You are on page 1of 10

GAMBARAN KEPATUHAN 5M PENCEGAHAN COVID-19 PADA

KEPALA KELUARGA DI BANJAR PANGKUNG TELEPUS DESA


YEHEMBANG KAUH KECAMATAN MENDOYO
KABUPATEN JEMBRANA
TAHUN 2021

Ni Putu Sonia Apriyanti1, I Ketut Gama2, Ketut Sudiantara3


Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar
Denpasar, Bali, Indonesia
Email : putusonia57@gmail.com

Abstract : Description Of 5M Compliance Prevention Of Covid-19 In The Head Of


Family In Banjar Pangkung Telepus Village Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo
Jembrana District Year 2021. Compliance is one of the health behaviors that plays a role in
shaping a person's attitude with the criteria of being obedient, moderately obedient, less
obedient, and disobedient. Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) is an infectious disease
caused by (SARS-CoV-2). This study aims to determine how the 5M Covid-19 prevention
adherence is described in the head of the family. This research was conducted in Banjar
Pangkung Telepus, Yehembang Kauh Village, Mendoyo District, Jembrana Regency. This
research uses a descriptive approach. This research was conducted in March-April 2021
with a sample size of 101 respondents using simple random sampling technique. The
measuring instrument used is a questionnaire. The results of the study based on the
compliance of respondents found that respondents had a level of compliance with the
obedient category of 70 respondents (69.3%), 13 respondents (12.9%) were quite obedient, 4
respondents (3.9%) were not obedient ( 13.9%). The conclusion in this study is that
respondents are less obedient and disobedient due to lack of exposure to health information
and the influence of the environment in which they live. Suggestions for respondents are that
respondents are expected to be able to follow counseling related to the 5M prevention of
Covid-19 held by the Puskesmas that foster the Banjar Pangkung Telepus to increase
compliance with Covid-19 prevention.

Keywords : Compliance, Covid-19, Head of Family

Abstrak : Gambaran Kepatuhan 5M Pencegahan Covid-19 Pada Kepala Keluarga


di Banjar Pangkung Telepus Desa Yehembang Kauh Kecamatan Mendoyo Kabupaten
Jembrana Tahun 2021. Kepatuhan adalah salah satu perilaku kesehatan yang berperan
dalam pembentukan sikap seseorang dengan kriteria patuh, cukup patuh, kurang patuh, dan
tidak patuh. Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh (SARS-CoV-2). Penelitian ini tujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kepatuhan
5M pencegahan Covid-19 pada kepala keluarga. Penelitian ini dilakukan di Banjar Pangkung
Telepus Desa Yehembang Kauh Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2021
dengan jumlah sampel 101 responden dengan teknik simple random sampling. Alat ukur
yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian berdasarkan kepatuhan responden
didapatkan responden memiliki tingkat kepatuhan dengan kategori patuh sebanyak 70
responden (69,3%), cukup patuh 13 responden (12,9%), kurang patuh 4 responden (3,9%)
dan tidak patuh 14 responden (13,9%). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah responden
kurang patuh dan tidak patuh disebabkan karena kurangnya terpapar informasi kesehatan
serta pengaruh lingkungan tempat tinggalnya. Saran bagi responden yaitu diharapkan
responden mampu mengikuti penyuluhan terkait 5M pencegahan Covid-19 yang diadakan
oleh pihak Puskesmas yang membina Banjar Pangkung Telepus guna meningkatkan
kepatuhan terhadap pencegahan Covid-19.

