tingkahlaku makan ikan kultur terhadap
pakan buatan pelet
 Ikan-ikan dengan kebiasaan pakan yang khusus,
seperti mikrofilter (silvercarp), herbivor (kowan)
dan piscivor/predator hampir seluruhnya bergantung
kepada pakan alami,
 Ikan yang makanannya kurang terspesialisasi
(omnivor) mudah mengambil pakan buatan dan tidak
memerlukan pakan alami lagi
 Ikan dengan kebiasaan pakan yang khusus tersebut
bisa diajari makan pakan buatan (weaning) dan
membutuhkan ketekunan pemberi makan (lihat buku
pengantar akuakultur)
 ikan omnivor umumnya mengambil pakan
mengapung maupun yang tenggelam
 dalam karamba, ikan omnivor dasar memerlukan
waktu belajar (weaning) lebih lama untuk
mengampil pelet terapung dibandingkan dengan
ikan omnivor air pertengahan
 ikan predator mengambil pelet keras sedikit
sekali, ikan ini lebih suka mengambil pelet
lunak atau bentuk pakan lain
 ikan-ikan yang benar-benar herbivor atau
predator biasanya tidak akan mengambil pakan
buatan, terutama pelet keras.
Lapar dan kenyang pada ikan budidaya
Lapar

Bergerak dan mencari makanan

Menemukan dan mengidentifikasi makanan

Menangkap

Manipulasi orobranchial: ujicoba


kesesuaian/kecocokan

Menelan atau menolak

Pengisian lambung

Kenyang

Proses pencernaan/perjalanan makanan


melalui usus
Faktor lingkungan mempengaruhi makan
ikan

Suhu Nafsu Intake Pertumbuhan


makan pakan

Amoniak
Struktur proksimat pakan ikan
Moisture
(water) Nitrogen
compound

Pakan Organic Lipids


ikan matters (Crude fat)

Nitrogen-free
Nitrogen-free extract (NFE)
compound
Dry mater
Carbohy-
drates
Minerals
Crude fiber

Inorganic matters

Crude ash
Kualitas Feeding kind

Feeding rate
Pemberian

Feeding frequency
Kuantitas

Pakan Penyimpanan Feeding time

Feeding method

Pengadaan
Feeding schedule

You might also like