You are on page 1of 25

MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL

DOSEN PENGAMPU: Hj. Fitriani, SST,SKM,M.kes, M.keb

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


1.Hana Ling Tan
2.Intan Febriani Padang
 PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL
Kelompok sosial adalah kumpulan individu
yang saling berinteraksi dan memiliki
hubungan timbal balik. Atau dalam artian lain
kelompok sosial sebagai sebuah proses
komunikasi atau interaksi Yang terjalin dalam
pertemuan Antar individu yang saling
mempengaruhi satu sama lain.

Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial


dari beberapa ahli:
 SOERJONO SOEKANTO
Kelompok adalah himpunan atau
kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama karena saling berhubungan di
antara mereka secara timbal balik dan
saling mempengaruhi.
 B.HORTON DAN CHESTER L.HUNT
Istilah kelompok sosial diartikan
sebagai kumpulan manusia yang
memiliki kesadaran akan
keanggotaannya dan saling berinteraksi.
 GEORGE HOMANS

Kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan


kegiatan,interaksi,dan memiliki perasaan untuk membentuk
suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara
timbal balik.
.
 HENDRO PUSPITO

Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata,teratur,dan


tetap dari individu-individu yang melaksanakan peran-
perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
 RONALD L. WARENT
Berpendapat bahwa satu kelompok
sosial meliputi sejumlah manusia yang
berinteraksi dan memiliki pola interaksi
yang dapat dipahami oleh para
anggotanya secara keseluruhan.
 MAYOR POLAK
Kelompok sosial adalah sejumlah orang
yang saling berhubungan dalam sebuah
struktur.
 WILLA HUKY

Kelompok merupakan suatu unit yang


terdiri dari dua oran atau lebih,yang
saling berinteraksi atau saling
berkomunikasi.
 ROBERT K. MERTON
Mendefinisikan kelompok sebagai
sekumpulan orang yang saling
berinterasi sesuai dengan pola yang telah
mapan.
 MAC IVER DAN CHARLES H. PAGE

Kelompok sosial merupakan himpunan


atau kesatuan-kesatuan manusia yang
hidup bersama.
 SYARAT SYARAT KELOMPOK
SOSIAL
Robert K. Merton menyebutkan tiga kriteria
atau kelompok yaitu:
1. Memiliki pola interaksi
2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan
dirinya sebagai anggota kelompok
3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh
orang lain sebagai anggota kelompok.
Menurut Soejono Soekanto himpunan manusia baru bisa
dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa
persyaratan sebagai berikut:
1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang
bersangkutan
2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu
dan anggota yang lainnya dalam kelompok itu
3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh
anggota kelompok-kelompok sehingga hubungan
diantara mereka bertambah erat
4. Memiliki struktur,kaidah dan pola perilaku yang sama
5. Bersistem dan berproses
Menurut Baron dan Byrne,yaitu:
1. Interaksi,anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu
sama lain.
2. Interdependen,apa yang terjadi pada seorang anggota
akan mempengaruhi perilaku anggota lain.
3. Stabil,hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang
berarti (bisa minggu,bulan,dan tahun)
4. Tujuan yang dibagi,beberapa tujuan bersifat umum bagi
semua anggota
5. Struktur,fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa
macam struktur sehingga mereka memiliki set peran.
6. Persepsi,anggota harus merasakan diri mereka sebagai
bagian dari kelompok.
 CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL
Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat
dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia
yang lain.
b. Memiliki struktur sosial
c. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan
diantara para anggotanya
d. Memiliki faktor pengikat
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para
anggotanya.
1. TIPE-TIPE KELOMPOK
Klasifikasi Dhurkeim
SOSIAL
Dhurkeim Membagi kelompok sosial menjadi dua yakni
kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas
mekanik dan yang didasarkan kepada solidaritas
organik.
 Solidaritas mekanik adalah ciri dari masyarakat yang
masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja.
 Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang
telah mengenal pembagian kerja.
 
2. Klasifikasi Ferdinand Tonnies
Yaitu membedakan kelompok dalam masyarakat menjadi dua yaitu
 Gemeinschaft
Yaitu merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi , dan
exlusif, suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir.
 Gesselchaft.
Yaitu kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara
kebetulan hadir bersama tetapimasing-masing tetap mandiri.
Gesselchaft bersifat sementara dan semu.
 
3. Klasifikasi charles H.Cooley dan ellsworth farris
Menurut charles H.Cooley didalam masyarakat terdapat kelompok
primer.kelompok ini ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap
muka yang intim.Ruang lingkup terpenting kelompok primer adalah
keluarga, teman bermain pada masa kecil , rukun warga dan
komunitas orang dewasa.
 
Klasifikasi kelompok juga dikemukakan oleh
ellsworth farris ia mengkritik cooley yang
menurutnya hanya menjelaskan kelompok sekunder
yang formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan.