Kata Kunci : Kepatuhan, Covid-19, Kepala Keluarga

PENDAHULUAN
Dunia saat ini dihebohkan dengan 90.689.748 kasus dan angka kematian
sebuah kejadian yang membuat banyak mencapai 1.943.099 orang, sementara
masyarakat resah yaitu adanya virus baru yang berhasil sembuh sebanyak
yang dikenal dengan nama Covid-19. 64.811.380 orang. (WHO, 2021)
WHO China Country Office melaporkan Kasus Covid-19 di Indonesia menurut
kasus pneumonia yang tidak diketahui Kompas didapatkan pemerintah mencatat,
etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi ada 6.839 pasien Covid-19 yang
Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, dinyatakan sembuh dalam 24 jam terakhir
China mengidentifikasi kasus tersebut hingga tanggal 1 Januari 2021 pukul 12.00
sebagai jenis baru Coronavirus. Pada WIB. Dengan penambahan itu, jumlah
tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan pasien Covid-19 yang telah dinyatakan
kejadian tersebut sebagai Kedaruratan sembuh menjadi 617.936 orang. Jumlah
Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan pasien Covid-19 yang dinyatakan
Dunia (KKMMD)/Public Health meninggal dunia dalam 24 jam terakhir
Emergency of International Concern bertambah 191 orang sehingga totalnya
(PHEIC) dan pada tanggal 11 Maret 2020, menjadi 22.329 orang. Selain itu, terdapat
WHO sudah menetapkan Covid-19 sebagai 68.418 kasus suspek terkait Covid-19 di
pandemi. (Kemenkes RI, 2020) Indonesia. Adapun kasus Covid-19
Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) tersebar di 510 dari total 514
adalah penyakit menular yang disebabkan kabupaten/kota. Virus SARS-CoV-2 yang
oleh Severe Acute Respiratory Syndrome jadi penyebab Covid-19 sudah menjangkiti
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS- seluruh provinsi di Indonesia (Kompas,
CoV-2 merupakan Coronavirus jenis baru 2021)
yang belum pernah diidentifikasi Data Covid-19 Provinsi Bali data
sebelumnya pada manusia. Ada dua jenis terbaru positif corona sebanyak 21.182
Coronavirus yang diketahui menyebabkan orang, sembuh sebanyak 18.326 orang, dan
penyakit yang dapat menimbulkan gejala meninggal dunia sebanyak 590 orang.
berat seperti Middle East Respiratory Secara kumulatif pandemi Covid-19 sejak
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Maret 2020, jumlah positif Covid-19 di
Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan Jembrana mencapai 1.139 kasus. Dari
gejala umum infeksi Covid-19 antara lain 1.139 kasus itu, 926 orang telah berhasil
gejala gangguan pernapasan akut seperti sembuh, 33 orang meninggal, dan ada 180
demam, batuk dan sesak napas. Masa orang masih dirawat. Data tanggal 14
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa Januari 2021, ada tambahan 14 kasus baru
terpanjang 14 hari. Pada kasus Covid-19 positif Covid-19 dan 26 pasien positif
yang berat dapat menyebabkan Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh
pneumonia, sindrom pernapasan akut, Satgas Covid-19 Jembrana, (2021).
gagal ginjal, dan bahkan kematian. Menurut update Covid-19 Kabupaten
(Kemenkes RI, 2020). Jembrana, di Kecamatan Mendoyo
Berdasarkan data Worldometers terkonfirmasi pasien positif Covid-19
tanggal 11 Januari 2021 mencatat, kasus sebanyak 177 kasus dan dinyatakan
Coronavirus dunia telah menembus angka sembuh sebanyak 165 kasus, dan di desa
Yehembang Kauh terkonfirmasi 17 melakukan suatu kegiatan. Sebanyak 1
masyarakat yang positif Covid-19 namun kepala keluarga yang kurang patuh
setelah menjalani perawatan baik terhadap protokol kesehatan 5M, 1 kepala
