Professional Documents
Culture Documents
Macam-Macam Kelompok Sosial
Macam-Macam Kelompok Sosial
4. Klasifikasi W.G.Sumner
Sumner membagi kelompok menjadi dua yaitu
in-group dan out-group .menurut sumner dalam
masyarakat primitif yang terdiri dari kelompok-
kelompok kecil dan terbesar disuatu wilayah
terdapat pembagian jenis kelompok, yaitu kelompok
dalam ( in- group) dan kelompok luar (out- group).
5. Klasifikasi soerjono soekanto
Berbeda dengan dhurkeim, tonnies, colley, farris, dan
sumner,Soerjono soekanto membagi jenis kelompok
berdasarkan enam hal yaitu:
a. Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota. Kelompok
ini bisa di klasifikasikan berdasarkan jumlah anggotanya
b. Berdasarkan kepentingan wilayah.
c. Berdasarkan derajat organisasi. Berdasarkan derajat
organisasi kelompok sosial dapat berupa kelompok yang
terorganisasi dengan baik sekali, seperti negara, sampai
dengan kelompok yang tak terorganisasi seperti
kerumunan.
d. Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama.
yaitu terbagi benjadi dua yaitu: in group dan out group.
e. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan. Di bedakan menjadi
kelompok primer dan sekunder.
o Kelompok primer
Yaitu kelompok-kelompok yang saling mengenal anggotanya, serta
terdapat kerjasama yang bersifat pribadi. Syarat-syarat kelompok
primer yaitu sbb:
• Anggota kelompok secara fisik saling berdekatan dan terdapat
interaksi yang intensif .
• Kelompok tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga tiap
individu relatif mudah untuk berinteraksi secara langsung.
• Terdapat hubungan yang langgeng antar anggota yang
bersangkutan,
biasanya ada hubungan darah , kekerabatan , ataupun pertemanan.
o Kelompok sekunder
Adalah kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang ,
hubungannya tidak harus saling mengenal secara pribadi , kurang
akrab , dan tidak begitu langgeng karna mereka berkumpul
berdasarkan kepentingan bersama.
Dalam konteks indonesia , kelompok primer dan kelompok sekunder tercermin
dalam paguyuban dan patembayan.
- Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-
anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamia, serta bersifat
kekal.
Menurut tonnies paguyuban memiliki ciri-ciri sbb:
· Intim, yaitu hubungan menyeluruh dan mesra .
· Privat, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang
saja.
· Ekslusif, yaitu hubungan hanya untuk kelompok sendiri bukan untuk orang
lain.
Paguyuban dapat di bedakan atas 3 tipe yaitu:
· Paguyuban karna ikatan darah atau keturunan.
· Paguyuban karena tempat tinggal.
· Paguyuban karena jiwa dan pikiran
- Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama karna anggotanya
karna anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu
yang relatif pendek.
PENDORONG TIMBULNYA
KELOMPOK SOSIAL
1. Kedekatan
• Kedekatan geografis tempat tinggal
• Kedekatan geografis daerah asal
2. Kesamaan
Kesamaan yang dimaksud antara lain:
• Kesamaan kepentingan
• Kesamaan keturunan
• Kesamaan nasib
HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
DALAM MASYARAKAT
1) Dimensi hubungan antar kelompok
Menurut kinloch, hubungan antar kelompok memiliki beberapa kriteria sbb:
a. Kriteria fisiologis
b. Kriteri kebudayaan
c. Kriteria ekonomi
d. Kriteria perilaku
2) Pola hubungan antar kelompok
Diantaranya adalah proses akulturasi, dominasi, paternalisme, pluralisme, dan integrasi.
1. Akulturasi terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang mulai bertemu berbaur dan
berpadu.
2. Dominasi terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Kornblum menyatakan
bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapt terjadi dalam suatu
hubungan antar kelompok yaitu sbb:
a) Genosida yaitu pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok
tertentu.
b) Pengusiran
c) Perbudakan
d) Segregasi yaitu yaitu suatu pemisahan antara warga kulit putih dan kulit hitam diafrika
selatan pada masa politik apartheid.
3. Peternalisme yaitu suatu ben tuk dominasi kelompok ras pendatang
dan kelompok ras pribumi. Banton membedakan tiga macam masyarakat
sbb;
a. Masyarakat metropolitan
b. Masyarakat kolonial yang terdiri atas para pendatang dan sebagian
masyarakat dari pribumi.
c. Masyarakat pribumi yang dijajah
4. Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya
perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian
khusus pada perbedaan ras terseebut.
5. Pluralisme yaitu suatu pola hubungan yang mengakui adanya
persamaan hak polotik dan hak perdata masyarakat.
Ahli lain yakni lieberson mengklasifikasikan pola hubungan antar
kelompok menjadi dua sbb;
1. Pola dominasi kelompok pendatang atas pribumi (mighrant
superordination)
2. Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang
( indigenous superordination)