4. Klasifikasi W.G.Sumner
Sumner membagi kelompok menjadi dua yaitu
in-group dan out-group .menurut sumner dalam
masyarakat primitif yang terdiri dari kelompok-
kelompok kecil dan terbesar disuatu wilayah
terdapat pembagian jenis kelompok, yaitu kelompok
dalam ( in- group) dan kelompok luar (out- group).
5. Klasifikasi soerjono soekanto
Berbeda dengan dhurkeim, tonnies, colley, farris, dan
sumner,Soerjono soekanto membagi jenis kelompok
berdasarkan enam hal yaitu:
a. Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota. Kelompok
ini bisa di klasifikasikan berdasarkan jumlah anggotanya
b. Berdasarkan kepentingan wilayah.
c. Berdasarkan derajat organisasi. Berdasarkan derajat
organisasi kelompok sosial dapat berupa kelompok yang
terorganisasi dengan baik sekali, seperti negara, sampai
dengan kelompok yang tak terorganisasi seperti
kerumunan.
d. Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama.
yaitu terbagi benjadi dua yaitu: in group dan out group.
e. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan. Di bedakan menjadi
kelompok primer dan sekunder.
o Kelompok primer
Yaitu kelompok-kelompok yang saling mengenal anggotanya, serta
terdapat kerjasama yang bersifat pribadi. Syarat-syarat kelompok
primer yaitu sbb:
• Anggota kelompok secara fisik saling berdekatan dan terdapat
interaksi yang intensif .
• Kelompok tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga tiap
individu relatif mudah untuk berinteraksi secara langsung.
• Terdapat hubungan yang langgeng antar anggota yang
bersangkutan,
biasanya ada hubungan darah , kekerabatan , ataupun pertemanan.
o Kelompok sekunder
Adalah kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang ,
hubungannya tidak harus saling mengenal secara pribadi , kurang
akrab , dan tidak begitu langgeng karna mereka berkumpul
berdasarkan kepentingan bersama.
Dalam konteks indonesia , kelompok primer dan kelompok sekunder tercermin
dalam paguyuban dan patembayan.
- Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-
anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamia, serta bersifat
kekal.
Menurut tonnies paguyuban memiliki ciri-ciri sbb:
· Intim, yaitu hubungan menyeluruh dan mesra .
· Privat, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang
saja.
· Ekslusif, yaitu hubungan hanya untuk kelompok sendiri bukan untuk orang
lain.
 
Paguyuban dapat di bedakan atas 3 tipe yaitu:
· Paguyuban karna ikatan darah atau keturunan.
· Paguyuban karena tempat tinggal.
· Paguyuban karena jiwa dan pikiran
 
- Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama karna anggotanya
karna anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu
yang relatif pendek.
 PENDORONG TIMBULNYA
KELOMPOK SOSIAL

a. Dorongan untuk mempertahankan hidup


b. Dorongan untuk meneruskan keturunan
c. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas kerja
 FAKTOR PEMBENTUK KELOMPOK
SOSIAL

1. Kedekatan
• Kedekatan geografis tempat tinggal
• Kedekatan geografis daerah asal
2. Kesamaan
Kesamaan yang dimaksud antara lain:
• Kesamaan kepentingan
• Kesamaan keturunan
• Kesamaan nasib
 HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
DALAM MASYARAKAT
1) Dimensi hubungan antar kelompok
Menurut kinloch, hubungan antar kelompok memiliki beberapa kriteria sbb:
a. Kriteria fisiologis
b. Kriteri kebudayaan
c. Kriteria ekonomi
d. Kriteria perilaku
2) Pola hubungan antar kelompok
Diantaranya adalah proses akulturasi, dominasi, paternalisme, pluralisme, dan integrasi.
1. Akulturasi terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang mulai bertemu berbaur dan
berpadu.
2. Dominasi terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Kornblum menyatakan
bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapt terjadi dalam suatu
hubungan antar kelompok yaitu sbb:
a) Genosida yaitu pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok
tertentu.
b) Pengusiran
c) Perbudakan
d) Segregasi yaitu yaitu suatu pemisahan antara warga kulit putih dan kulit hitam diafrika
selatan pada masa politik apartheid.
3. Peternalisme yaitu suatu ben tuk dominasi kelompok ras pendatang
dan kelompok ras pribumi. Banton membedakan tiga macam masyarakat
sbb;
a. Masyarakat metropolitan
b. Masyarakat kolonial yang terdiri atas para pendatang dan sebagian
masyarakat dari pribumi.
c. Masyarakat pribumi yang dijajah
4. Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya
perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian
khusus pada perbedaan ras terseebut.
5. Pluralisme yaitu suatu pola hubungan yang mengakui adanya
persamaan hak polotik dan hak perdata masyarakat.
 
Ahli lain yakni lieberson mengklasifikasikan pola hubungan antar
kelompok menjadi dua sbb;
1. Pola dominasi kelompok pendatang atas pribumi (mighrant
superordination)
2. Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang
( indigenous superordination)

You might also like