perawatan di rumah sakit maupun keluarga yang cukup patuh terhadap
menjalani isolasi mandiri. (Satgas Covid- protokol kesehatan 5M, 2 kepala keluarga
19 Jembrana, 2021). yang patuh terhadap protokol kesehatan
Berdasarkan penelitian yang 5M sesuai peraturan yang tersedia.
dilakukan oleh Sari, dkk (2020) yang Pada kasus pandemi Covid-19 di
dimuat dalam jurnal yang berjudul Indonesia, pemahaman dan kepatuhan
Perilaku Pencegahan Covid-19 di Tinjau kepala keluarga terhadap protokol
dari Karakteristik Individu dan Sikap kesehatan sangat diperlukan. Menurut
Masyarakat, yang diketahui distribusi (BKKBN), keluarga adalah dua orang atau
responden berdasarkan karakteristik yang dibentuk berdasarkan ikatan
meliputi usia, status pekerjaan, jenis perkawinan yang sah, memenuhi
kelamin, sikap dan perilaku terhadap kebutuhan hidup spiritual dan material
pencegahan Covid-19. Hasil penelitian yang layak, bertakwa kepada Tuhan,
yang diperoleh dari 1.170 orang memiliki hubungan yang selaras, serasi
masyarakat terdapat 3 golongan usia yaitu dan seimbang antara anggota keluarga dan
remaja (12-25 tahun) sebanyak 1.063 masyarakat serta lingkungannya menurut
orang (90,9%), dewasa (26-45 tahun) Ariga, (2020). Dalam menunjukan perilaku
sebanyak 67 orang (5,7%), lansia (46-65 pencegahan Covid-19, kepala keluarga
tahun) sebanyak 40 orang (3,4%). perlu mengetahui manajemen kesehatan
Terdapat responden yang bekerja sebanyak keluarga, agar mampu membedakan hal
655 orang (56%) dan tidak bekerja mana saja yang patut dilakukan guna
sebanyak 515 orang (44%). Berdasarkan mencegah peningkatan kasus positif
data penelitian jenis kelamin mayoritas Covid-19 di Indonesia lebih banyak lagi.
responden adalah perempuan yaitu Manajemen kesehatan keluarga adalah
sebanyak 811 orang (69,3%) dan laki-laki proses mengatur kegiatan pelayanan
sebanyak 359 orang (30,7%). Sikap kesehatan keluarga dengan memberikan
responden terhadap pencegahan Covid-19 asuhan keperawatan sehingga masalah-
mayoritas positif yaitu sebanyak 1160 masalah yang terjadi di dalam keluarga
orang (99,15%) dan negatif sebanyak 10 tersebut dapat diselesaikan (Ariga, 2020)
orang (0,85%). Kemudian perilaku Penanganan dan pencegahan kasus
pencegahan Covid-19 pada responden pandemi ini sudah dilakukan dengan
adalah mayoritas baik yaitu sebanyak berbagai cara, baik secara global maupun
1.055 orang (90,2%) dan tidak baik nasional atau wilayah. Adapun strategi
sebanyak 115 orang (9,8%). yang selama ini sudah dijalankan untuk
Berdasarkan hasil survey awal penanganan Covid-19 yaitu strategi
pendahuluan yang dilakukan dengan pertama sebagai penguatan strategi dasar
metode wawancara pada 10 kepala itu adalah dengan gerakan masker untuk
keluarga di Banjar Pangkung Telepus semua yang mengkampanyekan kewajiban
diketahui sebanyak 6 kepala keluarga yang memakai masker saat berada di ruang
tidak patuh terhadap protokol kesehatan publik atau di luar rumah. Strategi kedua
5M dengan rentang usia 30-60 tahun adalah penelusuran kontak (racing) dari
dengan alasan hanya bepergian disekitar kasus positif yang dirawat dengan
rumah jadi tidak perlu menggunakan menggunakan rapid test atau tes cepat, di
masker, tidak menggunakan masker antaranya adalah orang terdekat, tenaga
dengan baik dan benar, tidak mencuci kesehatan yang merawat pasien Covid-19,
tangan saat datang dari bepergian, serta pada masyarakat di daerah yang
berkumpul dengan banyak orang saat ditemukan kasus banyak. Strategi ketiga
