You are on page 1of 13

Laporan Pendahuluan

BPH (Benigne Prostat


Hyperplasia)

Kelas B14-B Kelompok 6


Oleh :
Kelas B14-B Kelompok 6

Nur'aini Prajna Paramitha (213221276)


I Putu Dian Pratama (213221277)
Ni Luh Evayani (213221278)
Komang Aditya Wedayana (213221279)
Ni Wayan Astini (213221280)
Ni Luh Ria Anggreni (213221281)
Ni Putu Elvian Pebriana Putri (213221282)
Ni Made Sri Regiantari (213221283)
Konsep Benigne Prostat Hyperplasia (BPH)

Benigne Prostat Hyperplasia (BPH) adalah suatu


penyakit pembesaran atau hipertrofi dari prostat. BPH
seringkali menyebabkan gangguan dalam eliminasi urine
karena pembesaran prostat yang cederung kearah depan/
menekan vesika urinaria (Prabowo dan Andi, 2014).

Etiologi / Penyebabnya

Penyebab yang pasti dari benigne prostat


hyperplasia sampai sekarang belum diketahui
secara pasti, namun ada 2 faktor yang
mempengaruhi terjadinya benigne prostat
hyperplasia yaitu usia dan hormonal menjadi
prediposisi terjadinya BPH. usia lanjut.
Patofisiologi

Sejalan dengan pertambahan umur, kelenjar prostat


akan mengalami hiperplasia, jila prostat membesar
akan meluas ke atas (bladder), di dalam mempersulit
saluran uretra prostatica dan menyumbat aliran urine.
Keadaan ini dapat meningkatkan tekanan intravesika.
Sebagai kompensasi terhadap tekanan prostatika,
maka otot detrusor dan buli- buli berkontraksi lebih
kuat untuk dapat memompa urine keluar. Kontraksi
yang terus- menerus menyebabkan perubahan anatomi
dari buli-buli berupa: hipertropi otot detrusor,
trabekulasi, terbentuknya selua, sekula dan difertikel
buli-buli.
Manifestasi Klinik
Gejala klinis yang ditimbulkan oleh Benigna Prostat Hyperplasia

disebut sebagai Syndroma Prostatisme. Syndroma Prostatisme menurut

Jitowiyono & Weni (2010) dibagi menjadi dua yaitu :

 Gejala Obstruktif  Gejala Iritasi


• Hesitansi • Urgency
• Intermitency • Frekuensi
• Terminal dribling
• Disuria
• Pancaran lemah
• Rasa tidak puas setelah berakhirnya buang air kecil dan
terasa belumpuas.
Pengukuran Besarnya Hipertrofi Prostat
 

Menurut (Margareth, 2012 dalam Annisa, 2017), pemeriksaan colok dubur

ada tiga cara:

• Rectal Grading
• Clinical Grading
• Intra Uretra Grading
Penatalaksanaan dan Terapi
 

• Observasi
• Terapi Medikamentosa
• Penghambat enzim
• Fitoterapi
• Terapi Bedah
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan Uroflowmetri
• Pemeriksaan Imaging dan Rontgenologik
Asuhan Keperawatan
Pada Benigh Prostatic
Hyperplasia (BPH)
 Pengkajian
adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi,
mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik
fisik, mental, sosial dan lingkungan (Nursalam, 2012).
 Diagnosa Keperawatan
 Pre operasi
• Retensi urine
• Nyeri kronis
• Cemas

 Post operasi
• Nyeri akut
• Kurang pengetahuan
• Nyeri kronis
 Rencana Keperawatan

 Implementasi

Implementasi merupakan pengolahan dan perwujudan dari suatu rencana keperawatan

yang telah di susun pada tahap perencanaan. Fokus pada intervensi keperawatan antara lain:

mempertahankan daya tahan tubuh, mencegah komplikasi, menemukan perubahan sistem

tubuh, menetapkan hubungan klien dengan lingkungan, implementasi pesan dokter (Wahyuni,

Nurul. S, 2016).
 Evaluasi

Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan

terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan,

dilakukan dengan cara bersambungan dengan melibatkan klien,

keluarga dan tenaga kesehatannya. Tujuan evaluasi adalah untuk

melihat kemampuan klien mencapai tujuan yang disesuaikan dengan

kriteria hasil pada psserencanaan (Sri Wahyuni, 2016)

You might also like