adalah edukasi dan penyiapan isolasi kesehatan ini tidak akan maksimal apabila
secara mandiri pada sebagian hasil tracing tidak didukung dengan partisipasi
yang menunjukkan hasil tes positif dari masyarakat, sehingga diperlukan suatu
rapid test atau negatif dengan gejala untuk usaha untuk meningkatkan kepatuhan
melakukan isolasi mandiri. Isolasi ini bisa masyarakat dalam mendukung berjalannya
lakukan mandiri atau berkelompok seperti protokol-protokol kesehatan yang ada.
diinisiasi oleh beberapa kelompok Menurut Novi Afrianti & Cut Rahmiati,
masyarakat. Strategi keempat adalah (2021) kepatuhan adalah perilaku sesuai
isolasi rumah sakit yang dilakukan kala anjuran terapi dan kesehatan dan dapat
isolasi mandiri tidak mungkin dilakukan, dimulai dari tindak mengindahkan setiap
seperti karena ada tanda klinis yang butuh aspek anjuran hingga mematuhi rencana.
layanan definitif di rumah sakit, termasuk Kepatuhan adalah salah satu perilaku
dilakukan isolasi di RS darurat (Widnyana, pemeliharaan kesehatan yaitu usaha
dkk., 2020) seseorang untuk memelihara kesehatan
Bukti ilmiah Covid-19 dapat menular atau menjaga kesehatan agar tidak sakit
dari manusia ke manusia melalui percikan dan usaha penyembuhan apabila sakit.
batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Adapun beberapa faktor yang
Orang yang paling berisiko tertular mempengaruhi tingkat kepatuhan
penyakit ini adalah orang yang kontak erat seseorang diantaranya adalah pengetahuan,
dengan pasien Covid-19 termasuk yang motivasi serta dukungan dari keluarga.
merawat pasien Covid-19 Dirjen P2P (Anggreni dan Safitri, 2020).
Kemenkes RI, (2020). Tindakan Berdasarkan latar belakang serta
pencegahan dan mitigasi merupakan kunci pengamatan yang dilakukan, maka peneliti
penerapan di pelayanan kesehatan dan melakukan penelitian mengenai sejauh
masyarakat. Langkah-langkah pencegahan mana kepatuhan 5M pencegahan Covid-19
yang paling efektif di masyarakat pada kepala keluarga di Banjar Pangkung
meliputi : melakukan kebersihan tangan Telepus, Desa Yehembang Kauh,
menggunakan hand sanitizer jika tangan Kecamatan Mendoyo, Kabupaten
tidak terlihat kotor atau cuci tangan dengan Jembrana tahun 2021.
sabun jika tangan terlihat kotor;
menghindari menyentuh mata, hidung dan
mulut; terapkan etika batuk atau bersin METODE
dengan menutup hidung dan mulut dengan Penelitian ini menggunakan jenis
lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu penelitian deskriptif. Penelitian ini
buanglah tisu ke tempat sampah; pakailah dilakukan di Banjar Pangkung Telepus
masker medis jika memiliki gejala Desa Yehembang Kauh Kecamatan
pernapasan dan melakukan kebersihan Mendoyo Kabupaten Jembrana yang
tangan setelah membuang masker; dilaksanakan pada bulan Maret sampai
menjaga jarak (minimal 1 meter) dari dengan April 2021. Jenis data yang
orang yang mengalami gejala gangguan digunakan dalam penelitian ini adalah data
pernapasan. (Dirjen P2P Kemenkes RI, primer dimana pengumpulan data secara
2020). langsung menggunakan kuesioner pada
Coronavirus dapat dicegah dengan responden di Banjar Pangkung Telepus
melakukan kepatuhan diantaranya gerakan Desa Yehembang Kauh Kecamatan
5M yang sebagai pelengkap aksi 3M yaitu, Mendoyo Kabupaten Jembrana. Populasi
memakai masker, mencuci tangan pakai dalam penelitian ini adalah 135 kepala
sabun dan air mengalir, menjaga jarak, keluarga dengan teknik sampling yang
menjauhi kerumunan, serta membatasi digunakan adalah simple random
mobilisasi dan interaksi menurut sampling. Sampel dalam penelitian ini
Ramadhani, (2021). Implementasi protokol adalah 101 kepala keluarga yang terpilih.
Teknik analisa data yang digunakan dalam Responden kurang patuh dan tidak patuh
penelitian ini adalah analisis statistik terhadap 5M pencegahan Covid-19 ini
deskriptif. disebabkan karena kurang terpapar
informasi terkait dengan pencegahan dan
penularan virus Covid-19 ini. Maka dari
HASIL DAN PEMBAHASAN itu perlu adanya penyuluhan oleh pihak
Karakteristik responden disajikan puskesmas terkait penyebaran dan
dalam tabel sebagai berikut : penularan Covid-19 yang dapat membantu
masyrakat dalam upaya meningkatkan
Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan pengetahuan dan kepatuhan terhadap
Karakteristik Usia di Banjar pencegahan Covid-19 (Delfirman dkk,
Pangkung Telepus Desa 2020).
Yehembang Kauh Kecamatan
Mendoyo Kabupaten Jembrana Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan
Tahun 2021 Karakteristik Jenis Kelamin di
Banjar Pangkung Telepus Desa
Karakteristik Frekuensi Persentase Yehembang Kauh Kecamatan
Usia (f) (%) Mendoyo Kabupaten Jembrana
21-30 tahun 16 15,8 Tahun 2021
31-40 tahun 17 16,8
41-50 tahun 33 32,7 Karakteristik Frekuensi Persentase
>50 tahun 35 34,7 Jenis Kelamin (f) (%)
Jumlah 101 100 Laki-laki 101 100
Jumlah 101 100
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan di Banjar Pangkung Telepus Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa rentang usia 41-50 keseluruhan responden berjenis kelamin
tahun kurang patuh terhadap 5M laki-laki kurang patuh terhadap 5M
pencegahan Covid-19 sebanyak 2 pencegahan Covid-19 sebanyak 4
responden (1,9%) dan tidak patuh responden (3,9%), dan yang tidak patuh
sebanyak 7 responden (6,9%). Menurut sebanyak 14 responden (13,9%). Menurut
hasil penelitian Novi Afrianti, (2021) ada hasil penelitian Wulandari (2020),
beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya kepatuhan masyarakat berjenis
kepatuhan salah satunya adalah usia. Usia kelamin laki-laki mengenai pencegahan
mempengaruhi tingkat kepatuhan Covid-19 akan menjadi penyebab
seseorang, daya tangkap dan pola pikir meningkatnya angka kejadian Covid-19
semakin berkembang dengan semakin baik di Indonesia maupun di dunia. Pada
bertambahnya usia seseorang. Hasil penelitian ini difokuskan pada responden
penelitian Mujiburrahman dkk, (2020) berjenis kelamin laki-laki yang kurang
menjelaskan bahwa usia tidak menjadi patuh dan tidak patuh terhadap 5M
faktor mutlak sebagai tolak ukur pencegahan Covid-19 untuk lebih aktif
kepatuhan. Contohnya menurut penelitian dalam mencari informasi terkait dengan
Nurmala dkk, (2018) yaitu seorang yang penyebaran dan penularan Covid-19
berumur lebih tua belum tentu memiliki melalui media sosial serta meningkatkan
kepatuhan lebih baik dibandingkan dengan sosialisasi kepada lingkungan sekitar untuk
seseorang yang lebih muda karena mendapatkan informasi lebih banyak lagi
penurunan daya tangkap pada usia lanjut mengenai cara penularan Covid-19 guna
yang dipengaruhi oleh faktor fisiologis mencegah kasus Covid-19 lebih banyak
sehingga tingkat kepatuhan yang lagi (Ifada dan Nugroho, 2010).
dimilikipun juga mengalami penurunan.
Tabel 3. Distribusi Responden berdasarkan Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan
Karakteristik Pendidikan di Karakteristik Pekerjaan di Banjar
Banjar Pangkung Telepus Desa Pangkung Telepus Desa
Yehembang Kauh Kecamatan Yehembang Kauh Kecamatan
Mendoyo Kabupaten Jembrana Mendoyo Kabupaten Jembrana
Tahun 2021 Tahun 2021

Karakteristik Frekuensi Persentase Karakteristik Frekuensi Persentase


Pendidikan (f) (%) Pekerjaan (f) (%)
SD 8 8 Wirausaha 25 24,8
SMP 7 7 Wiraswasta 12 11,9
SMA 48 47,4 Karyawan/Pegawai 20 19,8
Perguruan 38 37,6 Petani 27 26,7
Tinggi PNS 17 16,8
Jumlah 101 100 Jumlah 101 100

Berdasarkan hasil penelitian tingkat Berdasarkan hasil penelitian pekerjaan


pendidikan responden, dimana tingkat responden, yang bekerja sebagai wirausaha
pendidikan SMA kurang patuh terhadap kurang patuh terhadap 5M pencegahan
5M pencegahan Covid-19 sebanyak 4 Covid-19 sebanyak 2 responden (1,9%),
responden (3,9%), dan yang tidak patuh dan yang bekerja sebagai petani tidak
sebanyak 7 responden (6,9%). Hal ini patuh sebanyak 6 responden (5,9%). Jenis
dikarenakan kurangnya kepedulian dan pekerjaan responden juga mempengaruhi
pemahaman responden terhadap kepatuhan kepatuhan terhadap 5M pencegahan
5M pencegahan Covid-19. Berdasarkan Covid-19. Menurut hasil penelitian Novi
hasil penelitian Budiman dkk, (2013) Afrianti, (2021) pekerjaan berkaitan
pendidikan memengaruhi proses belajar dengan pengalaman dan kemampuan
seseorang. Semakin tinggi pendidikan menentukan serta mengambil keputusan
seseorang, makin mudah orang tersebut dalam suatu permasalahan nyata yang
untuk menerima informasi. Kepatuhan harus dihadapi dan lingkungan pekerjaan
sangat erat kaitannya dengan pendidikan, yang baik akan menjadikan individu
harapannya seseorang yang berpendidikan tersebut mendapatkan pengalaman yang
tinggi mampu memiliki tingkap kepatuhan baik secara langsung maupun tidak
yang baik. Menurut hasil penelitian Novi langsung termasuk dalam melaksanakan
Afrianti, (2021) responden yang memiliki kepatuhan 5M pencegahan Covid-19.
tingkat pendidikan rendah juga belum Berdasarkan hasil penelitian Suwaryo dan
tentu memiliki pengetahuan yang rendah Yuwono (2017), ketidakpatuhan responden
terkait Covid-19 dikarenakan banyaknya ini dapat disebabkan karena kurangnya
media-media promosi kesehatan yang kepedulian dan tidak adanya peraturan
semakin fokus memberikan pengetahuan yang ketat di tempat kerja mengenai
bagi masyarakat terkait penyakit Covid-19 pencegahan Covid-19. Selain itu
beserta pencegahan dan pengobatannya. ketidakpercayaan responden terhadap
Untuk meningkatkan pemahaman dari adanya virus Covid-19 juga menyebabkan
responden sebaiknya diadakan penyuluhan responden menjadi acuh dan tidak patuh
terkait penyebaran Covid-19, agar terhadap pencegahan Covid-19. Maka dari
pemahaman dan kepedulian responden itu perlu adanya kesadaran dalam diri
terhadap kepatuhan 5M pencegahan responden serta memberikan dorongan
Covid-19 mengalami peningkatan. (Novi berupa penjelasan mengenai bahaya
Afrianti, 2021). Covid-19 untuk meningkatkan kepedulian
responden terhadap pencegahan Covid-19.
Tabel 5. Distribusi Responden berdasarkan penelitian, dan kepada responden di Banjar
Kepatuhan 5M Pencegahan Pangkung Telepus yang sudah mau
Covid-19 Pada Kepala Keluarga meluangkan waktunya dalam pengambilan
di Banjar Pangkung Telepus Desa data penelitian ini.
Yehembang Kauh Kecamatan
Mendoyo Kabupaten Jembrana
Tahun 2021 ETIKA PENELITIAN
Peneliti telah mendapatkan
Kepatuhan 5M Frekuensi Persentase persetujuan izin laik etik dengan Nomor :
Pencegahan (f) (%) LB.02.03/EA/KEPK/0283/2021 yang
Covid-19 dikeluarkan oleh Poltekkes Denpasar.
Patuh 70 69,3
Cukup Patuh 13 12,9
Kurang Patuh 4 3,9 SUMBER DANA
Tidak Patuh 14 13,9 Penelitian ini menggunakan dana
sendiri (swadana) dalam melakukan proses
Jumlah 101 100
penelitian.
Berdasarkan interpretasi tabel 7
menunjukkan bahwa dari 101 responden
DAFTAR RUJUKAN
kepala keluarga di Banjar Pangkung
Telepus, mayoritas responden patuh
terhadap 5M pencegahan Covid-19 yaitu
sebanyak 70 responden (69,3%), dan 4 Mujiburrahman, Riyadi, & Ningsih. (2020).
responden (3,9%) yang kurang patuh Pengetahuan Berhubungan dengan
terhadap 5M pencegahan Covid-19. Peningkatan Perilaku Pencegahan
COVID-19 di Masyarakat. Jurnal
Keperawatan Terpadu, 2(2), 130–140.
SIMPULAN http://www.elsevier.com/locate/scp
Berdasarkan hasil penelitian 101
responden didapatkan responden berusia
>50 tahun sebanyak 35 responden Nanda Purwanti, A. A. (2016). Kepatuhan
(34,7%). Responden berjenis kelamin Ditinjau Dari Kepribadian Ekstrovert-
responden adalah laki-laki sebanyak 101 Introvert. Jurnal Psikologi September
responden (100%). Responden 2016, Vol. 3, No. 2, Hal. 87-93, 3(2),
berpendidikan SMA sebanyak 48 87–93. Anggreni, D., & Safitri, C. A.
responden (47,4%) dan pekerjaan (2020). Hospital Majapahit Vol 12 No.
responden yaitu sebagai petani sebanyak
2 November 2020. Hubungan
27 responden (26,7%).
Dilihat dari tingkat kepatuhan 5M Pengetahuan Remaja Tentang Covid-
pencegahan Covid-19 didapatkan sebagian 19 Dengan Kepatuhan Menerapkan
besar yaitu 70 orang (69,3%) ada pada Protokol Kesehatan di Masa New
tingkat yang patuh. Normal, 12(2), 134–142.
https://doi.org/https://doi.org/10.310
04/abdidas.v1i5.82
UCAPAN TERIMAKASIH
Peneliti mengucapkan terimakasih
kepada Poltekkes Kemenkes Denpasar Anies. (2020). Covid-19 : Seluk Beluk Corona
karena telah memberikan kesempatan bagi Virus (N. Hidayah (ed.); I). Arruzz
peneliti untuk menempuh pendidikan serta Media,2020.
mengizinkan untuk melakukan kegiatan
Ariga, R. A. (2020). Buku Ajar Implementasi Harnilawati. (2013). Konsep dan Proses
Manajemen Pelayanan Kesehatan Keperawatan Keluarga (Amirullah
Dalam Keperawatan (C. T. Siregar (ed.); I). Pustaka As Salam.
(ed.); 1st ed.). CV Budi Utama.
Henny Achjar, K. A. (2010). Aplikasi Praktis
Budiaji, W. (2013). Skala Pengukuran dan Asuhan Keperawatan Keluarga (B. H.
Jumlah Respon Skala Likert (The Riefmanto (ed.); I). Sagung Seto.
Measurement Scale and The Number
of Responses in Likert Scale). Ilmu Hidayat, A. A. A. (2011). Metode Penelitian
Pertanian Dan Perikanan, 2(2), 127– Keperawatan dan Teknik Analisis Data
133. (Nurhasanah (ed.); I). Salemba
Medika.
Budiman & Agus Riyanto. (2013). Kapital
Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Ifada, I., & Nugroho, T. (2010). Faktor-faktor
Sikap Dalam Penelitian Kesehatan (I). Yang Berhubungan Dengan
Salemba Medika. Pengetahuan Masyarakat Mengenai
Pelayanan Kesehatan Mata.
Delfirman, Erwinsyah, R., & Adhanayadi, B.
(2020). Sikap dan Persepsi Kemenkes RI. (2017). Program Indonesia
Masyarakat Berpendapat Rendah Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Terhadap Imbauan Jaga Jarak: Studi (PISPK).
Pada Masa Covid-19 (1st ed.). Pusat
Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI. (2020a). Keputusan Menteri
Kesejahteraan Sosial. Kesehatan Republik Indonesia nomor
hk.01.07/Menkes/413/2020 tentang
Dinnata, R. Y. W. (2020). Hentikan Pandemi Pedoman Pencegahan dan
dengan Mengurangi Mobilitas. Pengendalian Coronavirus Disease
Ayoyogya. 2019 (Covid-19). 2019.

Dirjen P2P Kemenkes RI. (2020). Pedoman Kemenkes RI. (2020b). Panduan Pelayanan
pencegahan dan pengendalian Kesehatan Lanjut Usia Pada Era
coronavirus disease (covid-19) revisi Pandemi Covid-19. In Memory (Issue
ke-4 1. Pedoman Pencegahan Dan April).
Pengendalian Covid-19, 4(1).
Kemenkes RI. (2020c). Pedoman Pencegahan
Dwipura, K. O. (2019). Langkah Cuci Tangan dan Pengendalian Coronavirus
Yang Benar Menurut WHO. Disease (Covid-19). 1–214.
Klikdokter.Com.
Kemenkes RI. (2020d). Pedoman Pencegahan
Fandinata, S. S., & Ernawati, I. (2020). dan Pengendalian Covid-19. Pedoman
Management Terapi Pada Penyakit Kesiapan Menghadapi COVID-19, 0–
Generatif (N. Reny (ed.); 1st ed.). 115.
Graniti.
Kompas. (2020). Memakai masker. Kompas. 19. Tirto.ID.

Kompas. (2021). Update Covid-19 di Indoneia. Rohadatul Ais. (2020). Komunikasi Efektif Di
Masa Pandemi Covid-19 (Lia Susanto
Masturoh, I., & Anggita T, N. (2018). Bahan (ed.); I). Makmood Publishing.
Ajar Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan (RMIK). In Dr. Rini Yayuk Sari, A. R., & Dkk. (2020). Perilaku
Priyati (Ed.), Metodelogi Penelitian Pencegahan Covid-19 Ditinjau dari
Kesehatan Karakteristik Individu dan Sikap
Masyarakat. Journal of Chemical
Novi Afrianti; Cut Rahmiati. (2021). Faktor- Information and Modeling, 53(9),
faktor Yang Mempengaruhi 1689–1699.
Kepatuhan Masyarakat Terhadap
Protokol Kesehatan Covid-19. Jurnal Satgas Covid-19 Jembrana. (2021).
Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Penambahan kasus Covid-19 di
Kendal, 001, 113–124. Jembrana.

Novi Afrianti, C. R. (2021). Faktor-Faktor Yang Satgas Covid-19 Jembrana. (2021). Update
Mempengaruhi Kepatuhan Covid-19 di Jembrana.
Masyarakat Terhadap Protokol
Kesehatan Covid-19. Jurnal Ilmiah Sujarweni, W., & Utami, L. R. (2019). The
Stikes Kendal, 11(1), 113–124. Master Book Of SPSS : Pintar
Mengolah Data Statistik untuk Segala
Nurmala, I., Rahman, F., Nugroho, A., Erlyani, Keperluan Secara Otodidak. Anak
N., Laily, N., & Anhar, V. Y. (2018). Hebat Indonesia.
Promosi Kesehatan (1st ed.).
Airlangga University Press. Suwaryo, P. A. W., & Yuwono, P. (2017).
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Nursalam. (2020). Metodelogi Penelitian Ilmu Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Keperawatan : Pendekatan Praktis (P. Dalam Mitigasi Bencana Alam Tanah
Puji Lestar (ed.); 5th ed.). Selemba Longsor. Urecol 6th, 305–314.
Medika.
Tonasih, & Sari, V. M. (2020). Asuhan
Permana, V. A., Sulistiyawati, A., & Meliyanti, Kebidanan Nifas dan Menyusui (N. H.
M. (2019). Faktor-Faktor yang A (ed.); 1st ed.). K-Media.
Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil
dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Di WHO. (2021). Peningkatan Jumlah Kasus
Puskesmas Griya Antapani Kota Covid-19 di Dunia.
Bandung 2019. Jurnal Sehat Masada,
8(2), 50–59. Widnyana, I. M. A., Farhaeni, M., Sudarsana, I.
K., Wirta, I. W., Januariawan, I. G.,
Ramadhani, Y. (2021). Istilah 5M Dalam PSBB Citranu, N. W. S. B., Santika, I. G. N., &
Guna Mengurangi Penyebaran Covid- Sutama, I. W. (2020). Perspektif
Hukum dan Sosial Kemasyarakatan (I.
B. Subrahmaniam & I. M. P. Subawa
(eds.); 1st ed.). Yayasan Kita Menulis.

Wulandari, A., Rahman, F., Pujianti, N., Sari, A.


R., Laily, N., Anggraini, L., Muddin, F.
I., Ridwan, A. M., Anhar, V. Y.,
Azmiyannoor, M., & Prasetio, D. B.
(2020). Hubungan Karakteristik
Individu dengan Pengetahuan tentang
Pencegahan Coronavirus Disease
2019 pada Masyarakat di Kalimantan
Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Indonesia, 15(1), 42.
https://doi.org/10.26714/jkmi.15.1.20
20.42-46

Yunita, R., Isnawati, I. A., & Addiarto, W.


(2020). Psikoterapi Self Help Group
Pada Keluarga Pasien Skizofernia
(Canva (ed.); I). Yayasan Ahmar
Cendikia Indonesia.

Zein, U., & Newi, E. El. (2019). Buku Ajar Ilmu


Kesehatan (Memahami Gejala, Tanda,
dan Mitos) (Dwi Novidiantoko (ed.); I).
Deepublish CV Budi Utama.

You might also like